Sebagian Benar, Aplikasi Cek Penerima Bantuan Sosial Kemensos
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 02/09/2022
Berita
Sebuah artikel yang mengklaim ada empat aplikasi untuk mengecek daftar penerima bantuan sosial dari Kemensos, dimuat oleh sebuah situs pada Maret 2022.
Keempat aplikasi tersebut yakni Cek Bansos, Aplikasi Cek Daftar Bansos PKH Online, Aplikasi Cek Bansos DTKS PKH Kemensos dan Aplikasi SIKS-Dataku.
Tangkapan layar sebuah situs yang disebarkan di media sosial Facebook tentang daftar aplikasi untuk mengecek bantuan sosial (bansos)
Benarkah keempat aplikasi tersebut adalah platform resmi untuk mengecek daftar penerima bansos?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, dari empat aplikasi tersebut hanya dua platform yang resmi. Dua sisanya bukan platform resmi milik Pemerintah RI.
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan menelusuri link yang dibagikan. Berikut ini hasilnya:
1. Aplikasi Cek Bansos
Pemeriksaan foto aplikasi 1
Aplikasi ini benar diterbitkan oleh Kementerian Sosial. Dikutip dari laman Kemensos, aplikasi Cek Bansos adalah aplikasi resmi yang dikembangkan Kementerian Sosial. Masyarakat dapat mengakses dengan menggunakan ID pengguna yang telah diverifikasi dan diaktivasi oleh admin Kemensos.
Pemilik ID dapat memberikan tanggapan kelayakan pada penerima manfaat yang dinilai tidak layak mendapatkan bantuan sosial dengan cara memilih ikon, mengisi alasan, pernyataan, lalu mengirim tanggapan.
"Pemilik ID juga bisa mendaftarkan dirinya, keluarga, masyarakat lain, fakir miskin yang berada dalam satu desa atau kelurahan secara langsung pada tombol tambah usulan," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Agus Zainal Arifin, belum lama ini.
2. Cek Daftar Bansos PKH Online
Pemeriksaan foto aplikasi 2
Aplikasi ini bukan dikembangkan oleh Pemerintah RI, melainkan dibuat oleh Channel99 Developer. Tidak ada jaminan bahwa aplikasi ini aman digunakan oleh publik.
3. Cek Bansos DTKS PKH BPNT
Pemeriksaan foto aplikasi 3
Aplikasi ini juga dikembangkan oleh Channel99 Developer, bukan oleh Kemensos.
4. Aplikasi SIKS-Dataku
Pemeriksaan foto aplikasi 4
Aplikasi ini dibuat oleh Kementerian Sosial untuk menyusun Data Terpadu Kesejahteraan Sosal (DTKS). Data ini berisi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
DTKS dikelola oleh Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial (Pusdatin Kesos) dengan perbaikan data oleh pemerintah daerah melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial - Next Generation (SIKS-NG) sejak tahun 2017.
Informasi serupa bisa diakses melalui kanal YouTube Kemensos RI.
Bahaya di balik aplikasi tak resmi
Warga harus berhati-hati jika mengunduh atau menggunakan aplikasi di internet. Aplikasi yang tidak resmi, dapat berisi virus atau celah yang bisa mengakses data pribadi pengguna.
Dikutip dari Tempo, perusahaan keamanan seluler, Zimperium, menerbitkan laporan analisis terbaru tentang ancaman yang datang terhadap Android selama paruh pertama 2022. Disebutkan, terdapat 10 virus trojan paling produktif yang telah mengincar 639 aplikasi keuangan atau perbankan yang tersedia di Google Play Store.
Situs yang menerbitkan artikel cek bansos tersebut juga tergolong bukan media kredibel karena memuat konten tanpa ada narasumber dan keterangan waktu pemuatan. Selain itu, situs tersebut tidak mencantumkan penanggung jawab media, susunan redaksi, nomor kontak, dan alamat perusahaan.
Padahal, ketentuan terkait ini diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang berbunyi "Perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamat, dan penanggung jawab secara terbuka melalui media yang bersangkutan; khusus untuk penerbitan pers ditambah nama dan alamat percetakan."
Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan fakta, narasi pada artikel berjudul Aplikasi Cek Penerima Bantuan Sosial adalah Sebagian Benar.
Dari empat aplikasi yang disebutkan, dua di antaranya bukan aplikasi yang dibuat oleh oleh Kementerian Sosial RI.
Rujukan
- https://news.imeandroid.com/2022/03/belum-terima-bansos-silahkan-cek.html
- https://kemensos.go.id/aplikasi-cek-bansos-inovasi-kementerian-sosial-yang-libatkan-masyarakat-untuk-pengelolaan-bansos
- https://play.google.com/store/apps/dev?id=4762052479572553313
- https://www.youtube.com/watch?v=qKqpvQJaM8M
- https://tekno.tempo.co/read/1599431/terungkap-ini-10-virus-trojan-paling-produktif-yang-menarget-aplikasi-keuangan
- https://news.imeandroid.com/2022/03/belum-terima-bansos-silahkan-cek.html
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Keliru, Foto Pengunjung Grand Indonesia Mall Berdesakan hingga Pingsan
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 02/09/2022
Berita
Sebuah akun Facebook membagikan tiga foto yang menunjukkan suasana tempat perbelanjaan yang diklaim sebagai Grand Indonesia Mall, seorang perempuan yang sedang dipapah, dan sebuah produk pendingin ruangan.
Akun ini juga menuliskan narasi sebagai berikut :
“Mengerikan, orang-orang berdesak-desakan dan saling dorong menyebabkan beberapa orang pingsan di Grand Indonesia Mall. Ribuan orang mengantri panjang di Grand Indonesia Mall untuk membeli AC Jepang karena sedang promo diskon 40%....”
Narasi dan foto ini diunggah 22 Agustus 2022. Sampai tulisan ini dibuat, unggahan tersebut telah mendapat 929 komentar dan dibagikan 86 kali oleh para pengguna Facebook.
Tangkapan layar unggahan di Facebook dengan klaim orang berdesak-desakan dan saling dorong menyebabkan beberapa orang pingsan di Grand Indonesia Mall demi membeli AC Jepang
Apakah gambar ini terjadi di Grand Indonesia Mall? Berikut hasil pemeriksaan fakta.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta oleh Tim Cek Fakta Tempo, dua foto yang diunggah tersebut tidak terkait dengan peristiwa di Grand Indonesia Mall. Foto tersebut diambil pada dua lokasi dan waktu yang berbeda. Unggahan ini menggunakan cerita keliru untuk menjual produk AC Jepang, sebagaimana narasi dan foto produk yang ditampilkan.
Untuk verifikasi narasi dan foto tersebut, Tempo menelusuri foto asli dengan Yandex, Fake News Debunker by InVid, dan Google Images, serta pemberitaan dari media kredibel.
Foto 1
Foto tempat perbelanjaan dalam narasi ini disebut sebagai Grand Indonesia Mall. Grand Indonesia berlokasi di Jalan M.H. Thamrin nomor 1, Jakarta Pusat.
Pemeriksaan foto 1
Hasil penelusuran Tempo menunjukkan bahwa foto tersebut dipakai sebagai ilustrasi tulisan Claudia Patricolo berjudul “The shopping mall strikes back” pada situs Emerging Europe. Tempo kemudian menggunakan petunjuk nama gerai yang terlihat pada foto yakni gerai Media Expert dan Grycan.
Media Expert merupakan jejaring toko perlengkapan elektronik dan rumah tangga di Warsaw, Polandia. Foto ini identik dengan foto pada situs jual-beli foto Alamy.com. Foto Gerai Media Expert ini berada diambil tanggal 25 Maret 2009, saat pembukaan Galeria Malta, Poznan, Polandia. Keterangan foto menuliskan, ‘Warga Polandia bergegas ke Gerai Media Expert karena ada diskon besar pada hari pembukaan pusat perbelanjaan GALERIA MALTA’.
Detail kedua yaitu Grycan. Hasil penelusuran menemukan “Grycan, Lody od pokole?” merupakan produse makanan penutup, es krim bebas gluten, serta es tradisional Polandia dengan nama brand Grycan.
Laman resmi Galeria Malta juga menyebutkan Grycan membuka gerai di pusat perbelanjaan ini. Galeria Malta merupakan pusat perbelanjaan terkemuka di kota Poznan, Polandia.
Foto 2
Foto kedua menunjukkan seorang perempuan berbaju hijau dipapah oleh seorang pria dan wanita. Terlihat pada latar belakang foto ada tulisan iStudio.
Pemeriksaan foto 2
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa foto tersebut identik dengan berita yang dirilis Bangkok Post tanggal 15 Februari 2016. Dilansir Bangkok Post, seorang pria paruh baya menembak mati kekasihnya pada Hari Valentine di Central Plaza Rattanathibet, Nonthaburi.
Penembakan tersebut terjadi pada Minggu, 14 Februari 2016 di depan toko iStudio lantai dua Central Plaza Rattanathibet sekitar pukul 11 ??pagi. Kejadian ini menyebabkan kepanikan di antara para pembeli yang sedang berkumpul merayakan Hari Valentine.
Dilansir Thairath, pelaku bernama Suchart Pueapradit menembak diri sendiri setelah menembak kekasihnya dan melukai seorang anak perempuan berusia sembilan tahun.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan foto dan narasi yang menyebutkan “Mengerikan, orang-orang berdesak-desakan dan saling dorong menyebabkan beberapa orang pingsan di Grand Indonesia Mall” adalah keliru.
Foto pertama menunjukan antrian pembeli di Media Expert Galeria Malta, Kota Poznan, Polandia pada 2009. Foto kedua, terjadi di depan toko iStudio lantai dua Central Plaza Rattanathibet, Bangkok.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid036wfvqf7YqGXuuyFWMQpCJA3M5HctS5VNsABdfEJxHgdWDLN3ofNnRYqiB972WjJ9l&id=100082336487652
- https://emerging-europe.com/intelligence/the-shopping-mall-strikes-back/
- https://www.alamy.com/stock-photo-poznan-poland-media-expert-rush-to-the-mall-galeria-malta-52935208.html
- https://galeriamalta.pl/grycan-lody-od-pokolen
- https://goo.gl/maps/Vwp3REQZN4mDW6i78
- https://www.bangkokpost.com/thailand/general/1866999/gunshots-at-mall-in-nonthaburi.%20View%20our%20policies%20at%20
- http://goo.gl/9HgTd
- https://www.thairath.co.th/news/local/central/577549
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Keliru, Video dengan Klaim Banjir Pakistan
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 01/09/2022
Berita
Di tengah bencana banjir Pakistan yang menewaskan sedikitnya 1.100 orang, Tempo menerima video yang beredar di WhatsApp pada 31 Agustus 2022.
Video berdurasi 1:28 menit itu, memperlihatkan hunian warga maupun pertokoan hampir tenggelam di sepanjang tepi jalan karena terendam air. Tidak hanya itu, banyak kendaraan roda dua dan empat juga ikut tergenang air.
Pemilik video mengklaim banjir itu terjadi di Pakistan, dengan menambahkan narasi ‘Doa untuk Pakistan’.
Tangkapan layar sebuah video yang beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp, mengklaim sebagai banjir di Pakistan baru-baru ini.
Namun, benarkah klaim banjir itu terjadi di Pakistan?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo, video banjir tersebut tidak terjadi di Pakistan, melainkan di Kota Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA), pada 27 Juli 2022.
Untuk memverifikasi kebenaran klaim itu, Tim Cek Fakta Tempo menggunakan petunjuk nama-nama pertokoan yang terlihat dalam video. Toko pertama yang muncul bernama “Kalba Furniture”. Tempo menelusuri nama toko ini dan menemukan foto yang sama dengan dalam video.
Pemeriksaan potongan video 1
Pada Google Map, Kalba Furniture beralamat di 18 Sheikh, Sa'eed Bin Hamed Al Qasimi St, Sharjah, Uni Emirat Arab.
Pada papan nama toko berikutnya juga terlihat nama kota Sharjah, Uni Emirat Arab.
Pemeriksaan potongan video 2
Saat itu, banjir melanda tiga kota yakni Kota Sharjah, Fujairah dan Ras Al Khaimah.
Media setempat The National News memberitakan, Pusat Meteorologi Nasional di Pelabuhan Fujairah mencatat curah hujan tinggi mulai Senin, 25 Juli 2022 hingga Kamis, 28 Juli 2022 sehingga terjadi banjir.
Karena itu, Pemerintah mengatakan pekerja sektor publik dan swasta yang tidak penting di daerah yang terkena banjir, termasuk Sharjah, Fujairah dan Ras Al Khaimah dapat bekerja dari rumah.
Vice President and Ruler of Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid, juga meminta hotel-hotel terdekat untuk menyediakan akomodasi sementara bagi orang-orang yang mengungsi dari rumah mereka karena cuaca buruk.
Akibat banjir tersebut, tujuh orang ditemukan tewas saat pihak berwenang melanjutkan operasi pembersihan besar-besaran. Di UEA, curah hujan kali ini yang paling tinggi dalam 30 tahun terakhir.
Lebih dari 800 orang diselamatkan dan ribuan lainnya ditempatkan di akomodasi sementara di Sharjah, Ras Al Khaimah dan Fujairah, setelah banjir musim panas menyebabkan banjir yang meluas.
“Dengan menyesal kami mengumumkan bahwa enam orang berkebangsaan Asia telah ditemukan tewas akibat banjir yang terjadi di emirat ini,” kata direktur jenderal Operasi Pusat Federal Kementerian Dalam Negeri, Brigjen Dr Ali Salem Al Tunaiji.
Tunaiji juga mengucapkan turut belasungkawa atas korban yang meninggal dunia karena banjir tersebut melalui akun Twitter resmi Kementerian Dalam Negeri UEA.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video banjir yang diklaim berada di Pakistan adalah keliru.
Sesuai verifikasi lokasi, peristiwa banjir di dalam video yang beredar terjadi di Kota Sharjah, Uni Emirat Arab, pada 27 Juli 2022.
Rujukan
- https://www.google.com/maps/place/KALBA+FURNITURE+TR/@25.0762261,56.2267908,12z/data=!4m9!1m2!2m1!1sKalba+Furniture!3m5!1s0x3ef4f958bd7f9d9d:0xd7a417065442f8d!8m2!3d25.0762261!4d56.3586268!15sCg9LYWxiYSBGdXJuaXR1cmVaESIPa2FsYmEgZnVybml0dXJlkgEFc3RvcmXgAQA
- https://www.thenationalnews.com/uae/environment/2022/07/28/more-than-800-rescued-and-3800-in-temporary-shelter-after-uae-flash-floods/
- https://www.thenationalnews.com/uae/environment/2022/07/29/uae-floods-seven-found-dead-after-wettest-weather-in-decades/
- https://twitter.com/moiuae/status/1553040479520014336?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1553040479520014336%7Ctwgr%5Eabe0c52572d2c4382c1bde65f93be5fe4d293e52%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=
- https%3A%2F%2Fwww.thenationalnews.com%2Fuae%2Fenvironment%2F2022%2F07%2F29%2Fuae-floods-seven-found-dead-after-wettest-weather-in-decades%2F
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Keliru, Foto Kapolda Metro Jaya Ditahan dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 01/09/2022
Berita
Tangkapan layar flyer dengan narasi bahwa Kapolda Metro Jaya Fadil Imran Remi Ditahan, menjadi pesan berantai di WhatsApp terkait dengan kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo.
Tangkapan layar pesan berantai yang beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp
Dalam flyer itu terlihat foto yang mirip Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dikawal satu polisi provos didampingi seorang ajudan. Tertulis keterangan, “Tak bisa mengelak..!! Fadil Imran resmi ditahan dan 5 buah anak buahnya terbukti bantu ferdy Sambo”. dan “5 buah anak sambo pun ditahan karena ter***ti bantu FS ditahan di mako brimob”
Hasil Cek Fakta
Hasil penelusuran Tempo, bahwa foto yang termuat dalam flyer tersebut bukanlah penahanan terhadap Kapolda Metro Jaya Fadil Imran. Foto tersebut adalah hasil rekayasa digital dari beberapa foto peristiwa yang berbeda dan tidak terkait dengan kasus Irjen Ferdy Sambo.
Pada Bagian foto Irjen Fadil Imran yang memberikan salam dan disamping terlihat seorang ajudan, identik dengan foto Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat bersilaturahmi ke kantor PBNU. Foto tersebut merupakan bidikan jurnalis Detik.com Karin Nur Secha dan digunakan untuk berita pada 28 Januari 2021.
Kiri adalah hasil suntingan foto karya jurnalis Detik.com, Karin Nur Secha (kanan)
Hingga hari ini, tidak ada penahanan terhadap Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran atas kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Tempo.
Dikutip dari Tempo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, jumlah personel Polri yang diperiksa terkait kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J mencapai 97 orang. Dari jumlah itu, 35 orang diduga melakukan pelanggaran kode etik profesi dan sebanyak 18 di antaranya sudah ditempatkan di penempatan khusus. Sementara yang lain masih berproses pemeriksaannya
Sigit merinci, 35 personel yang melanggar kode etik berasal dari beragam pangkat, di antaranya, Irjen Pol 1 orang, Brigjen Pol 3 orang, Kombes Pol 6 orang, Kemudian AKBP 7 orang, Kompol 4 orang, AKP 5, Iptu 2, Ipda 1, Bripka 1, Brigadir 1, Briptu 2, Bharada 2.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan dari personil yang ditahan terkait kasus pembunuhan brigadir J, empat pamen diantaranya berasal dari Polda Metro Jaya . Mereka saat dikurung di tempat khusus alias patsus di Provost Mabes Polri itu
Dilansir dari Detik, empat personel Polda Metro Jaya menjalani kurungan di tempat khusus (patsus) diduga lantaran melanggar kode etik berkaitan kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Empat polisi yang ditahan itu berdinas di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.
Mereka adalah Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Handik Zusen, Kasubdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Raindra Ramadhan Syah, Kasubdit Renakta Polda Metro Jaya, AKBP Pujiyarto dan Kanit 2 Jatanras Polda Metro Kompol Abdul Rohim.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan sendiri bahkan membantah kabar penahanan Irjen Fadil Imran terkait kasus Ferdy Sambo. Dia mengatakan kabar yang beredar tentang penahanan Irjen Fadil Imran adalah kabar yang tidak benar. “Jadi gak benar kabar itu,” ujarnya seperti dikutip dari Jawapos.com.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta di atas, foto Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran resmi ditahan dalam kasus pembunuhan Brigadir J, adalah keliru.
Foto tersebut merupakan rekayasa digital dari sosok Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat bersilaturahmi ke kantor PBNU pada 28 Januari 2021.
Rujukan
- https://news.detik.com/berita/d-5352236/silaturahmi-kapolri-jenderal-listyo-sigit-sambangi-pbnu
- https://nasional.tempo.co/read/1626219/kapolri-sebut-97-personel-diperiksa-dalam-kasus-brigadir-j
- https://metro.tempo.co/read/1622427/4-pamen-polda-metro-dikurung-di-provost-total-16-perwira-polri-sudah-ditahan-dalam-kasus-ferdy-sambo
- https://www.detik.com/jabar/hukum-dan-kriminal/d-6232727/daftar-nama-4-pamen-polda-metro-yang-ditahan-terkait-kasus-sambo
- https://www.jawapos.com/nasional/hukum-kriminal/18/08/2022/tidak-benar-kapolda-metro-jaya-ditahan-terkait-kasus-ferdy-sambo/
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 4104/6690