• Semua Pertanyaan Anda Soal Registrasi SIM Card Terjawab

    Sumber: DetikInet
    Tanggal publish: 01/10/2017

    Berita

    Semua Pertanyaan Anda Soal Registrasi SIM Card Terjawab
    Fino Yurio Kristo – detikInet

    Hasil Cek Fakta

    Informasi dalam artikel pada link dibawah ini akan menjawab pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai Registrasi SIM card.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [BERITA] “Mengecek Kebenaran Klaim Yusril soal 500 Gereja yang Ditutup di London”

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/03/2018

    Berita

    Cuitan Yusril Ihza Mahendra di twitter soal 500 gereja yang ditutup di London.

    Hasil Cek Fakta

    Pernyataan Yusril tersebut merupakan simpulan dari sebuah berita berjudul ‘London Closes 500 Churches and Opens 423 New Mosques’ yang ia bagikan di linimasa Twitter-nya. Berita itu berasal dari sebuah media daring bernama Yournewswire.com.

    Saat kumparan menelusuri isi berita dengan kata kunci ‘London Closes 500 Churches’ di situs pencarian google.com, tak ada satu pun media arus utama yang mengangkat berita tersebut.

    Sementara saat memvalidasi isi berita itu di laman Snopes.com ( sebuah layanan yang mampu memvalidasi kebenaran sebuah kabar berita), tampak bahwa apa yang dinyatakan Yusril berstatus false, atau dengan kata lain hoaks. Menurut Snopee, klaim 500 gereja telah ditutup sejak 2001 didasarkan pada riset yang keliru.

    Selengkapnya di bagian REFERENSI.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Keraton Jogjakarta Tolak Jokowi dan Megawati

    Sumber: Facebook, Youtube
    Tanggal publish: 05/04/2019

    Berita

    Video yang diunggah akun Indonesia Watch viral di media sosial. Video tersebut berisi konten yang menginformasikan alasan penolakan keraton Jogja atas kunjungan Jokowi dan Megawati, Sabtu 23 Maret 2019.

    Sejak diunggah ke Facebook, Video berdurasi 5 menit 12 detik tersebut telah dibagikan lebih dari 8.000 kali dan mendapat 4.700 komentar. Video unggahan Indonesia Watch itu merupakan gabungan dari potongan video dengan peristiwa berbeda.

    Hasil Cek Fakta

    Dari menit awal video tersebut telah dilakukan penambahan audio berupa voice over dan musik latar. Kecuali, bagian saat Jokowi berpidato pada kegiatan deklarasi dukungan alumni Jogja satukan Indonesia.

    Pidato Jokowi sendiri berisi pernyataannya untuk melawan hoaks yang menyerang dirinya. Pernyataan Jokowi itulah yang kemudian diklaim sebagai alasan pihak Keraton Jogja menolak kadatangannya.

    Untuk menguatkan klaim itu, narasi dalam video juga mengutip pernyataan salah seorang narasumber bernama Muda Saleh. Muda Saleh disebut sebagai analis sosial Universitas Bung Karno. Narasi itu sendiri merupakan kutipan dari media siber RMOL.co.

    Pada hari yang sama, sejumlah media siber telah mewartakan perihal kedatangan Jokowi dan Megawati di Keraton Jogja. Namun tak satupun yang menginformasikan perihal penolakan pihak keraton Jogja.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • LGBT Bandung deklarasi dukung Prabowo-Sandi

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/04/2019

    Berita

    LGBT Bandung deklarasi dukung Prabowo Sandi

    Hasil Cek Fakta

    Pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto- Sandiaga Uno mendapat dukungan dari sejumlah kelompok LGBT yang mengatasnamakan diri Komunitas Rainbow. Mereka menganggap pemerintah sebelumnya kurang serius melindungi kaum marginal.
    Deklarasi itu digelar secara tertutup di Hotel Zest, Jalan Sukajadi, Kota Bandung, Kamis (4/4). Para anggota kelompok yang datang untuk menyatakan dukungan dengan cara menutupi wajahnya. Meski tak banyak yang hadir, namun kelompok ini mengklaim memiliki ratusan anggota di wilayah Bandung Raya.

    Koordinator Komunitas Rainbow Bandung Keukeu menegaskan bahwa dukungan ini dilakukan sebagai bentuk ekspresi kesetaraan warga negara dalam mendapatkan hak yang sama untuk hidup, berserikat dan berkumpul, serta melaksanakan aktivitas seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945.

    Meski demikian, ia menganggap isi dan kandungan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut seakan tidak berlaku bagi kelompoknya. Pasalnya berdasarkan penelitian yang ia kutip, tercatat sebanyak 89,3 persen tindak kekerasan sering terjadi terhadap kaum minoritas LGBT di mana 79,1 persen dalam bentuk kekerasan psikis, 46,3 persen kekerasan fisik, 26,3 persen kekerasan ekonomi, 45,1 persen kekerasan seksual, dan 63,3 persen kekerasan budaya.

    "Hingga kini, kekerasan demi kekerasan pun masih terjadi kepada kami sebagai kaum yang selalu memperjuangkan kesamaan, keadilan dan hak asasi manusia yang ingin merdeka," kata Keukeu.

    Pemilu 2019 mereka anggap sebagai momentum untuk mengubah tradisi diskriminasi melalui Prabowo-Sandiaga Uno. Mereka menginginkan Indonesia menjadi rumah aman, nyaman dan berdaulat bagi seluruh rakyatnya seperti yang digaungkan Prabowo-Sandi.

    "Meskipun masih kampanye, tapi kami yakin kita bisa menjadi warga negara yang merdeka," katanya.

    Rujukan

    • Merdeka.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini