Cek Fakta: Tidak Benar Video Kapsul Isi Paku untuk Bunuh Manusia Secara Massal
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 07/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video kapsul isi paku untuk membunuh manusia secara massal, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 23 Mei 2023.
Unggahan kapsul video kapsul isi paku untuk membunuh manusia secara massal menampilkan seorang membuka kotak kecil berisi satu lembar berisi sejumlah kapsu. Pada kotak gepeng panjang tersebut terdapat tulisan "Esoral". Kemudian satu kapsul berwarna biru dikeluarkan dan dibuka, kemudian terdapat paku di dalam kapsul tersebut.
Kemudian muncul cuplikan video lain menampilkan seorang mengeluarkan kapsul berwarna kuning dan juga mengeluarkan paku dari kapsul tersebut.
Video tersebut diberi keteragan sebagai berikut.
"Tolong bantu di viralkan kepada keluarga... Teman2 kita semua...harus hati2 zaman sdh edan 😭😭
tetap waspada krena kaum dajal sdh berencana membunuh manusia secara masal...."
Benarkah klaim video kapsul isi paku untuk membunuh manusia secara massal? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video kapsul isi paku untuk membunuh manusia secara massal menggunakan Google Search dengan kata kunci 'nail in Esoral capsule'
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Medicine capsules (Esoral and Enterofuryl) comes with nails inside #fake" yang dimuat situs boatos.org.
Situs boatos.org menyebutkan, tidak ada satu pun laporan orang yang meninggal setelah menggunakan obat Esoral dan obat tersebut dijual di Pakistan.
Menurut layanan Pemeriksaan Fakta Kazakhstan, penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa pria yang muncul dalam video tersebut melepaskan aluminium foil dari bagian belakang obat dan mengganti kapsulnya atau memalsukan kemasannya sendiri.
Untuk cuplikan video kedua yaitu kapusl kuning berisi paku, sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri video yang identik dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Hoaks Video Obat Kapsul Berisi Paku" yang dimuat situs Liputan6.com.
Mengutip dari FactCheck.kg., artikel situs Liputan6.com menyebutkan, kapsul yang berada dalam video klaim adalah Enterofuril yang diproduksi oleh perusahaan farmasi JSC Bosnalik yang berbasis di Bosnia dan Herzegovina.
Enterofuril terdaftar dan disetujui untuk penggunaan medis di Republik Kazakhstan dengan nomor registrasi RK-LS-5 No. 022825 tanggal 03/02/2017, dan RK-LS-5#022904 tanggal 10.04.2017.
Disebutkan oleh FactCheck.kg, orang yang merekam video itu sudah mengganti isi kapsul dengan paku. Pelaku memilih kapsul Enterofuril karena sudah kadaluwarsa untuk eksperimen pribadinya.
Selain itu terdapat juga artikel dari Stop Fake, situs berbahasa Rusia. Situs ini juga menyebut seseorang telah mengganti isi kapsul dengan paku.
Stop Fake mengambil kesimpulan itu karena Enterofuril merupakan obat yang sudah mendapat izin dari Komite Pengawasan Medis dan Farmasi Kementerian Kesehatan Kazakhstan.
"Kami tidak menerima informasi secara resmi dari konsumen, pemegang sertifikat registrasi, entitas farmasi, tenaga medis tentang adanya benda asing di dalam kapsul obat Enterofuril," bunyi pernyataan dari Kementerian Kesehatan Kazakhstan.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video kapsul isi paku untuk membunuh manusia secara massal tidak benar.
Tidak ada satu pun laporan orang yang meninggal setelah menggunakan obat Esoral dan obat tersebut dijual di Pakistan.
Pria yang muncul dalam video tersebut melepaskan aluminium foil dari bagian belakang obat dan mengganti kapsulnya atau memalsukan kemasannya sendiri.
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar Sayap dan Leher Ayam Broiler Mengandung Hormon Penyebab Kanker
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 07/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim larangan untuk mengonsumsi sayap dan leher ayam broiler karena mengandung hormon yang bisa menyebabkan kanker. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 2 September 2023.
Dalam postingannya terdapat video dengan narasi yang menyebut larangan untuk mengonsumsi sayap dan leher ayam broiler karena mengandung hormon yang bisa menyebabkan kanker.
Video itu juga mengklaim pada sayap ayam broiler kandungan hormonnya sangat tinggi.
Hingga saat ini postingan tersebut telah dilihat 81,9 ribu kali mendapat 11,9 ribu likes dan dibagikan sebanyak 5,9 ribu kali.
Lalu benarkah postingan yang mengklaim larangan untuk mengonsumsi sayap dan leher ayam broiler karena mengandung hormon yang bisa menyebabkan kanker?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel dari laman Kominfo.go.id berjudul "[HOAKS] Sayap dan Leher Ayam Broiler Jangan Dimakan Berlebihan" yang diunggah pada 6 September 2023.
Dalam artikel itu terdapat penjelasan dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Mereka menjelaskan ayam broiler di peternakan pada umumnya dipelihara dengan menetapkan praktik budidaya yang baik sesuai dengan pedoman pemerintah.
Mereka juga menjelaskan ayam broiler yang ada sekarang merupakan ayam yang secara genetik diseleksi untuk dapat tumbuh cepat, sehingga tidak ada penggunaan hormon pertumbuhan pada ayam broiler.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian juga secara rutin melakukan pemeriksaan dan pengujian daging ayam dan tidak ditemukan adanya residu hormon pada daging ayam.
Postingan yang mengklaim larangan untuk mengonsumsi sayap dan leher ayam broiler karena mengandung hormon yang bisa menyebabkan kanker adalah tidak benar.
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar Rutin Meminum Air Es Bisa Sebabkan Ginjal Tergerus dan Bermasalah
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 07/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim meminum air es secara rutin bisa menyebabkan ginjal tergerus dan bermasalah. Postingan ini beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 6 September 2023.
Dalam postingannya terdapat video dengan narasi sebagai berikut:
"Orang-orang yang yang rutin minum es, lama-lama ginjalnya bisa tergerus, bermasalah. Apalagi yang parah itu minum es waktu makan, itu buruknya luar biasa.
Saran saya waktu lagi makan jangan minum. Minumnya kasih jarak 15-30 menit sebelum makan. Sebelum makan banyakin minum air putih sebelum makan."
Akun tersebut juga menambahkan narasi "Bahaya minum es".
Lalu benarkah postingan yang mengklaim meminum air es secara rutin bisa menyebabkan ginjal tergerus dan bermasalah?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan meminta penjelasan dari dr. RA Adaninggar, Sp.PD. Dia menyebut klaim dalam postingan tersebut tidak benar.
"Tidak ada bukti ilmiah air es bisa merusak ginjal. Saat air bersuhu dingin masuk ke dalam lambung akan berubah suhunya mengikuti suhu tubuh," ujar dr. Ning, sapaan akrabnya saat dihubungi Kamis (9/7/2023).
"Minum air bersuhu apapun dan waktu kapanpun, sebelum, saat, atau sesudah makan tidak berbahaya untuk ginjal. Yang lebih penting diperhatikan justru jumlahnya apakah kecukupan cairan harian terpenuhi dan juga kandungan airnya seperti gula, kalori tinggi, alkohol atau mineral tinggi," katanya menambahkan.
Ia juga menjelaskan penyebab kerusakan ginjal bukanlah air dingin seperti klaim dalam postingan.
"Penyebab-penyebab kerusakan ginjal adalah diabetes, hipertensi, autoimun, asam urat tinggi, infeksi ginjal berulang, batu ginjal, dan konsumsi jamu atau herbal atau obat nyeri jenis NSAID di luar anjuran dokter," katanya.
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim meminum air es secara rutin bisa menyebabkan ginjal tergerus dan bermasalah adalah tidak benar.
Cek Fakta: Tidak Benar Influencer Oklin Fia Bakal Jadi Duta MUI
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 06/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang menyebut influencer Oklin Fia akan menjadi duta MUI. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 September 2023.
Dalam postingannya terdapat foto Oklin Fia dengan narasi sebagai berikut:
"Dianggap Bisa Menjadi Contoh, Oklin Fia Diperkirakan Akan Menjadi Duta MUI"
Akun itu menambahkan narasi:
"Repost IG @opraentertainmentBerita soal Influencer Oklin Fia ini yg pernah buat konten jilat es krim di kemaluan pria itu dijadikan duta MUI
Cuma mau tanya apakah karena berhijab ?Apakah karena bisa ngaji? Apakah karena apa lagi ya??
Mungkin saja MUI mau mencontohkan bahasa sesama manusia harus saling memaafkan kesalahan orang lainHanya Allah Tuhan yg maha sempurna … "
Lalu benarkah postingan yang menyebut influencer Oklin Fia akan menjadi duta MUI?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka laman resmi MUI, Mui.or.id. Di sana ditemukan artikel yang terkait berjudul "Kiai Cholil Nafis Bantah Kabar Oklin Fia Menjadi Duta MUI" yang diunggah 5 September 2023.
Berikut isi artikelnya:
"JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) saat ini sedang menjadi perhatian publik, lantaran muncul beberapa berita yang menyampaikan bahwa selebgram Oklin Fia diangkat menjadi duta MUI.
Menanggapi hal tersebut,Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Ukhuwah dan Dakwah, KH M Cholil Nafis dengan tegas membantah berita yang tersebar di masyarakat luas.
Menurutnya, MUI tidak pernah memberikan penghargaan sebagai Duta MUI kepada selebgram kontroversial itu.
“Saya tegaskan bahwa di MUI tidak pernah berpikir, tidak pernah memutuskan untuk menjadikan Oklin Fia sebagai duta MUI,” ungkap Kiai Cholil kepada MUIDigital saat meluruskan kabar yang beredar di masyarakat, di Jakarta, Selasa (5/9/23).
Diketahui, selebgram Oklin Fia saat ini sedang menjadi perbincangan hangat di sosial media. Hal tersebut bermula dari konten tak pantas yang diunggah pada akun media sosialnya yang mengundang banyak tanggapan bahwa konten yang dilakukan Oklin Fia tersebut sangat tidak pantas. Ditambah, konten sensitif tersebut dilakukan dengan menggunakan hijab yang merupakan salah satu identitas Muslimah berhijab. Atas perbuatannya itu, Oklin Fia pun dilaporkan ke polisi atas dugaan penistaan agama.
Lebih lanjut, Kiai Cholil Nafis menyampaikan kekecewaannya terhadap salah satu publik figur yang justru memberikan contoh buruk kepada bangsa Indonesia. Dia berharap, melalui kejadian ini, masyarakat Indonesia (khususnya Oklin Fia) menjadi masyarakat yang lebih cerdas dalam menggunakan media sosial dan tidak sembarangan memberikan konten kepada hal layak umum.
“Tentunya ini menjadi pelajaran kepada Oklin Fia agar besok-besok menggunakan media sosial lebih cerdas dan memberikan nilai kebaikan, karena efeknya kadang tidak terkira seperti yang dirasakan sekarang, sampai ada yang melaporkan ke pihak terkait untuk penegakan hukumnya,” kata Kiai Cholil.
“Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran kepada kita semua, sekali lagi Oklin Fia tidak pernah dibahas di MUI untuk dijadikan duta MUI, tidak pernah dibahas apalagi diputuskan jadi duta MUI,” kata Kiai Cholil menambahkan."
Kesimpulan
Postingan yang menyebut influencer Oklin Fia akan menjadi duta MUI telah diklarifikasi pihak MUI. MUI menyatakan tidak pernah membahas atau memutuskan Oklin Fia akan menjadi dutanya.
Rujukan
Halaman: 3418/6749