• [SALAH] Gliran Seorang Penyanyi yang juga mati di atas podium yang dukung anaknya Jokowi

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/02/2024

    Berita

    Akun Facebook Itha Muraya https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0xRu47WqgzFxmdkv1vgMaSpSWKkkvb3we6cZ5rhneY9pL8fEeS9Q9GeReunTed2SHl&id=61554966608659&mibextid=Nif5oz (https://ghostarchive.org/archive/zF52U arsip) memposting sebuah video cuplikan ketika Putri D’Academy pingsan saat manggung di acara kampanye 02. Video tersebut diunggah pada 28 Januari 2024 dengan narasi sebagai berikut:

    “Stlh viral seorang Kyai yg mati saat mimpin doa demi materi… kini giliran seorang Penyanyi yg juga mati di atas podium yg dukung anaknya Jokowi…
    Kini… *Putri Ariani*…
    Seorang Artis Dangdut Academy yg ambruk saat acara *”Silaturahmi Kebangsaan Prabowo – Gibran”* di
    Kab. Rokan Hulu-Riau
    Rabu, 17/12/2023″

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video yang dibagikan oleh akun Facebook bernama Itha Muraya yang berisi cuplikan kejadian saat Putri Isnari, penyanyi D’Academy, pingsan di tengah panggung saat menyanyikan lagu dalam kampanye 02 di Rokan Hulu, Riau.

    Video tersebut diunggah dengan klaim narasi bahwa Putri (dalam narasi ditulis sebagai Putri Ariani) meninggal dunia setelah jatuh pingsan dalam konser tersebut.

    Setelah ditelusuri, ditemukan fakta bahwa Putri Isnari tidak meninggal dunia. Putri hanya pingsan beberapa saat kemudian kembali sadar.
    Kepaada media, Putri mengaku terlalu bersemangat dan memaksakan dirinya meskipun tubuhnya sudah merasakan kelelahan.

    “Tadi memang itu karena mungkin terlalu semangat. Pokoknya tadi itu aku udah nggak mikir gitu loh. Aksi panggung itu kayak yang lompat sana lompat sini. Jadi mudah-mudahan sih bisa lebih mengontrol lagi kalau ngerasa udah capek harus bisa mengontrol. Tapi tadi aku gas-gas-gas aja,” kata Putri Isnari pada 26 Desember 2023 sebagaimana dikutip dari Liputan6.

    Dengan demikian klaim yang menyebut bahwa Putri D’Academy meninggal setelah pingsan dalam acara 02, tidak benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, Putri Isnari tidak meninggal sebagaimana informasi yang beredar. Penyanyi dangdut D’Academy ini pingsan beberapa saat di panggung ketika sedang konser pada kampanye 02 di Rokan Hulu Riau, pada 17 Desember 2023.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini SBY Menyatakan Dukungan kepada Paslon Nomor Urut 1 di Pilpres 2024

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 03/02/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhyono (SBY) menyatakan dukungan untuk pasangan nomor urut 1 di Pilpres 2024 beredar di media sosial.
    Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 31 Januari 2024. Dalam video terlihat SBY yang mengenakan kemeja batik berwarna coklat memberikan pernyataan mendukung paslon nomor urut 1.
    Dalam video tersebut juga terdapat klip yang menampilkan capres nomor urut 1, Anies Baswedan yang sedang berkampanye di suatu daerah.
    "Saya mendukung penuh pasangan nomor 1 karena pasangan inilah yang paling baik dan yang paling mampu untuk memimpin lima tahun mendatang.
    Saya senang dengan tekatnya untuk memimpin dengan adil. Saya mendengar ada perlakuan yang tidak baik terhadap pasangan ini tetaplah tegar. Pastilah Tuhan akan melindungi dan rakyat akan membela," demikian pernyataan SBY dalam video tersebut.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 10 ribu kali dibagikan dan mendapat 1.600 lebih komentar dari warganet.
    Benarkah dalam video tersebut, SBY menyatakan dukungan kepada paslon nomor urut 1 di Pilpres 2024? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim SBY menyatakan dukungan kepada paslon nomor urut 1 di Pilpres 2024. Hasilnya, ditemukan video identik di situs berbagi video YouTube.
    Video tersebut berjudul "SBY Ajak Masyarakat Pilih Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) di Pilgub Sumut" yang diunggah kanal YouTube SBY & Demokrat for Indonesia pada 24 Juni 2018 lalu.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    "Saya mendukung penuh pasangan nomor 1 Eramas (Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah)karena pasangan inilah yang paling baik dan yang paling mampu untuk memimpin dan memajukan Sumatera Utara lima tahun mendatang.
    Saya senang dengan tekatnya untuk memimpin dengan adil dan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat di provinsi ini.
    Saya mendengar ada perlakuan yang tidak baik terhadap pasangan ini tetaplah tegar. Pastilah Tuhan akan melindungi dan rakyat akan membela.
    Saya mengajak untuk memilih pasangan ini, pasangan nomor 1, Eramas pasangan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah atau Ijeck demi masa depan Sumatera Utara yang lebih maju dan bermartabat," demikian pernyataan SBY dalam video tersebut.
    Penelusuran juga dilakukan dengan memasukkan kata kunci "pilpres 2024, sby dukung paslon nomor 1" di kolom pencarian Google Search. Namun, tidak ditemukan pernyataan SBY yang mendukung paslon nomor 1 di Pilpres 2024.
    Diketahui, SBY yang juga merupakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat telah menyatakan mengusung pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai capres-cawapres dalam Pilpres 2024.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim SBY menyatakan dukungan kepada paslon nomor urut 1 di Pilpres 2024 ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan momen ketika SBY menyampaikan dukungan kepada pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah di Pilkada Sumatera Utara pada 2018.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Anies Berdoa di Kelenteng agar Menang Pilpres 2024

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 02/02/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menunjukkan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, sedang membakar dupa dan berdoa di kelenteng.
    Narasi video menyebutkan, Anies berdoa agar dapat memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
    Video yang diklaim menunjukkan Anies berdoa di kelenteng agar menang pilpres dibagikan oleh akun Instagram ini (arsip) pada 29 Januari 2024.
    Berikut narasi yang dibagikan:
    ini tipe calon presiden yang kalian idamkan???. sudah tertutup kah mata hati kalian atas orang ini @aniesbaswedan yang selalu mempermainkan agama... apa masyarakat indonesia sudah dibutakan? tetap di hati bapakku @prabowo , salam 02.

    Hasil Cek Fakta

    Tangkapan layar video yang diklaim menunjukkan Anies membakar dupa di kelenteng ditemukan dalam pemberitaan Fajar.co.id, pada 7 September 2021.
    Diberitakan Fajar.co.id, Anies mengunjungi Vihara Dharma Jaya Toasebio, Jakarta Barat, pada 5 September 2021 dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
    Dalam kunjungan tersebut, Anies terekam kamera membakar dupa. Kemudian, videonya ramai dibicarakan di media sosial.
    Tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharisma, angkat bicara. Ia mengatakan, Anies membakar dupa bukan untuk berdoa atau sembahyang.
    Lieus mengatakan, kunjungan Anies ke vihara sebagai bentuk apresiasi Pemprov DKI Jakarta, karena pengurus vihara telah membantu menyukseskan vaksinasi Covid-19 di Jakarta.
    "Itu (bakar dupa) bukan sembahyang. Tapi bentuk penghormatan Anies pada Vihara Dharma Jaya Toasebio sebagai salah satu situs keagamaan yang bersejarah di Jakarta yang berdiri sejak tahun 1751 dan masih terawat dengan baik hingga saat ini," ujar Lieus.
    Lieus menegaskan, ada tiga ritual utama yang harus dipenuhi untuk bisa disebut sembahyang di wihara atau kelenteng, yaitu pembakaran dupa, kertas emas, dan lilin.
    Namun, Anies tidak melakukan tiga ritual tersebut. Anies hanya membakar dan memasang dupa (hio) lalu memberi hormat.

    Kesimpulan

    Narasi bahwa Anies Baswedan berdoa di kelenteng agar memenangi Pilpres 2024 adalah hoaks.
    Video itu dibagikan dengan narasi keliru. Anies berkunjung ke Vihara Dharma Jaya Toasebio, Jakarta Barat, pada 5 September 2021, dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
    Selain itu, tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma menjelaskan bahwa Anies membakar dupa bukan untuk berdoa atau sembahyang.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Anak yang Tidak Divaksin Bebas dari Infeksi Telinga

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 02/02/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar narasi yang menyebutkan bahwa anak yang tidak divaksin bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
    Akan tetapi, fakta yang ada memperlihatkan sebaliknya. Klaim bahwa anak tidak divaksin bebas dari infeksi telinga adalah hoaks.
    Klaim tersebut ditemukan dalam berbagai unggahan media sosial, misalnya oleh akun Instagram ini pada Senin (29/1/2024).
    Berikut narasi yang ditulis pengunggah dalam terjemahan bahasa Indonesia.
    Tak satu pun dari anak-anak saya yang bebas vaksin pernah mengalami infeksi telinga atau pernah menjalani pengobatan antibiotik. Apakah Anda mengetahui hubungannya?
    Unggahan yang sama terdapat di akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Narasi yang beredar menyiratkan bahwa anak-anak akan lebih sehat jika mereka tidak divaksin. Padahal, faktanya malah sebaliknya.
    Asisten profesor pediatrik dan penyakit menular anak di Vanderbilt University Medical Center, Sophie Katz mengungkapkan bahwa vaksin justru menurunkan tingkat infeksi.
    "Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa vaksin anak-anak menurunkan tingkat infeksi telinga," kata Katz, dilansir Leadstories.
    Ada dua vaksin yang mampu melawan dua bakteri paling umum penyebab infeksi telinga, Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae.
    Ada pula Cochrane Review yang menunjukkan bahwa vaksin influenza mengurangi infeksi telinga pada bayi dan anak-anak.
    "Anak-anak yang menerima vaksin ini mempunyai lebih sedikit infeksi telinga dibandingkan anak-anak yang tidak menerima vaksinasi. Anak-anak tidak terkena infeksi telinga karena sudah divaksin," ujar Katz.
    Pendapat berikutnya disampaikan oleh pakar penyakit menular di American Academy of Pediatrics Council on Infectious Disease, David Kimberlin.
    "Data menunjukkan dengan pasti bahwa vaksin anak-anak seperti vaksin pneumokokus, vaksin Hib, vaksin influenza, dan lain-lain dapat mencegah infeksi telinga," kata Kimberlin.
    Narasi yang beredar mengeklaim bahwa anak yang divaksin bebas infeksi telinga.
    Padahal, vaksin dan infeksi telinga tidak terhubung sebagai kejadian sebab-akibat.
    "Data dari anak yang tidak divaksin (atau serangkaian anak yang tidak divaksin) yang belum pernah mengalami infeksi telinga tidak berarti bahwa vaksin menyebabkan infeksi telinga. Namun, penelitian menunjukkan bahwa vaksinasi berhubungan dengan penurunan terjadinya infeksi telinga," kata juru bicara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC, dikutip dari Leadstories.
    Ada dua penelitian yang membuktikan bahwa vaksin tidak menyebabkan infeksi telinga. Penelitian pada 2010 dan 2017.
    Ada bermacam vaksin yang direkomendasikan untuk anak sejak lahir sampai usia 18 tahun.
    Pemberian vaksin dimaksudkan agar anak-anak terhindar dari penyakit menular, sehingga uji klinis dilakukan untuk meminimalisasi risiko atau efek samping.

    Kesimpulan

    Klaim yang menyatakan bahwa anak yang tidak divaksin akan bebas dari infeksi telinga adalah pernyataan keliru yang berpotensi menyesatkan.
    Hasil penelitian memperlihatkan bahwa vaksin justru dapat menurunkan tingkat infeksi telinga.
    Bahkan, ada vaksin untuk melawan dua bakteri paling umum penyebab infeksi telinga, Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae, misalnya vaksin influenza.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini