• [KLARIFIKASI] Tidak Benar Megawati Terbukti Beking Judi Online

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang mengeklaim Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri, selama ini adalah beking judi online (judol).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan karena informasinya keliru.

    Narasi yang mengeklaim Megawati adalah beking judol dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (26/11/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    The Real PERINGATAN DARURAT Sangat-sangat MIRIS! Ternyata kasus Judi Online beckingannya adalah MEGAWATI, seorang Mantan Presiden

    Narasi itu disertai video yang menampilkan artikel tentang penangkapan Alwin Jabarti Kiemas.

    Alwin merupakan salah satu tersangka dalam kasus pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melindungi ribuan situs judi.

    Dia disebut sebagai keponakan mendiang Taufik Kiemas, suami Megawati.

    Hasil Cek Fakta

    Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Chico Hakim mengaku tidak mengenal Alwin Jabarti Kiemas ketika ditanya apakah yang bersangkutan merupakan keponakan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

    "Saya tidak kenal," kata Chico, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (25/11/2024).

    Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Bidang Hukum Nasional, Ronny Talapessy mengatakan, Alwin bukan bagian dari keluarga atau kader PDI-P.

    Terkait adanya nama Kiemas di belakang nama Alwin, Ronny menilai itu tidak membuktikan adanya hubungan keluarga dengan mendiang Taufik Kiemas, suami Megawati.

    ”Banyak orang yang memiliki marga Kiemas,” kata Ronny seperti diberitakan Kompas.id, Senin (25/11/2024). 

    Informasi yang menyatakan bahwa Alwin merupakan keponakan Megawati muncul di media sosial Twitter. Kabar itu dimunculkan oleh akun anonim.

    Adapun dalam kasus judi online, polisi tidak pernah menyebutkan keterlibatan Megawati.

    PDI-P pun menilai diseretnya nama Megawati sebagai upaya politisasi hukum menjelang Pilkada 2024.

    Kesimpulan

    Penangkapan tersangka Alwin Jabarti Kiemas bukan menjadi bukti keterlibatan Presiden ke-5 Indonesia dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam kasus judol.

    Ketua DPP PDI-P Bidang Hukum Nasional, Ronny Talapessy mengatakan, Alwin bukan bagian dari keluarga Megawati atau kader PDI-P.

    Terkait adanya nama Kiemas di belakang nama Alwin, Ronny menilai itu tidak membuktikan adanya hubungan keluarga dengan mendiang Taufik Kiemas, suami Megawati.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Hoaks Coca-Cola Bagikan Toyota Hilux Hanya dengan Tebak Angka di Facebook

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/12/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan Coca-Cola membagikan mobil Toyota Hilux hanya dengan menebak angka di Facebook. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 27 November 2024.
    Berikut narasinya:
    "Sejauh ini, belum ada yang menemukan nomor selain {43}. Hari ini kami memberikan hadiah kejutan kepada siapa saja yang menemukan nomor selain {43} pada gambar. Catatan: Kegiatan ini diperuntukkan bagi orang yang belum pernah menerima hadiah dari saya sebelumnya. Jika kamu menerima sesuatu dariku, jangan biarkan orang lain menerima hadiah ini. Terima kasih"
    Lalu benarkah postingan Coca-Cola membagikan mobil Toyota Hilux hanya dengan menebak angka di Facebook?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka akun resmi Coca-Cola di Instagram, @cocacola_id yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Di sana tidak ditemukan program pembagian mobil seperti dalam postingan.
    Cek Fakta Liputan6.com juga membuka website resmi Coca-Cola Indonesia, Cocacolaep.com dan tidak ditemukan juga program bagi-bagi mobil dengan menebak angka di Facebook.
    Sebelumnya pihak Coca-Cola Indonesia juga pernah menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengadakan program di luar akun media sosial resmi.
    "Dalam mengadakan program kami selalu memberikan informasinya melalui website, kanal resmi Coca-Cola di media sosial dan juga rilis ke teman-teman media," kata Fauziah Syafarina Nst. Communication Manager Indonesia, Malaysia & Papua New Guinea saat dihubungi beberapa waktu lalu.
    Selain itu sangat berbahaya jika kita mengisi atau mengunggah data pribadi dalam website atau nomor kontak yang tidak jelas asal-usulnya. Hal ini bisa menyebabkan pencurian data atau terjebak dalam pinjaman online ilegal.

    Kesimpulan


    Postingan Coca-Cola membagikan mobil Toyota Hilux hanya dengan menebak angka di Facebook adalah hoaks.
    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Ada Nomor WhatsApp untuk Terima Rice Cooker dari Pemerintah

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 03/12/2024

    Berita

    Akun Facebook “Johan Sieputra Gemini” pada Minggu (1/12/2024) membagikan foto [arsip] yang menunjukkan potret penanak nasi berstiker “Hibah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral”.
    Unggahan disertai narasi:
    “Yang belum dapat MEGICOM GRATIS dari pemerintah balas "SAYA_MAU" kirim ke WA ini. WA: 0823-3659-8393. Biar langsung saya proses.”
    “BANTUAN GRATIS”
    Hingga Selasa (3/12/2024) konten tersebut telah disukai belasan pengguna Facebook dan mendapatkan 30 komentar, mayoritas mempercayai informasi dalam unggahan.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “rice cooker dari Kementerian ESDM” ke kolom pencarian Google. Penelusuran teratas mengarah ke pemberitaan tempo.co “Kementerian ESDM Lanjutkan Program Pembagian Rice Cooker Gratis kepada 137 Ribu Rumah Tangga” yang tayang Agustus 2024.

    Melansir Kompas.tv, pemerintah melalui Kementerian ESDM memberikan penanak nasi listrik gratis kepada pelanggan PLN dengan daya 450 VA hingga 1.300 VA yang belum memiliki perangkat tersebut. Calon penerima diusulkan oleh kepala desa atau pejabat setingkat di daerah masing-masing. Data itu kemudian diajukan ke Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dan diverifikasi bersama PT PLN serta pihak terkait untuk memastikan kesesuaian kriteria.

    Setelah mendapatkan persetujuan Kementerian ESDM, penanak nasi listrik didistribusikan melalui kerja sama Dirjen Ketenagalistrikan dengan PT Pos Indonesia dan badan usaha lainnya. Penerima akan diinformasikan mengenai waktu dan tempat pengambilan oleh pihak terkait.

    Masyarakat—jika masuk dalam kriteria penerima—tidak perlu mendaftar atau menghubungi nomor WhatsApp tertentu.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “cara mendapatkan penanak nasi listrik dari pemerintah melalui nomor WhatsApp” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content)

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Budi Arie Ancam Bongkar Rahasia Negara bila Dipecat

    Sumber: X.com
    Tanggal publish: 03/12/2024

    Berita

    Akun X ‘Tommy Shelby’ pada Senin (4/11/2024) membagikan foto [arsip] berisi narasi:

    “BERANI PECACT SAYA, SAYA BONGKAR SEMUA RAHASIA NEGARA”

    Hingga Selasa (3/12/2024) unggahan sudah dilihat lebih dari 1,2 juta kali, disukai 20 ribu akun, dan dibagikan ulang sekitar 4.200-an kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Budi Arie ancam bongkar rahasia negara bila dipecat” ke mesin pencari Google. Tidak ada sumber kredibel yang membenarkan klaim “Budi Arie mengancam akan membongkar semua rahasia negara” apabila dirinya dipecat sebagai Menteri Koperasi (Menkop) dari Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

    TurnBackHoax kemudian menelusuri Instagram resmi InspirasiTV, entitas yang terlihat dalam foto unggahan akun X ‘Tommy Shelby’. Hasilnya, tidak ditemukan konten serupa.

    Foto dalam unggahan akun ‘Tommy Shelby’ merupakan hasil suntingan dari artikel utamanews.com “Wamendes PDTT: KKB Tidak Berhak Terima Dana Desa” yang tayang Maret 2021.

    Konteks aslinya, Budi Arie Setiadi (kala itu Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Daerah Tertinggal) mengatakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tidak berhak mendapat dana desa.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Budi Arie ancam bongkar rahasia negara bila dipecat” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini