Akun Twitter dengan nama pengguna “Mencaricinta99” mengunggah sebuah video yang menunjukkan aksi penganiayaan terhadap seorang pria. Dalam utas yang sama, akun Twitter tersebut juga menyatakan bahwa korban penganiayaan adalah seorang buruh pribumi di Sulawesi.
[SALAH] Video Penganiayaan Buruh Pribumi di Sulawesi
Sumber: twitter.comTanggal publish: 23/09/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video penganiayaan buruh pribumi di Sulawesi. Video tersebut merupakan video penganiayaan seorang debt collector di Thailand yang gagal menagih pinjaman klien sesuai jadwal.
Melansir dari media asal Thailand Daily News, debt collector yang menjadi korban penganiayaan gagal menagih pinjaman klien sesuai jadwal. Debt collector tersebut kemudian mengambil uang dari akun klien lain untuk dimasukkan ke dalam akun klien yang belum membayar pijaman.
Narasi serupa juga pernah beredar dengan narasi bahwa penganiayaan dilakukan oleh anggota PKI terhadap seorang pria yang baru selesai melaksanakan shalat. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] “perilaku PKI baru selesai shalat dihajar” yang diunggah pada 21 September 2022.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “Mencaricinta99” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Melansir dari media asal Thailand Daily News, debt collector yang menjadi korban penganiayaan gagal menagih pinjaman klien sesuai jadwal. Debt collector tersebut kemudian mengambil uang dari akun klien lain untuk dimasukkan ke dalam akun klien yang belum membayar pijaman.
Narasi serupa juga pernah beredar dengan narasi bahwa penganiayaan dilakukan oleh anggota PKI terhadap seorang pria yang baru selesai melaksanakan shalat. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] “perilaku PKI baru selesai shalat dihajar” yang diunggah pada 21 September 2022.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “Mencaricinta99” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Bukan video penganiayaan buruh pribumi di Sulawesi. Video tersebut merupakan video penganiayaan seorang debt collector di Thailand yang gagal menagih pinjaman klien sesuai jadwal.
Bukan video penganiayaan buruh pribumi di Sulawesi. Video tersebut merupakan video penganiayaan seorang debt collector di Thailand yang gagal menagih pinjaman klien sesuai jadwal.
Rujukan
[SALAH] Video Wakil Ketua Banggar DPR RI Jatuh setelah Menyetujui Penarikan LPG 3 Kg dan Penghapusan Daya Listrik 450 VA
Sumber: twitter.comTanggal publish: 23/09/2022
Berita
Akun Twitter dengan nama pengguna “Kopipait__78” mengunggah sebuah video yang menunjukkan sebuah rekaman berita insiden Wakil Ketua Banggar DPR RI, Muhidin Said, yang terjatuh di atas podium. Unggahan tersebut juga disertai narasi yang menyatakan bahwa Said terjatuh setelah menyetujui penarikan LPG 3kg dan penghapusan daya listrik 450 VA.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video Muhidin Said yang terjatuh setelah menyetujui penarikan LPG 3kg dan penghapusan daya listrik 450 VA. Faktanya, video tersebut telah beredar sejak bulan Juni 2022, ketika Said mengalami blackout setelah membacakan laporan hasil pembahasan pendahuluan RAPBN tahun anggaran 2023.
Video liputan berita dari tvOne seperti yang diunggah oleh akun Twitter “Kopipait__78” sendiri telah diunggah oleh kanal YouTube “tvOneNews” dengan judul video “Insiden Rapat Paripurna, Wakil Ketua Banggar DPR Mendadak Tumbang | Kabar Petang tvOne” pada 30 Juni 2022.
Berita terkait penarikan LPG 3kg dan penghapusan daya listrik 450 VA sendiri baru mulai beredar sejak tanggal 13 September 2022, 2 bulan setelah insiden Muhidin Said terjatuh di Rapat Paripurna.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “Kopipait__78” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Video liputan berita dari tvOne seperti yang diunggah oleh akun Twitter “Kopipait__78” sendiri telah diunggah oleh kanal YouTube “tvOneNews” dengan judul video “Insiden Rapat Paripurna, Wakil Ketua Banggar DPR Mendadak Tumbang | Kabar Petang tvOne” pada 30 Juni 2022.
Berita terkait penarikan LPG 3kg dan penghapusan daya listrik 450 VA sendiri baru mulai beredar sejak tanggal 13 September 2022, 2 bulan setelah insiden Muhidin Said terjatuh di Rapat Paripurna.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “Kopipait__78” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Bukan video Wakil Ketua Banggar DPR RI yang terjatuh setelah menyetujui penarikan LPG 3kg dan penghapusan daya listrik 450 VA. Faktanya, video tersebut telah beredar sejak bulan Juni 2022, ketika Wakil Ketua Banggar DPR mengalami blackout setelah membacakan laporan hasil pembahasan pendahuluan RAPBN tahun anggaran 2023.
Bukan video Wakil Ketua Banggar DPR RI yang terjatuh setelah menyetujui penarikan LPG 3kg dan penghapusan daya listrik 450 VA. Faktanya, video tersebut telah beredar sejak bulan Juni 2022, ketika Wakil Ketua Banggar DPR mengalami blackout setelah membacakan laporan hasil pembahasan pendahuluan RAPBN tahun anggaran 2023.
Rujukan
- https://www.kompas.com/nasional/read/2022/06/30/13161331/wakil-ketua-banggar-dpr-yang-tumbang-di-paripurna-ternyata-alami-blackout
- https://www.youtube.com/watch?v=HoaA91X2AK8
- https://katadata.co.id/yuliawati/berita/632058e81b7b3/elpiji-3-kg-bakal-ditarik-warga-dapat-kompor-dan-wajan-listrik-gratis
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20220913114257-4-371635/daya-listrik-450-va-dihapus-subsidinya-ikutan-dicabut
Keliru, Video Formasi Awan Berbentuk Kepala Manusia Terekam Kamera
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 23/09/2022
Berita
Video yang memperlihatkan sejumlah orang di pelabuhan tengah menyaksikan kedatangan sebuah kapal dengan latar belakang awan membentuk formasi menyerupai kepala manusia beredar di media sosial.
Video tersebut dibagikan dengan narasi awan berbentuk kepala manusia.
Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 21 Juni 2022. “Awan berkepala manusia,” tulis akun tersebut.
Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapat 360 komentar.
Tangkapan layar video bernarasi awan berbentuk dua kepala manusia, beredar di Facebook dan TikTok
Apa benar ini video awan berbentuk kepala manusia yang terekam kamera?
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri jejak digitalnya dengan menggunakan reverse image tools Google, Yandex, Source, dan TinEye.
Hasilnya, video tersebut merupakan hasil suntingan yang menggabungkan dua visual terpisah, yakni fragmen awan dengan formasi wajah manusia dan video orang-orang di pelabuhan yang menyaksikan kedatangan sebuah kapal.
Video Pertama
Gambar kiri merupakan hasil manipulasi dari gambar kanan yang beredar di Twitter
Fragmen formasi awan yang membentuk wajah manusia telah beredar di internet sejak 2018. Gambar yang identik pernah diunggah akun Simran Kaur pada 2 Juli 2018. Pada gambar awan yang diunggah akun ini juga memperlihatkan tiang-tiang jaringan listrik.
Gambar identik lainnya juga pernah dimuat ke situs sina.cn pada 26 September 2018.
Di Twitter, video awan dengan formasi wajah manusia tersebut beredar dengan suasana yang berbeda. Sejumlah orang turun dari kendaraan dan nampak seperti menyaksikan formasi awan tersebut. Video tersebut diunggah akun Firza Husain pada 27 Mei 2021.
Video Kedua
Gambar kanan merupakan lokasi kanal Duluth yang dimanipulasi menjadi gambar kiri
Video yang identik pernah dimuat ke kanal Duluth Harbor Cam pada 4 Juni 2022 dengan judul, “Paul R Tregurtha arrived in Duluth 3 Juni 2022.” Beberapa kesamaan terlihat dari kapal dan arsitektur pelabuhan.
Kanal yang sama juga memperlihatkan kapal Paul R Tregurtha saat tiba di pelabuhan Duluth pada 13 September 2021. Video tersebut diunggah pada 14 September 2021.
Dengan menggunakan Google Street View, desain arsitektur Pelabuhan Duluth di Minnesota, Amerika Serikat, terlihat identik dengan suasana pelabuhan pada video di atas.
Suasana Kanal Duluth melalui Street view (Sumber: Google Maps)
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim awan berbentuk kepala manusia yang terekam kamera adalah keliru.
Video tersebut merupakan hasil suntingan yang menggabungkan fragmen awan dengan formasi wajah manusia dan video orang-orang dipelabuhan yang menyaksikan kedatangan sebuah kapal.
Rujukan
- https://www.facebook.com/oo.rosyid/videos/752015872502963/?_rdc=1&_rdr
- https://mobile.twitter.com/hashtag/cloudstream
- https://k.sina.cn/article_1898885525_712eb19500100de0q.html
- https://twitter.com/FirzaHusain/status/1397583725433556992
- https://www.youtube.com/watch?v=71De6AJRun4
- https://www.youtube.com/watch?v=PZh9xeRSkfQ
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Menyesatkan, Video Pertemuan Rieke Diah Pitaloka dengan Eks PKI
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 23/09/2022
Berita
Video pendek dari Tiktok dengan narasi Rieke Diah Pitaloka menggelar pertemuan dengan eks Partai Komunis Indonesia (PKI) dan underbow-nya menjadi pesan berantai di WhatsApp. Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa fakta video itu pada Kamis 23 September 2022.
Berdurasi 2:29 menit, video rekaman liputan TVOne, itu memperlihatkan Rieke bersama sejumlah orang duduk melingkar. Rekaman video berita itu berjudul Anggota DPR bertemu dengan eks PKI. Lokasi peristiwa di Banyuwangi, Jawa Timur. Tidak ada keterangan waktu kapan peristiwa itu terjadi.
Tangkapan layar video yang diterima chatbot Cek Fakta Tempo dengan narasi Rieke Diah Pitaloka adakan temu kangen dengan eks-PKI, beredar melalui aplikasi perpesanan.
Narator dalam video menyebut bahwa kedatangan Rieke Diah Pitaloka itu bersama anggota DPR RI Komisi XI Ribka Tjiptaning dan Nur Suhud. Pertemuan itu kemudian diusir oleh warga.
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa pertemuan tersebut adalah untuk sosialisasi Rancangan Undang-undang Kesehatan dan tidak terkait dengan eks Partai Komunis Indonesia atau underbow-nya.
Video itu tidak lagi ditemukan di kanal TVOne tapi masih disebarkan kembali oleh sejumlah akun di YouTube. Termasuk juga dimuat oleh sejumlah media online. Saat itu, pemberitaan beberapa media memang menyebut bahwa anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka, Ribka Tjiptaning, dan Nur Suhud menggelar pertemuan bersama eks PKI dan underbow-nya. Pertemuan ini kemudian dibubarkan kelompok intoleran, salah satunya Front Pembela Islam.
Seperti diberitakan Liputan6.com, insiden itu terjadi pada 24 Juni 2010 di Rumah Makan Ruyung, Banyuwangi, Jawa Timur.
Sumber: Liputan6.com
Tim Cek Fakta Tempo membandingkan dengan arsip pemberitaan internal terkait peristiwa itu. Pertemuan tersebut sebenarnya bukan temu kangen eks PKI melainkan sosialisasi kesehatan gratis dari Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat RI. Saat acara baru berjalan 40 menit, kelompok intoleran seperti FPI membubarkan acara itu dengan menuding sebagai temu kangen anggota eks-PKI.
Ketua Komisi IX saat itu, Ribka Tjiptaning mengatakan jika pertemuan itu untuk sosialisasi program kesehatan gratis. Ribka juga menyesalkan sikap dari ormas Islam itu. Ia membantah pertemuan tersebut untuk temu kangen eks PKI di Banyuwangi. Menurut dia, acara itu merupakan tugas Komisi IX untuk mensosialisasikan pentingnya penyediaan fasilitas kesehatan gratis di daerah.
Rieke Diah Ayu Pitaloka mengatakan, acara sosialisasi itu terbuka untuk umum, dan bukan jadi masalah apabila ada eks anggota PKI atau keturunannya yang hadir. "Mereka itu juga warga negara Indonesia," katanya.
Pada 28 Juni, Ribka Tjiptaning bersama kuasa hukumnya, Sirra Prayuna, mengadukan kinerja Kepolisian Banyuwangi ke Kapolri karena dianggap tidak membantu tugas kinerja konstitusional Ribka sebagai anggota DPR ke parlemen.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan, video tentang Rieke Diah Pitaloka menggelar pertemuan dengan eks Partai Komunis dan underbow-nya, adalah menyesatkan.
Meski pada 2010 beberapa media menyebut dengan judul tersebut, namun faktanya pertemuan itu adalah bagian dari sosialisasi RUU Kesehatan dan pentingnya penyediaan fasilitas kesehatan gratis di daerah oleh Komisi XI DPR RI. Acara sosialisasi itu terbuka untuk umum.
Rujukan
- https://perma.cc/CZ4Q-4QV2
- https://www.liputan6.com/news/read/283099/fpi-bubarkan-pertemuan-anggota-dpr-dengan-eks-pki
- https://nasional.tempo.co/read/258125/fpi-bubarkan-paksa-pertemuan-komisi-ix-dpr-di-banyuwangi
- https://nasional.tempo.co/read/258266/polisi-kegiatan-rieke-yang-dibubarkan-fpi-itu-ilegal
- https://nasional.tempo.co/read/259552/soal-fpi-kapolres-banyuwangi-pilih-bungkam
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 4152/6749