• Hoaks Dedi Mulyadi Bagi-Bagi Uang Rp10 Juta di Media Sosial

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/08/2024

    Berita

    tirto.id - Tim Riset Tirto kembali menemukan unggahan soal bagi-bagi uang yang mencatut nama figur publik. Kali ini, nama yang dicatut adalah mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Dalam video yang tersebar di Facebook tersebut, Dedi menjanjikan untuk membagi uang Rp10 juta kepada masyarakat, melalui akunnya di media sosial.

    "Assalamualaikum semua. Hari ini saya akan membagikan Rp 10 juta/orang. Bagi siapa saja yang sedang membutuhkan. Syarat cukup tekan love dan tanda panah saja," ujar Dedi dalam video pendek unggahan akun bernama "Nanda Lestari" pada 30 Juli 2024 lalu (arsip).

    Sampai dengan Kamis (8/8/2024), unggahan tersebut telah mengumpulkan lebih dari 37 ribu tanda suka dan 12 ribu komentar. Unggahan ini juga telah dibagikan ulang setidaknya 4,6 ribu kali.

    Menariknya, di kolom komen, ada yang menyoroti ketidaksinkronan gerak bibir Dedi dengan audio pada video tersebut. Pengguna Facebook tersebut menduga adanya manipulasi konten video.

    Tirto juga menemukan unggahan serupa di TikTok, tepatnya dari unggahan akun "kdm.kangdedi" yang menggunakan potongan video serupa (arsip).

    Perlu diketahui, sebelumnya, Tirto juga pernah menemukan modus bagi-bagi uang serupa oleh tokoh politik, selebritis, maupun influencer.

    Lalu, bagaimana dengan konten bagi-bagi uang dari Dedi Mulyadi? Apakah konten tersebut benar isinya?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba menyaksikan keseluruhan video singkat tersebut dan melihat ketidaksinkronan antara gerak bibir dan suaranya. Suara Dedi juga tidak terdengar natural.

    Kami melakukan penelusuran ke konten media sosial Dedi. Akun Instagram dan Facebook-nya telah terverifikasi sebagai akun resmi. Di akun Instagramnya, kami menemukan konten berikut, sementara di Facebook, kami juga menemukan video ini. Dua video tersebut punya isi serupa dengan video bagi-bagi uang yang tersebar di Facebook.

    Di video dari akun resmi Dedi Mulyadi, terlihat dia menyampaikan apresiasinya kepada Titin Prialianti, kuasa hukum mantan terpidana Saka Tatal, dalam kasus pembunuhan Egi dan Vina di Cirebon. Dedi membagikan unggahan tersebut di media sosilanya pada 26 Juli 2024 lalu.

    Dia menyampaikan bahwa Titin memiliki pemahaman mendalam terhadap proses kasus tersebut.

    "Yang terjadi adalah perubahan mindset publik, yang dulu mencaci maki, mem-bully, hari ini memuji. Terima kasih Bu Titin. Selama ini Bu Titin telah memberikan informasi yang cukup kepada saya, sehingga kasus ini sudah semakin terbuka semoga perjuangan ibu tidak sia-sia," tutur Dedi dalam video tersebut.

    Dari video tersebut tidak ada pernyataan Dedi sama sekali mengenai bagi-bagi uang Rp10 juta. Kami juga tidak menemukan informasi dari sumber kredibel lain yang menyebut Dedi membagikan uang.

    Kami juga melakukan pemeriksaan kandungan konten kecerdasan buatan (AI) dengan perangkat Hive Moderation. Berdasarkan hasil pemindaian perangkat tersebut, ada 95,6 persen kemungkinan konten dibuat/dimodifikasi dengan AI.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan video bagi-bagi uang Rp10 juta Dedi Mulyadi bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Video yang disebarkan di Facebook adalah hasil modifikasi dari akun resmi Dedi yang memberi apresiasi terhadap Titin Prialianti. Tidak ada pernyataan mengenai bagi-bagi uang Rp10 juta dari Dedi Mulyadi.

    Hasil pemindaian perangkat Hive Moderation menunjukkan adanya kemungkinan besar audio dihasilkan oleh teknologi kecerdasan buatan (Generative Artificial Intelligence/Gen-AI).

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Tidak Benar Netanyahu Sebut Indonesia Negara Miskin

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/08/2024

    Berita

    tirto.id - Tim Riset Tirto menemukan sebuah unggahan di media sosial yang menyebut adanya komentar negatif Presiden Israel, Benjamin Netanyahu, yang ditujukan pada Indonesia.

    Informasi tersebut tersebar, di tengah konflik Israel-Palestina yang tidak kunjung padam. Eskalasi konflik antara dua negara tersebut memanas dan terus berlanjut semenjak Hamas meluncurkan ribuan roket pada 7 Oktober 2023, yang berbalas serangan udara Israel ke Gaza.

    Indonesia menjadi salah satu negara yang mendukung Palestina. Hal ini terlihat dari pernyataan petinggi di Indonesia, mulai dari Presiden Joko Widodo, hingga Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang terus menekan Israel.

    Unggahan di media sosial terkait komentar Netanyahu, Tirto temukan di platform X (dulu Twitter), tepatnya dari akun @Boediantar4 (arsip).

    "Setanyahu sebut Indonesia negara miskin Yg paling NKRI seharusnya marah dengar ini Makanya jangan banyak korupasi tambang dll biar Indonesia sejahtera," begitu bunyi pesan dalam cuitan pada 6 Agustus 2024, dengan sejumlah kata yang salah ketik (typo).

    Unggahan tersebut juga memuat sebuah video tangkapan layar yang menunjukkan potongan artikel berjudul, "Netanyahu Sebut: Indonesia Negara Miskin, Gila Agama, Suka Ikut campur Urusan Negara Lain."

    Tangkapan gambar artikel itu diklaim berasal dari CNBC Indonesia pada 26 Juli 2024 lalu. Sampai dengan 8 Agustus 2024, unggahan tersebut telah mengumpulkan lebih dari seribu komentar, lebih dari 2 ribu repost, dan 5 ribu tanda suka.

    Tirto juga menelusuri akun TikTok yang terpampang dalam potongan klip itu. Kami menemukan video serupa dari akun "i.love..indonesia" (arsip). Unggahan tersebut mengumpulkan lebih dari 92 ribu penonton. Unggahan serupa juga tersebar Facebook dari unggahan akun "Louis Kobak" (arsip), "Kelvin M" (arsip), dan "Laili Rahmawati" (arsip).

    Lalu bagaimana kebenarannya? Apakah benar Netanyahu menyebut Indonesia negara miskin, gila agama, dan suka ikut campur urusan negara lain?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba menelusuri konten asli dari artikel CNBC Indonesia yang dicatut dalam unggahan di media sosial tersebut. Kami mencari ke direktori berita media tersebut dan mencari artikel di tanggal 26 Juli 2024, dengan kata kunci "Netanyahu".

    Kami menemukan artikel berikut. Artikel tersebut menggunakan foto yang sama, dipublikasikan pada tanggal yang sama, serta ditulis oleh wartawan yang sama, dengan tangkapan gambar di unggahan. Namun, judul dalam artikel tersebut berbeda.

    Artikel asli dari CNBC Indonesia berjudul "Misi Rahasia Netanyahu ke AS, Minta Restu Perang di Negara Ini". Dalam artikel tersebut, Pejabat Intelijen dan Keamanan Israel Yuval Malka menyebut kalau Amerika Serikat (AS) telah memberi restu bagi Netanyahu untuk perang di Lebanon.

    Netanyahu diketahui mengunjungi AS pada Rabu (24/7/2024), untuk berpidato di Kongres dan berbicara dengan pejabat di Negeri Paman Sam.

    Tidak ada pernyataan apapun dari Netanyahu mengenai Indonesia kala itu. Tirto juga tidak menemukan komentar Netanyahu tentang Indonesia, apalagi menyebut Indonesia negara miskin, gila agama, dan suka ikut campur urusan negara lain.

    Hal ini menunjukkan adanya penyuntingan tangkapan gambar dari artikel milik CNBC Indonesia. Unggahan di media sosial mengubah judul artikel tersebut.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan klaim Netanyahu menyebut Indonesia negara miskin, gila agama, dan suka ikut campur urusan negara lain bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Artikel CNBC Indonesia yang dikutip dalam unggahan di media sosial telah mengalami penyuntingan judul. Pada artikel asli, bahasannya terkait dengan restu AS kepada Netanyahu untuk Israel berperang di Lebanon.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Foto Atlet Karate Mesir Bentangkan Bendera Palestina Disebar dengan Konteks Keliru

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang menyatakan atlet karate Mesir membentangkan bendera Palestina setelah mengalahkan Israel dalam Olimpiade Paris 2024.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.

    Narasi atlet karate Mesir membentangkan bendera Palestina setelah mengalahkan Israel dalam Olimpiade Paris 2024 dibagikan oleh akun Instagram ini, dan akun Threads ini.

    Berikut kutipan narasi yang dibagikan (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):

    Olimpiade

    Dua pemegang sabuk hitam asal Mesir dengan bangga membentangkan bendera Palestina setelah mengalahkan lawannya dari Israel dalam kompetisi bela diri baru-baru ini.

    Narasi itu disertai foto atlet karate Mesir yang berdiri di podium juara pertama dan kedua membentangkan bendera Palestina.

    Sementara, di podium juara ketiga berdiri atlet yang membentangkan bendera Israel.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto tersebut dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, foto serupa diunggah oleh akun X (Twitter) ini pada 21 November 2022.

    Keterangan foto menyebutkan, gambar itu diambil dari kejuaraan karate internasional di Slovenia.

    Foto yang sama dimuat dalam pemberitaan berbagai media, salah satunya Egypt Independent, pada 21 November 2022. Berikut kutipan pemberitaan tentang foto tersebut:

    Dua atlet dari tim U-15 Mesir membentangkan bendera Palestina setelah meraih juara pertama dan kedua dalam Kejuaraan Karate Tradisional ITKF Dunia, yang diadakan di Slovenia.

    Kedua pemain tim karate tradisional Mesir ini menempati posisi pertama dan kedua dalam turnamen tersebut, mengungguli seorang pemain Israel yang berada di posisi ketiga.

    Selain itu, tidak ada pertandingan karate selama Olimpiade tahun ini. Menurut laman resmi Olimpiade, karate tidak dilombakan dalam Olimpiade Paris 2024.

    Kesimpulan

    Narasi atlet karate Mesir membentangkan bendera Palestina setelah mengalahkan Israel dalam Olimpiade Paris 2024 perlu diluruskan.

    Foto yang dibagikan diambil dari kejuaraan karate internasional di Slovenia pada 2022. Selain itu, karate tidak dilombakan dalam Olimpiade Paris 2024.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bagikan Bansos melalui Situs Judi

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video mengeklaim selebritas Raffi Ahmad dan istrinya Nagita Slavina membagikan bantuan sosial (bansos) melalui situs judi.

    Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang mengeklaim Raffi Ahmad dan Nagita Slavina membagikan bansos dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan pemberitaan yang menampilkan Raffi dan Nagita akan membagikan bansos senilai Rp 30 miliar kepada korban judi melalui sebuh situs.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video yang beredar merupakan gabungan dua klip berbeda.

    Klip pertama yang menampilkan presenter televisi identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas TV ini.

    Dalam video aslinya presenter tidak membahas judi online, melainkan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengisi kuliah umum di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, pada 2023.

    Klip lainnya yang menampilkan Raffi dan Nagita identik dengan unggahan di kanal YouTube Rans Entertainment ini.

    Dalam video aslinya, Raffi dan Nagita membagikan emas kepada karyawannya, bukan bansos kepada korban judi online. 

    Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com  mengecek suara Raffi Ahmad membagikan bansos melalui situs judi menggunakan Hive Moderation.

    Hasilnya, suara Raffi terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI dengan probabilitas 99,9 persen. 

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Raffi Ahmad dan Nagita Slavina membagikan bansos melalui situs judi merupakan hasil manipulasi.

    Dalam video aslinya, Raffi dan Nagita membagikan emas kepada karyawannya. 

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Raffi Ahmad terdeteksi dihasilkan oleh AI dengan probabilitas 99,9 persen.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini