• Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video ini Gempa Terjadi di Dataran Tinggi Dieng

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/02/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim gempa terjadi di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Instagram pada 22 Januari 2025.
    Dalam video tersebut, terlihat sebuah jalanan mengalami retak. Tak haya itu, sejumlah tembok rumah warga juga tampak retak. Video itu kemudian dikaitkan dengan gempa yang terjadi di Deing, Banjarnegara pada 22 Januari 2025.
    "DIENG GEMPA," tulis salah satu akun Instagram.
    Konten yang disebarkan akun Instagram tersebut telah beberapa kali ditonton dan mendapat reaksi dari warganet.
    Benarkah dalam video itu merupakan suasana dataran tinggi Dieng saat diguncang gempa? Berikut penelusurannya.
     
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim gempa terjadi di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "video dieng gempa" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah mengenai video yang diklaim gempa terjadi di dataran tinggi Dieng. Satu di antaranya artikel berjudul "Beredar Vidio di Media Sosial Bencana Gempa Di Dieng, Kominfo Banjarnegara Pastikan Berita Itu Hoax" yang dimuat situs banjarnegarakab.go.id pada 29 Januari 2025.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa video yang diklaim terjadi gempa di dataran tinggi Dieng ternyata keliru. Video tersebut merupakan peristiwa bencana tanah bergerak dan longsor di Dukuh Kali Ireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran.
    Lokasi tersebut menjadi lokasi bencana tanah longsor yang paling parah di Banjarnegara. Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banjarnegara Barijadi Jumpaedo meminta, kepada masyarakat untuk lebih selektif dan bijak dalam melihat tayangan bencana di media sosial.
    "Kami selalu menyampaikan update beriita terkait dengan perkembangan bencana di Banjarnegara, dan kami siarkan melalui media sosial, televisi maipun koran," kata Barijadi.
    Video identik juga ditemukan di akun TikTok Banjarnegara Terkini. Video tersebut merupakan kondisi terkini di Kali IReng, Pejawaran, Banjarnegara usai mengalami tanah longsor dan bergerak pada Selasa 21 Januari 2025.
    "Kondisi Terkini di Kali Ireng kec Pejawaran Banjarnegara yang mengalami Insiden Tanah Longsong dan Bergerak pada hari ini selasa (21/1).
    Terlihat banyak rumah sudah dalam kondisi rusak dan temboknya retak retak serta jalan yang amblas dalam.
    ** Demikian informasi sementara yang bisa disampaikan, bila ada tambahan, update terbaru ataupun koreksi bisa disampaikan melalui kolom komentar.
    Kiriman Warga Banjarnegara," tulis akun TikTok Banjarnegara Terkini pada 21 Januari 2025.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim gempa terjadi di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa tanah bergerak di Dukuh Kali Ireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran pada 21 Januari 2025.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek fakta, tautan pendaftaran internet gratis dari Komdigi

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menginformasikan adanya tautan pendaftaran internet gratis dari Bakti Kominfo yang sekarang bernama Bakti Komdigi.

    Dalam unggahan tersebut terdapat poster logo Bakti Komdigi dan tautan pendaftaran internet gratis.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “BANTUAN INTERNET WIFI GRATIS DARI BAKTI KOMINFO

    Pendaftaran gratis klik link di bawah ini”

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, benarkah tautan pendaftaran internet gratis dari Komdigi tersebut?



    Hasil Cek Fakta

    Program PASTI BAKTI Kominfo merupakan sistem informasi untuk pengajuan permohonan dan monitoring proses usulan akses internet, BTS, relokasi dan ubah bandwidth secara digital.

    Pengguna yang dapat mendaftar dan menggunakan platform PASTI BAKTI adalah pemerintah daerah, kementerian, dan lembaga.

    Dilansir dari laman BAKTI Kominfo, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo sendiri memiliki beragam program demi misi pemerataan akses telekomunikasi masyarakat di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), seperti BAKTI AKSI dan BAKTI SINYAL.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    BAKTI AKSI merupakan program penyediaan layanan internet menggunakan teknologi fiber optic, radio link dan VSAT.

    Sedangkan, program BAKTI SINYAL secara spesifik menggunakan teknologi Base Transceiver Station (BTS) sebagai sarana infrastrukturnya.

    Sementara itu, tautan yang diberikan dalam unggahan tersebut tidak mengarah ke laman BAKTI ataupun Komdigi, melainkan ke laman lain. Pengguna diminta mengisi data pribadi seperti nama dan nomor telepon yang terhubung dengan telegram.

    Komdigi juga membantah tautan pendaftaran internet gratis tersebut dan mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati karena kemungkinan tautan tersebut adalah modus phising atau pencurian data.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

    • ANTARA News
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Siswa SD di Cilacap Meninggal akibat Makan Permen Lipstik pada Februari 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi tentang seorang siswa SD di Cilacap, Jawa Tengah yang meninggal dunia karena makan permen lipstik.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut adalah hoaks lama yang kembali beredar.

    Narasi seorang siswa SD di Cilacap meninggal dunia karena makan permen lipstik dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Selasa (4/2/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Namanya Nana, sekolah di SD sidakaya bandengan Cilacap, Nana baru kelas 1 SD, tapi naas tgl 28 September kmrn Nana beli permen lipstik disekolah,,

    sesaat setelah itu Nana muntah2 dan dinyatakan keracunan, permen yg mengandung zat kimia berbahaya bahkan bisa saja mengandung narkoba itu telah merenggut nyawa nya pukul 20.00 tadi mlm.

    Nana dinyatakan meninggal Dunia.. untuk itu mohon para orang tua mengawasi anak nya agar tidak terjadi hal2 yang tidak diinginkan..

    Screenshot Hoaks, siswa SD di Cilacap meninggal dunia akibat mengonsumsi permen lipstik

    Hasil Cek Fakta

    Narasi tersebut adalah isu lama yang kembali disebarkan. Narasi tersebut pernah beredar pada 2018 dan telah dibantah oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

    Bantahan tersebut disampaikan Kepala BPOM Penny K Lukito dalam pemberitaan Detik.com pada 15 Oktober 2018.

    "Hati-hati sekarang banyak hoaks itu. Tapi ini secara khusus sudah dibuktikan tidak ada kaitannya," kata Penny

    Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Tetty Helfery Sihombing mengatakan, BPOM sudah melakukan penelusuran terkait kasus tersebut.

    Namun, kata Tetty, kematian siswa tersebut bukan karena permen lipstik.

    "Kematiannya bukan karena permen. Sudah kami periksa, tapi enggak ada kaitannya. Ada gejala-gejala yang lain mungkin yang harus ditentukan oleh dokter," ujar Tetty.

    Sementara itu, Tim Cek Fakta Kompas.com juga telah menghubungi BPOM terkait narasi tersebut pada Desember 2024.

    Pada Jumat (6/12/2025), BPOM menyatakan bahwa narasi tersebut adalah isu lama yang kembali disebar.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi siswa SD di Cilacap meninggal dunia akibat mengonsumsi permen lipstik adalah hoaks.

    Narasi tersebut adalah hoaks yang pernah beredar pada 2018 dan telah dibantah oleh BPOM. Siswa tersebut meninggal bukan karena mengonsumsi permen lipstik.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Tabung Elpiji 3 Kg Dimusnahkan karena Peralihan ke DME

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan sekelompok pekerja sedang merusak ribuan tabung elpiji 3 kilogram (kg).

    Video itu diklaim sebagai pemusnahan tabung gas melon, yang nantinya akan diganti dengan dimethyl ether atau DME.

    Narasi tersebut beredar ketika warga kesulitan membeli elpiji 3 kg.

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan konteks keliru.

    Video pemusnahan tabung elpiji 3 kg disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 23 Januari 2025:

    Pemusnahan tabung melon 3kg , yg nanti akan diganti dgn Gas DME ditahun 2025 2026 ,Yg katanya lebih murah.

    Moga aj ya kan. To be continued.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar bukanlah program pemusnahan tabung elpiji 3 kg. Faktanya, PT Pertamina Patra Niaga masih memproduksi dan mendistribusikan elpiji dengan tabung melon.

    Video yang beredar merupakan penanganan tabung yang tidak layak atau rucat (rusak dan cacat).

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menjelaskan, tabung elpiji yang tidak layak akan dikirim ke bagian retester.

    "Retester merupakan bengkel pemeliharaan dan perbaikan LPG 3 kg dan akan dilihat kondisinya, apakah perlu cat ulang, pengelasan, atau sampai harus dikategorikan rucat," kata Heppy kepada Kompas.com, Selasa (4/2/2025).

    Selain itu, Pertamina dan pemerintah tidak berencana menghentikan penggunaan dan distribusi elpiji 3 kg bersubsidi.

    Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengumumkan kebijakan yang melarang pengecer menjual elpiji 3 kg mulai 1 Februari 2025.

    Namun, keputusan itu telah dicabut.

    Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar pengecer boleh berjualan gas LPG 3 kg seperti biasa.

    Dilansir Kompas.com, Selasa (4/2/2025), pemerintah akan mengizinkan kembali pengecer menjual elpiji 3 kg, sambil menyelaraskan aturan penjualannya agar tepat sasaran.

    Terkait peralihan ke DME, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memang pernah mewacanakan energi alternatif pengganti elpiji.

    DME merupakan batu bara yang diolah menjadi gas. Namun, sejauh ini tidak ada aturan atau kebijakan yang memutuskan penggunaan DME sebagai pengganti elpiji 3 kg bersubsidi.

    Kesimpulan

    Video pemusnahan tabung elpiji 3 kg yang akan diganti menjadi DME merupakan hoaks.

    Peristiwa dalam video merupakan penanganan tabung gas yang tidak layak, bukan pemusnahan.

    Pemerintah dan PT Pertamina Patra Niaga tidak beralih ke DME atau menghentikan distribusi elpiji 3 kg.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini