• [HOAKS] Tebus Murah iPhone 15 Pro Max di Instagram Kemenag Sumbar

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Barat (Sumbar) diklaim menawarkan tebus murah iPhone 15 Pro Max di akun Instagram-nya.

    Namun, unggahan tersebut hoaks. Akun Instagram Kemenag Sumbar sedang diretas.

    Unggahan soal penawaran tebus murah iPhone 15 Pro Max dibagikan akun Instagram @kanwil_kemenag_sumbar pada 5 Februari 2025.

    Warganet yang tertarik diminta menghubungi nomor WhatsApp yang ada dalam unggahan.  Akun Instagram Tangkapan layar Instagram Kemenag Sumbar yang menawarkan tebus murah iPhone 15 Pro Max

    Hasil Cek Fakta

    Kanwil Kemenag Sumbar membantah pihaknya mengadakan tebus murah iPhone 15 Pro Max di akun Instagram-nya.

    Mereka menjelaskan, saat ini Instagram @kanwil_kemenag_sumbar sedang mengalami peretasan. Sehingga unggahan yang muncul di Instagram di luar kendali mereka

    "Berikut kami informasikan bahwa akun Instagram Kanwil Kemenag Sumbar sekarang kena hack.  Jika ada informasi atau postingan di akun Instagram Kanwil Kemenag Sumbar itu di luar kendali admin humas Kanwil Kemenag," tulis Kemenag Sumbar di akun Facebooknya. 

    Adapun unggahan itu mengarah pada penipuan. Waspada, jangan terjerat dan menghubungi nomor yang ada dalam unggahan.

    Sebelumnya juga muncul unggahan serupa di akun Instagram Disnaker Pemalang. Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com bisa dilihat di sini. 

    Kesimpulan

    Unggahan soal penawaran tebus murah iPhone 15 Pro Max di akun Instagram @kanwil_kemenag_sumbar tidak benar atau hoaks. 

    Saat ini akun tersebut sedang diretas. Kemenag Sumbar tidak pernah mengadakan tebus murah iPhone 15 Pro Max. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [MODUL AJAR - FASE F] Transaksi Aman Hati Tenang

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/02/2025

    Berita

    Menurut Statistik Telekomunikasi Indonesia tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statisik (BPS), sebanyak 26,67 persen pengguna internet di Indonesia adalah anak usia 5-18 tahun yang masuk kategori pelajar. Pelajar perlu memahami peta jalan agar mendapatkan manfaat seoptimal mungkin dari internet dan terhindar dari risiko hoaks, perundungan digital, penipuan online, dan lain-lain. Karenanya literasi digital dan berpikir kritis menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap anak, terutama peserta didik di sekolah.

    Melalui Program Cekfakta tahun 2023-2024 yang didukung oleh Google News Initiative, Mafindo menginisiasi penyusunan Modul Ajar Informatika dan Literasi Digital untuk beberapa capaian fase D, E, dan F. Modul tersebut telah disumbangkan kepada para pengajar di sekolah untuk mendukung mata pelajaran Informatika. Modul ajar ini berfokus memberikan keterampilan kepada peserta didik dalam literasi informasi, melakukan pengecekan fakta, memahami cara membaca lateral, mengetahui literasi berita, serta kritis terhadap informasi di ruang digital, yang menjadi bagian dari capaian pembelajaran dalam elemen literasi digital.

    Pada awal tahun 2024, Mafindo telah menyusun 12 modul ajar dan telah dilakukan sosialisasi di berbagai sekolah di Indonesia. Menjelang akhir tahun 2024 ini, Mafindo mengembangkan program lanjutan modul ajar informatika dan literasi digital. Tujuannya adalah menambah topik atau tema dan keterampilan lanjutan yang menunjang kebutuhan peserta didik dan pengajar. Selain itu, adanya penambahan training deck pada setiap modul ajar dalam rangka memfasilitasi dan memudahkan pengajar dalam menyampaikan materi di kelas.

    Modul dan training deck itu kami persembahkan untuk guru dan bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin. Guru bisa mengadopsi, memodifikasi, dan mengembangkannya sesuai kebutuhan secara bebas.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • [MODUL AJAR - FASE F] Cyberdemocracy

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/02/2025

    Berita

    Menurut Statistik Telekomunikasi Indonesia tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statisik (BPS), sebanyak 26,67 persen pengguna internet di Indonesia adalah anak usia 5-18 tahun yang masuk kategori pelajar. Pelajar perlu memahami peta jalan agar mendapatkan manfaat seoptimal mungkin dari internet dan terhindar dari risiko hoaks, perundungan digital, penipuan online, dan lain-lain. Karenanya literasi digital dan berpikir kritis menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap anak, terutama peserta didik di sekolah.

    Melalui Program Cekfakta tahun 2023-2024 yang didukung oleh Google News Initiative, Mafindo menginisiasi penyusunan Modul Ajar Informatika dan Literasi Digital untuk beberapa capaian fase D, E, dan F. Modul tersebut telah disumbangkan kepada para pengajar di sekolah untuk mendukung mata pelajaran Informatika. Modul ajar ini berfokus memberikan keterampilan kepada peserta didik dalam literasi informasi, melakukan pengecekan fakta, memahami cara membaca lateral, mengetahui literasi berita, serta kritis terhadap informasi di ruang digital, yang menjadi bagian dari capaian pembelajaran dalam elemen literasi digital.

    Pada awal tahun 2024, Mafindo telah menyusun 12 modul ajar dan telah dilakukan sosialisasi di berbagai sekolah di Indonesia. Menjelang akhir tahun 2024 ini, Mafindo mengembangkan program lanjutan modul ajar informatika dan literasi digital. Tujuannya adalah menambah topik atau tema dan keterampilan lanjutan yang menunjang kebutuhan peserta didik dan pengajar. Selain itu, adanya penambahan training deck pada setiap modul ajar dalam rangka memfasilitasi dan memudahkan pengajar dalam menyampaikan materi di kelas.

    Modul dan training deck itu kami persembahkan untuk guru dan bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin. Guru bisa mengadopsi, memodifikasi, dan mengembangkannya sesuai kebutuhan secara bebas.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • [MODUL AJAR - FASE F] Ayo Berkreasi Digital

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/02/2025

    Berita

    Menurut Statistik Telekomunikasi Indonesia tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statisik (BPS), sebanyak 26,67 persen pengguna internet di Indonesia adalah anak usia 5-18 tahun yang masuk kategori pelajar. Pelajar perlu memahami peta jalan agar mendapatkan manfaat seoptimal mungkin dari internet dan terhindar dari risiko hoaks, perundungan digital, penipuan online, dan lain-lain. Karenanya literasi digital dan berpikir kritis menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap anak, terutama peserta didik di sekolah.

    Melalui Program Cekfakta tahun 2023-2024 yang didukung oleh Google News Initiative, Mafindo menginisiasi penyusunan Modul Ajar Informatika dan Literasi Digital untuk beberapa capaian fase D, E, dan F. Modul tersebut telah disumbangkan kepada para pengajar di sekolah untuk mendukung mata pelajaran Informatika. Modul ajar ini berfokus memberikan keterampilan kepada peserta didik dalam literasi informasi, melakukan pengecekan fakta, memahami cara membaca lateral, mengetahui literasi berita, serta kritis terhadap informasi di ruang digital, yang menjadi bagian dari capaian pembelajaran dalam elemen literasi digital.

    Pada awal tahun 2024, Mafindo telah menyusun 12 modul ajar dan telah dilakukan sosialisasi di berbagai sekolah di Indonesia. Menjelang akhir tahun 2024 ini, Mafindo mengembangkan program lanjutan modul ajar informatika dan literasi digital. Tujuannya adalah menambah topik atau tema dan keterampilan lanjutan yang menunjang kebutuhan peserta didik dan pengajar. Selain itu, adanya penambahan training deck pada setiap modul ajar dalam rangka memfasilitasi dan memudahkan pengajar dalam menyampaikan materi di kelas.

    Modul dan training deck itu kami persembahkan untuk guru dan bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin. Guru bisa mengadopsi, memodifikasi, dan mengembangkannya sesuai kebutuhan secara bebas.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan