• Keliru, Video yang Diklaim Menampilkan Pesawat Penumpang Jatuh dan Meledak

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/12/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di Facebook [ arsip ] dan YouTube yang diklaim memperlihatkan sebuah pesawat penumpang yang jatuh ke darat dan meledak. Video itu memperlihatkan sebuah pesawat yang terbang memutar di atas daratan mirip sabana.

    Pesawat itu kemudian menukik dan menghantam daratan hingga menyebabkan ledakan. Dikatakan kejadian itu adalah pesawat penumpang yang gagal mendarat dan mengalami kecelakaan. Narasi yang disertakan tidak menerangkan waktu dan lokasi kejadian itu.



    Namun, benarkah video itu memperlihatkan kecelakaan pesawat penumpang karena gagal mendarat?

    Hasil Cek Fakta



    Tempo memverifikasi unggahan itu menggunakan mesin pencari gambar Google dan kata kunci, hingga ditemukan video versi aslinya. Pesawat dalam video itu bukan sungguhan, melainkan video simulasi. Berikut hasil penelusurannya:

    Verifikasi Video



    Video yang beredar sesungguhnya adalah unggahan saluran YouTube iceman_fox1, yang sering mengunggah video penerbangan, namun bersifat campuran antara realitas dan rekayasa digital.

    Video yang beredar diceritakan sebagai pesawat Hercules C-130 bekas milik Angkatan Udara AS yang diserahkan kepada Taliban pada tahun 2020 yang jatuh di Afghanistan.

    Namun, video itu bukan rekaman asli, melainkan dibuat menggunakan Digital Combat Simulator (DCS). Penelusuran pemeriksa fakta asal Perancis, AFP, menyatakan bahwa narasi itu beredar sejak tahun 2023 dan memuat klaim keliru.

    Dalam laman resminya, DCS didefinisikan sebagai gim penerbangan militer yang ditujukan hanya untuk hiburan. Aplikasinya bisa diinstall di sistem operasi Windows, dan tersedia berbagai modul yang dijual secara terpisah.

    Namun, video yang direkam dari tayangan gim itu beberapa kali digunakan untuk menyebarkan konten disinformasi alias hoaks. Selain videonya yang tampak realistik, narasi yang beredar di luar negeri menyertakan detail tipe pesawat dalam video, sehingga seakan-akan memperlihatkan peristiwa nyata dan banyak yang percaya.

    Salah satunya, video yang diklaim memperlihatkan pesawat tempur Rusia yang berusaha menyerang pesawat pengintai Amerika Serikat. Padahal, berdasarkan penelusuran Reuters, narasi itu keliru, karena video diproduksi menggunakan DCS.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan pesawat penumpang yang jatuh dan meledak adalah klaim yangkeliru.

    Sesungguhnya video itu memperlihatkan tayangan DCS, yakni gim simulasi pesawat militer yang tampilannya realistis hingga mirip peristiwa nyata.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [BELUM TERBUKTI] Daun Meniran Bisa Keluarkan Batu Ginjal Tanpa Operasi

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 02/12/2024

    Berita

    Akun Facebook “Linda Heniwaty” pada Minggu (17/11/2024) membagikan video [arsip unggahan dan arsip video], isinya klaim tentang daun meniran dapat mengeluarkan batu ginjal tanpa operasi.
    Berikut narasi lengkapnya:
    “Batu ginjal keluar sendiri tanpa operasi gunakan tanaman liar meniran hijau ini memiliki kandungan flavonoid dan kalsium dalam daun meniran ini dapat membentuk senyawa kompleks senyawa ini mudah larut dalam air sehingga batu ginjal bisa keluar sendiri dari tubuh caranya dengan merebus segenggam daun mandiraan beserta batangnya dengan 2 gelas air sampai mendidih dan menyusut menjadi. 1 gelas minum hanya hangat kuku 2 kali sehari pagi dan sore.”
    Hingga Senin (2/12/2024) konten tersebut telah disukai lebih dari 3.000 pengguna Facebook, ditayangkan sekitar 250 ribu kali, dan dihujani 141 komentar yang mayoritas mempercayai informasi dalam unggahan.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Periksa Fakta Tirto.id.

    Tirto mencoba menghubungi Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten untuk memastikan narasi tersebut. Ia menegaskan kondisi pasien dengan batu ginjal tidak bisa disembuhkan hanya dengan daun meniran.

    “Apabila ukurannya besar dan sering menimbulkan gejala nyeri kolik abdomen atau nyeri yang sangat pada perut maka penanganan tidak bisa hanya dengan obat obatan apalagi dengan menggunakan daun, intervensi tindakan bedah mungkin diperlukan,” katanya saat dihubungi Tirto, Selasa (26/11/2024).

    Dilansir dari artikel Alodokter, yang sudah ditinjau dr. Pittara, batu ginjal perlu dicegah dengan mengurangi resiko terbentuknya batu ginjal, seperti:
    - meminum banyak air putih,
    - mengurangi konsumsi garam, dan
    - tidak mengonsumsi makanan dengan kandungan kadar oksalat yang tinggi.

    Artikel Alodokter lainnya yang ditinjau secara medis oleh dr. Meva Nareza T menjelaskan bahwa meniran hijau berpotensi membantu mengecilkan ukuran batu ginjal. Namun, diperlukan penelitian tambahan untuk memastikan keamanan, efektivitas, dan dosis yang tepat. Selain itu, penggunaan meniran hijau dapat menimbulkan efek samping seperti mual, kram perut, nyeri saat buang air kecil, hingga urine berdarah.

    Sebuah studi dari Pucci, dkk yang dipublikasikan di jurnal International Braz J Urol (2018) menerangkan hal serupa. Diperlukan penelitian lebih mendalam untuk mengevaluasi manfaat daun meniran terhadap batu ginjal. Meski hasil studi menunjukkan adanya pengurangan jumlah dan ukuran batu ginjal pada pasien yang diteliti, penelitian ini mencatat batu yang terdapat di saluran kemih para peserta berukuran kecil.

    Kesimpulan

    Klaim tentang “daun meniran dapat mengeluarkan batu ginjal tanpa operasi” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Dokumentasi “Awan Jatuh ke Permukaan Tanah”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 02/12/2024

    Berita

    Akun Facebook “Nur Zalim” pada Sabtu (16/11/2024) membagikan video [arsip], isinya memperlihatkan gumpalan putih yang diklaim sebagai awan jatuh di area pertambangan Kalimantan Tengah (Kalteng).
    Unggahan disertai narasi:
    “Awan jatuh di area pertambangan”
    “😱😱 Detik - Detik Awan Jatuh ☁️☁️☁️ Lokasi Murung Raya Kalimantan Tengah 📍”
    Dari pengamatan Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax), sejumlah orang dalam video mengenakan seragam bertuliskan “Adaro Energy”.
    Hingga Senin (2/12/2024) unggahan tersebut disukai oleh hampir 45.000 pengguna, serta dikomentari sebanyak lebih dari 2.000 kali, mayoritas mempercayai narasi dalam unggahan.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “fenomena video awan jatuh” ke kolom pencarian Google. Hasilnya, ditemukan artikel kompas.com “Viral, Video Awan Kinton Jatuh di Kalimantan Tengah, Ini Kata BMKG” yang tayang di hari yang sama saat video Facebook tersebut beredar.

    Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Ida Pramuwardan menegaskan awan tidak pernah jatuh ke permukaan bumi sebagai gumpalan padat. Pasalnya, awan hanya terbentuk dari partikel air atau kristal es yang ada di atmosfer.

    Pihak Adaro menjelaskan benda jatuh—yang terlihat seperti awan—di wilayah tambang Adaro di Muara Tuhup, Murung Raya, Kalteng Adaro itu merupakan busa.

    Kesimpulan

    Video berisi klaim “awan jatuh di area pertambangan” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video Burung Bertopi Langka asal Kalimantan

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 02/12/2024

    Berita

    Akun Facebook “Jasmin Ooi” pada Jumat (22/11/2024) membagikan video [arsip] dua ekor burung bertopi yang diklaim merupakan burung langka asal Kalimantan.
    Berikut narasi lengkapnya:
    “--Wawasan satwa burung unik dengan suara merdu yg indah -- Burung Bertopi Merak. Burung langka asal Kalimantan.🇮🇩😁”
    Hingga Senin (2/12/2024) konten dilihat lebih dari 5.400 kali dan menuai empat komentar warganet yang mempercayai informasi dalam unggahan.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengunduh video itu dan mengunggahnya ke laman perangkat pendeteksi AI, Hive Moderation. Hasilnya, video tersebut merupakan rekayasa kecerdasan buatan, probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,8 persen.

    TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “burung langka bertopi” ke kolom pencarian Google. Penelusuran teratas mengarah ke artikel idntimes.com yang menyebut ada burung “Kehicap Bertopi”, tetapi burung itu secara fisik tidak memiliki topi di kepalanya.

    Kesimpulan

    Video berisi klaim “burung bertopi asal Kalimantan” merupakan konten palsu (fabricated content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini