tirto.id - Forum Ekonomi Dunia (World Economy Forum/WEF) kembali dicatut dalam konten media sosial yang perlu dicek kebenarannya. Sebelumnya, muncul klaim hoaks bahwa WEF menetapkan flu burung sebagai pandemi. Kini, muncul klaim bahwa lembaga ini menyatakan akan ada depopulasi atau penurunan jumlah penduduk pada 2025.
Salah satu akun Facebook bernama “Budi Kurniawan Winata” menyebarkan klaim bahwa dokumen WEF memastikan sebanyak 6 miliar manusia akan meninggal tahun depan.
“Laporan Forum Ekonomi Dunia yang tersembunyi menegaskan bahwa lebih dari enam miliar orang akan meninggal pada tahun 2025 – dan menurut laporan dari Davos, Klaus Schwab telah mengonfirmasi bahwa tujuan yang disebutkan tersebut sesuai dengan target yang ingin dicapai,” bunyi takarir dari akun tersebut pada Sabtu (24/8/2024).
Akun itu menyertakan sebuah artikel dari The People’s Voice dengan judul yang sama, yakni “WEF Document Confirms 6 Billion Humans Will Die In 2025”. Artikel tersebut mencatut nama Klaus Schwab, salah satu pendiri WEF, dan menyinggung soal pertemuan media dengan WEF di Davos, Swiss, pada awal Agustus lalu.
Agenda itu diklaim menjadi momen di mana Schwab memberi pengarahan kepada media arus utama tentang narasi mana yang harus dipromosikan untuk memajukan agenda globalis.
Sampai Kamis (5/9/2024), unggahan akun “Budi” telah memperoleh 1 reaksi emoji. Meski impresinya tipis, narasi ini ramai diperbincangkan dan disebarkan oleh beberapa akun Facebook lain, seperti ini dan ini.
Lantas, bagaimana faktanya?
Salah, Dokumen WEF Sebut 6 Miliar Orang Akan Meninggal pada 2025
Sumber:Tanggal publish: 05/09/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Untuk diketahui, Tim Riset Tirto sebelumnya telah menyanggah unggahan yang menggunakan referensi artikel The People’s Voice. Berdasarkan identifikasi Media Bias/Fact Check, sumber itu merupakan situs yang memiliki kredibilitas rendah.
Artikel-artikel yang diunggah di situs itu disebut seringkali memuat berita palsu dan mengandung muatan propaganda, hingga konspirasi. Situs yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu juga memiliki bias ekstrem kanan.
Dengan memasukkan kata kunci “WEF*humans will die in 2025” di kolom pencarian Google, Tirto menemukan narasi ini telah dibantah sejumlah lembaga pemeriksa fakta, termasuk PolitiFact dan Lead Stories, yang berbasis di AS.
Pihak WEF telah menyatakan kepada Lead Stories, Rabu (28/8/2024), bahwa klaim yang menghubungkan organisasi itu dengan konspirasi depopulasi tidak berdasar dan berakar pada disinformasi. WEF mengungkap pihaknya tidak mendukung atau mengadvokasi tentang depopulasi.
Alih-alih menautkan dokumen WEF, artikel The People’s Voice merujuk pada laman Deagel.com, sebuah situs yang tampak tidak mengidentifikasi kepemilikannya dan menyebut dirinya sebagai "panduan untuk peralatan militer dan penerbangan sipil”.
Deagel.com dalam artikelnya meramalkan penurunan jumlah populasi di banyak negara, termasuk AS, yang dikatakan akan menurun dari 326,6 juta orang menjadi 99,5 juta orang. Meski demikian, artikel Deagel.com yang hanya tersedia versi arsip tersebut tidak menyebutkan kerangka waktu untuk ramalannya.
Di bagian bawah halaman Deagel.com yang diarsipkan, sebuah catatan mengatakan, "Ada sebagian kecil data yang berasal dari berbagai sumber bayangan seperti pakar internet, laporan yang tidak ditandatangani, dan lainnya. … Kami berasumsi bahwa data resmi, khususnya ekonomi, yang dirilis oleh pemerintah adalah palsu, direkayasa, atau terdistorsi dalam beberapa derajat."
Saat ini, populasi dunia mencapai 8,2 miliar orang. Tirto pun tidak menemukan berita kredibel atau sumber resmi yang menunjukkan bahwa dokumen WEF "mengonfirmasi 6 miliar manusia" — atau lebih dari 70 persen populasi dunia — bakal meninggal pada tahun 2025.
Adapun pertemuan WEF dengan media di Davos pada awal Agustus 2024 yang disebut dalam artikel The People’s Voice juga diketahui tidak terbukti berdasarkan informasi di situs resmi WEF.
Sebaliknya, organisasi tersebut mengadakan pertemuan tahunan khusus undangan di Davos pada bulan Januari setiap tahun. Pada tahun 2024, pertemuan tahunan ke-54 WEF diadakan pada tanggal 15 - 19 Januari dengan tema utama "Membangun Kembali Kepercayaan."
Artikel-artikel yang diunggah di situs itu disebut seringkali memuat berita palsu dan mengandung muatan propaganda, hingga konspirasi. Situs yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu juga memiliki bias ekstrem kanan.
Dengan memasukkan kata kunci “WEF*humans will die in 2025” di kolom pencarian Google, Tirto menemukan narasi ini telah dibantah sejumlah lembaga pemeriksa fakta, termasuk PolitiFact dan Lead Stories, yang berbasis di AS.
Pihak WEF telah menyatakan kepada Lead Stories, Rabu (28/8/2024), bahwa klaim yang menghubungkan organisasi itu dengan konspirasi depopulasi tidak berdasar dan berakar pada disinformasi. WEF mengungkap pihaknya tidak mendukung atau mengadvokasi tentang depopulasi.
Alih-alih menautkan dokumen WEF, artikel The People’s Voice merujuk pada laman Deagel.com, sebuah situs yang tampak tidak mengidentifikasi kepemilikannya dan menyebut dirinya sebagai "panduan untuk peralatan militer dan penerbangan sipil”.
Deagel.com dalam artikelnya meramalkan penurunan jumlah populasi di banyak negara, termasuk AS, yang dikatakan akan menurun dari 326,6 juta orang menjadi 99,5 juta orang. Meski demikian, artikel Deagel.com yang hanya tersedia versi arsip tersebut tidak menyebutkan kerangka waktu untuk ramalannya.
Di bagian bawah halaman Deagel.com yang diarsipkan, sebuah catatan mengatakan, "Ada sebagian kecil data yang berasal dari berbagai sumber bayangan seperti pakar internet, laporan yang tidak ditandatangani, dan lainnya. … Kami berasumsi bahwa data resmi, khususnya ekonomi, yang dirilis oleh pemerintah adalah palsu, direkayasa, atau terdistorsi dalam beberapa derajat."
Saat ini, populasi dunia mencapai 8,2 miliar orang. Tirto pun tidak menemukan berita kredibel atau sumber resmi yang menunjukkan bahwa dokumen WEF "mengonfirmasi 6 miliar manusia" — atau lebih dari 70 persen populasi dunia — bakal meninggal pada tahun 2025.
Adapun pertemuan WEF dengan media di Davos pada awal Agustus 2024 yang disebut dalam artikel The People’s Voice juga diketahui tidak terbukti berdasarkan informasi di situs resmi WEF.
Sebaliknya, organisasi tersebut mengadakan pertemuan tahunan khusus undangan di Davos pada bulan Januari setiap tahun. Pada tahun 2024, pertemuan tahunan ke-54 WEF diadakan pada tanggal 15 - 19 Januari dengan tema utama "Membangun Kembali Kepercayaan."
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, narasi di jagat maya terkait dokumen Forum Ekonomi Dunia (World Economy Forum/WEF) sebut 6 miliar orang akan meninggal pada 2025 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Pihak WEF telah menyatakan bahwa klaim yang menghubungkan organisasi itu dengan konspirasi depopulasi tidak berdasar dan berakar pada disinformasi yang berasal dari sumber tak kredibel.
Tirto sebelumnya telah menyanggah unggahan yang menggunakan referensi artikel The People’s Voice. Berdasarkan identifikasi Media Bias/Fact Check, sumber yang disertakan dalam unggahan itu merupakan situs yang memiliki kredibilitas rendah.
Pihak WEF telah menyatakan bahwa klaim yang menghubungkan organisasi itu dengan konspirasi depopulasi tidak berdasar dan berakar pada disinformasi yang berasal dari sumber tak kredibel.
Tirto sebelumnya telah menyanggah unggahan yang menggunakan referensi artikel The People’s Voice. Berdasarkan identifikasi Media Bias/Fact Check, sumber yang disertakan dalam unggahan itu merupakan situs yang memiliki kredibilitas rendah.
Rujukan
- https://tirto.id/klaim-wef-resmi-tetapkan-flu-burung-sebagai-pandemi-benarkah-g12s
- https://www.facebook.com/budi9anten9/posts/pfbid0jJVbuYUmPa6vgSp9K85KXYwVTZHEiupj4FMsHRA7QMjvaUHAZvx4RUdAvQ1jch3dl
- https://www.facebook.com/carl.smithii.7/posts/pfbid0RVFsC6w25tfro1QhFtMr5bCoHfnbPXZwYewwtcLmjZzW3uf2h3QzcC5HypYgCi6Yl
- https://www.facebook.com/metin.olaf/posts/pfbid02jChrapDebQVjyTmFRfj1j7C9cJ9XJFfa7kuvew1W4QSEkARGvrjWL5JBMR1gfvddl
- https://mediabiasfactcheck.com/news-punch/
- https://www.politifact.com/factchecks/2024/aug/29/instagram-posts/no-evidence-of-a-world-economic-forum-document-tha/
- https://leadstories.com/hoax-alert/2024/08/fact-check-wef-document-did-not-confirm-6-billion-humans-will-die-in-2024.html?fbclid=IwY2xjawFGL1VleHRuA2FlbQIxMAABHZPo75CvIpT0R6d9wszFs7YpbNygSDjlZ8hv2nfeyPrdzL9V-OwwLbWRaw_aem_enHzf6Of2AbBb3o6KBIU2A#google_vignette
- https://www.weforum.org/events/world-economic-forum-annual-meeting-2024/
Sebuah Foto Diklaim Pelaku Penembakan Sekolah di Georgia
Sumber:Tanggal publish: 05/09/2024
Berita
tirto.id - Penembakan di sekolah kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Associated Press melaporkan, pada Rabu (4/9/2024) waktu setempat, seorang siswa berusia 14 tahun melepaskan tembakan di sebuah sekolah menengah Georgia dan menewaskan empat orang, berdasarkan laporan terbaru per 5 September 2024 pagi waktu Indonesia.
Empat orang itu diidentifikasi sebagai dua siswa dan dua guru Sekolah Menengah Apalachee di Winder, sekitar satu jam perjalanan dari Atlanta. Sementara 9 orang lainnya — delapan siswa dan satu guru — diketahui mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit.
Informasi miring pun beredar di internet menyusul kabar tersebut, termasuk soal gambar-gambar yang berkaitan dengan kejadian. Sebuah akun X bernama “FordRichardsx” (arsip) misalnya, mengunggah rekaman video dan foto seseorang dengan hoodie berwarna abu.
Seseorang dalam gambar itu terlihat membawa senjata dan diklaim sebagai sosok penembak di sekolah di Georgia yang baru-baru ini terjadi. Akun pengunggah membubuhkan takarir berbunyi “First Photo of Active Shooter at Apalachee High School in Winder, Georgia,” atau dalam bahasa Indonesia berarti “Foto Pertama Penembak di Sekolah Menengah Apalachee di Winder, Georgia”.
Cuitan yang diunggah pada Kamis (5/9/2024) ini telah dilihat sebanyak 886 ribu kali per Kamis (5/9/2024). Impresinya pun tak kalah ramai, mencakup 321 replies, 144 repost, dan 830 likes.
Foto dengan keterangan yang sama juga diunggah akun X lain, seperti bisa dilihat di sini (arsip).
Namun, benarkah konteks foto tersebut?
Empat orang itu diidentifikasi sebagai dua siswa dan dua guru Sekolah Menengah Apalachee di Winder, sekitar satu jam perjalanan dari Atlanta. Sementara 9 orang lainnya — delapan siswa dan satu guru — diketahui mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit.
Informasi miring pun beredar di internet menyusul kabar tersebut, termasuk soal gambar-gambar yang berkaitan dengan kejadian. Sebuah akun X bernama “FordRichardsx” (arsip) misalnya, mengunggah rekaman video dan foto seseorang dengan hoodie berwarna abu.
Seseorang dalam gambar itu terlihat membawa senjata dan diklaim sebagai sosok penembak di sekolah di Georgia yang baru-baru ini terjadi. Akun pengunggah membubuhkan takarir berbunyi “First Photo of Active Shooter at Apalachee High School in Winder, Georgia,” atau dalam bahasa Indonesia berarti “Foto Pertama Penembak di Sekolah Menengah Apalachee di Winder, Georgia”.
Cuitan yang diunggah pada Kamis (5/9/2024) ini telah dilihat sebanyak 886 ribu kali per Kamis (5/9/2024). Impresinya pun tak kalah ramai, mencakup 321 replies, 144 repost, dan 830 likes.
Foto dengan keterangan yang sama juga diunggah akun X lain, seperti bisa dilihat di sini (arsip).
Namun, benarkah konteks foto tersebut?
Hasil Cek Fakta
Perlu diketahui bahwa Direktur Biro Investigasi Georgia, Chris Hosey, telah menyatakan lewat konferensi pers, Rabu (4/9/2024), bahwa penembak yang secara illegal menggunakan senjata merupakan siswa di SMA Apalachee bernama Colt Gray, yang berusia 14 tahun.
Meski begitu, Hosey menyampaikan, pelaku telah ditahan dan akan didakwa dengan pembunuhan serta bakal diadili sebagai orang dewasa. Dengan demikian tak ada foto mengenai penembak yang dirilis oleh pihak berwenang.
Mengutip CNN, penembak diketahui masuk sekolah pada pukul 10:20 pagi waktu setempat. Seorang siswa, Yela Sayarath (16), mengatakan kepada CNN bahwa tersangka penembak sebelumnya duduk di sebelahnya di kelas Aljabar.
Sayarath bilang kalau Gray meninggalkan kelas lebih awal, sekitar pukul 9:45 pagi, tetapi tidak mengambil izin ke kamar mandi. Dia pikir Gray mungkin membolos.
Untuk memeriksa konteks asli foto seseorang mengenakan hoodie yang berlalu-lalang, Tirto mencoba memasukkan foto yang diklaim sebagai penembak ini ke Google Image.
Hasilnya, kami tak menemukan sumber kredibel yang menyatakan gambar ini merupakan tersangka penembak di sekolah di Georgia. Foto ini hanya diunggah oleh sejumlah akun media sosial yang tidak bisa dipastikan kebenarannya.
Saat mencoba menelusuri klaim yang beredar lewat penelusuran Google, Tirto menemukan laporan media 9news yang menyatakan kalau foto yang beredar bukan merupakan pelaku penembakan di Georgia.
Gambar aslinya hanya bagian dari sebuah presentasi mengenai respons situasi penembakan aktif yang dibuat oleh Reflex Protect, sebuah perusahaan keselamatan yang mempromosikan taktik pertahanan non-mematikan.
Gambar dari klaim palsu bisa dijumpai di slide ke-15 presentasi tersebut, sebagai ilustrasi terkait indikator fisik untuk mengenali pelaku, yang harus diperhatikan ketika ada ancaman penembakan aktif.
Teks dalam presentasi menyebut beberapa indikator fisik dari penampilan dan pakaian, yakni pakaian tidak sesuai dengan situasi, atau pakaian yang terlalu besar untuk menyembunyikan sesuatu, adanya tonjolan di dekat pinggang atau pinggul, yang mungkin berbentuk seperti senjata.
Hal lain yang bisa dilihat juga meliputi kebiasaan menyentuh area tempat senjata yang mungkin disembunyikan, menyimpan tangan di saku atau menyembunyikan tangan dengan cara lain, dan tendensi mencondongkan satu sisi atau menyembunyikan sisi yang lain.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa foto seseorang mengenakan hoodie telah diberi konteks yang salah dan bukan merupakan foto dari penembak sekolah di Georgia.
Berdasarkan pemantauan Tirto, belum ada kantor berita yang telah merilis foto dari pelaku penembakan di Georgia.
Meski begitu, Hosey menyampaikan, pelaku telah ditahan dan akan didakwa dengan pembunuhan serta bakal diadili sebagai orang dewasa. Dengan demikian tak ada foto mengenai penembak yang dirilis oleh pihak berwenang.
Mengutip CNN, penembak diketahui masuk sekolah pada pukul 10:20 pagi waktu setempat. Seorang siswa, Yela Sayarath (16), mengatakan kepada CNN bahwa tersangka penembak sebelumnya duduk di sebelahnya di kelas Aljabar.
Sayarath bilang kalau Gray meninggalkan kelas lebih awal, sekitar pukul 9:45 pagi, tetapi tidak mengambil izin ke kamar mandi. Dia pikir Gray mungkin membolos.
Untuk memeriksa konteks asli foto seseorang mengenakan hoodie yang berlalu-lalang, Tirto mencoba memasukkan foto yang diklaim sebagai penembak ini ke Google Image.
Hasilnya, kami tak menemukan sumber kredibel yang menyatakan gambar ini merupakan tersangka penembak di sekolah di Georgia. Foto ini hanya diunggah oleh sejumlah akun media sosial yang tidak bisa dipastikan kebenarannya.
Saat mencoba menelusuri klaim yang beredar lewat penelusuran Google, Tirto menemukan laporan media 9news yang menyatakan kalau foto yang beredar bukan merupakan pelaku penembakan di Georgia.
Gambar aslinya hanya bagian dari sebuah presentasi mengenai respons situasi penembakan aktif yang dibuat oleh Reflex Protect, sebuah perusahaan keselamatan yang mempromosikan taktik pertahanan non-mematikan.
Gambar dari klaim palsu bisa dijumpai di slide ke-15 presentasi tersebut, sebagai ilustrasi terkait indikator fisik untuk mengenali pelaku, yang harus diperhatikan ketika ada ancaman penembakan aktif.
Teks dalam presentasi menyebut beberapa indikator fisik dari penampilan dan pakaian, yakni pakaian tidak sesuai dengan situasi, atau pakaian yang terlalu besar untuk menyembunyikan sesuatu, adanya tonjolan di dekat pinggang atau pinggul, yang mungkin berbentuk seperti senjata.
Hal lain yang bisa dilihat juga meliputi kebiasaan menyentuh area tempat senjata yang mungkin disembunyikan, menyimpan tangan di saku atau menyembunyikan tangan dengan cara lain, dan tendensi mencondongkan satu sisi atau menyembunyikan sisi yang lain.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa foto seseorang mengenakan hoodie telah diberi konteks yang salah dan bukan merupakan foto dari penembak sekolah di Georgia.
Berdasarkan pemantauan Tirto, belum ada kantor berita yang telah merilis foto dari pelaku penembakan di Georgia.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan kalau foto seseorang mengenakan hoodie yang diklaim sebagai pelaku penembakan di sekolah di Georgia yang terjadi pada Rabu (4/9/2024), bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Foto yang beredar telah diberi konteks salah dan gambar aslinya adalah bagian dari sebuah presentasi mengenai respons situasi penembakan aktif yang dibuat oleh Reflex Protect, sebuah perusahaan keselamatan yang mempromosikan taktik pertahanan non-mematikan.
Foto yang beredar telah diberi konteks salah dan gambar aslinya adalah bagian dari sebuah presentasi mengenai respons situasi penembakan aktif yang dibuat oleh Reflex Protect, sebuah perusahaan keselamatan yang mempromosikan taktik pertahanan non-mematikan.
Rujukan
- https://apnews.com/article/georgia-high-school-lockdown-3969d34cf6a7adc787facf21c469ef4d
- https://x.com/fordrichardsx/status/1831384709789839472?s=46
- https://ghostarchive.org/archive/7YJxx
- https://x.com/upuknews1/status/1831378983159787658?s=46
- https://ghostarchive.org/archive/j98Ow
- https://edition.cnn.com/us/live-news/apalachee-high-school-shooting-georgia-09-04-24#h_6bced851f6d3fd8f805832357653765d
- https://edition.cnn.com/2024/09/04/us/winder-ga-shooting-apalachee-high-school/index.html
- https://www.9news.com/article/news/verify/national-verify/viral-photo-of-hooded-man-carrying-weapon-falsely-shared-as-georgia-shooting-suspect/536-8ee98365-e2fe-4cf0-8b73-f8f303b51c35
- https://osec.sccgov.org/sites/g/files/exjcpb1071/files/session-5-17-survive-shooting-Alain-Burrese-19.pdf
Hoaks! HMI tolak kedatangan Paus di Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 05/09/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan menampilkan poster digital dengan logo Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jakarta Raya menolak kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024.
Dalam poster lainnya, juga terdapat ajakan demo untuk menolak kedatangan Paus, memboikot Kedubes Vatikan, dan meminta agar Paus datang ke Palestina sebagai simbol kedamaian.
Unggahan tersebut dilihat oleh hampir satu juta pengguna X dan banyak komentar negatif dalam unggahan tersebut.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Islam selalu gaduh. Kunjungan terhormat di tolak giliran orang yaman di jilati.
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG JAKARTA RAYA TOLAK KEDATANGAN PAUS FRANSISKUS DI INDONESIA”
Namun, benarkah HMI tolak kedatangan Paus di Indonesia?
Dalam poster lainnya, juga terdapat ajakan demo untuk menolak kedatangan Paus, memboikot Kedubes Vatikan, dan meminta agar Paus datang ke Palestina sebagai simbol kedamaian.
Unggahan tersebut dilihat oleh hampir satu juta pengguna X dan banyak komentar negatif dalam unggahan tersebut.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Islam selalu gaduh. Kunjungan terhormat di tolak giliran orang yaman di jilati.
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG JAKARTA RAYA TOLAK KEDATANGAN PAUS FRANSISKUS DI INDONESIA”
Namun, benarkah HMI tolak kedatangan Paus di Indonesia?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran ANTARA, poster digital tersebut tidak terdapat di media sosial resmi HMI Jakarta, yang berarti poster tersebut tidak resmi diterbitkan oleh HMI.
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Bagas Kurniawan menegaskan selebaran poster yang mengatasnamakan HMI dan berisi ajakan berdemonstrasi untuk memprotes kunjungan Paus Fransiskus merupakan berita bohong atau hoaks.
Bagas menegaskan justru menyambut baik kedatangan Paus Fransiskus.
Ia juga mengemukakan kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik se-Dunia Paus Fransiskus merupakan kesempatan untuk menunjukkan semangat toleransi yang dijunjung tinggi masyarakat Indonesia.
"Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman, dan kita mampu hidup berdampingan dalam harmoni," kata Bagas, dilansir dari ANTARA.
Klaim: HMI tolak kedatangan Paus di Indonesia
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Bagas Kurniawan menegaskan selebaran poster yang mengatasnamakan HMI dan berisi ajakan berdemonstrasi untuk memprotes kunjungan Paus Fransiskus merupakan berita bohong atau hoaks.
Bagas menegaskan justru menyambut baik kedatangan Paus Fransiskus.
Ia juga mengemukakan kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik se-Dunia Paus Fransiskus merupakan kesempatan untuk menunjukkan semangat toleransi yang dijunjung tinggi masyarakat Indonesia.
"Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman, dan kita mampu hidup berdampingan dalam harmoni," kata Bagas, dilansir dari ANTARA.
Klaim: HMI tolak kedatangan Paus di Indonesia
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
[HOAKS] Kemensos Salurkan Bansos Rp 2 Juta Melalui Telegram
Sumber:Tanggal publish: 04/09/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar informasi adanya bantuan dana Rp 2 juta mengatasnamakan Kementerian Sosial yang bisa diklaim akan disalurkan setelah pendaftaran melalui aplikasi Telegram.
Berdasarkan penelusuran Tim Ce Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Informasi bantuan dana Rp 2 juta mengatasnamakan Kemensos dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Pemerintah mengeluarkan dana bansos bagi seluruh masyarakat untuk mengurangi beban rakyat
"Daftar Segera Dan Terima Dana bansos Senilai Rp 2.000.000
Tanpa biaya pendaftaran Daftar di bawah
Berdasarkan penelusuran Tim Ce Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Informasi bantuan dana Rp 2 juta mengatasnamakan Kemensos dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Pemerintah mengeluarkan dana bansos bagi seluruh masyarakat untuk mengurangi beban rakyat
"Daftar Segera Dan Terima Dana bansos Senilai Rp 2.000.000
Tanpa biaya pendaftaran Daftar di bawah
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi bantuan dana Rp 2 juta di akun media sosial resmi Kemensos.
Selain itu, persyaratan menjadi penerima bantuan dari Kemensos adalah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Diberitakan Kompas.com, DTKS adalah data induk yang berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
DTKS berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.
Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.
Tidak ditemukan informasi resmi dari Kemensos bahwa mereka membuka pendaftaran penerima bansos melalui Telegram.
Selain itu, persyaratan menjadi penerima bantuan dari Kemensos adalah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Diberitakan Kompas.com, DTKS adalah data induk yang berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
DTKS berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.
Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.
Tidak ditemukan informasi resmi dari Kemensos bahwa mereka membuka pendaftaran penerima bansos melalui Telegram.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bantuan dana Rp 2 juta mengatasnamakan Kemensos adalah hoaks.
Informasi bantuan dana tersebut tidak ditemukan di akun media sosial resmi Kemensos. Selain itu, Kemensos tidak membuka pendaftaran penerima bansos melalui Telegram.
Informasi bantuan dana tersebut tidak ditemukan di akun media sosial resmi Kemensos. Selain itu, Kemensos tidak membuka pendaftaran penerima bansos melalui Telegram.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02Vbmtgd8YmUEURkWoiFixFkQKnyzxejnc7XjkQbtun6kC9fPDnXJtn4gHjRxRaM3Pl&id=61564941181892
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid036hzo5NAUDZ6sj45D11bmvjBbkQVpcL8QWDp69qHk5Eo6ocEvS97pzTvRwsAyoBvNl&id=61564152227748
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid032wo4oCZfVqk5uf9y93vn2PM936HkEC7326rK3yF5Eb5y98SDSZrruLLQaWEihsuwl&id=61564358470647
- https://www.facebook.com/KemsosRI
- https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/29/150000665/cara-daftar-bansos-kemensos-agar-dapat-pkh-kis-dan-pip?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 1131/6680