Ancaman Cina Bukan Lagi Fiksi
Gelar kekuatan militer Cina di Laut Cina Selatan (LCS) sepanjang minggu kedua bulan April 2018 yang lalu merupakan gelar kekuatan militer terbesar yang pernah dilakukan negeri panda itu. Tidak kurang dari 50 kapal perang striking force, 3 kapal selam dan 1 kapal induk dengan dukungan 80 jet tempur bersama 10 ribu pasukan melakukan unjuk kekuatan di LCS dipimpin langsung oleh Presiden Cina Xi Jinping.
Respon Indonesia saat itu adalah segera mengirim 6 kapal perang ke batas teritori Natuna dengan dukungan 8 jet tempur F16 dari skadron Pekanbaru. Yang tidak biasa adalah sebelum 8 jet tempur F16 itu diterbangkan ke Natuna, flight tempur itu berlatih tempur dulu dengan membombardir pantai Bengkalis selama tiga hari. Ini adalah simulasi untuk menghadapi serangan kapal perang musuh atas sebuah pulau. Tautan yang dibagikan di aplikasi Opinium berasal dari situs gelora.co yang sumbernya dari swamedium.com, dimuat di bagian kolom. Berdasarkan urutan tanggal dan waktu publikasi, swamedium.com sumbernya adalah artikel opini dari analisisalutsista.blogspot.co.id.
[BERITA] “Ancaman Cina Bukan Lagi Fiksi”
Sumber:Tanggal publish: 06/05/2018
Hasil Cek Fakta
Rujukan
[SALAH]: Ditjen Imigrasi Bantah Indonesia Keluarkan Visa Untuk Israel
Sumber: haaretz.comTanggal publish: 07/05/2018
Berita
Belum lama ini beredar kabar bahwa Indonesia mengeluarkan Visa bagi turis yang berasal dari Israel, Sebagaimana diberitakan situs berita Israel, Haaretz menyebut bahwa warga Israel boleh mengajukan visa mulai 1 Mei.
“Karena ketiadaan hubungan diplomatik, Israel hanya dapat mengajukan visa melalui Israel Indonesia Agency, yang dibentuk bulan lalu dengan biaya $135. Dokumen berlaku selama 30 hari dan perpanjangan dikenakan biaya $35 per hari,” tulis Haaretz, Kamis (3/5).
“Karena ketiadaan hubungan diplomatik, Israel hanya dapat mengajukan visa melalui Israel Indonesia Agency, yang dibentuk bulan lalu dengan biaya $135. Dokumen berlaku selama 30 hari dan perpanjangan dikenakan biaya $35 per hari,” tulis Haaretz, Kamis (3/5).
Hasil Cek Fakta
Debunk ini berisi klarifikasi bantahan dari Direktorat Jendral Imigrasi terkait isu atau informasi yang menyebutkan bahwa indonesia mengeluarkan visa bagi turis yang berasal dari Israel. pemberitaan itu dibantah oleh pihak Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Direktorat Jenderal Imigrasi yang mengawasi pengurusan visa. Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Agung Sampurno menegaskan bahwa tidak ada pemberian visa bagi warga Israel. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tidak mengakui adanya Indonesia-Israel Agency. Semua kebijakan resmi mengenai pengabulan visa hanya akan dipublikasikan di laman resmi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Rujukan
[SALAH] Pengurusan SIM C Massal di Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 08/05/2018
Berita
Hallo dulirrrrrr.
Iki ono pembuatan sim massal di kromengan. Siapa yg mau daftar hrp siapkan fr copy Ktp 5 lbr dan ft copy kk 5 lbr. Uang pendaftaran rp 150 ewu. Bagi Yg berminat besok pagi hrp seturkan berkas ke sudimoro biar sy bawa sekalian . Bsk Sy mau ke kromengan. InsyaaAllah
Iki ono pembuatan sim massal di kromengan. Siapa yg mau daftar hrp siapkan fr copy Ktp 5 lbr dan ft copy kk 5 lbr. Uang pendaftaran rp 150 ewu. Bagi Yg berminat besok pagi hrp seturkan berkas ke sudimoro biar sy bawa sekalian . Bsk Sy mau ke kromengan. InsyaaAllah
Hasil Cek Fakta
Pesan berantai berisikan informasi pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) C massal yang beredar di sekitar Kabupaten Malang, Jawa Timur adalah hoaks. Dilansir dari klikapa.com, Wakapolres Malang, Kompol Decky Hermansyah menegaskan, informasi pengurusan SIM massal yang disebarkan lewat media pesan Whatspapp (WA) itu tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. “Tidak benar itu (Informasi pengurusan SIM massal). Kami imbau masyarakat jangan sampai percaya dengan informasi itu,” terang Decky.
Rujukan
[BENAR] Tulisan #2019gantipresiden di Struk Pembayaran Ayam Geprek Eskom
Sumber:Tanggal publish: 08/05/2018
Hasil Cek Fakta
Diklarifikasi oleh pihak manajemen bahwa tulisan tersebut adalah ulah oknum karyawan, dan karyawan tersebut sedang dalam proses diberhentikan.
Rujukan
Halaman: 6410/6655