“Semua jenis ular baik ukuran besar maupun kecil, mungkin sangat menakutkan jika kita tidak tahu cara menghadapinya, apabila ular tersebut menyerang kita secara tiba – tiba.
Sebelum membahas tentang hewan melata ini, apakah ada diantara kalian pernah melihat seekor ular lebih besar tiga kali lipat dari ukuran tubuhnya? Bagimana jika ular tersebut bisa melilit barang yang besar, seperti kendaraan atau hal yang lain mungkin?”
[SALAH]: Seekor Ular Raksasa Melilit Sebuah Mobil Van
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 04/04/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook mengunggah postingan berupa foto ular besar yang terlihat melilit sebuah mobil van. Dalam unggahannya, akun tersebut menyertakan link tautan situs SETAPAKRAIBUMBEI[dot]com berjudul “Menyeramkan, Seekor Ular Raksasa Melilit Sebuah Mobil Van Putih”.
Berdasarkan hasil penelusuran menggunakan reverse image, ditemukan gambar identik dengan postingan tersebut yang berupa video yang banyak tersebar di youtube. Meski begitu, banyak video-video yang beredar sudah mengalami editing yang berbeda-beda pada bagian audio.
Dikutip dari unilad.uk, rekaman itu awalnya dibagikan secara online pada 2021 dan mendapat perhatian lebih lanjut di TikTok, di mana pemirsa hampir tidak bisa mempercayai mata mereka. Tentu saja, sebagian alasannya adalah karena video itu sebenarnya adalah lelucon.
Video ular raksasa yang melilit sebuah mobil van tersebut adalah sebuah instalasi seni yang dibuat sebuah pengelola kebun binatang. Instalasi seni yang memperlihatkan ular raksasa sedang melilit kendaraan juga pernah dilakukan pengelola kebun binatang di Copenhagen, Denmark, pada Desember 2020.
Berdasarkan hasil penelusuran menggunakan reverse image, ditemukan gambar identik dengan postingan tersebut yang berupa video yang banyak tersebar di youtube. Meski begitu, banyak video-video yang beredar sudah mengalami editing yang berbeda-beda pada bagian audio.
Dikutip dari unilad.uk, rekaman itu awalnya dibagikan secara online pada 2021 dan mendapat perhatian lebih lanjut di TikTok, di mana pemirsa hampir tidak bisa mempercayai mata mereka. Tentu saja, sebagian alasannya adalah karena video itu sebenarnya adalah lelucon.
Video ular raksasa yang melilit sebuah mobil van tersebut adalah sebuah instalasi seni yang dibuat sebuah pengelola kebun binatang. Instalasi seni yang memperlihatkan ular raksasa sedang melilit kendaraan juga pernah dilakukan pengelola kebun binatang di Copenhagen, Denmark, pada Desember 2020.
Kesimpulan
Bukan ular sungguhan. Ular raksasa tersebut merupakan instalasi seni yang dibuat oleh pengelola sebuah kebun binatang.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1683/keliru-foto-seekor-ular-raksasa-melilit-sebuah-mobil-van?fbclid=IwAR0e6GRsbP_GR7z1oBGp-rIK7cEd8KalrFhHx93FEz9GKMUjAVkVmvUs0cc
- https://www.unilad.co.uk/news/giant-snake-prank-has-the-internet-in-panic-20220205
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/03/31/084720182/hoaks-ular-raksasa-melilit-sebuah-mobil-van-putih?page=2
[SALAH] “Selamat buat Dr. Terawan yang sebentar lg akan Resmi jd Milik Jerman dan bertugas disana”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 04/04/2022
Berita
Akun Facebook Demokrat Kawal AHY RI 1 2024 (fb.com/PatollaDin) pada 30 Maret 2022 mengunggah sebuah gambar tangkapan layar artikel berjudul “Selangkah lagi Dr. Terawan resmi menjadi milik Jerman”. Dalam berita itu, terlihat bahwa Terawan berfoto dengan sejumlah orang. Di dalamnya terdapat teks bertuliskan, “Dr. Terawan dari RS Gatot Subroto yg dipecat dari IDI, dikontrak oleh salah satu RS top di Jerman untuk mengembangkan sistem pengobatan stroke yang beliau temukan. Selamat Jerman.”
“Selamat buat Dr. Terawan yang sebentar lg akan Resmi jd Milik Jerman dan bertugas disana Hilang satu Aset Negara. Buang di negri sendiri di ambil oleh negara lain.” tulis akun tersebut.
“Selamat buat Dr. Terawan yang sebentar lg akan Resmi jd Milik Jerman dan bertugas disana Hilang satu Aset Negara. Buang di negri sendiri di ambil oleh negara lain.” tulis akun tersebut.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, adanya gambar tangkapan layar artikel berjudul “Selangkah lagi Dr. Terawan resmi menjadi milik Jerman” merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, foto itu merupakan foto tahun 2018 ketika Terawan yang saat itu menjadi Kepala RS Gatot Subroto memenuhi undangan Rumah Sakit Krankenhaus Nordwest Jerman untuk mengenalkan metode cuci otak digital subtraction angiography (DSA) namun sampai saat ini tidak ditemukan informasi lanjutan kerja sama tersebut di situs maupun di akun twitter rumah sakit tersebut.
Dilansir dari Tempo, dengan menggunakan reverse image tool milik Google, foto tersebut pernah dipublikasikan oleh sejumlah media. Tribunnews Jakarta misalnya, menulis, Terawan yang saat itu menjadi Kepala RS Gatot Subroto memenuhi undangan Rumah Sakit Krankenhaus Nordwest Jerman pada April 2018 untuk mengenalkan metode cuci otak digital subtraction angiography (DSA).
Informasi tersebut juga dimuat di laman Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) pada 14 Mei 2018. Dalam laman tersebut, disebutkan bahwa Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD) tengah menjajaki kerja sama dengan Nordwest Krankenhaus, rumah sakit ternama dan tertua di Frankfurt, Jerman. Kolaborasi bermula dari kunjungan Kepala RSPAD, Mayjen Dr. dr. Terawan Agus Putranto, SpRad ke Nordwest Krankenhaus, awal April 2018.
Selanjutnya, pada 9 Mei 2018 Prof Dr Thomas Kraus Weiner, perwakilan Nordwest Krankenhaus, datang ke RSPAD untuk menindaklanjuti letter of intent atau kerja sama.
Namun Tempo tidak menemukan informasi lanjutan kerja sama tersebut di situs Rumah Sakit Nordwest Krankenhaus, maupun di akun twitter rumah sakit tersebut.
Faktanya, foto itu merupakan foto tahun 2018 ketika Terawan yang saat itu menjadi Kepala RS Gatot Subroto memenuhi undangan Rumah Sakit Krankenhaus Nordwest Jerman untuk mengenalkan metode cuci otak digital subtraction angiography (DSA) namun sampai saat ini tidak ditemukan informasi lanjutan kerja sama tersebut di situs maupun di akun twitter rumah sakit tersebut.
Dilansir dari Tempo, dengan menggunakan reverse image tool milik Google, foto tersebut pernah dipublikasikan oleh sejumlah media. Tribunnews Jakarta misalnya, menulis, Terawan yang saat itu menjadi Kepala RS Gatot Subroto memenuhi undangan Rumah Sakit Krankenhaus Nordwest Jerman pada April 2018 untuk mengenalkan metode cuci otak digital subtraction angiography (DSA).
Informasi tersebut juga dimuat di laman Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) pada 14 Mei 2018. Dalam laman tersebut, disebutkan bahwa Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD) tengah menjajaki kerja sama dengan Nordwest Krankenhaus, rumah sakit ternama dan tertua di Frankfurt, Jerman. Kolaborasi bermula dari kunjungan Kepala RSPAD, Mayjen Dr. dr. Terawan Agus Putranto, SpRad ke Nordwest Krankenhaus, awal April 2018.
Selanjutnya, pada 9 Mei 2018 Prof Dr Thomas Kraus Weiner, perwakilan Nordwest Krankenhaus, datang ke RSPAD untuk menindaklanjuti letter of intent atau kerja sama.
Namun Tempo tidak menemukan informasi lanjutan kerja sama tersebut di situs Rumah Sakit Nordwest Krankenhaus, maupun di akun twitter rumah sakit tersebut.
Kesimpulan
Foto tahun 2018 ketika Terawan yang saat itu menjadi Kepala RS Gatot Subroto memenuhi undangan Rumah Sakit Krankenhaus Nordwest Jerman untuk mengenalkan metode cuci otak digital subtraction angiography (DSA) namun sampai saat ini tidak ditemukan informasi lanjutan kerja sama tersebut di situs maupun di akun twitter rumah sakit tersebut.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1685/menyesatkan-foto-dengan-klaim-terawan-akan-bertugas-di-jerman
- https://jakarta.tribunnews.com/2018/04/16/di-indonesia-dipecat-di-jerman-dokter-terawan-jalin-kerja-sama-dengan-rumah-sakit-ini-fotonya
- https://persi.or.id/rspad-jajaki-kolaborasi-dengan-nordwest-krankenhaus-rs-ternama-di-jerman-2/
[SALAH] Perusahaan Farmasi Moderna yang Menciptakan Virus Corona
Sumber: ArtikelTanggal publish: 04/04/2022
Berita
“While you were distracted by the Battle for Ukraine, Documents were published confirming Moderna created the Covid – 19 Virus”
Terjemahan:
“Saat Anda terganggu oleh Pertempuran untuk Ukraina, Dokumen diterbitkan yang mengonfirmasi Moderna menciptakan Virus Covid – 19”
Terjemahan:
“Saat Anda terganggu oleh Pertempuran untuk Ukraina, Dokumen diterbitkan yang mengonfirmasi Moderna menciptakan Virus Covid – 19”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah artikel di internet yang mengklaim bahwa sebuah dokumen penelitian telah membuktikan dan mengonfirmasi bahwa perusahaan farmasi Moderna telah menciptakan virus penyebab Covid-19 yakni virus SARS-Cov-2. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa Moderna telah melakukan eksperimen dengan penjualan vaksin.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, para ahli lain menolak keabsahan makalah tersebut, Profesor Imunobiologi Yale School of Medicine, Prof. Craig Wilen, menyatakan bahwa makalah tersebut berikut dengan hipotesis di dalamnya merupakan sampah dan lebih mirip dengan teori konspirasi bukan sebuah bukti penelitian. Ia membantah karena hipotesis tersebut tidak masuk akal, ia menjelaskan bahwa genom SARS-Cov-2 memiliki panjang 3000-nukleotida, hipotesis dalam makalah tersebut menyatakan bahwa terdapat 19-nukleotida.
Profesor Virologi dari Ohio State University, Scott Kenney, menyatakan bahwa menghubungkan kedua subjek genom SARS-Cov-2 dengan sequence yang dipatenkan Moderna cukup meragukan. Selain itu Baik Kenney dan Carlos Romero, profesor Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Florida yang meneliti virus, mengira bahwa kemungkinan peneliti dalam makalah tersebut telah salah perhitungan.
Diketahui dari AFP, penulis makalah studi yang dijadikan rujukan dalam artikel tersebut menyebutkan bahwa mereka menghipotesiskan asal muasal virus SARS-Cov-2 berasal dari kebocoran laboratorium perusahaan Moderna, karena terdapat sequence 19-nukleotida dari genom SARS-CoV-2, 19-nukleotida ini memiliki kecocokan komplementer dengan sequence yang pernah dipatenkan oleh Moderna pada 2017. Hal tersebut hanya sebatas hipotesis atau anggapan dasar masih bersifat praduga, tidak dibuktikan kebenarannya dengan penelitian lebih lanjut.
Dengan demikian klaim perusahaan farmasi moderna yang menciptakan virus Corona merupakan informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, para ahli lain menolak keabsahan makalah tersebut, Profesor Imunobiologi Yale School of Medicine, Prof. Craig Wilen, menyatakan bahwa makalah tersebut berikut dengan hipotesis di dalamnya merupakan sampah dan lebih mirip dengan teori konspirasi bukan sebuah bukti penelitian. Ia membantah karena hipotesis tersebut tidak masuk akal, ia menjelaskan bahwa genom SARS-Cov-2 memiliki panjang 3000-nukleotida, hipotesis dalam makalah tersebut menyatakan bahwa terdapat 19-nukleotida.
Profesor Virologi dari Ohio State University, Scott Kenney, menyatakan bahwa menghubungkan kedua subjek genom SARS-Cov-2 dengan sequence yang dipatenkan Moderna cukup meragukan. Selain itu Baik Kenney dan Carlos Romero, profesor Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Florida yang meneliti virus, mengira bahwa kemungkinan peneliti dalam makalah tersebut telah salah perhitungan.
Diketahui dari AFP, penulis makalah studi yang dijadikan rujukan dalam artikel tersebut menyebutkan bahwa mereka menghipotesiskan asal muasal virus SARS-Cov-2 berasal dari kebocoran laboratorium perusahaan Moderna, karena terdapat sequence 19-nukleotida dari genom SARS-CoV-2, 19-nukleotida ini memiliki kecocokan komplementer dengan sequence yang pernah dipatenkan oleh Moderna pada 2017. Hal tersebut hanya sebatas hipotesis atau anggapan dasar masih bersifat praduga, tidak dibuktikan kebenarannya dengan penelitian lebih lanjut.
Dengan demikian klaim perusahaan farmasi moderna yang menciptakan virus Corona merupakan informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Fathia IS.
Klaim tersebut salah, faktanya penulis dokumen tersebut hanya menghipotesiskan dan tidak membuktikan bahwa bisa jadi asal muasal SARS-Cov-2 berasal dari kebocoran laboratorium, selain itu para ahli lain banyak membantah keabsahan dokumen tersebut.
Klaim tersebut salah, faktanya penulis dokumen tersebut hanya menghipotesiskan dan tidak membuktikan bahwa bisa jadi asal muasal SARS-Cov-2 berasal dari kebocoran laboratorium, selain itu para ahli lain banyak membantah keabsahan dokumen tersebut.
Rujukan
[SALAH] CEO Disney Ditangkap Karena Kasus Perdagangan Manusia
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 04/04/2022
Berita
“CEO of Disney arrested for human trafficking”
Terjemahan:
“CEO Disney ditangkap karena perdagangan manusia”
Terjemahan:
“CEO Disney ditangkap karena perdagangan manusia”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah informasi di media sosial dan mengklaim bahwa CEO Disney ditangkap di kediamannya Los Angeles, California. Informasi ini dikaitkan dengan adanya penangkapan 108 orang termasuk di antaranya 4 karyawan Disney karena kasus perdagangan manusia, karena kejadian tersebut, nama Disney jadi ramai diperbincangkan dan disangkutpautkan dengan kasus perdagangan manusia
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, tidak ada sumber pemberitaan yang valid terkait penangkapan CEO Disney dalam kasus tersebut. Melalui AFP, hal ini sudah terkonfirmasi oleh Biro Informasi dari Departemen Los Angeles Country Sheriff’s bahwa tidak ada penangkapan atas nama Bob Chapek, CEO Disney dan keterlibatannya dalam kasus perdagangan manusia yang sedang ramai diperbincangkan.
Klaim tersebut juga berasal dari artikel Vancouver Times (https://perma.cc/Q9SV-XJ74) yang merupakan artikel parodi dan kemudian dibagikan ulang dan diklaim seolah-olah kejadian yang sebenarnya.
Dengan demikian klaim CEO Disney Ditangkap Karena Kasus Perdagangan Manusia merupakan hoaks dengan kategori Konteks yang Salah.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, tidak ada sumber pemberitaan yang valid terkait penangkapan CEO Disney dalam kasus tersebut. Melalui AFP, hal ini sudah terkonfirmasi oleh Biro Informasi dari Departemen Los Angeles Country Sheriff’s bahwa tidak ada penangkapan atas nama Bob Chapek, CEO Disney dan keterlibatannya dalam kasus perdagangan manusia yang sedang ramai diperbincangkan.
Klaim tersebut juga berasal dari artikel Vancouver Times (https://perma.cc/Q9SV-XJ74) yang merupakan artikel parodi dan kemudian dibagikan ulang dan diklaim seolah-olah kejadian yang sebenarnya.
Dengan demikian klaim CEO Disney Ditangkap Karena Kasus Perdagangan Manusia merupakan hoaks dengan kategori Konteks yang Salah.
Kesimpulan
Hasil perika fakta Fathia IS.
Klaim tersebut salah, faktanya Biro Informasi dari Departemen Los Angeles Country Sheriff’s membantah informasi yang beredar tersebut, ia mengatakan Stasiun Sheriff Malibu/Lost Hills tidak menangkap Tuan Chapek, CEO Disney. Informasi beredar setelah terdapat 108 orang ditangkap oleh Polk Country Police in Florida karena kasus perdagangan manusia termasuk 4 karyawan Disney di dalamnya, namun tidak ada kabar yang valid terkait adanya keterlibatan CEO Disney dalam dua penangkapan tersebut.
Klaim tersebut salah, faktanya Biro Informasi dari Departemen Los Angeles Country Sheriff’s membantah informasi yang beredar tersebut, ia mengatakan Stasiun Sheriff Malibu/Lost Hills tidak menangkap Tuan Chapek, CEO Disney. Informasi beredar setelah terdapat 108 orang ditangkap oleh Polk Country Police in Florida karena kasus perdagangan manusia termasuk 4 karyawan Disney di dalamnya, namun tidak ada kabar yang valid terkait adanya keterlibatan CEO Disney dalam dua penangkapan tersebut.
Rujukan
- https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.326R6EW
- https://www.polksheriff.org/news-investigations/2022/03/16/polk-county-sheriff-s-office-arrests-108-during-six-day-human-trafficking-campaign-operation-march-sadness-2
- https://www.nbcnews.com/news/us-news/four-disney-employees-arrested-florida-human-trafficking-child-predato-rcna20422
Halaman: 4427/6775