• Kapolres Sukabumi Pose 3 Jari, Mendukung Salah Satu Cagub Jabar

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/04/2018

    Berita

    Mantep banget nih pak polisi. Bener nih Kapolres Kota Sukabumi @DivHumas_Polri? Boleh ya polisi jadi jurkam?

    Hasil Cek Fakta

    Dalam foto tersebut, Nasriadi berpose 3 jari, yang dimaknai oleh warganet sebagai dukungannya kepada calon gubernur nomor 3 dalam Pilkada Jabar, yakni pasangan Sudrajat-Syaikhu.

    Menanggapi hal tersebut, Nasriadi menyebut jika cuitan di twitter tersebut tidak benar. Pose jari tersebut merupakan simbol huruf ‘G’ karena saat foto diambil dia tengah mengikuti kegiatan yang digelar panitia acara Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Pose huruf G dibuat dengan cara menekuk tiga jari kemudian jari telunjuk dan ibu jari menempel.

    “Di depan stan bazar Sukabumi, kita berhenti. Ada peserta yang menjelaskan soal geopark. Kita foto menggunakan lambang Geopark ‘G’ kalau gubernurnya caranya seperti apa terserah, pokoknya ada yang ngarahin dari humas Pemda, ayo pak kita bergaya pakai lambang Geopark ‘G’,” lanjutnya (Nasriadi).

    Kesimpulan

    Klarifikasi dibuat oleh
    Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi, telah mengklarifikasi foto dirinya bersama Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan dan Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, yang tersebar di twitter. Ia menegaskan jika cuitan di twitter tersebut tidak benar karena pose jari tersebut merupakan lambang Geopark ‘G’.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Dana Santunan Korban Crane Sudah Cair Tapi Belum Disalurkan

    Sumber: https://www.facebook.com/
    Tanggal publish: 05/03/2017

    Berita

    Sebuah akun Facebook dengan nama ‘Abu Labib Malawat’ memposting gambar pada grup Facebook ‘Boikot Metro TV Krn Melakukan Pembodohan Publik’ dengan narasi yang mengklaim bahwa dana santunan korban crane jatuh sudah cair sejak lama tapi belum disalurkan oleh Kemlu:

    ‘*Valid*
    Sangat luar biasa zholim….!
    Masih ingat musibah Crane di Masjidil Haram..?
    Kerajaan Saudi bertanggung jawab dan akan menyantuni para korban, tnyata sudah cair sejak lama tapi belum di salurkan kepada korban oleh KEMLU , dengan alasan masih verifikasi…!
    brp lama verifikasinya pak ..?
    Sampai kapan itu diverifikasi?
    Sementara Kafir Harbi , Syiah dan kelompok munafik terus menerus membuat fitnah kepada Arab Saudi.
    Bantu Share…!
    *Sumber: Iwan Kurniawan*’

    Hasil Cek Fakta

    Hingga artikel ini diturunkan (05 Maret 2017) belum ada berita dari sumber yang valid yang menyatakan bahwa dana santunan sudah disalurkan oleh pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia ataupun ke negara lainnya.

    Bahkan pada artikel Detik.com yang dijadikan rujukan oleh si pembuat berita fitnah ini dengan cukup jelas menyatakan bahwa dana santunan tersebut sudah dipersiapkan (oleh pemerintah Arab Saudi) namun pemerintah Arab Saudi harus melakukan proses administrasi (berupa verifikasi data nama-nama korban) sebelum melakukan penyaluran santunan tersebut kepada pemerintah negara-negara asal para korban, termasuk Indonesia.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Terjemahan Koran Berbahasa Arab Bahwa Indonesia Kurang Bertata Krama Terhadap Raja Salman

    Sumber: https://www.facebook.com/
    Tanggal publish: 05/03/2017

    Berita

    Beredar berita hasut ‘terjemahan’ koran berbahasa Arab bahwa pemerintah Indonesia kurang memiliki tata krama terhadap Raja Salman dalam kunjungannya ke Indonesia. Berita hasut ini kemudian juga disebarkan kembali oleh akun-akun media sosial lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Adapun arti dari koran berbahasa Arab tersebut (nama koran tersebut adalah Okaz) tidaklah seperti klaim si pembuat hasut. Ada beberapa cara untuk mengetahui isi dari judul dan artikel koran Arab tersebut.

    Pertama, kita bisa bertanya pada mereka yang mengerti dan obyektif (tidak berpihak hingga akhirnya menyelewengkan) untuk membantu mengartikannya. Beberapa pemilik akun sosial media yang mengerti bahasa Arab yang prihatin akan beredarnya hasut di atas dengan suka rela memposting terjemahan dari koran tersebut, sebagaimana dilakukan oleh pemilik akun Facebook
    Cara kedua adalah dengan membuka koran yang sama yang kebetulan juga ada versi digitalnya di internet (tautan ada di bawah) melalui browser di PC lalu kita copy-paste-kan judul dan isi artikel ke Google Translate. Dengan demikian kita bisa mendapatkan terjemahan umum dari judul dan isi artikel tersebut.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Parasetamol Mengandung Virus

    Sumber: web.whatsapp.com/
    Tanggal publish: 02/04/2019

    Berita

    Beredar di grup WhatsApp berita hoax dengan kata-kata seperti berikut:

    ‘PERINGATAN URGENT! Hati-hati untuk tidak menggunakan parasetamol yang datang ditulis P / 500. Ini adalah parasetamol baru, sangat putih dan mengkilap, mengandung “Machupo” virus, dianggap salah satu virus yang paling berbahaya di dunia. Dan dengan tingkat kematian yang tinggi. Silakan berbagi pesan ini, untuk semua orang dan keluarga. Dan menyelamatkan hidup dari mereka ….. saya sudah melakukan bagian saya, sekarang giliran Anda’

    Hasil Cek Fakta

    Badang Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyatakan bahwa postingan berantai di grup WhatsApp itu adalah hoax sebagaimana disampaikan pada laman situs resmi BPOM

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini