Sebuah akun Instagram @MjhdHmsID memposting hoax yang berbunyi:
‘Breaking News! Istana Melarang Sholat.’
Dan dibawahnya ada teks lain yang berbunyi:
‘Pegawai dilingkungan istana skr sdh mulai resah, krn sholat di masjid Baiturahim istana selain jum’atan sdh tdk boleh ada yg sholat disitu, tdk boleh ada suara adzan lagi kalau masuk waktu sholat, ini benar2 sdh kelewatan komunis biadab.!’
Istana Melarang Sholat (Di Mesjid Baiturrahim Istana)
Sumber: https://www.instagram.com/Tanggal publish: 19/02/2017
Berita
Hasil Cek Fakta
Di Masjid Baiturrahim Istana tidak ada larangan seperti yang dituduhkan oleh hoax. Berikut adalah video yang dibuat oleh Kementerian Sekretaris Negara Republik Indonesia yang memperlihatkan aktivitas keseharian di masjid Baiturrahim Istana ini.
Rujukan
“Dedi Mulyadi Menghamili Siswi Mts”
Sumber: Media daringTanggal publish: 16/04/2018
Berita
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi membantah informasi yang mengatakan dirinya telah menghamili siswi Mts.
Hasil Cek Fakta
Informasi yang mengabarkan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menghamili Siswi Mts kembali ditanyakan oleh akun media sosial twitter atas nama @FakhriyahUmay:
“Masih bingung apa mungkin sih kang @bekerjamelayani sampai segininya….mudah2an ini hoax.. @kawalpilkada @pilkadajabar @jabarjuara_no1,” tulis akun @FakhriyahUmay
Namun setelah dilakukan pencarian, berita tersebut pernah muncul tahun 2015. Dedi pun telah membantah hal itu dan meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk turun tangan menyikapi berita yang ditulis media cetak Berita Kriminal Sumedang tersebut. Dedi juga melaporkan media cetak tersebut ke Malpores Purwakarta atas dugaan pencemaran nama baik.
Dedi menjelaskan, anak tersebut merupakan anak tokoh masyarakat Sumedang, dan pihaknya berkunjung ke daerah Sumedang dalam rangka kegiatan acara program Bupati Purwakarta pada Juni 2014 lalu.
Dimana saat itu dirinya telah menjadi saksi dari korban, yang ketika itu dalam keadaan hamil dan menikahkan dengan seseorang yang menghamilinya.
“Masih bingung apa mungkin sih kang @bekerjamelayani sampai segininya….mudah2an ini hoax.. @kawalpilkada @pilkadajabar @jabarjuara_no1,” tulis akun @FakhriyahUmay
Namun setelah dilakukan pencarian, berita tersebut pernah muncul tahun 2015. Dedi pun telah membantah hal itu dan meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk turun tangan menyikapi berita yang ditulis media cetak Berita Kriminal Sumedang tersebut. Dedi juga melaporkan media cetak tersebut ke Malpores Purwakarta atas dugaan pencemaran nama baik.
Dedi menjelaskan, anak tersebut merupakan anak tokoh masyarakat Sumedang, dan pihaknya berkunjung ke daerah Sumedang dalam rangka kegiatan acara program Bupati Purwakarta pada Juni 2014 lalu.
Dimana saat itu dirinya telah menjadi saksi dari korban, yang ketika itu dalam keadaan hamil dan menikahkan dengan seseorang yang menghamilinya.
Kesimpulan
Bupati Purwakarta yang kini menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi pernah membantah informasi yang mengatakan dirinya menghamili siswi Mts pada tahun 2015. Yang sebenarnya terjadi adalah Ia menjadi saksi nikah dari seorang anak tokoh masyarakat Sumedang yang tengah hamil dengan yang menghamilinya.
Rujukan
“KPK Bantah Mengusulkan Pemilihan Kepala Daerah Melalui DPRD”
Sumber: Media daringTanggal publish: 13/04/2018
Berita
“Kami tegaskan hal tersebut tidak benar. KPK tidak pernah menyimpulkan, apalagi mengusulkan, agar kepala daerah dipilih oleh DPRD,” ujar Febri, Selasa, (10/4).
Hasil Cek Fakta
Klarifikasi yang diberikan Jubir KPK, Febri adalah untuk menanggapi pernyataan dari Ketua DPR, Bamsoet (Bambang Soesatyo) yang mengatakan bahwa KPK mengusulkan agar pemilihan kepala daerah dipilih melalui DPRD. Ini dimaksudkan agar biaya politik tidak mahal dan untuk mengurangi tingkat korupsi.
Bamsoet mengatakan usulan kepala daerah dipilih dari DPRD berasal dari pihak KPK. Pihak yang dimaksud ialah Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan.
Bamsoet mengatakan usulan kepala daerah dipilih dari DPRD berasal dari pihak KPK. Pihak yang dimaksud ialah Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan.
Kesimpulan
Juru Bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah membantah pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang mengatakan KPK mengusulkan pemilihan kepala daerah melalui DPRD.
Rujukan
Istri Ahok: Pribumi Indonesia Jadi Rakyat Aja Ngerepotin, Apalagi Jadi Pemimpin!
Sumber: https://www.facebook.com/Tanggal publish: 18/02/2017
Berita
Sebuah akun Facebook memposting foto Veronica Tan (istri Ahok) yang seakan-akan hasil capture dari situs berita Tribun Manado ke dalam sebuah grup disertai narasi:
‘Bininya juga Songong bacotnya.
Masih mau milih yg beginian?’
‘Bininya juga Songong bacotnya.
Masih mau milih yg beginian?’
Hasil Cek Fakta
Jika ditelusuri pada situs berita Tribun Manado memang ada berita-berita tentang Veronica Tan tetapi tidak ada yang memiliki judul atau tanggal seperti yang ditampilkan pada gambar hoax. Adapun foto yang sama ditemukan tetapi memiliki tanggal dan judul yang berbeda.
Rujukan
Halaman: 6408/6752