• Keliru, Klaim Video Banjir Bekasi Pada 11 November 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/11/2024

    Berita



    Sebuah video bencana banjir tersebar di Whatsapp [ arsip ] dan akun Instagram ini [ arsip ] dengan narasi bahwa terjadi banjir Bekasi hingga sungai-sungai meluap hebat pada 11 November 2024 karena tanggul-tanggulnya jebol. Tinggi banjir sekitar 1 sampai 2 meter.

    Video tersebut juga memuat sejumlah peristiwa lainnya, antara lain ambruknya pasar Ciputat dan panggung kampanye Calon Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah klaim video banjir di wilayah Bekasi, 11 November 2024 tersebut?

    Hasil Cek Fakta



    Verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video di atas adalah video kompilasi hasil editing.dari sejumlah peristiwa berbeda. Berikut penjelasannya:

    Video 1



    Video ini pernah diunggah oleh akun Instagram ini pada 13 Oktober lalu. Video diunggah dengan audio asli. Pengunggah menulis bahwa peristiwa di video itu adalah “kondisi Seruway Tamiang hari ini. Semoga segera surut seperti sedia kala”.

    Di tanggal yang sama, ia juga mengunggah video banjir Seruway lainnya. Terlihat ada kios Strawing Coffee. Hasil penelusuran Tempo, Starwing Coffee tersebut berada di Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang.

    Peristiwa banjir di Aceh Tamiang tersebut pernah dimuat Tempo.co di sini dan akun YouTube ini.

    Video 2



    Video pada detik ke-54 ini pernah diunggah oleh salah satu situs berbahasa Italia di sini pada 19 September 2024. Peristiwa ini merupakan peristiwa banjir sungai Lamone di daerah Traversara, Italia. Sejumlah media asing seperti News Sky, The Guardian dan BBC memuat foto-foto banjir dan mengulas peristiwa banjir di Eropa tersebut.

    Video 3



    Potongan video tersebut tidak terjadi di Bekasi, melainkan di Brienz, Swiss. Seorang pengguna Twitter, mempublikasikan video ini dalam versi terbalik pada 4 November 2024 tentang desa di Brienz, Swiss yang hancur karena banjir besar dari pegunungan. Menurut Euro News, banjir bandang pernah melanda Brienz, Swiss pada Agustus 2024 yang menyebabkan penduduk setempat harus dievakuasi.

    Video 4



    Video ini sebelumnya terbit di situs berbahasa Cina di sini. Video diunggah pada 30 Oktober 2024. Peristiwa banjir tersebut terjadi di Yunan, Cina.

    Video 5



    Badai yang menyebabkan pohon roboh di pertokoan bernama “The Giodidong” tidak berada di Bekasi. Gio Di Dong adalah retail perlengkapan telepon seluler dan alat-alat digital lainnya yang berada di Vietnam. 

    Video 6



    Potongan video di pasar ini bukan di wilayah Bekasi. Ini adalah Pasar Ciputat, Kabupaten Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Angin kencang pada 10 November 2024 di daerah ini menyebabkan banyak atap lapak pasar rusak, sebagaimana diberitakan oleh Berita Satu TV.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video yang mengklaim peristiwa banjir Bekasi pada 11 November 2024 adalahkeliru. 

    Video tersebut hasil kompilasi sejumlah bencana alam yang terjadi di sejumlah lokasi, baik di Indonesia maupun luar negeri.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Pemerintah Mau Impor 1,8 Juta Ton Susu untuk “Program Makan Bergizi”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/11/2024

    Berita

    Akun Facebook “Peternak Inovatif” pada Sabtu (9/11/2024) membagikan foto [arsip], isinya mengeklaim pemerintah mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam untuk “Program Makan Bergizi”.

    Unggahan disertai narasi:
    "Kirain suplai susunya bakal diambil dari peternak lokal, karena itu akan ikut membantu perputaran ekonomi dalam negri, harusnya bisa untuk mencicil hutang juga
    Netizen menduga adanya indikasi permainan lahan bisnis, dan yang diuntungkan adalah tender kolega sendiri"

    Dari pengamatan Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax), terdapat logo dan tulisan “Liputan6” dalam unggahan tersebut.
    Hingga Kamis (21/11/2024), konten itu menuai lebih dari 3.600 impresi, 2.300-an komentar, serta dibagikan ulang 1.000 kali.

    Hasil Cek Fakta

    TurnBackHoax mengecek keaslian judul unggahan di laman Liputan6. Hasilnya, media tersebut tak pernah mempublikasikan berita “1,8 Juta Ton Susu Program Makan Bergizi Gratis akan Diimpor dari Vietnam”. Judul asli reportase adalah “Kementan akan Undang Investor Vietnam Penuhi 1,8 Juta Ton Susu Sapi Program Makan Bergizi” yang tayang Minggu (27/11/2024).

    Dalam berita lain, yakni di cnnindonesia.com, Kementerian Pertanian telah membantah tidak ada rencana impor 1,8 juta ton susu untuk menjalankan “Program Makan Bergizi”.

    "Kebijakan yang diinisiasi oleh Kementan adalah mengundang investor asal Vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia dengan tujuan meningkatkan produksi susu nasional, bukan untuk mengimpor produk susu," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Moch Arief Cahyono, dikutip CNN Indonesia, Minggu (27/10/2024).

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “pemerintah mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam untuk ‘Program Makan Bergizi’” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content.).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] KPU Sleman Sebar Flyer Hasil Analisis “Debat Pilkada Sleman 2024”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 22/11/2024

    Berita

    Akun Facebook “Karyati Kamal” pada Rabu (13/11/2024) mengunggah foto [arsip] berupa infografis dengan logo Komisi Pemilihan Umum (KPU) disertai narasi:
    “Analisis Panelis Independen Debat Ketiga Pilkada Sleman Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman”

    Hasil Cek Fakta

    Artikel disadur dari Tribun Jogja.
    Ketua KPU Sleman Ahmad Baehaqi mengatakan pihaknya tidak pernah melakukan penilaian serta mengeluarkan hasil analisis tentang debat dan hasil debat dengan lembaga atau pihak manapun.
    "Juga tidak bekerja sama dengan lembaga manapun dalam hal itu karena memang tidak melakukan apa-apa, kecuali fasilitasi debat," ucapnya, Rabu (13/11/2024).
    Ia menyebut pencantuman logo dan identitas KPU Kabupaten Sleman itu merupakan pencatutan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi informasi “KPU Sleman sebar flyer hasil analisis Debat Pilkada Sleman 2024” merupakan konten palsu (fabricated content).
    (Ditulis oleh Vania Astagina)
    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] WHO Akui Mpox sebagai Efek Samping Vaksin Covid-19

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 22/11/2024

    Berita

    Akun Facebook “Fernando Tambunan” pada Selasa (22/10/2024) mengunggah foto [arsip] berupa tangkapan layar berisi informasi tentang World Health Organization (WHO) yang mengakui Mpox atau cacar monyet sebagai efek samping vaksin Covid-19.
    Berikut narasi lengkapnya:
    “Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Perserikatan Bangsa-Bangsa* (PBB) telah mengakui bahwa "cacar monyet* sebenarnya adalah "efek samping" dari "vaksin mRNA" Covid. Pengakuan tersebut dikubur di situs web VigiAccess milik WHO. Situs web tersebut berisi basis data yang mencantumkan semua efek samping yang diketahui dari semua obat dan vaksin yang telah disetujui untuk penggunaan publik. Di bawah "efek samping potensial" untuk vaksin COVID-19 Prizer BioNTech, WHO mencantumkan cacar monyet," *cacar air,* dan "cacar sapi" di antara ratusan gangguan lainnya.
    Kalo sama kominfo langsung di buat berita hoax 😂”

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan penelusuran dengan memasukkan kata kunci “WHO Admit Monkeypox is side effect of Covid-19” ke mesin pencari Google. Hasilnya, terdapat beberapa artikel yang telah membahas klaim tersebut.
    Pada Oktober 2024, pemeriksa fakta reuters.com menuliskan bahwa dalam VigiAccess (laman informasi publik milik WHO mengenai efek samping pengobatan) terdapat laporan cacar di masyarakat yang telah menerima vaksin Pfizer-BioNTech. Namun, itu hanya cacar biasa, tidak terindikasi sebagai Mpox.
    Setelah melakukan penelusuran di laman resmi WHO, tidak ada informasi yang menyatakan vaksin Pfizer-BioNTech (maupun vaksin Covid-19 lainnya) menyebabkan efek samping penyakit Mpox.
    Menurut mediabiasfactcheck.com, Slay News—sumber unggahan akun Facebook “Fernando Tambunan”—merupakan situs yang memiliki kredibilitas rendah.
    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pun telah menegaskan Mpox bukan efek samping dari vaksin COVID-19.
    "Penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin Covid-19. Itu tidak ada hubungannya,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, dikutip dari laman Kemenkes, Senin (2/9/2024).

    Kesimpulan

    Unggahan berisi informasi “WHO akui Mpox sebagai efek samping vaksin Covid-19” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Vania Astagina)
    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini