• Tidak Benar Uang Kertas Resmi BRICS Memuat Bendera Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    tirto.id - Seiring dengan informasi terkait ketertarikan Indonesia untuk bergabung ke BRICS, yang merupakan singkatan dari lima negara berkembang yang berpengaruh yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Africa), isu soal BRICS juga berhembus di media sosial. Salah satunya mengenai terbitnya mata uang baru BRICS.

    Unggahan soal ini menampilkan gambar uang kertas dengan sejumlah bendera negara, termasuk Indonesia, di latar belakangnya. Terlihat juga foto Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang memegang selembar uang kertas tersebut.

    "Inilah mata uang BRICS yg baru diluncurkan di Kazan, Russia. RI diwakili Menlu Sugiono. Mata uang BRICS adalah pengganti US$ Amerika dan bisa diperdagangkan hanya ke sesama anggota BRICS. Mantap, jadi RI tdk tergantung hanya ke US$," begitu cuitan akun @Chavesz08 di platform X (dulu Twitter) pada Jumat (25/10/2024) lalu (arsip).

    Unggahan tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari 5 ribu views, 61 tanda suka, dan telah dibagikan ulang setidaknya 14 kali, hingga Selasa (29/10/2024). Selain itu, unggahan dengan narasi serupa juga tersebar di platform media sosial lain.

    Di TikTok, narasi serupa diunggah akun "rlstrorejb" (arsip), "arya_editz23" (arsip), dan "unityindversity" (arsip). Masing-masing unggahan mengumpulkan setidaknya 1,2 juta penonton.

    Kami juga menemukan unggahan serupa di Instagram dari akun @catatanentrepreneur (arsip) di Instagram dan akun "Viral Indonesia" di Facebook (arsip). Meski unggahan di dua platform Meta tersebut menyatakan kalau uang BRICS yang diterbitkan adalah tiruan, namun keduanya masih menyebut penerbitan uang kertas tersebut sebagai resmi.

    Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar mata uang BRICS telah resmi diterbitkan pada Oktober 2024? Apakah benar ada gambar bendera Indonesia di mata uang BRICS tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    BRICS pada dasarnya adalah forum informal negara berkembang, yang mulanya diinisiasi oleh Rusia dan dimulai dengan pertemuan empat negara BRIC pada tahun 2006. Mereka menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) pertama pada tahun 2009 dan kemudian diikuti bergabungnya Afrika Selatan pada tahun 2010.

    BRICS lahir karena keinginan kelima negara yang tergabung untuk memperkuat posisi di dunia melalui kerja sama aktif di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, dan politik. Salah satu rencana besar BRICS adalah membuat mata uang sendiri. Hal ini diharapkan dapat menghilangkan ketergantungan negara-negara BRICS terhadap mata uang dolar Amerika Serikat.

    Selain lima negara pendiri, sudah ada empat negara tambahan yang bergabung dengan BRICS yakni Mesir, Etiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. Indonesia belum secara resmi menyatakan bergabung dengan BRICS, tetapi sudah menunjukkan ketertarikan untuk bergabung.

    Hal ini setidaknya tercermin dari pernyataan Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu), Sugiono, saat menghadiri KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia pada 24 Oktober 2024 lalu.

    "Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum,” ujar Menlu Sugiono dalam keterangan resmi yang dirilis Kementerian Luar Negeri.

    Sugiono menilai, apa yang coba dikejar BRICS sejalan dengan program pemerintah yang baru. “Kita juga melihat prioritas BRICS selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih, antara lain terkait ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan ataupun pemajuan sumber daya manusia,“ tambah dia.

    Terkait dengan klaim terbit resminya mata uang kertas BRICS pada KTT Oktober 2024 lalu, Tirto mencoba menelusuri kebenarannya. Hasil penelusuran di mesin pencarian Google mengarahkan ke artikel berikut dari Kominfo dan RRI.

    Dua sumber ini menyebut memang benar kalau KTT BRICS di Kazan turut dihadiri perwakilan Indonesia. Benar juga kalau ada bahasan soal kerja sama ekonomi, juga soal rencana dedolarisasi (upaya memutus ketergantungan pada dolar AS untuk perdagangan internasional), dan penggunaan mata yang berbasis blockchain.

    Namun, tidak ada pengesahan mata uang resmi BRICS dan pengukuhan Indonesia sebagai anggota dari acara tersebut.

    Sementara artikel dari Antara menyebut, berdasar Deklarasi Kazan, anggota BRICS menyadari manfaat dari instrumen pembayaran lintas batas yang cepat, dan berbiaya lebih rendah, lebih efisien, transparan, aman, dan inklusif.

    Mata uang BRICS juga dapat menegaskan kemandirian ekonomi negara anggota sambil bersaing dengan sistem keuangan internasional yang sudah ada. Tetapi artikel Antara tersebut menegaskan, dari KTT BRICS di Kazan, belum ada mata uang spesifik yang terbit, tetapi sistem pembayaran berbasis blockchain BRICS sedang dalam tahap pengerjaan.

    Pencarian Tirto lebih jauh juga mengarahkan ke artikel dari Financial Express berikut. Artikel tersebut menegaskan kalau uang kertas yang dipegang Putin dalam acara tersebut adalah perangkat simbolis semata.

    Sementara media Rusia, Sputnik, juga menegaskan kalau uang kertas yang muncul di KTT BRICS di Kazan hanyalah simbol dan bukan mata uang resmi. "Sebanyak 1.000 uang kertas seperti itu –dengan nominal 100 BRICS– dicetak di Kota Kirzhach, wilayah Vladimir, Rusia," begitu tulis laporan Sputnik.

    Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan, uang kertas simbolis tersebut menjadi lambang kerja sama timbal balik antarnegara BRICS. Lebih lanjut disebut kalau pencetakan uang tersebut diprakarsai oleh pendiri sekaligus pemilik Kirzhach Typography JSC, Yevgeny Fyodorov.

    Sementara laporan dari CNN Indonesia menyebut Presiden Putin belum berencana membuat mata uang khusus untuk negara anggota BRICS. Pembuatan mata uang diperkirakan akan membutuhkan proses panjang yang tidak mudah.

    Narasi dan desain mata uang BRICS memang kerap menjadi bahan perbincangan selepas KTT BRICS. Pada tahun 2023 lalu, desain uang kertas BRICS yang memuat bendera Indonesia juga sempat menyebar pada September 2023 di media sosial. Namun, setidaknya sampai akhir Oktober 2024 ini, uang kertas BRICS belum terbit secara resmi dan ditemukan beredar di masyarakat luas.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan, klaim mata uang BRICS telah resmi diterbitkan pada Oktober 2024 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Uang kertas BRICS yang muncul dan sempat dipegang Putin hanyalah simbolis dan belum resmi diterbitkan. BRICS juga sejauh ini masih dalam tahap pengerjaan pengembangan sistem pembayaran berbasis blockchain.

    Sampai dengan akhir Oktober 2024, mata uang BRICS belum terbit secara resmi dan disebarkan kepada publik.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hoaks Lowongan Kerja Mengatasnamakan BNN

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/10/2024

    Berita

    tirto.id - Beredar unggahan media sosial mengatasnamakan Badan Narkotika Nasional (BNN). Akun tersebut mengunggah pesan soal pengumuman seleksi penerimaan calon pegawai pemerintahan non-pegawai negeri tahun 2024.

    Unggahan tersebut berisi pesan ajakan untuk mengisi halaman pendaftaran lowongan BNN dan mengarahkan ke situs lain. Akun pengunggah menggunakan nama serta foto profil BNN. Selain itu, dalam unggahan juga terdapat pesan dengan catatan kaki mengatasnamakan Biro Humas dan Protokol BNN.

    “Hi Sober,

    Pendaftaran Lowongan pekerjaan BNN Tahun 2024 telah dibuka. Daftarkan diri kalian segera!!!” begitu unggahan sebuah akun Facebook bernama “BNN RI 2024” pada 15 Oktober 2024 lalu (arsip).

    Selain mencantumkan tautan dalam unggahan teks, di bagian bawah unggahan juga terdapat sebuah gambar yang di ujungnya terdapat tombol pendaftaran yang mengarahkan ke situs yang sama.

    Sampai dengan Senin (28/10/2024), unggahan tersebut telah mengumpulkan lebih dari 655 tanda suka dan dibagikan ulang setidaknya 44 kali.

    Kami juga menemukan unggahan serupa dari beberapa akun Facebook lain, termasuk "Badan Narkotika Nasional RI" (arsip), "BNN RI" (arsip), dan "Lowongan Kerja BNN" (arsip). Modusnya serupa, yakni pesan teks berisikan informasi lowongan kerja di BNN, dengan tautan yang mengarahkan ke situs lain.

    Lalu, apakah benar BNN membuka lowongan kerja pada Oktober 2024?

    Pemeriksaaan Fakta

    Tirto mencoba mengakses tautan yang terdapat di dalam teks serta di bagian akhir unggahan. Tautan tersebut mengarahkan ke sebuah halaman. Ketiga akun pengunggah mengarahkan ke tampilan halaman yang cenderung sama.

    Halaman tersebut berisikan semacam brosur dengan keterangan bertuliskan "BNN Lowongan Pekerjaan, Pengumuman Seleksi Penerimaan Calon Pegawai Pemerintah Non-pegawai Negeri Tahun 2024". Di bagian akhir, ada permintaan data nama lengkap sesuai KTP dan nomor telepon.

    Situs tersebut mencurigakan, karena menyertakan tombol pilihan bahasa di bagian atasnya yang ketika diklik tidak merubah apapun. Hanya kolom nama, nomor handphone, serta tombol "kirim" yang bisa diklik dalam halaman tersebut.

    Kami juga melakukan pemindaian situs tersebut dengan menggunakan URLScan.io. Hasil pemindaian menunjukkan domain, alias alamat utama tiga situs tersebut, tidak terkait dengan situs resmi BNN. Ketiga domain situs tersebut adalah: iiaall.com, tbkkk.com, dan bakiii.com.

    Ada indikasi pencurian data pribadi dari situs-situs yang mengatasnamakan lembaga pemerintahan seperti ini.

    Lebih lanjut, Tirto juga mencoba mencari informasi soal lowongan pekerjaan di BNN lewat situs resmi serta akun media sosial BNN. Akun Instagram @infobnn_ri yang bercentang biru, terakhir membuat unggahan soal penutupan pendaftaran seleksi calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (CPPPK) pada 17 Oktober 2024 lalu.

    "H-3 penutupan pendaftaran periode I Seleksi CPPPK BNN,” begitu isi pesan dalam unggahan gambar tersebut.

    Kami juga mengemukan dokumen soal pengadaan calon pegawai negeri sipil BNN tahun 2024 berikut dari situs resmi BNN. Dalam dokumen tersebut disebut periode pendaftaran antara 20 Agustus 2024 - 6 September 2024.

    Pendaftaran juga dilakukan secara terpusat, lewat situs https://sscasn.bkn.go.id.

    Dokumen tersebut juga membahas soal jadwal proses seleksi. Terlihat pada bulan Oktober 2024, proses perekrutan telah masuk ke tahap persiapan dan pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD). Pengumuman hasil SKD diperkirakan jatuh pada November 2024.

    Tidak ada informasi mengenai lowongan lain, baik dari situs resmi maupun media sosial bercentang biru milik BNN.

    Sebelumnya, pada September 2021, BNN juga pernah mengeluarkan pernyataan di Instagram soal lowongan pekerjaan palsu. Dalam unggahan tersebut, BNN menyebut bahwa pengumuman penerimaan pegawai BNN hanya diinformasikan melalui website dan akun resmi media sosial BNN RI. BNN juga mendata beberapa kanal resmi mereka, yakni situs bnn.go.id, Instagram @infobnn_ri, Facebook humas.bnn, dan X @infobnn.

    Semua akun media sosial BNN tersebut, telah memiliki centang biru (verified). Di akun-akun tersebut tidak ada informasi apapun soal lowongan pekerjaan pada tahun 2024 selain terkait dengan penerimaan CPNS. Akun resmi BNN di Facebook adalah “Humas BNN RI”, akun-akun lain yang mengatasnamakan BNN bukanlah akun resmi.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan informasi soal lowongan kerja BNN yang tersebar di media sosial pada Oktober 2024 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Unggahan tersebut mengarahkan ke situs lain yang berformat brosur, mengatasnamakan situs BNN, dan meminta data pribadi. Ada indikasi penyalahgunaan data dari situs semacam ini.

    Pihak BNN juga sempat mengunggah informasi yang isinya menyebut kalau informasi soal lowongan pekerjaan hanya dibagikan lembaga lewat kanal resmi.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Manipulasi Video Dokter Vito Promosikan Obat Pelangsing

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/10/2024

    Berita

    tirto.id - Penawaran atau promosi obat di media sosial kian banyak dan beragam wujud dan bentuknya. Di Facebook, iklan obat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan keasliannya banyak beredar. Mulai dari obat prostatitis, pelangsing, hingga obat nyeri sendi sempat melalui pemeriksaan fakta Tirto.

    Sayangnya, sejumlah iklan obat tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan keasliannya dan kerap mencatut nama figur publik untuk tujuan promosi. Mulai dari eks Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dan Nila Djuwita F. Moeloek hingga dr. Zaidul Akbar pernah dicatut namanya untuk mempromosikan produk obat tertentu.

    Baru-baru ini, kembali beredar klaim serupa dalam bentuk video yang menampilkan sosok Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP sedang mempromosikan obat pelangsing yang diklaim miliknya.

    Video yang menampilkan perbincangan antara artis Raditya Dika dan dr. Vito tersebut menyebut bahwa artis Soimah Pancawati berhasil menurunkan berat badan sebesar 23 kg dalam dua minggu tanpa diet dan olahraga berkat obat pelangsing dari dr. Vito.

    “Ya, memang benar Soimah datang kepada saya dengan keinginan untuk menurunkan berat badan tetapi tidak ingin melelahkan dirinya dengan diet dan olahraga. Kami mengembangkan program yang disesuaikan untuknya berdasarkan produk pelangsing saya.

    Dalam 2 minggu Soimah berhasil menurunkan berat badan sebanyak 23 kg tanpa merasa lapar atau tidak nyaman.Ribuan orang telah mencapai kesuksesan dengan obat saya cari tahu bagaimana obat ini dapat membantu anda juga klik tombol selengkapnya,” kata dr. Vito dalam video tersebut.

    Narasi tersebut diunggah oleh akun Instagram bernama “Dr. Vito Damay: Spesialis Nutr” lewat unggahan video reels pada Minggu (12/10/2024). Sepanjang Minggu (12/10/2024) hingga Jumat (25/10/2024), atau selama 13 hari tersebar di Instagram, unggahan ini telah memperoleh 636 tanda suka, 42 komentar, dan telah ditayangkan sebanyak 110.891 kali.

    Lantas, bagaimana keaslian video tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama-tama, Tirto melakukan penelusuran dengan menonton video tersebut dari awal sampai akhir. Setelah diamati secara seksama, kami mendapati kejanggalan dari gerak mulut dr. Vito dan Raditya Dika dalam video dan suara yang dikeluarkan. Terlihat gerak mulut dan suara tidak sinkron.

    Kami lantas mencoba menelusuri keaslian dan konteks video tersebut. Pertama-tama, kami mengambil tangkapan layar dari salah satu momen di video tersebut. Lalu, kami menelusurinya dengan menggunakan teknik reverse image search dari Google Images.

    Hasilnya, kami menemukan bahwa video tersebut identik dengan video yang diunggah di akun Youtube Raditya Dika berjudul “Yang Punya Jantung, Nonton Ini!” yang diunggah pada Rabu (6/3/2024).

    Dalam video aslinya tersebut, dr. Vito sama sekali tidak mengeluarkan pernyataan seperti klaim bahwa Soimah berhasil menurunkan berat badan sebesar 23 kg dalam dua minggu tanpa diet dan olahraga berkat obat pelangsing miliknya.

    Sejumlah kejanggalan tersebut mengindikasikan adanya penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) dalam pembuatan video promosi obat nyeri sendi tersebut.

    Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian audio dengan perangkat pendeteksi AI. Hasilnya, perangkat Hive Moderation memberikan skor 99,99 persen kemungkinan audio dalam video tersebut adalah hasil manipulasi AI.

    Lebih lanjut, Tirto sendiri mendapatkan klarifikasi langsung dari dr.Vito terkait klaim video diatas. Ia membantah bahwa dirinya membuat dan mempromosikan produk obat turun berat badan tanpa olahraga seperti dalam klaim diatas.

    “Saya tidak pernah membuat produk turun berat badan, tidak pernah merekomendasikan turun berat badan tanpa olahraga. Jelas berat badan ideal utamanya dicapai dengan pengaturan pola makan dan olahraga sebagai prinsip dasarnya,” ujar dr. Vito lewat keterangan yang diterima Tirto pada Jumat (25/10/2024).

    Dokter Vito sendiri, dalam unggahan di akun YouTube miliknya, telah mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penipuan yang mencatut namanya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, video yang memperlihatkan dr. Vito diklaim mempromosikan produk obat pelangsing miliknya adalah hasil manipulasi menggunakan kecerdasan buatan (altered video).

    Video tersebut berasal dari akun YouTube Raditya Dika berjudul “Yang Punya Jantung, Nonton Ini!” yang diunggah pada Rabu (6/3/2024). Dalam video aslinya, tidak ditemukan pernyataan dr. Vito yang soal membuat dan mempromosikan produk obat pelangsing.

    Dokter Vito sendiri secara langsung juga telah membantah kebenaran dari video klaim unggahan. Ia mengaskan tidak bernah membuat produk obat pelangsing dan merekomendasikan turun berat badan tanpa olahraga.

    ==Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Minuman Soda & Bawang Bombai Bisa Atasi Radang Sendi, Apa Iya?

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/10/2024

    Berita

    tirto.id - Media sosial menjadi platform tempat tersebarnya beragam informasi dan klaim. Salah satu isu yang banyak dibahas adalah tips dan trik terkait kesehatan dan pengobatan. Sayangnya, beberapa tips kesehatan ini tidak berdasar fakta ilmiah atau bukti medis.

    Baru-baru ini, beredar informasi terkait tips kesehatan yang menyebut bahwa ramuan rebusan bawang bombai dan minuman bersoda (Coca Cola) dapat mengobati penyakit radang sendi. Narasi tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama “Obat Herbal”(arsip) pada Jumat (18/10/2024).

    Berikut bunyi klaim dalam video:

    “Campurkan dua bahan ini dan sembuhkan persendian anda untuk selamanya bahkan di usia 90 tahun persendian anda akan terasa seperti saat muda. Berhenti membuang uang hasil kerja keras anda kepada dokter-dokter penipu yang hanya mencari keuntungan dari rasa sakit anda.

    Nyeri sendi bisa disembuhkan sekali dan untuk selamanya tanpa pil suntikan atau kunjungan ke spesialis. Jika anda menderita osteoartritis, radang sendi merasakan sakit di lutut tangan siku punggung atau bagian tubuh lainnya rasa sakit akan hilang dalam waktu satu hari. Kekurangan kalsium dan cairan sinopia akan segera teratasi. Ramuan ini akan mengembalikan cairan sinopial yang melindungi dan memperbaiki tulang rawan yang rusak."

    Sepanjang Jumat (18/10/2024) hingga Kamis (24/10/2024), atau selama enam hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 4.856 tanda suka, 410 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 770 kali.

    Berdasarkan pengamatan Tirto, unggahan ini nampak cukup menyita perhatian masyarakat. Banyak warganet di kolom komentar yang mengaku tertarik untuk mencoba resep ramuan ini. Namun, ada juga warganet yang mempertanyakan kebenaran klaim ramuan ini.

    Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa ramuan rebusan bawang bombai dan minuman bersoda dapat mengobati penyakit sendi?

    Hasil Cek Fakta

    Mengutip penjelasan dalam laman Klikdokter yang telah ditinjau oleh dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc. MSc., sendi adalah adalah bagian dari tubuh yang menghubungkan tulang-tulang.

    Lebih lanjut, sendi dapat bersifat kaku (sendi di antara tengkorak), dapat juga bersifat lentur, atau mudah digerakkan (sendi di bahu, pinggul, siku, dan lutut). Selain pada sendi-sendi besar tersebut, terdapat pula sendi-sendi kecil yang terletak pada jari-jari kaki dan tangan.

    Seringnya sendi digunakan, dapat membuatnya rentan terhadap berbagai gangguan. Salah satu penyakit sendi yang sering dijumpai di masyarakat adalah radang sendi.

    Mengutip penjelasan dalam laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) radang sendi atau arthritis adalah kondisi pembengkakan dan nyeri pada satu persendian atau lebih. Ada 2 jenis arthritis, yaitu Osteoarthritis dan Rheumatoid arthritis.

    Osteoarthritis adalah salah satu jenis arthritis yang paling umum terjadi. Hal ini menyebabkan tulang bergesekan sama lain dan sendi-sendi menjadi sakit, kaku atau bengkak. Kondisi ini biasanya mempengaruhi tangan, pinggul, lutut, leher,dan punggung bawah. Ini biasanya disebabkan oleh faktor penuaan tapi dapat juga terjadi pada anak sebagai akibat dari cedera olahraga yang pernah terjadi seperti dislokasi.

    Sementara itu, Rheumatoid arthritis juga dikenal penyakit asam urat adalah kelainan autoimun dan inflamasi kronis. Hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel tubuh yang sehat yang menyebabkan peradangan pada bagian tubuh yang terkena. Pada kondisi ini sendi-sendi dan bagian tubuh lainnya seperti pembuluh darah, mata, mulut, jantung, paru-paru, dan kulit.

    Kembali ke klaim bahwa ramuan rebusan bawang bombai dan minuman bersoda dapat mengobati penyakit radang sendi.

    Mengutip penjelasan dalam artikel Alodokter yang telah ditinjau oleh dr. Sienny Agustin, bawang bombai atau yang memiliki nama ilmiah Allium cepa L kaya akan kandungan nutrisi yang beragam, mulai dari zat besi, zinc, senyawa sulfur organik dan berbagai jenis antioksidan, seperti flavonoid, asam fenolik, antosianin, dan quercetin.

    Karena kandungan nutrisinya yang beragam, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan mengonsumsi bawang bombai, di antaranya menurunkan tekanan darah tinggi, mencegah konstipasi, mencegah osteoporosis hingga mengontrol kadar gula darah.

    Sebuah artikel penelitian pada tahun 2023 yang dipublikasikan di Journal of Ethnopharmacology berjudul “Anti-inflammatory effects of Allium cepa L. peel extracts via inhibition of JAK-STAT pathway in LPS-stimulated RAW264.7 cells” menyebut bahwa kulit bawang bombai memiliki kandungan flavonoid yang tinggi yang dapat meredakan penyakit inflamasi.

    Namun, efek antiinflamasi ekstrak kulit bawang bombai yang diperoleh menggunakan berbagai metode ekstraksi dan mekanisme yang mendasarinya diklaim masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

    Lebih lanjut, Tirto belum menemukan adanya studi ilmiah terkait yang membuktikan klaim bahwa ramuan rebusan bawang bombai dan minuman bersoda dapat menyembuhkan penyakit radang sendi.

    Selanjutnya, untuk menelusuri kebenaran klaim ini secara medis untuk memastikan kebenaran klaim tersebut secara medis, Tirto mencoba menghubungi Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten.

    Dokter Nurul menegaskan bahwa klaim yang menyebut ramuan bawang bombai dan minuman bersoda dapat menyembuhkan penyakit radang sendi adalah tidak benar. Hal ini disebabkan, penelitian khasiat bawang bombai baru sebatas pada kandungan nutrisi dan fungsi secara umum, bukan merujuk pada arthritis atau radang sendi secara spesifik.

    “Kandungan minuman soda yang dimaksud juga tidak memiliki kaitan dengan fungsinya dalam memperbaiki radang sendi. Bukti ilmiah tidak ada, serta efek samping yang justru dapat terjadi seperti nyeri di lambung, gangguan saluran cerna karena efek sodanya dan lain sebagainya,” ujarnya saat dihubungi Tirto, Jumat (25/20/2024).

    Dokter Nurul menjelaskan bahwa penyebab radang sendi bervariasi mulai dari proses penuaan, autoimun infeksi, dan sebagainya. Oleh karena itu, sifat pengobatannya pun beragam, ada yang membutuhkan proses yang lama dan ada juga yang singkat.

    “Radang sendi itu kompleks dan tergantung tingkat keparahannya. Maka, tidak heran jika sebagian pasien cukup hanya melakukan pengobatan singkat, namun ada yang membutuhkan waktu lebih panjang untuk pengobatan,” tambahnya.

    Jika mengalami keluhan di area persendian, Dokter Nurul menyarankan agar masyarakat dapat mengevaluasi dahulu penyebabnya dan disarankan untuk memeriksanya ke fasilitas kesehatan terdekat.

    “Perhatikan faktor resiko (usia, indeks massa tubuh), istirahatkan persendian, bantu kompres hangat jika disertai bengkak, apabila keluhan terus berulang sebaiknya periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat,” pungkasnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan, belum ada bukti penelitian ilmiah dan penjelasan medis yang dapat membuktikan klaim bahwa mengonsumsi ramuan rebusan bawang bombai dan minuman bersoda dapat mengobati penyakit radang sendi.

    Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa menegaskan bahwa klaim yang menyebut ramuan bawang bombai dan minuman bersoda dapat menyembuhkan penyakit radang sendi adalah tidak benar. Hal ini disebabkan, penelitian khasiat bawang bombai baru sebatas pada kandungan nutrisi dan fungsi secara umum, bukan merujuk pada arthritis atau radang sendi secara spesifik.

    Jadi, informasi yang menyebutkan bahwa ramuan rebusan bawang bombai dan minuman bersoda (coca-cola) dapat mengobati penyakit radang sendi bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini