• Salah, Pencurian Data dengan Menggunakan QRIS

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/12/2024

    Berita

    tirto.id - Beredar di media sosial, video yang diklaim memperlihatkan modus baru peretasan pencurian data pribadi dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

    Kembali ke video yang beredar. Video tersebut memperlihatkan seorang pria yang sedang menunjukan modus baru peretasan data pribadi hanya dengan menggunakan QRIS. Pertama, ia meminta salah satu orang dalam video tersebut untuk memindai kode QRIS yang ia bawa dengan menggunakan ponsel.

    Setelah melakukan pemindaian, QRIS tersebut diklaim mengarahkan ke situs yang diklaim mirip dengan situs resmi milik salah satu bank di Indonesia.

    Situs tersebut lalu memberikan semacam formulir yang meminta sejumlah data pribadi seperti nama, password, dan Personal Identification Number (PIN). Setelah formulir tersebut diisi, data pribadi milik korban diklaim akan langsung terekam di laptop milik pelaku penipuan tersebut.

    Narasi dalam bentuk video berdurasi 2 menit dan 28 detik tersebut disebarkan oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “Kgs Effendi Feri” (arsip), “Arlan Jamil” (arsip), “Noermansjah Sjarif”, dan “Peter Huang” dalam periode Selasa (19/11/2024) hingga Kamis (28/11/2024).

    “Hack Data Lewat Qris Code,” tulis keterangan takarir salah satu unggahan tersebut pada Kamis (28/11/2024)

    Tirto juga menemukan video berbeda namun dengan narasi serupa diunggah oleh akun Facebook bernama “Ada Apa yah” dan “DasteranClub” pada Senin (25/11/2024).

    Sepanjang Kamis (28/11/2024) hingga Senin (2/12/2024), atau selama empat hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh 6 tanda suka dan videonya telah 31 kali diputar. Lantas, bagaimana kebenaran klaim modus baru pencurian data menggunakan QRIS tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama, Tirto melakukan penelusuran dengan mencari asal usul dan konteks utuh video tersebut. Kami menemukan petunjuk bertuliskan “The Samuel Christ Show” pada latar video, petunjuk tersebut kami gunakan untuk menjadi kata kunci pencarian di platform pencarian video Youtube.

    Hasil penelusuran mengarahkan kami ke video yang diunggah di kanal YouTube bernama “Samuel Christ” berjudul “ORANG KAYA DITARGET OLEH MAFIA JUDOL!” pada Kamis (14/11/2024). Video tersebut berisi rekaman siniar antara host Samuel Christ yang mewawancarai seorang bernama Mr. Bert yang menyatakan bahwa QRIS bisa digunakan untuk melakukan penipuan.

    Untuk menelusuri klaim tersebut, Tirto mencoba melakukan pemindaian terhadap kode Quick Response (QR) yang ditunjukan dalam video dengan menggunakan aplikasi QRIS di aplikasi mobile banking milik Bank BCA dan aplikasi dompet digital Go-Pay. Hasilnya, kode QR yang ditampilkan dalam video tersebut tidak dapat terbaca dengan aplikasi QRIS.

    Tirto kemudian melakukan pemindaian kode QR yang ditampilkan tersebut dengan menggunakan Google Lens. Hasil pemindaian justru berhasil mengarahkan kami ke situs beralamat verifikasidata.com, namun sayangnya situs tersebut diketahui telah tak bisa diakses.

    Meski begitu, kami menemukan penelusuran terdahulu yang dilakukan oleh TemSalahpo pada Kamis (21/11/2024). Pada saat itu, Tempo masih bisa mengakses situs yang berhasil dipindai oleh Google Lens tersebut, situs itu berpenampilan mirip situs dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) namun bisa dipastikan bukan situs resmi dari BRI. Dalam situs itu, pengguna harus masuk (login) dengan memasukkan tiga jenis data pribadi, yakni username, password, dan PIN.

    Jadi, bisa dipastikan kode QR tersebut merupakan kode biasa yang tidak dapat dibaca menggunakan QRIS yang tersedia di aplikasi perbankan dan pembayaran, melainkan harus menggunakan pemindaian manual Google Lens.

    Mengutip penelusuran Tempo, Assistant Professor Cyber Security dari Monash University-Indonesia, Rizka Widyarini Purwanto, juga mencoba memeriksa kode menyerupai QRIS dalam video itu.

    "Video tersebut tidak ada hubungannya dengan QRIS, tapi menggunakan kode QR (bukan QRIS) untuk mencuri data," ujarnya dikutip dari Tempo, Kamis (21/11/2024).

    Lebih lanjut, Rizka meminta masyarakat awam untuk berhati-hati. Ia menjelaskan, jika kode QR tidak dapat dipindai oleh aplikasi bank maupun dompet digital lalu melanjutkan proses transaksi dengan memindainya dengan kamera.

    "Sebenarnya ini mudah untuk dihindari. Jika tidak dapat dipindai pada aplikasi perbankan, maka patut dicurigai," katanya.

    Masih mengutip sumber yang sama, Ketua Komtap Cyber Security Awareness Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (Aptiknas) Alfons Tanujaya, sistem QRIS dari Bank Indonesia sejauh ini aman. Kasus pencurian data maupun penipuan keuangan dapat terjadi karena rekayasa sosial.

    “Jadi bukan kelemahan di sistem QRIS,” kata dia.

    Sebagai informasi, mengutip penjelasan Bank Indonesia, kode QR dan QRIS merupakan dua hal yang berbeda.

    Kode QR atau QR Code adalah sebuah kode matriks 2 (dua) dimensi, terdiri atas penanda tiga pola persegi pada sudut kiri bawah, sudut kiri atas dan sudut kanan atas, memiliki modul hitam berupa persegi, titik atau piksel, dan memiliki kemampuan menyimpan data alfanumerik, karakter dan simbol.

    Sementara, QRIS (dibaca KRIS) adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjag​a keamanannya.

    Bank Central Asia (BCA) melalui penjelasan dalam situs resminya membagikan sejumlah tips langkah pencegahan yang dapat membuat transaksi menggunakan QRIS tetap aman.

    Pertama, pastikan kode QRIS resmi dari Bank Indonesia yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: logo dan informasi perusahaan tertera jelas di sekitar kode QR; warna dan desain QRIS sesuai dengan standar, misalnya QRIS resmi dari Bank Indonesia biasanya berwarna merah dan putih; serta tautan atau alamat website yang tertera pada QRIS adalah tautan sah.

    Kedua, kode QRIS yang asli hanya dapat di-scan dengan scanner aplikasi pembayaran seperti mobile banking atau aplikasi e-wallet milik bank atau lembaga non-bank.

    “Scanner aplikasi pembayaran tidak dapat memindai QRIS palsu yang berisi link (akan keluar respon invalid). Jika kamu diarahkan untuk mengisi username, password atau credential data lainnya maka itu adalah QRIS palsu. Jangan pernah mengisi data pribadi kamu di link tersebut,” tulis BCA dalam keterangan resminya.

    Ketiga, kode QRIS yang resmi jika di scan hanya akan muncul nama toko/merchant, nama bank atau lembaga non-bank yang merekrut toko/merchant, rekening sumber dana dan nominal transaksi yang harus diisi (untuk QRIS Statis). Nominal transaksi akan langsung tercantum pada QRIS Dinamis (QRIS yang di generate oleh mesin pada saat transaksi).

    “Kode QRIS resmi tidak berisi link melainkan string pembayaran yang hanya dapat di-scan oleh aplikasi pembayaran. Ingat, QRIS resmi tidak berisi link yang meminta data pribadi perbankan,” tulis BCA.

    Keempat, kode QRIS resmi tidak dapat diproses dengan aplikasi kamera ponsel, karena hanya akan terbaca sebagai text. BCA mengimbau masyarakat untuk jangan pernah menggunakan aplikasi kamera ponsel untuk melakukan pembayaran transaksi QRIS, karena berpotensi untuk dimanfaatkan oleh penipu, apalagi jika berisi link yang diarahkan untuk mengisi data-data pribadi perbankan.

    Dari sejumlah tips dan ciri-ciri yang disampaikan Bank BCA tersebut, bisa dipastikan kode yang ditampilkan dalam video merupakan kode QR dan bukan merupakan kode QRIS.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan, narasi modus baru pencurian data menggunakan QRIS seperti yang ditampilkan dalam video bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Merujuk penjelasan BCA, kode QRIS asli hanya dapat di-scan dengan aplikasi pembayaran seperti mobile banking atau aplikasi e-wallet milik bank atau lembaga non-bank. Sementara, kode QR yang tertera dalam video tersebut tidak dapat dipindai di aplikasi mobile banking atau aplikasi dompet digital.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hoaks Prabowo Liburkan Sekolah Satu Bulan Saat Ramadan 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/12/2024

    Berita

    tirto.id - Bulan Ramadan menjadi bulan yang ditunggu-tunggu umat Muslim di seluruh dunia. Berdasarkan kalender Hijriah 1446H/2025M yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, perayaan Idul Fitri 1446 H diperkirakan jatuh pada 31 Maret - 1 April 2025. Jadi, awal puasa 1 Ramadhan 1446 H diprediksi bertepatan dengan hari Sabtu, 1 Maret 2025.

    Meski masih sekitar tiga bulan lagi menuju bulan puasa, beragam narasi dan pembicaraan soal ini telah beredar di media sosial. Baru-baru ini, misalnya, beredar narasi yang menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto akan memberlakukan libur sekolah selama satu bulan penuh pada bulan Ramadan mendatang.

    Narasi tersebut diunggah di platform media sosial Facebook oleh akun “Vania Shakila Putri”, “Lisa Rosalinda Andris”,“Malla Sari”,“Asep Hikmat”, dan “Lesti Billar Lovers” dalam periode Selasa (19/11/2024) hingga Minggu (1/12/2024).

    Sejumlah akun tersebut mengunggah foto Presiden Prabowo bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar disertai keterangan foto bertuliskan “Bulan Puasa Anak Sekolah Libur Satu Bulan Penuh”.

    “Alhamdulillah kembali ke zaman dulu bulan puasa libur penuh,” bunyi keterangan takarir salah satu akun tersebut pada Rabu (20/11/2024).

    Sepanjang Rabu (20/11/2024) hingga Senin (2/12/2024) atau selama 12 hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan itu telah memperoleh 44,8 ribu tanda suka, 2,5 ribu komentar, dan telah dibagikan sebanyak 1,5 ribu kali.

    Lantas, benarkah Presiden Prabowo akan meliburkan sekolah selama satu bulan penuh pada bulan Ramadan 2025?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto melakukan penelusuran dengan memasukan kata kunci “Prabowo Liburkan Sekolah Satu Bulan Saat Bulan Ramadan” ke mesin pencarian Google.

    Kami menemukan arsip berita dari laman Detik berjudul “Prabowo-Sandiaga Wacanakan Sekolah-Kampus Libur 1 Bulan Selama Ramadan” yang diunggah pada Sabtu (16/3/2019).

    Artikel tersebut memberitakan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang saat itu bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres 2019) yang mewacanakan akan meliburkan sekolah dan kampus selama satu bulan penuh pada bulan Ramadan. Wacana tersebut disampaikan oleh calon wakil presiden (cawapres) kala itu, yakni Sandiaga Uno.

    "Ya, tentunya ini adalah salah satu terobosan yang akan kita bawa bahwa, saya waktu masih muda pernah merasakan libur, dulu, saat Ramadhan dan waktu anak-anak saya masih kecil, sekolah di Al Azhar, waktu itu juga libur sebulan penuh," kata Sandiaga usai menghadiri konsolidasi juru kampanye nasional BPN Prabowo-Sandi di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019).

    Sandiaga berharap libur selama bulan Ramadan itu bisa dimanfaatkan siswa untuk kegiatan pesantren kilat. "Tentunya ini merupakan satu terobosan agar 1 bulan ini bisa digunakan para siswa untuk mungkin mengikuti pesantren kilat, menggunakan kesempatan ini juga, menghabiskan waktu bersama keluarga, membangun kedekatan keluarga dalam era informasi teknologi yang begitu intensitasnya tinggi," ujarnya.

    Meski begitu, wacana itu urung terlaksana karena pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kalah dalam Pilpres 2024 dari pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

    Lebih lanjut, kami tidak menemukan satupun pernyataan resmi dari pemerintahan Presiden Prabowo yang membenarkan klaim bahwa Prabowo akan meliburkan sekolah selama satu bulan penuh pada bulan Ramadan 2025. Tirto juga mengunjungi situs Kementerian Agama RI, hasilnya tak ada juga informasi atau pengumuman soal libur sekolah selama satu bulan penuh pada bulan Ramadan 2025.

    Kami justru menekukan klarifikasi yang diunggah di laman resmi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang telah membantah klaim bahwa Prabowo akan meliburkan sekolah selama satu bulan penuh pada bulan Ramadan 2025.

    Lebih lanjut, portal media milik Polri, yaitu tribratanews juga turut membantah klaim tersebut.

    Sebagai informasi, belum lama ini pemerintah telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri yang mengatur tentang hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2025. Surat ini disahkan oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

    Berdasarkan surat keputusan tersebut, total ada 27 hari libur pada tahun 2025 yang dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Hari libur tersebut terdiri dari 17 hari libur nasional dan 10 cuti bersama.

    Masih merujuk SKB Tiga Menteri tersebut, libur lebaran 2025 akan berlangsung dengan rincian dua hari libur nasional dalam rangka Idul Fitri 1446 H pada 31 Maret dan 1 April 2025, serta empat hari libur nasional dalam rangka cuti bersama lebaran, yaitu pada tanggal 2, 3, 4, dan 7 April 2025.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran fakta, tidak ditemukan pengumuman resmi yang membenarkan klaim bahwa Presiden Prabowo akan meliburkan sekolah selama satu bulan penuh pada bulan Ramadan 2025.

    Tidak ada satupun pernyataan resmi dari pemerintahan Prabowo maupun pemberitaan media kredibel yang membenarkan klaim tersebut. Instansi pemerintah terkait seperti Komdigi sendiri telah membantah kebenaran klaim tersebut.

    Jadi, informasi yang menyebutkan bahwa Presiden Prabowo akan meliburkan sekolah selama satu bulan penuh pada bulan Ramadan 2025 bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Pemain Jepang Kaoru Mitoma Menangis Saat Minta Maaf ke Timnas Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan dengan narasi pemain sepak bola Jepang Kaoru Mitoma menangis ketika meminta maaf kepada tim nasional Indonesia.

    Dalam unggahan disebutkan, permintaan maaf itu dilakukan karena Mitoma merasa telah mengganggu momen sakral saat timnas Indonesia menyanyikan lagu "Tanah Airku" selepas pertandingan.

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan.

    Sebagai konteks, pemain timnas Jepang sempat menunda waktu saat timnas Indonesia akan menyanyikan lagu "Tanah Airku" seusai pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November lalu. 

    Penundaan itu terjadi karena beberapa pemain Jepang masih berada di lapangan untuk melakukan joging setelah mengalahkan Indonesia dengan skor 0-4.

    Adapun menyanyikan lagu "Tanah Airku" bersama suporter merupakan tradisi timnas Indonesia setelah pertandingan. 

    Unggahan yang mengeklaim Mitoma menangis ketika meminta maaf ke timnas Indonesia muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini. 

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Mitoma menangis saat diwawancara. Video diberi keterangan:

    Pemain jepang menangis ingin minta maaf karena telah mengganggu moment sakral menyanyikan lagu tanah airku

    Akun Facebook Tangkapan layara Facebook, narasi yang menyebut pemain Jepang menangis saat meminta maaf ke timnas Indonesia

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video yang menampilkan Kaoru Mitoma menangis dan menelusurinya menggunakan Yandex.

    Hasilnya, video yang memperlihatkan pemain yang membela Brighton and Hove Albion di Liga Inggris tersebut identik dengan unggahan kanal YouTube berbahasa Jepang ini.

    Video itu telah diunggah sejak 6 Desember 2022, jauh sebelum laga Indonesia melawan Jepang pada 15 November 2024. Saat itu, Piala Dunia 2022 di Qatar sedang berlangsung.

    Dalam video, Mitoma mengungkapkan kekecewaan dia terkait pertandingan yang dijalani bersama Samurai Biru di Piala Dunia 2022. Kemudian, di akhir video itu Kaoru Mitoma menangis.

    Tim Cek Fakta juga menemukan artikel di laman The Argus soal video Mitoma menangis saat diwawancara.

    Dalam keterangannya, Mitoma menangis setelah Jepang dikalahkan Kroasia di babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022. 

    Pertandingan itu harus diselesaikan lewat adu penalt setetah kedua tim bermain imbang 1-1.

    Mitoma menjadi salah satu pemain yang dipercaya intuk menendang penalti, namun sayang eksekusinya berhasil digagalkan oleh kiper Kroasia.

    Jepang pun kalah 1-3 dalam adu penalti. Hal itu membuat Mitoma menangis saat wawancara.

    Adapun video adu penalti antara Jepang melawan Kroasia di Piala Dunia 2022 Qatar bisa dilihat di sini.

    Kesimpulan

    Unggahan yang mengeklaim pemain Jepang menangis untuk meminta maaf ke timnas Indonesia adalah keliru.

    Faktanya, konten yang beredar adalah momen ketika pemain Jepang, Kaoru Mitoma menangis usai negaranya dikalahkan Kroasia di Piala Dunia Qatar 2022. Dalam pertandingan itu Mitoma gagal mengeksekusi penalti. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Foto Peti Mati Pasukan Khusus Inggris yang Bertempur untuk Kiev

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar sebuah foto menampilkan peti mati yang ditutupi oleh bendera Inggris. Foto beredar di media sosial pada November 2024.

    Narasi yang beredar menyebutkan, peti mati tersebut berisi jenazah 18 Pasukan Khusus Inggris yang gugur setelah bertempur untuk Kiev, Ukraina.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam foto keliru.

    Foto peti mati Pasukan Khusus Inggris yang bertempur untuk disebarkan oleh akun Facebook ini pada 3 November 2024. Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Berikut narasi yang ditulis:

    18 anggota Pasukan Khusus Inggris telah kembali ke rumah setelah upaya "berhasil" untuk bertempur di pihak Kiev.

    Benar, itu disembunyikan bersama mereka di dalam peti kayu.

    Narasi serupa juga beredar dalam bahasa Inggris di platform X, seperti diunggah oleh akun ini, ini, dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri jejak digital foto yang beredar dengan metode reverse image search.

    Hasil pencarian gambar di Google Lens mengarahkan ke situs berbagi gambar PA Images.

    Keterangannya menjelaskan, foto tersebut menampilkan 14 peti mati dari tentara Inggris yang tewas dalam kecelakaan udara, yang dibawa kembali dari Afghanistan dengan menggunakan pesawat angkut RAF C-17.

    Adapun foto tersebut diambil pada 13 September 2006 oleh Kementerian Pertahanan Inggris.

    Foto yang sama juga dipakai pada pemberitaan BBC.

    Sebanyak 14 prajurit tewas akibat jatuhnya pesawat Nimrod RAF di Afghanistan. Jatuhnya pesawat diduga karena kesalahan teknis.

    Kejadian tersebut tidak terkait dengan perang antara Ukraina dan Rusia.

    Kesimpulan

    Foto peti mati 14 prajurit yang tewas akibat jatuhnya pesawat Nimrod RAF di Afghanistan disebarkan dengan konteks keliru.

    Foto diambil pada 13 September 2006 oleh Kementerian Pertahanan Inggris. Foto tersebut tidak terkait dengan perang antara Ukraina dan Rusia.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini