Beredar video pada akun TikTok @hamamsinggih yang menampilkan video letusan gunung Semeru dan sudah dibagikan sebanyak 58 ribu kali.
NARASI: “Gunung Semeru Meletus”.
[SALAH] Video “Gunung Semeru Meletus”
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 10/12/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan video yang di bagian akhir menampilkan video aliran Lava dari Gunung Kilauea yang meletus pada tahun 2017 lalu dengan narasi yang TIDAK sesuai dengan fakta, sehingga menimbulkan kesimpulan yang SALAH
Salah satu video yang mendokumentasikan peristiwa yang sama, video oleh Big Island Video News yang dipublikasikan pada tahun 2017 lalu
Salah satu video yang mendokumentasikan peristiwa yang sama, video oleh Big Island Video News yang dipublikasikan pada tahun 2017 lalu
Kesimpulan
BUKAN video letusan Gunung Semeru. FAKTANYA, video yang disebarkan di bagian akhir menampilkan video aliran Lava dari Gunung Kilauea yang meletus pada tahun 2017 lalu.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate),
- https://bit.ly/3wHx0lO /
- https://archive.md/nb52W (arsip cadangan dengan bahasa asli, English). [2] youtube.com: “Lava Fire Hose Described By Volcano Scientist (Jan. 30, 2017)”,
- https://bit.ly/3dyg2NV /
- https://bit.ly/3oDnOw7 &
- https://archive.md/feEdr (arsip cadangan). [3] google.com – video: “kilauea lava pour 2017”,
- https://bit.ly/3oFubiM /
- https://bit.ly/3lRFJO1 (arsip cadangan). [4] google.com: “kilauea eruption 2017”,
- https://bit.ly/3y6Eqj6 /
- https://bit.ly/3DGoXqW (arsip cadangan).
[SALAH] “proyek cebong terkini SIRKUIT MANDALIKA gk masuk berita tv”
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 10/12/2021
Berita
Akun Tiktok @Jakiman mengunggah video yang memperlihatkan keadaan Sirkuit Mandalika tergenang air hujan. Dalam video tersebut terdapat narasi yang mengklaim bahwa proyek Sirkuit Mandalika tidak disiarkan oleh televisi.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, ada media televisi yang memberitakan terkait Sirkuit Mandalika. Pertama adalah CNN Indonesia, pada video di kanal Youtube CNN Indonesia terdapat video dengan judul “Antusias Pembalap WSBK dengan Sirkuit Mandalika” pada 19 November 2021.
Kedua, Metro TV yang memberitakan penundaan start balapan pertama WSBK yang diakibatkan hujan deras disertai angin kencang. Hujan tersebut juga mengakibatkan air sempat menggenang di sirkuit dan pit lane. Pemberitaan tersebut didapatkan pada kanal Youtube metrotvnews pada video yang berjudul “Hujan Badai di Mandalika, Race 1 WSBK Ditunda” 20 November 2021.
Pada kanal Youtube tvOneNews juga ditemukan video yang berjudul “Diterpa Hujan Deras, Race Pertama di Sirkuit Mandalika Ditunda Sementara | Kabar Petang tvOne” 20 November 2021. Video tersebut memberitakan penundaan race pertama Sirkuit Mandalika karena hujan deras.
Dengan demikian klaim pada video Tiktok yang diunggah @Jakiman tidak benar. Media televisi yang turut memberitakan tentang Sirkuit Mandalika adalah CNN Indonesia, TvOne, MetroTV sehingga masuk dalam kategori konten menyesatkan.
Kedua, Metro TV yang memberitakan penundaan start balapan pertama WSBK yang diakibatkan hujan deras disertai angin kencang. Hujan tersebut juga mengakibatkan air sempat menggenang di sirkuit dan pit lane. Pemberitaan tersebut didapatkan pada kanal Youtube metrotvnews pada video yang berjudul “Hujan Badai di Mandalika, Race 1 WSBK Ditunda” 20 November 2021.
Pada kanal Youtube tvOneNews juga ditemukan video yang berjudul “Diterpa Hujan Deras, Race Pertama di Sirkuit Mandalika Ditunda Sementara | Kabar Petang tvOne” 20 November 2021. Video tersebut memberitakan penundaan race pertama Sirkuit Mandalika karena hujan deras.
Dengan demikian klaim pada video Tiktok yang diunggah @Jakiman tidak benar. Media televisi yang turut memberitakan tentang Sirkuit Mandalika adalah CNN Indonesia, TvOne, MetroTV sehingga masuk dalam kategori konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, media televisi yang turut memberitakan tentang Sirkuit Mandalika adalah CNN Indonesia, TvOne, MetroTV.
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, media televisi yang turut memberitakan tentang Sirkuit Mandalika adalah CNN Indonesia, TvOne, MetroTV.
Rujukan
[SALAH] Bank BNI, BRI, dan Mandiri Cairkan Dana Hingga 1,2jt Untuk Nasabah
Sumber: facebook.comTanggal publish: 09/12/2021
Berita
Beredar sebuah informasi melalui Facebook dengan klaim bahwa pemilik Bank BNI, BRI, dan Mandiri akan mendapatkan dana sebesar 600-1,2 juta pada bulan November 2021. Nasabah ketiga Bank BUMN tersebut perlu mendaftarkannya terlebih dahulu pada tautan yang dibagikan pada narasi, namun setelah dikunjungi tautan tersebut menampilkan bahwa the page doesn’t exist.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, tidak ada informasi yang mendasar dan valid terkait pembagian dana bagi nasabah atau pemilik kartu Bank BNI, BRI, dan Mandiri. Mucharom, Corporate Secretary Bank BNI melalui AFP memastikan bahwa informasi tersebut tidak ada kaitannya dengan program penyaluran kredit yang dikeluarkan oleh BNI. Kemudian, melalui AFP Aestika, Corporate Secretary Bank BRI memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar, ia juga mengimbau agar masyarakat perlu berhati-hati jika mendapatkan informasi yang berasal dari sumber yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, Bank Mandiri melalui Instagram @mandiriupdate menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoax dan tetap waspada terhadap informasi palsu yang mengatasnamakan Bank Mandiri.
Dengan demikian klaim Bank BNI, BRI, dan Mandiri Cairkan Dana 600- 1,2 juta merupakan hoaks dengan kategori Konten Palsu.
Selain itu, Bank Mandiri melalui Instagram @mandiriupdate menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoax dan tetap waspada terhadap informasi palsu yang mengatasnamakan Bank Mandiri.
Dengan demikian klaim Bank BNI, BRI, dan Mandiri Cairkan Dana 600- 1,2 juta merupakan hoaks dengan kategori Konten Palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Fathia IS.
Klaim tersebut salah. Faktanya ketiga Bank BUMN tersebut telah mengklarifikasi bahwa klaim tersebut salah. Setelah ditelusuri, informasi tersebut tidak mendasar dan tidak ada informasi yang valid terkait pernyataan tersebut.
Klaim tersebut salah. Faktanya ketiga Bank BUMN tersebut telah mengklarifikasi bahwa klaim tersebut salah. Setelah ditelusuri, informasi tersebut tidak mendasar dan tidak ada informasi yang valid terkait pernyataan tersebut.
Rujukan
[SALAH] Keluwing Memiliki “Bisa” Yang Mematikan
Sumber: facebook.comTanggal publish: 09/12/2021
Berita
Beredar sebuah informasi di Facebook yang menunjukkan foto seorang anak dan foto hewan yang setelah ditelusuri merupakan foto keluwing. Foto tersebut diklaim merupakan foto seorang anak yang meninggal karena mendapatkan gigitan dari keluwing tersebut. Keluwing dalam foto tersebut juga diklaim memiliki bisa yang mematikan.
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelusuran, informasi tersebut salah. Faktanya, keluwing adalah jenis hewan yang termasuk dalam suku Kaki Seuja (Diplopoda) dan kelas Kaki Seribu (Myrapoda), bagian pokok hewan bertungkai ruas (Arthopoda), sering disebut lelue, titinggi, atau luwing dan tidak berbahaya.
Dilansir dari Kompas, luwing tidak menggigit atau menyengat. Namun, luwing tetap memilki pertahanan kimia meski dalam jumlah yang sedikit. Umumnya, cairan kimia yang di keluaran luwing jika mengenai kulit manusia dapat ditangani dengan mencuci tangan secara menyeluruh menggunakan sabun.
Selain itu, tidak ditemukan informasi pasti mengenai detail foto anak yang dilampirkan dalam unggahan tersebut. Namun, setelah ditelusuri melalui mesin pencarian, tidak ada informasi yang menjelaskan terkait seorang anak di Provinsi Pailing yang meninggal akibat gigitan hewan keluwing berbisa.
Dengan demikian, klaim keluwing memiliki “bisa” dan membunuh melalui gigitan adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
Dilansir dari Kompas, luwing tidak menggigit atau menyengat. Namun, luwing tetap memilki pertahanan kimia meski dalam jumlah yang sedikit. Umumnya, cairan kimia yang di keluaran luwing jika mengenai kulit manusia dapat ditangani dengan mencuci tangan secara menyeluruh menggunakan sabun.
Selain itu, tidak ditemukan informasi pasti mengenai detail foto anak yang dilampirkan dalam unggahan tersebut. Namun, setelah ditelusuri melalui mesin pencarian, tidak ada informasi yang menjelaskan terkait seorang anak di Provinsi Pailing yang meninggal akibat gigitan hewan keluwing berbisa.
Dengan demikian, klaim keluwing memiliki “bisa” dan membunuh melalui gigitan adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Fathia IS.
Informasi tersebut salah. Dilansir dari Kompas, luwing tidak menggigit atau menyengat. Luwing hanya memilki pertahanan kimia dalam jumlah yang sedikit dan jika mengenai kulit manusia tidak berbahaya dan masih bisa ditangani.
Informasi tersebut salah. Dilansir dari Kompas, luwing tidak menggigit atau menyengat. Luwing hanya memilki pertahanan kimia dalam jumlah yang sedikit dan jika mengenai kulit manusia tidak berbahaya dan masih bisa ditangani.
Rujukan
Halaman: 4823/6779