• [KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Kecelakaan Crane di Sarawak, Malaysia

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto yang diklaim menunjukkan dua orang warga negara Indonesia (WNI) tewas tertimpa crane saat bekerja di galangan kapal Sibu, Sarawak, Malaysia.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut perlu diluruskan.

    Foto yang diklaim menunjukkan dua orang WNI tewas tertimpa crane di Sibu, Sarawak, dibagikan oleh akun Facebook ini pada Jumat (10/1/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Innalillahi wainailaihi rojiun Kecelakaan Maut. Kabar duka menyelimuti. Seorang anak muda Kecelakaan Maut Hari Ini, laki-laki 2 orang umur 22 Tewas di Tempat Tertimpa Crane patah angat besi plat jam 8:20.

    Lagi Bekerja di dok kapal. warga negara Indonesia kalimantan barat. lokasi sibu serawak semoga diterima di sisi allah amin,,

    Narasi itu disertai foto yang menunjukkan patahan badan crane berwarna kuning bersandar di sebuah kapal dengan bendera Indonesia.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com tidak dapat menemukan pemberitaan soal peristiwa kecelakaan crane di Sibu, Sarawak, Malaysia, pada Jumat (10/1/2025).

    Sementara itu, setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, foto yang dibagikan dalam unggahan tersebut juga ditemukan di artikel Okezone, 8 September 2024.

    Dalam pemberitaan Okezone, peristiwa dalam foto adalah insiden crane kapal yang jatuh dan menewaskan seorang operator kapal barang di Pelabuhan Pelindo 1, Riau.

    Junior Manager Kawasan PT Pelindo Selatpanjang, Indra Ardiansah mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi saat aktivitas bongkar semen menggunakan crane.

    Namun, tiba-tiba badan crane patah dan jatuh bersama operatornya. Korban bernama Suryadi asal Jakarta sempat dilarikan ke RSUD Selatpanjang.

    Namun, nyawa korban tidak tertolong karena mengalami luka cukup parah di bagian kepala.

    "Ini murni kecelakaan kerja pada saat kegiatan bongkar muat berlangsung. Kabin crane terlepas dari kedudukannya dan jatuh ke dalam palka bersama dengan operator crane. Sementara ujung crane jatuh ke dermaga," kata Indra.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto yang diklaim menunjukkan dua orang WNI tewas tertimpa crane di Sibu, Sarawak, Malaysia, perlu diluruskan.

    Foto yang dibagikan bukan menunjukkan peristiwa di Malaysia, melainkan insiden crane kapal yang jatuh dan menewaskan seorang operator kapal barang di Pelabuhan Pelindo 1, Riau.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Tautan Diklaim untuk Cek Status Penerima Bansos

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar tautan di media sosial yang diklaim untuk mengecek penerima bantuan sosial dari pemerintah.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut palsu.

    Tautan yang diklaim untuk mengecek penerima bansos dari pemerintah dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Jumat (10/1/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    CARA DAFTAR & CEK NAMA PENERIMA BANSOS BPNT & PKH, KKS, BLT UNTUK IBU HAMILSILAHKAN KLIK DAFTAR ATAU LINK YANG TERCANTUM

    • 9 JUTA PESERTA PENERIMA MANFAAT• CEK NAMAMU DAN DAFTAR SEKARANG• BERLAKU 1 JANUARI - 28 JANUARI 2025

    • BISA UNTUK KALANGAN MENENGAH KE ATAS• SEGERA DAFTAR & CEK BANSOS KALIAN SEBELUM TERLAMBAT• TIDAK DI PUNGUT BIAYA SEPESERPUN

    Screenshot Hoaks, tautan cek status penerima bansos beredar di Facebook

    Hasil Cek Fakta

    Ketika diklik, tautan yang dicantumkan mengarah ke situs d4ftar-s3karang-jug4-c4472[dot]vercel[dot]app

    Di situs tersebut, pengunjung diminta mengisi nama lengkap sesuai KTP, nomor akun Telegram, tempat dan tanggal lahir, serta alamat lengkap.

    Namun, situs tersebut bukan situs resmi Kementerian Sosial (Kemensos) dan kemungkinan besar merupakan modus phishing atau pencurian data.

    Untuk diketahui, persyaratan menjadi penerima bantuan dari Kemensos adalah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    DTKS adalah data induk yang berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.

    Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.

    Selain itu, masyarakat juga dapat mengecek status penerima bansos melalui situs DTKS di alamat https://cekbansos.kemensos.go.id.

    Kesimpulan

    Tautan yang beredar di Facebook dan diklaim untuk mengecek penerima bansos dari pemerintah adalah hoaks.

    Masyarakat dapat mengecek status penerima bansos dengan mengakses situs DTKS yang dikelola Kemensos di alamat cekbansos.kemensos.go.id.

    Sementara itu, tautan yang beredar di Facebook tidak mengarah ke situs DTKS dan kemungkinan besar merupakan modus phishing.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Sisa kWh akan hangus saat diskon 50 persen PLN berakhir, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/01/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan sisa kWh yang terdapat di meteran listrik akan hangus saat program diskon 50 persen PLN akan berakhir pada Februari 2025.

    Sebelumnya, PT PLN (Persero) memastikan paket stimulus ekonomi berupa potongan tarif listrik 50 persen bagi pelanggan daya 2.200 Volt Ampere (VA) ke bawah dapat dinikmati sejak 1 Januari 2025. Sesuai ketetapan pemerintah, program itu akan diberlakukan hingga Februari 2025. Untuk itu pelanggan PLN, khususnya prabayar yang ingin melakukan pembelian token listrik tidak perlu terburu buru karena diskon masih akan berlaku sepanjang bulan.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Yg belom ngisi token listrik jngn banyak*, jngn serakah ya we

    Karna cuma berlaku di February aja, jika masih ada sisa KWH nya bakal hangus..

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Jadi isi seperti biasa aja, kan sayang duit nya nnty udh ngisi Sampek ratusan ribu malah hangus..”

    Namun, benarkah sisa kWh di meteran hangus saat diskon 50 persen PLN berakhir?



    Hasil Cek Fakta

    PLN dalam akun X resminya mengklarifikasi untuk sisa token tidak akan hangus dan masih bisa digunakan, selama tidak terdapat perubahan-perubahan seperti, daya, nama, tarif, data dan sebagainya.

    Diskon diberikan maksimum untuk pemakaian listrik selama 720 jam nyala yaitu untuk konsumen prabayar pembelian maksimal bulanan setara 720 jam nyala, jika melakukan pembelian melebihi 720 jam nyala maka pembelian token (kWh) akan tertolak oleh sistem.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta masyarakat untuk tidak panic buying atau melakukan pembelian secara berlebihan terhadap token listrik di tengah diskon tarif listrik yang diberikan pemerintah hingga Februari mendatang.

    Ia pun mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menyikapi program diskon tarif listrik yang diberikan untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 2.200 Volt Ampere (VA) ke bawah sebagai insentif kenaikan PPN menjadi 12 persen.

    “Belilah token (listrik) sesuai kebutuhan, tidak perlu panic buying walaupun ada diskon listrik. Penghematan yang diperoleh masyarakat dari program diskon tersebut baiknya digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif,” ujar Tulus Abadi, dilansir dari ANTARA.

    Klaim: Sisa kWh di meteran hangus saat diskon 50 persen PLN berakhir

    Rating: Disinformasi

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

    • ANTARA News
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Video Shin Tae-yong Mengisi Kuliah Umum, Bukan Pulang ke Korsel

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menampilkan pelatih sepak bola Shin Tae-yong berjalan di bandara untuk pulang ke Korea Selatan.

    Shin Tae-yong kini tidak lagi menjadi pelatih timnas Indonesia setelah diberhentikan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 6 Januari 2025.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut keliru dan perlu diluruskan.

    Video yang diklaim sebagai momen Shin Tae-yong pulang ke Korea Selatan muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Instagram ini dan Facebook ini, ini, dan ini

    Dalam video tampak sejumlah orang mengerubungi Shin Tae-yong yang sedang berjalan di atas karpet merah dengan pengawalan.

    Salah satu akun menulis keterangan:

    MOMEN STY MELANGKAH DI BANDARA MENUJU PULANG KE KOREA SELATAN

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarakan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu tidak menampilkan momen Shin Tae-yong berjalan di bandara.

    Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan bahwa video itu identik dengan unggahan akun Tiktok ini dan ini.

    Video itu telah beredar pada bulan Juni 2024 ketika Shin Tae-yong masih melatih timnas Indonesia.

    Keterangan dalam unggahan menyebut video tersebut merupakan momen ketika Shin Tae-yong mengunjungi President University di Bekasi, Jawa Barat.

    Seperti pernah diberitakan Kompas.com, President University menghadirkan Shin Tae-yong sebagai dosen tamu dalam rangkaian acara "Seoul Beats Korean Festival 2024" di President University Convention Center Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi.

    Di acara itu, Shin Tae-yong memberikan kuliah tamu yang membahas strateginya menerapkan change management di timnas Indonesia.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim sebagai momen Shin Tae-yong tengah berjalan di bandara untuk pulang ke Korea Selatan merupakan informasi keliru.

    Faktanya, video itu adalah momen Shin Tae-yong datang ke President University, Bekasi pada 7 Juni 2024 untuk memberikan kuliah umum. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini