• Cek Fakta: Hoaks Jusuf Hamka Bagikan Uang Tunai Rp 50 Juta dengan Unggah Data Buku Tabungan di Facebook

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 06/06/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di masyarakat postingan yang mengklaim Jusuf Hamka membagikan uang tunai Rp 50 juta bagi warga yang membutuhkan dengan cara membagikan data buku tabungan Facebook. Postingan ini beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun bernama Jusup Hanka mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 30 Mei 2023.
    Dalam postingannya terdapat video dengan narasi:
    "Tanpa berbelit belit cukup jujur, Anda punya rekening apa? Khusus yg membutuhkan saya kasih 50 jt kess, wajib jujur"
    Hingga saat ini postingan tersebut telah mendapatkan 2.434 komentar.
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim Jusuf Hamka membagikan uang tunai Rp 50 juta bagi warga yang membutuhkan dengan cara membagikan data buku tabungan Facebook?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com beberapa kali membuat artikel bantahan hoaks yang mencatut nama pengusaha Jusuf Hamka ini.
    Dalam unggahan akun @jusufhamka yang sudah bercentang biru atau terverifikasi pada 31 Maret 2023, di sana dijelaskan bahwa akun media sosial Jusuf Hamka ada dua yakni @jusufhamka di Instagram dan @mohjusufhamka_official di Tiktok.
    Berikut narasi dalam unggahan itu:
    "HATI2 PENIPUAN” , banyak org2 yg tdk bertanggung jawab, melakukan penipuan dng menggunakan nama Saya?? Utk itu sy tegaskan kembali melalui VIDEO diatas ini? Mohon tdk mudah PERCAYA kpd Akun2 lain, Kecuali IG dan Tik Tok spt vidio diatas ini??? Bila ada yg minta2 no rekening atau Uang administrasi, mohon jangan dilayani, krn itu pasti PENIPUAN?”THINK SMART, DO SMART AND BE SMART"
    Selain itu postingan yang beredar viral di Facebook mengarahkan masyarakat pada link tertentu. Ini merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
    Selain itu sangat berbahaya jika memberikan data pribadi seperti buku tabungan untuk diunggah di media sosial. Pasalnya data pribadi ini rawan digunakan untuk penipuan.

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim Jusuf Hamka membagikan uang tunai Rp 50 juta bagi warga yang membutuhkan dengan cara membagikan data buku tabungan Facebook adalah hoaks.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Hoaks Video Jokowi Lantik Ahok Jadi Kepala Otorita IKN Nusantara

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 05/06/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Presiden Jokowi melantik Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 3 Juni 2023.
    Akun Facebook tersebut mengunggah video berjudul "UPDATE TERKINI RESMI DI LANTIK HARI INI AKHIRNYA AHOK DIPERCAYA PIMPIN NUSANTARA".
    Video berdurasi 10 menit 22 detik itu menampilkan gambar thumbnail Presiden Jokowi dan Ahok yang tengah bersalaman. Jokowi terlihat mengenakan setelan jas berwarna hitam dan Ahok mengenakan seragam Gubernur berwarna putih.
    Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa Jokowi telah melantik Ahok sebagai Kepala Otorita IKN Nusantara.
    "resmi di Lantik hari ini, presiden menunjuk ahok untuk pimpin IKN," tulis akun Facebook tersebut.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2.600 kali ditonton dan mendapat 7 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam video itu Presiden Jokowi melantik Ahok sebagai Kepala Otorita IKN Nusantara? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim Presiden Jokowi melantik Ahok sebagai Kepala Otorita IKN Nusantara. Penelusuran mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "jokowi lantik ahok jadi kepala otorita ikn nusantara" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya, tidak ada informasi dari media arus utama yang mengabarkan kabar tersebut. Penelusuran kemudian dilanjutkan dengan mengunggah gambar thumbnail dalam video itu ke situs Google Search.
    Hasilnya terdapat gambar identik ditemukan di artikel berjudul "Jokowi Lantik Ahok" yang dimuat situs mediaindonesia.com pada 19 November 2014 lalu. Foto tersebut ternyata merupakan peristiwa pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara pada 19 November 2014 lalu.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    "Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengucapkan sumpah saat dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/11). Ahok menjadi gubernur menggantikan Jokowi yang naik tahta menjadi presiden," demikian narasi dalam foto tersebut.
    Dalam video berdurasi 10 menit 22 detik itu juga tidak menampilkan pelantikan Ahok sebagai Kepala Otorita IKN Nusantara. Narasi yang disampaikan narator dalam video itu mirip dengan artikel berjudul "Ahok Didukung Dewan Adat Dayak Pimpin Ibu Kota Negara Baru, Ormas Sodorkan 2 Nama Pendamping" yang dimuat situs kaltim.tribunnews.com pada 13 Maret 2020.
    Sementara, dilansir dari situs presidenri.go.id, IKN Nusantara saat ini dipimpin oleh Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe. Mereka dilantik sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN oleh Presiden Jokowi pada 10 Maret 2022 di Istana Negara.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim Presiden Jokowi melantik Ahok sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, tidak ada informasi valid yang mendukung kabar tersebut.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Tidak Benar Video Orang Pingsan Usai Terima Telepon Sambil Minum Air

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 05/06/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim seseorang pingsan setelah menerima telepon sambil meminum air. Postingan tersebut beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 7 April 2022.
    Dalam postingannya terdapat video yang menggambarkan seseorang tak sadarkan diri setelah menerima telepon sambil minum air. Video tersebut disertai narasi:
    "Jika Anda berbicara di telepon saat telepon sedang diisi, ingatlah untuk tidak minum air, itu akan mengalirkan listrik ke dalam hati Anda, Ingat ingat."
    Akun itu menambahkan narasi "Jangan lakukan seperti ini ya.Terima panggilan telpon, Sambil cas hp.. ga sadar minum air kesetrum."
    Belakangan ini video tersebut juga kembali viral dibagikan di aplikasi percakapan dengan narasi "Jangan minum air sambil telpon di Hp.
    Berbicara di Hp sambil minum air berarti mengisi daya listrik, dan menghantarkan listrik ke Jantung. Bisa langsung mati mendadak ditempat itu juga."
    Lalu benarkah postingan video yang mengklaim seseorang pingsan setelah menerima telepon sambil meminum air?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel dari salah satu lembaga pemeriksa fakta India, Newschecker.in berjudul "Viral Video Of Man Getting Electrocuted While Talking On Phone Plugged To The Charger Is Scripted" yang tayang pada 27 Desember 2021.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa video itu pernah diunggah oleh atlet bulutangkis India, Jwala Gutta. Dalam unggahannya Gutta memberikan narasi:
    "Hati-hati, terima kasih sudah menonton namun video ini hanya drama dan parodi. Video pendek ini hanya untuk hiburan dan edukasi saja."
    Newschecker menambahkan video serupa juga diunggah di akun Youtube, Music Life Creation yang juga kerap mengunggah video parodi serupa.
    Selain itu juga terdapat artikel dari pemeriksa fakta India yang lain, Boom berjudul "Video Of Man Being Electrocuted While Using His Phone Is Scripted" yang diunggah pada 26 Desember 2021.
    Boom menjelaskan video dengan latar lokasi dan musik beberapa kali ditemukan dan merupakan video terskenario. Video itu dibuat hanya untuk mendapatkan penonton.

    Kesimpulan


    Postingan video yang mengklaim seseorang pingsan setelah menerima telepon sambil meminum air adalah tidak benar. Faktanya video tersebut merupakan video parodi dan terskenario.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Tidak Benar Pemberian Dana BPJS Kesehatan Rp 100 Juta oleh Bank Indonesia Lewat SMS

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 05/06/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pemberian bantuan BPJS Kesehatan Rp 100 juta oleh Bank Indonesia lewat SMS. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
    Klaim pemberian bantuan BPJS Kesehatan Rp 100 juta oleh Bank Indonesia lewat SMS berupa tulisan sebagai berikut.
    "Selamat Anda mendapatkan bantuan dari kantor BPJS Pusat dengan menduduki urutan penerima DANA BANTUAN yang urutan ke-7 untuk keterangan lebih lanjut silakan kunjungi link resmi kantor BPJS Pusat :tinyurl.com/real-bansosbpjs-pusat" Setelah tautan alamat situs tersebut diklik mengarah pada halaman sebuh situs yang terdapat tulisan sebagai berikut.
    "PEMERINTAH RI MENGELUARKANDANA BANTUAN BPJS UNTUK MASYARAKATDI SELURUH INDONESIA
    Dirut BPJS Kesehatan Prof. Dr. Fahmi Idris, M.KesDirut BPJS Kesehatan Prof. Dr. dr. Fahmi Idris, M.Kes menyampaikan bahwa pada Rapat Terbatas 16 Maret lalu, telah memutuskan program pemberian BANTUAN BPJS KESEHATAN akan diganti dengan uang tunai 100 juta, yang akan disalurkan melalui bank indonesia.pemberitahuan melalui VIA SMS atau PESAN SINGGAT"
    Pada bagian bawah situs tersebut penerima pesan diarahkan untuk mengubungi sebuah nomor ponsel.
    Benarkan klaim pemberian bantuan BPJS Kesehatan Rp 100 juta oleh Bank Indonesia lewat SMS? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pemberian bantuan BPJS Kesehatan Rp 100 juta oleh Bank Indonesia lewat SMS, dalam artikel berjudul "Waspada Hoaks Pemberian Bantuan Uang dari BPJS Kesehatan" yang dimuat situs Liputan6.com, 
     BPJS Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tidak percaya terhadap informasi pemberian bantuan uang jutaan rupiah. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
    Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan adalah hoaks alias berita bohong.
    "Jika anda pernah menerima SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan waspadalah itu hoaks alias berita bohong," kata Ali, dikutip dari video yang diunggah akun instagram resmi BPJS Kesehatan @ bpjskesehatan_ri.
    Menurutnya BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apapun seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut.
    "Informasi seputar kesehatan bisa anda akses di website dan media sosial resmi BPJS Kesehatan seperti Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube di aplikasi mobile JKN," tuturnya.
    Dia pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hatilah terhadap berbagai macam modus penipuan dan membiasakan cek kebenaran informasi dulu sebelum membagikan pada orang lain.
    "Anda juga dapat menghubungi call center BPJS Kesehatan di nomor 1500 400 jika membutuhkan informasi melakukan pengaduan atau bahkan mengecek kebenaran informasi yang anda terima," imbuhnya.
    Dalam video yang diunggah akun instagram resmi BPJS Kesehatan @ bpjskesehatan_ri, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan adalah hoaks alias berita bohong.
    "Jika anda pernah menerima SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan waspadalah itu hoaks alias berita bohong," kata Ali.
    Menurutnya BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apapun seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut.
    "Informasi seputar kesehatan bisa anda akses di website dan media sosial resmi BPJS Kesehatan seperti Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube di aplikasi mobile JKN," tuturnya.
    Dia pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hatilah terhadap berbagai macam modus penipuan dan membiasakan cek kebenaran informasi dulu sebelum membagikan pada orang lain.
    "Anda juga dapat menghubungi call center BPJS Kesehatan di nomor 1500 400 jika membutuhkan informasi melakukan pengaduan atau bahkan mengecek kebenaran informasi yang anda terima," imbuhnya.
     
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pemberian bantuan BPJS Kesehatan Rp 100 juta oleh Bank Indonesia lewat SMS tidak benar.
    BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apapun seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut.
     

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini