Akun Intel Imut di X [arsip] menulis bahwa aksi mahasiswa #IndonesiaGelap dimanfaatkan dan ditunggangi oleh lembaga swadaya masyarakat yang dibiayai oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Aksi #IndonesiaGelap tersebut untuk merespon situasi terkini atas kebijakan Prabowo dan mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi seperti Makan Bergizi Gratis, pemotongan anggaran, kabinet gemuk, tunjangan kinerja dosen dan lain-lain. Aksi itu berlangsung pada 17, 20, dan 21 Februari 2025 di Jakarta dan pelbagai daerah.
Benarkah aksi Indonesia Gelap dibiayai oleh USAID?
Keliru: Aksi Mahasiswa Indonesia Gelap Ditunggangi LSM yang Dibiayai USAID
Sumber:Tanggal publish: 24/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan narasi tersebut tidak memiliki bukti-bukti akurat. Aksi #IndonesiaGelap merupakan aksi kolektif banyak elemen masyarakat sipil dan tidak terkait dengan pendanaan dari USAID yang telah ditutup oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dalam artikel yang diterbitkan Tempo sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi memerintahkan penutupan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Semua stafnya diperintahkan untuk kembali ke Amerika Serikat paling lambat Jumat, 7 Februari 2025.
Trump menginginkan USAID ditutup, menurut BBC, agar pengeluaran luar negeri Amerika Serikat selaras erat dengan pendekatan "America First" yang menjadi misinya. Trump telah lama mengkritik pengeluaran luar negeri dan mengatakan bahwa pengeluaran tersebut tidak bermanfaat dalam penggunaan uang pembayar pajak. Ia secara khusus mengkritik USAID.
Meski begitu, aksi #IndonesiaGelap tidak berkaitan sama sekali dengan USAID. Aksi Indonesia Gelap tersebut dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan yang terdiri dari 340 badan mahasiswa. Dalam laporan Majalah Tempo, Koordinator BEM SI Kerakyatan, Satria Naufal Putra bercerita, mereka terinspirasi dari tanda pagar #IndonesiaGelap yang lebih dulu beredar di media sosial.
Aksi tersebut untuk menyuarakan keresahan mahasiswa dan masyarakat terhadap Pemerintahan Prabowo yang acakadut selama 100 hari menjabat. Tidak hanya Jakarta, aksi tersebut meluas ke Semarang, Bandung, Surabaya, hingga luar Jawa seperti Makassar, Bali, Samarinda, Banjarmasin, Sumetera Selatan dsb.
Menurut BBC, beragam elemen masyarakat yang juga ikut dalam aksi #IndonesiaGelap mulai dari aktivis, mahasiswa hingga pecinta K-Pop.
Massa menuntut beberapa hal dari pemerintah antara lain agar mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) yang pro rakyat seperti RUU Masyarakat Adat, RUU Perampasan Aset, hingga RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.
Mereka juga menolak undang-undang yang tidak berpihak ke rakyat, seperti Undang-Undang (UU) Mineral dan Batubara hingga Tata Tertib DPR.
Tuntutan lainnya yaitu mengevaluasi kebijakan pemangkasan anggaran, kebijakan program Makan Bergizi Gratis, kebijakan soal tunjangan kinerja dosen, kabinet gemuk, hingga mengevaluasi proyek strategis nasional yang bermasalah.
Masyarakat sipil juga akan menuntut pemerintah untuk membatalkan sejumlah kebijakan, yaitu pembahasan RUU TNI dan Polri, Danantara, hingga perluasan lahan untuk proyek food estate.
Laporan selengkapnya tentang aksi mahasiswa #IndonesiaGelap dapat dibaca di Majalah Tempo edisi 23 Februari 2025, berjudul: Habis Gelap Terbitlah Gelap.
Sejarah Panjang Aksi Mahasiswa
Ketua Umum YLBHI Muhammad Isnur mengatakan, dalam sejarahnya, aksi mahasiswa sudah berlangsung sejak lama mulai 1928, 1945, 1966, 1974. Tuduhan bahwa mahasiswa ditunggangi, termasuk menghina dan meragukan peran mahasiswa yang cukup panjang dalam sejarah Indonesia.
Menurut Isnur, mahasiswa dapat berjuang dengan atau tanpa lembaga swadaya masyarakat. “Mahasiswa itu memiliki idealisme dan visi sendiri,” kata Isnur kepada Tempo, Senin, 24 Februari 2025.
Tempo pernah merilis lima unjuk rasa terbesar mahasiswa untuk merespon kondisi bangsa. Antara lain, demo 1998 untuk menuntut Soeharto turun dari jabatannya sebagai Presiden RI. Tahun 2012, demonstrasi besar-besaran dilakukan serentak di 33 Provinsi dan 340 Kabupaten atau kota untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak.
Kemudian para mahasiswa di berbagai daerah pernah menggelar unjuk rasa pada 23 September 2019 untuk menolak revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi. Pada Desember 2022, mahasiswa bersama elemen masyarakat lainnya menggelar demonstrasi besar untuk menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Dalam artikel yang diterbitkan Tempo sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi memerintahkan penutupan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Semua stafnya diperintahkan untuk kembali ke Amerika Serikat paling lambat Jumat, 7 Februari 2025.
Trump menginginkan USAID ditutup, menurut BBC, agar pengeluaran luar negeri Amerika Serikat selaras erat dengan pendekatan "America First" yang menjadi misinya. Trump telah lama mengkritik pengeluaran luar negeri dan mengatakan bahwa pengeluaran tersebut tidak bermanfaat dalam penggunaan uang pembayar pajak. Ia secara khusus mengkritik USAID.
Meski begitu, aksi #IndonesiaGelap tidak berkaitan sama sekali dengan USAID. Aksi Indonesia Gelap tersebut dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan yang terdiri dari 340 badan mahasiswa. Dalam laporan Majalah Tempo, Koordinator BEM SI Kerakyatan, Satria Naufal Putra bercerita, mereka terinspirasi dari tanda pagar #IndonesiaGelap yang lebih dulu beredar di media sosial.
Aksi tersebut untuk menyuarakan keresahan mahasiswa dan masyarakat terhadap Pemerintahan Prabowo yang acakadut selama 100 hari menjabat. Tidak hanya Jakarta, aksi tersebut meluas ke Semarang, Bandung, Surabaya, hingga luar Jawa seperti Makassar, Bali, Samarinda, Banjarmasin, Sumetera Selatan dsb.
Menurut BBC, beragam elemen masyarakat yang juga ikut dalam aksi #IndonesiaGelap mulai dari aktivis, mahasiswa hingga pecinta K-Pop.
Massa menuntut beberapa hal dari pemerintah antara lain agar mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) yang pro rakyat seperti RUU Masyarakat Adat, RUU Perampasan Aset, hingga RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.
Mereka juga menolak undang-undang yang tidak berpihak ke rakyat, seperti Undang-Undang (UU) Mineral dan Batubara hingga Tata Tertib DPR.
Tuntutan lainnya yaitu mengevaluasi kebijakan pemangkasan anggaran, kebijakan program Makan Bergizi Gratis, kebijakan soal tunjangan kinerja dosen, kabinet gemuk, hingga mengevaluasi proyek strategis nasional yang bermasalah.
Masyarakat sipil juga akan menuntut pemerintah untuk membatalkan sejumlah kebijakan, yaitu pembahasan RUU TNI dan Polri, Danantara, hingga perluasan lahan untuk proyek food estate.
Laporan selengkapnya tentang aksi mahasiswa #IndonesiaGelap dapat dibaca di Majalah Tempo edisi 23 Februari 2025, berjudul: Habis Gelap Terbitlah Gelap.
Sejarah Panjang Aksi Mahasiswa
Ketua Umum YLBHI Muhammad Isnur mengatakan, dalam sejarahnya, aksi mahasiswa sudah berlangsung sejak lama mulai 1928, 1945, 1966, 1974. Tuduhan bahwa mahasiswa ditunggangi, termasuk menghina dan meragukan peran mahasiswa yang cukup panjang dalam sejarah Indonesia.
Menurut Isnur, mahasiswa dapat berjuang dengan atau tanpa lembaga swadaya masyarakat. “Mahasiswa itu memiliki idealisme dan visi sendiri,” kata Isnur kepada Tempo, Senin, 24 Februari 2025.
Tempo pernah merilis lima unjuk rasa terbesar mahasiswa untuk merespon kondisi bangsa. Antara lain, demo 1998 untuk menuntut Soeharto turun dari jabatannya sebagai Presiden RI. Tahun 2012, demonstrasi besar-besaran dilakukan serentak di 33 Provinsi dan 340 Kabupaten atau kota untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak.
Kemudian para mahasiswa di berbagai daerah pernah menggelar unjuk rasa pada 23 September 2019 untuk menolak revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi. Pada Desember 2022, mahasiswa bersama elemen masyarakat lainnya menggelar demonstrasi besar untuk menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim aksi mahasiswa Indonesia Gelap dibiayai oleh USAID adalah keliru.
Rujukan
- https://x.com/Intel_Imut/status/1892860749841605075?t=gUqkJFbKtZsOuyDO7TOO9A&s=08
- https://perma.cc/6EY3-H6KH
- https://www.tempo.co/internasional/donald-trump-tutup-usaid-berikut-profil-usaid-dan-kegiatan-sosialnya-1204537
- https://www.bbc.com/news/articles/clyezjwnx5ko
- https://www.tempo.co/arsip/inisiator-demonstrasi-indonesia-gelap--1210810
- https://www.tempo.co/politik/sepekan-aksi-indonesia-gelap-berjalan-dari-jawa-sumatera-hingga-kalimantan-1210274
- https://www.bbc.com/indonesia/articles/cy080qvxp12o
- https://www.tempo.co/mingguan
- https://www.tempo.co/politik/5-gerakan-mahasiswa-indonesia-terbesar-sepanjang-sejarah-dan-pemicunya-90552 /cdn-cgi/l/email-protection#1d7e78767b7c76697c5d6978706d72337e72337479
Keliru: Dua Foto Pelajar SD di Papua Meninggal karena Keracunan Makanan Bergizi Gratis
Sumber:Tanggal publish: 24/02/2025
Berita
Dua foto dengan klaim bahwa siswa sekolah dasar meninggal dunia di Papua karena keracunan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), diunggah akun media sosial Facebook [arsip] dan Instagram. Tampak anak-anak berpakaian putih merah tersebut terbaring di lantai beralas tikar.
Pengunggah menulis bahwa siswa-siswa tersebut berasal dari Korowai, Kampung Kabuwage telah meninggal dunia akibat keracunan makan gratis.
Benarkah siswa SD di Papua meninggal karena keracunan makanan Program MBG?
Pengunggah menulis bahwa siswa-siswa tersebut berasal dari Korowai, Kampung Kabuwage telah meninggal dunia akibat keracunan makan gratis.
Benarkah siswa SD di Papua meninggal karena keracunan makanan Program MBG?
Hasil Cek Fakta
Meski terdapat sejumlah kasus siswa keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) seperti dilaporkan oleh Tempo dan demonstrasi pelajar Papua menolak program itu, namun dua foto siswa tersebut tidak terkait dengan MBG.
Foto 1
Dikutip dari media lokal Lintaspapua.com dan Odiyaiwuu.com, penyebab siswa SD di dalam foto tersebut meninggal, belum diketahui. Siswa tersebut berinisial ERM (13) yang meninggal pada 17 Februari 2025.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan yang dikutip dari situs Surya Papua, mengatakan, program Makan Bergizi Gratis di Kampung Kabuwage. Distrik Firiwage, Kabupaten Boven Digoel, belum berjalan. “Untuk penyebab meninggalnya ERM, jelasnya, karena hal lain yang masih dalam proses penyelidikan Polres Boven Digoel,” kata dia.
Dikutip dari RRI, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boven Digoel, Pilemon Tabuni, mengatakan Pemda Boven Digoel belum menjalankan program MBG. Pihaknya masih mendata jumlah sekolah dan siswa, serta persiapan infrastruktur lainnya untuk melaksanakan MBG tersebut.
“Pemerintah daerah sedang melakukan koordinasi dengan Badan Gizi Nasional untuk mendata jumlah sekolah yang ada di wilayah ini sebagai persiapan program makanan bergizi gratis," katanya.
Terkait penyebab siswa SD tersebut meninggal, Pilemon, belum mendapatkan konfirmasi.
Foto 2
Foto ini pernah dipublikasikan Suaramerdeka.com pada 9 Agustus 2022, tentang sejumlah siswa SD Slawi Wetan 01 yang mengalami keracunan makanan. Saat itu, mereka telah mendapat penanganan dari Puskesmas Slawi dan PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, 8 Agustus 2022.
Mereka diduga keracunan setelah menyantap jajanan di lingkungan luar sekolah. Puluhan siswa tersebut muntah-muntah setelah mengkonsumsi makaroni telur atau yang dikenal maklor.
Demonstrasi Pelajar Papua Menolak MBG
Artikel yang dipublikasikan Tempo, sejumlah pelajar di Yahukimo, Jayapura, Nabire, Dogiyai maupun Manokwari menggelar beberapa aksi protes damai terhadap program Makan Bergizi Gratis. Pelajar menuntut pendidikan gratis dan peningkatan fasilitas sekolah, daripada makanan bergizi gratis.
Asken Yohans, seorang pelajar yang ikut demo, mengatakan dia dan ribuan siswa di Wamena serta Papua secara umum membutuhkan akses pendidikan gratis dan fasilitas sekolah yang memadai. “Kitorang tidak ingin makan bergizi gratis, yang kitorang ingin sekolah mudah, mau berobat mudah, itu sudah,” kata Yohans kepada Tempo melalui sambungan telepon.
Menurut dia, program MBG tidak akan membuat dia dan teman-temannya belajar dengan tenang. Asken menyatakan, aspirasi mereka harus sampai kepada presiden. “Mari terus maju dan kami ingin ini didengar oleh bupati, oleh gubernur dan presiden,” ujar Asken.
Akan tetapi, aksi damai pelajar tersebut justru mendapatkan represi. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengkritik tindakan berlebihan polisi dan aparatur sipil negara (ASN) dalam merespons demo ribuan pelajar di Papua yang menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin, 17 Februari 2025. Apalagi, polisi sampai menembakkan gas air mata ke arah para pelajar tersebut.
Foto 1
Dikutip dari media lokal Lintaspapua.com dan Odiyaiwuu.com, penyebab siswa SD di dalam foto tersebut meninggal, belum diketahui. Siswa tersebut berinisial ERM (13) yang meninggal pada 17 Februari 2025.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan yang dikutip dari situs Surya Papua, mengatakan, program Makan Bergizi Gratis di Kampung Kabuwage. Distrik Firiwage, Kabupaten Boven Digoel, belum berjalan. “Untuk penyebab meninggalnya ERM, jelasnya, karena hal lain yang masih dalam proses penyelidikan Polres Boven Digoel,” kata dia.
Dikutip dari RRI, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boven Digoel, Pilemon Tabuni, mengatakan Pemda Boven Digoel belum menjalankan program MBG. Pihaknya masih mendata jumlah sekolah dan siswa, serta persiapan infrastruktur lainnya untuk melaksanakan MBG tersebut.
“Pemerintah daerah sedang melakukan koordinasi dengan Badan Gizi Nasional untuk mendata jumlah sekolah yang ada di wilayah ini sebagai persiapan program makanan bergizi gratis," katanya.
Terkait penyebab siswa SD tersebut meninggal, Pilemon, belum mendapatkan konfirmasi.
Foto 2
Foto ini pernah dipublikasikan Suaramerdeka.com pada 9 Agustus 2022, tentang sejumlah siswa SD Slawi Wetan 01 yang mengalami keracunan makanan. Saat itu, mereka telah mendapat penanganan dari Puskesmas Slawi dan PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, 8 Agustus 2022.
Mereka diduga keracunan setelah menyantap jajanan di lingkungan luar sekolah. Puluhan siswa tersebut muntah-muntah setelah mengkonsumsi makaroni telur atau yang dikenal maklor.
Demonstrasi Pelajar Papua Menolak MBG
Artikel yang dipublikasikan Tempo, sejumlah pelajar di Yahukimo, Jayapura, Nabire, Dogiyai maupun Manokwari menggelar beberapa aksi protes damai terhadap program Makan Bergizi Gratis. Pelajar menuntut pendidikan gratis dan peningkatan fasilitas sekolah, daripada makanan bergizi gratis.
Asken Yohans, seorang pelajar yang ikut demo, mengatakan dia dan ribuan siswa di Wamena serta Papua secara umum membutuhkan akses pendidikan gratis dan fasilitas sekolah yang memadai. “Kitorang tidak ingin makan bergizi gratis, yang kitorang ingin sekolah mudah, mau berobat mudah, itu sudah,” kata Yohans kepada Tempo melalui sambungan telepon.
Menurut dia, program MBG tidak akan membuat dia dan teman-temannya belajar dengan tenang. Asken menyatakan, aspirasi mereka harus sampai kepada presiden. “Mari terus maju dan kami ingin ini didengar oleh bupati, oleh gubernur dan presiden,” ujar Asken.
Akan tetapi, aksi damai pelajar tersebut justru mendapatkan represi. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengkritik tindakan berlebihan polisi dan aparatur sipil negara (ASN) dalam merespons demo ribuan pelajar di Papua yang menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin, 17 Februari 2025. Apalagi, polisi sampai menembakkan gas air mata ke arah para pelajar tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim siswa di Papua meninggal dunia karena makanan Program Makan Bergizi Gratis adalah keliru.
Rujukan
- https://www.facebook.com/cepa.alfin/posts/pfbid023Fuots8xNcUbtStWbf41nLMpz1YagVb9dsps3AFMu5ncQiGCP1Dv93EgC23ayE4zl
- https://perma.cc/R6VP-YD22
- https://www.instagram.com/p/DGN8GnyvDWB/?img_index=1
- https://www.tempo.co/ekonomi/evaluasi-kasus-keracunan-makan-bergizi-gratis-terbaru-di-sumatera-selatan-dan-ntt-1210334
- https://www.lintaspapua.com/lintas-sentani/65514594809/beredar-berita-hoax-anak-meninggal-karena-mbg-di-medsos-ini-kejadian-sebenarnya
- https://www.odiyaiwuu.com/disebut-meninggal-program/
- https://suryapapua.com/di-boven-digoel-beredar-kabar-seorang-anak-meninggal-dunia-usai-makan-bergizi-gratis-kapendam-itu-hoax/
- https://www.rri.co.id/papua/daerah-3t/1338463/isu-siswa-meninggal-akibat-mbg-tidak-benar
- https://pantura.suaramerdeka.com/pantura-raya/pr-064092403/33-siswa-sd-slawi-wetan-010203-keracunan-maklor
- https://www.tempo.co/hukum/amnesty-international-respons-terhadap-siswa-papua-yang-demo-tolak-mbg-berlebihan-melanggar-ham-1209105 /cdn-cgi/l/email-protection#1172747a77707a65705165747c617e3f727e3f7875
Cek Fakta: Pembagian Uang ke Mahasiswa yang Ikut Aksi Indonesia Gelap Februari 2025
Sumber:Tanggal publish: 25/02/2025
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sejumlah video dan foto di Tiktok serta Facebook yang memuat klaim mengenai pembagian uang kepada mahasiswa yang ikut aksi 'Indonesia Gelap' pada Februari 2025.
Video tersebut memperlihatkan mahasiswa mengenakan jas almamater warna kuning dan biru yang membagikan kertas mirip uang yang diklaim sebagai bayaran karena telah menggelar unjuk rasa selama sepekan terakhir.
Lantas benarkah narasi atau klaim yang disampaikan dalam unggahan tersebut?
Video tersebut memperlihatkan mahasiswa mengenakan jas almamater warna kuning dan biru yang membagikan kertas mirip uang yang diklaim sebagai bayaran karena telah menggelar unjuk rasa selama sepekan terakhir.
Lantas benarkah narasi atau klaim yang disampaikan dalam unggahan tersebut?
Hasil Cek Fakta
Melansir Tempo, telah dilakukan penelusuran fakta dengan mencari petunjuk informasi tentang gambar tersebut menggunakan layanan reverse image search Google.
Ditemukan hasil bahwa uang yang tampak dipegang oleh sejumlah mahasiswa itu merupakan uang kertas mainan sebagai properti protes simbolik ketika berunjuk rasa menolak kenaikan PPN 12 Persen pada Desember 2024.
Lewat akun Instagram Bangsamahardika, platform media untuk advokasi gerakan rakyat, menjelaskan bahwa konten yang menyebut bagi-bagi uang untuk mahasiswa yang berunjuk rasa ‘Indonesia Gelap’ tersebut disebarkan pertama kali oleh akun Seputar Gerindra di TikTok. Akan tetapi akun tersebut tidak bisa ditemukan lagi saat dicek pada Jumat sore, 21 Februari 2025.
Diperoleh juga penjelasan dari mantan Ketua BEM Polimedia Jakarta itu melalui pesan Instagram dan Ia menjelaskan hal yang sama. Ia mengatakan gambar itu tidak menunjukkan aksi demonstrasi mereka dibiayai pihak luar, karena kertas itu uang mainan sebagai perlengkapan aksi saat itu.
“Uang mainan itu akan dilemparkan bersamaan untuk menunjukan bukti kerakusan para penguasa,” kata Reza, Kamis, 20 Februari 2025.
Ia menerangkan bahwa aksi mahasiswa tidak dibayar oleh siapapun karena murni untuk menyuarakan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, imbas kebijakan dari pemerintah.
Sejumlah media juga memberitakan aksi melempar uang mainan tersebut saat unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan PPN 12 persen pada 27 Desember 2024. Pikiran Rakyat misalnya, menurunkan berita berjudul Sindir Pemerintah, BEM SI Lempar Uang Mainan di Demo Tolak PPN 12 Persen.
Foto yang ditayangkan terlihat uang mainan berceceran di jalanan beraspal. Berita serupa juga ditayangkan oleh Disway.Id, berjudul Demo Tolak PPN 12 Persen, BEM SI Lemparkan Uang ke Arah Istana Negara.
Ditemukan hasil bahwa uang yang tampak dipegang oleh sejumlah mahasiswa itu merupakan uang kertas mainan sebagai properti protes simbolik ketika berunjuk rasa menolak kenaikan PPN 12 Persen pada Desember 2024.
Lewat akun Instagram Bangsamahardika, platform media untuk advokasi gerakan rakyat, menjelaskan bahwa konten yang menyebut bagi-bagi uang untuk mahasiswa yang berunjuk rasa ‘Indonesia Gelap’ tersebut disebarkan pertama kali oleh akun Seputar Gerindra di TikTok. Akan tetapi akun tersebut tidak bisa ditemukan lagi saat dicek pada Jumat sore, 21 Februari 2025.
Diperoleh juga penjelasan dari mantan Ketua BEM Polimedia Jakarta itu melalui pesan Instagram dan Ia menjelaskan hal yang sama. Ia mengatakan gambar itu tidak menunjukkan aksi demonstrasi mereka dibiayai pihak luar, karena kertas itu uang mainan sebagai perlengkapan aksi saat itu.
“Uang mainan itu akan dilemparkan bersamaan untuk menunjukan bukti kerakusan para penguasa,” kata Reza, Kamis, 20 Februari 2025.
Ia menerangkan bahwa aksi mahasiswa tidak dibayar oleh siapapun karena murni untuk menyuarakan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, imbas kebijakan dari pemerintah.
Sejumlah media juga memberitakan aksi melempar uang mainan tersebut saat unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan PPN 12 persen pada 27 Desember 2024. Pikiran Rakyat misalnya, menurunkan berita berjudul Sindir Pemerintah, BEM SI Lempar Uang Mainan di Demo Tolak PPN 12 Persen.
Foto yang ditayangkan terlihat uang mainan berceceran di jalanan beraspal. Berita serupa juga ditayangkan oleh Disway.Id, berjudul Demo Tolak PPN 12 Persen, BEM SI Lemparkan Uang ke Arah Istana Negara.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar yang beredar memperlihatkan mahasiswa demonstran ‘Indonesia Gelap’ yang sedang bagi-bagi uang bayaran karena telah melakukan aksi adalah klaim keliru.
[PENIPUAN] Tautan Rekrutmen PT Paragon Technology and Innovation
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 24/02/2025
Berita
Akun Facebook “Info Loker Terbaru 2025” pada Sabtu (25/1/2025) membagikan tautan [arsip] disertai tautan rekrutmen kerja dan narasi:
✨ Lowongan Kerja PT Paragon Technology and Innovation ✨
Buat kamu yang ingin memulai karir di perusahaan besar, PT Paragon Technology and Innovation membuka lowongan kerja untuk beberapa posisi menarik Link Daftar :
https://indotools-eosin.vercel[dot]app/lowongankerja
1. OPERATOR PRODUKSI
2. CLEANING SERVICE
3. MAINTENANCE/TEKNISI
4. MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM
5. SAFETY, HEALTH AND ENVIRONTMENT ADMINISTRATOR
6. WORKPLACE MANAGEMENT ADMINISTRATOR
Persyaratan:
Pendidikan minimal SMA/SMK Sederajat Freshgraduate atau berpengalaman Berorientasi pada detail
Per Senin (24/2/2025) unggahan ini sudah mendapatkan 1.000 tanda suka, 313 komentar, dan telah dibagikan 59 kali.
✨ Lowongan Kerja PT Paragon Technology and Innovation ✨
Buat kamu yang ingin memulai karir di perusahaan besar, PT Paragon Technology and Innovation membuka lowongan kerja untuk beberapa posisi menarik Link Daftar :
https://indotools-eosin.vercel[dot]app/lowongankerja
1. OPERATOR PRODUKSI
2. CLEANING SERVICE
3. MAINTENANCE/TEKNISI
4. MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM
5. SAFETY, HEALTH AND ENVIRONTMENT ADMINISTRATOR
6. WORKPLACE MANAGEMENT ADMINISTRATOR
Persyaratan:
Pendidikan minimal SMA/SMK Sederajat Freshgraduate atau berpengalaman Berorientasi pada detail
Per Senin (24/2/2025) unggahan ini sudah mendapatkan 1.000 tanda suka, 313 komentar, dan telah dibagikan 59 kali.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan yang tertulis dalam unggahan. Diketahui, tautan mengarah ke laman yang meminta warganet untuk masuk dengan akun Telegram.
TurnBackHoax kemudian memasukan kata kunci “rekrutmen pt paragon”. Pencarian teratas mengarah ke laman resmi https://career.paragon-innovation.com. Perusahaan untuk saat ini hanya membuka posisi mechanical electrical drafter serta civil and plumbing drafter, tidak ada lowongan enam posisi yang disebutkan dalam narasi unggahan Facebook.
Lebih lanjut, persyaratan yang tertulis di laman resmi lebih detail ketimbang unggahan akun Facebook “Info Loker Terbaru 2025”. Dalam laman resmi diuraikan kompetensi yang dibutuhkan (misal mahir mengoperasikan Autocad dan Sketchup), sementara unggahan Facebook hanya menuliskan “lulusan SMA/SMK sederajat).
Untuk memastikan lagi, dilakukan pencarian informasi di Instagram resmi Paragon “paragon.plant”. Hasilnya, ditemukan unggahan berupa imbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati dengan penipuan program rekrutmen.
Perusahaan menegaskan tidak memakai Telegram dalam proses rekrutmen. Pelamar yang diproses akan dihubungi melalui email (factory.recruitment@paracorpgroup.com) atau WhatsApp (0877 0112 3000).
TurnBackHoax kemudian memasukan kata kunci “rekrutmen pt paragon”. Pencarian teratas mengarah ke laman resmi https://career.paragon-innovation.com. Perusahaan untuk saat ini hanya membuka posisi mechanical electrical drafter serta civil and plumbing drafter, tidak ada lowongan enam posisi yang disebutkan dalam narasi unggahan Facebook.
Lebih lanjut, persyaratan yang tertulis di laman resmi lebih detail ketimbang unggahan akun Facebook “Info Loker Terbaru 2025”. Dalam laman resmi diuraikan kompetensi yang dibutuhkan (misal mahir mengoperasikan Autocad dan Sketchup), sementara unggahan Facebook hanya menuliskan “lulusan SMA/SMK sederajat).
Untuk memastikan lagi, dilakukan pencarian informasi di Instagram resmi Paragon “paragon.plant”. Hasilnya, ditemukan unggahan berupa imbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati dengan penipuan program rekrutmen.
Perusahaan menegaskan tidak memakai Telegram dalam proses rekrutmen. Pelamar yang diproses akan dihubungi melalui email (factory.recruitment@paracorpgroup.com) atau WhatsApp (0877 0112 3000).
Kesimpulan
Unggahan berisi tautan “rekrutmen kerja di PT Paragon Technology and Innovation” yang mengarah ke laman tak resmi itu adalah konten tiruan (impostor content).
Rujukan
Halaman: 366/6749