Cek Fakta: Tidak Benar Video Presiden Jokowi Berpidato Menggunakan Bahasa Mandarin
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 27/10/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video Presiden Jokowi sedang berpidato menggunakan bahasa Mandarin. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 26 Oktober 2023.
Dalam postingannya terdapat video Presiden Jokowi sedang berpidato menggunakan bahasa mandarin berdurasi 1 menit 21 detik. Postingan itu disertai narasi:
"Pak Jokowi, bahasa Mandarin nya, bukan kaleng kaleng"
Lalu benarkah postingan video Presiden Jokowi sedang berpidato menggunakan bahasa Mandarin?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menggunakan mesin pencarian Yandex. Hasilnya terdapat video yang identik dengan postingan.
Video itu diunggah laman Voaindonesia.com berjudul "Jokowi di American Chamber of Commerce" yang tayang pada 28 Oktober 2015.
Kesamaan terdapat pada latar di belakang Presiden Jokowi, pakaian yang digunakan dan juga lencana yang dipakai pada jasnya. Namun dalam video asli, Presiden Jokowi menggunakan Bahasa Inggris dalam pidatonya.
Pencarian dilanjutnya dengan menggunakan mesin pencarian Google dengan mengetik kata kunci "Jokowi US Chamber 2015". Hasilnya ada video yang identik dengan postingan yang diunggah akun USIndo pada 26 Oktober 2015 berjudul "Oct. 26, 2015 - President Jokowi Delivers Speech at Gala Hosted by USINDO, US Chamber, and USABC". Video itu berdurasi 7 menit 2 detik.
Selain itu terdapat penjelasan dari Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel A. Pangerapan. Ia menegaskan bahwa video itu merupakan hasil suntingan yang menyesatkan.
"Video yang beredar tersebut disertai narasi ‘Jokowi berbahasa Mandarin’. Itu hasil suntingan yang menyesatkan. Secara visual, video tersebut identik, tetapi telah disunting sedemikian rupa yang diduga memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) deepfake," ujarnya dilansir laman Kominfo.
"Kominfo mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika mendapatkan informasi yang dapat dimanipulasi dan/atau diselewengkan, serta selalu merujuk sumber-sumber tepercaya seperti situs pemerintah dan/atau media yang kredibel," katanya menambahkan.
Kesimpulan
Postingan video Presiden Jokowi sedang berpidato menggunakan bahasa Mandarin adalah tidak benar. Faktanya video tersebut merupakan hasil suntingan menggunakan AI.
Rujukan
[SALAH] “Semua Kader PDI-P Mengundurkan Diri Akibat Keputusan Megawati”
Sumber: YOUTUBE.COMTanggal publish: 26/10/2023
Berita
SEMUA ANGGOTA HENGKANG DARI PDIP !! AKIBAT MEGAWATI AMBIL KEPUTUSAN YANG TAK SENONOH…
Hasil Cek Fakta
Channel youtube bernama “AKTUAL” pada tanggal 22 Oktober membagikan video dengan narasi semua kader PDI-P mengundurkan diri akibat keputusan Megawati.
Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.
Thumbnail video merupakan hasil rekayasa, gambar asli merupakan pelantikan dan dituntut untuk membacakan janji pengurus 23 pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah periode 2019-2024 saat Konferda di Panti Marhen Semarang.
Narasi yang dibacakan dalam video tersebut identik dengan artikel tempo.co dengan judul artikel “Jelang Pengumuman Cawapres Ganjar Besok, Beredar Foto Mahfud MD dan Megawati”.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang menyatakan semua kader PDI-P mengundurkan diri akibat keputusan Megawati adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.
Thumbnail video merupakan hasil rekayasa, gambar asli merupakan pelantikan dan dituntut untuk membacakan janji pengurus 23 pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah periode 2019-2024 saat Konferda di Panti Marhen Semarang.
Narasi yang dibacakan dalam video tersebut identik dengan artikel tempo.co dengan judul artikel “Jelang Pengumuman Cawapres Ganjar Besok, Beredar Foto Mahfud MD dan Megawati”.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang menyatakan semua kader PDI-P mengundurkan diri akibat keputusan Megawati adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Informasi menyesatkan. Judul dan isi video tidak sesuai dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa semua kader PDI-P mengundurkan diri akibat keputusan Megawati.
Informasi menyesatkan. Judul dan isi video tidak sesuai dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa semua kader PDI-P mengundurkan diri akibat keputusan Megawati.
Rujukan
[SALAH] TANGIS SURYA PALOH PECAH, USAI DI PECAT JADI KETUA NASDEM TERBUKTI KORUPSI 200 T DI KEMENTAN SAAT INI
Sumber: YOUTUBE.COMTanggal publish: 26/10/2023
Berita
“TANGIS SURYA PALOH PECAH, USAI DI PECAT JADI KETUA NASDEM TERBUKTI KORUPSI 200 T DI KEMENTAN SAAT INI”
Hasil Cek Fakta
Akun Berita Rakyat pada 19 Oktober 2023 mengunggah video yang berjudul “TANGIS SURYA PALOH PECAH, USAI DI PECAT JADI KETUA NASDEM TERBUKTI KORUPSI 200 T DI KEMENTAN SAAT INI”. Unggahan yang berdurasi 5 menit 34 detik itu tidak menyampaikan tentang Surya Paloh yang dipecat dari jabatannya sebagai ketua Nasdem karena kasus korupsi salah satu anggotanya di Kementerian Pertanian. Judul dan narasi yang disampaikan unggahan tersebut memang sama – sama membahas tentang partai Nasdem. Akan tetapi, judul unggahan tersebut menyatakan bahwa Surya Paloh dipecat sebagai ketua Nasdem sedangkan dalam narasi yang dibacakan tidak ada pernyataan tentang pemecatan Surya Paloh.
Narasi pada unggahan tersebut adalah sebuah artikel berita dari cnbcindonesia.com yang berjudul “SYL Mundur, Kursi Menteri NasDem di Kabinet Jokowi Sisa Satu” pada 6 Januari 2023. Artikel tersebut berisi tentang sisa kursi menteri dari partai Nasdem pada kabinet Jokowi yang hanya tinggal satu yaitu Siti Nurbaya Bakar sebagai Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Hal ini dikarenakan kedua anggota partai Nasdem yang menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Menteri Komunikasi dan Informatika terkena kasus korupsi.
Narasi pada unggahan tersebut adalah sebuah artikel berita dari cnbcindonesia.com yang berjudul “SYL Mundur, Kursi Menteri NasDem di Kabinet Jokowi Sisa Satu” pada 6 Januari 2023. Artikel tersebut berisi tentang sisa kursi menteri dari partai Nasdem pada kabinet Jokowi yang hanya tinggal satu yaitu Siti Nurbaya Bakar sebagai Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Hal ini dikarenakan kedua anggota partai Nasdem yang menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Menteri Komunikasi dan Informatika terkena kasus korupsi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Ummul Hidayah. Unggahan video dengan klaim Surya Paloh dipecat jadi Ketua Nasdem karena kasus korupsi 200 T di Kementerian Pertanian. Judul dan cover pada unggahan tersebut telah dimanipulasi tidak sesuai dengan narasi yang disampaikan dalam unggahan tersebut.
Rujukan
Cek Fakta: Hoaks Beras Terbuat dari Plastik Beredar di Binjai
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 26/10/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim adanya peredaran beras terbuat dari plastik di Binjai, Sumatera Utara. Hoaks ini beredar sejak dua pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 7 Oktober 2023.
Dalam postingannya terdapat video seorang wanita yang sedang membanting beras dan memantul saat dibanting ke lantai. Video itu disertai narasi:
"Warga Binjai sangat kecewa, beli beras murah dari pemerintah diduga terbuat dari plastik"
Akun itu juga menambahkan narasi "Kabulog wilayah Sumatra Utara mohon klarifikasinya...saya banyak beli beras kemaren di Berngam untuk stuck sebulan....klo benar ada nya mohon tanggung jawab nya sebagai penanggung jawab dalam penyaluran nya di kita Binjai ini...."
Lalu benarkah postingan yang mengklaim adanya peredaran beras terbuat dari plastik di Binjai, Sumatera Utara?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bantahan dari Badan Pangan Nasional / National Food Agency (NFA). Mereka menjelaskan bahwa klaim tersebut adalah tidak benar.
"Jadi berdasarkan koordinasi bersama dinas pangan daerah, OKKPD, dan satgas pangan hasil pengujian di laboratorium pangan terakreditasi menunjukkan bahwa beras yang diduga beras sintetis atau beras plastik tersebut hoaks, sehingga kami bisa memastikan bahwa beras SPHP yang beredar di masyarakat itu aman dan tidak berdampak pada kesehatan," ujar Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto.
"Pengujian sampel beras yang diduga beras plastik mencakup pengujian profil plastik yang dikandung dalam beras SPHP tersebut serta menerapkan pengujian dalam empat parameter, yaitu uji fisika, uji kimia, profil plastik, dan plasticizer.
Berdasarkan keempat parameter pengujian tersebut, baik sampel beras asal Kota Bukittinggi maupun sampel beras SPHP asal Kota Binjai disimpulkan negatif plastik. Kedua sampel beras secara fisika hancur, tidak meleleh, dan tidak terapung. Secara kimia positif mengandung pati dan keduanya negatif profil plastik maupun plasticizer," Andriko menambahkan.
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim adanya peredaran beras terbuat dari plastik di Binjai, Sumatera Utara adalah tidak benar.
Rujukan
Halaman: 3239/6666