• [SALAH] Pekalongan Dilanda Banjir Darah

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 07/02/2021

    Berita

    Kabar tentang banjir darah melanda pemukiman warga di Pekalongan, Jawa Tengah beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan oleh akun Facebook I Gede Ngurah Delem pada 7 Februari 2021.

    Akun Facebook I Gede Ngurah Delem mengunggah foto perumahaan atau pemukiman warga yang terendam air berwarna merah mirip darah.

    Akun Facebook I Gede Ngurah Delem kemudian mengaitkan foto tersebut dengan banjir darah yang terjadi di salah satu perumahan di Pekalongan, Jawa Tengah.

    "Foto dari kerabat di Pekalongan, Banjir darah di tambun tulang," tulis akun Facebook I Gede Ngurah Delem.

    Konten yang disebarkan akun Facebook I Gede Ngurah Delem telah 73 kali dibagikan dan mendapat 581 komentar warganet.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar banjir darah melanda pemukiman warga di Pekalongan, Jawa Tengah.

    Penelusuran dilakukan dengan menghubungi Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iskandar Fitriana Sutisna.

    Iskandar mengatakan, air berwarna merah yang membanjiri pemukiman warga di Pekalongan bukan berasal dari darah. Melainkan cairan pewarna batik.

    "Itu akibat dari cairan perwarna batik," kata Iskandar kepada Liputan6.com, Minggu (7/2/2021).

    Iskandar menjelaskan, banjir berwarna merah tersebut terjadi di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan pada Sabtu 6 Februari 2021. Menurut Iskandar, di lokasi tersebut terdapat beberapa perajin dan industri batik.

    "Cukup banyak perajin batik. Karena rumahnya terendam banjir," ucap Iskandar.

    Liputan6.com kemudian menemukan artikel yang menjelaskan lebih detail mengenai peristiwa banjir berwarna merah di Pekalongan, Jawa Tengah.

    Adalah artikel berjudul "Heboh Air Bah Banjir Berwarna Merah di Pekalongan, Ternyata ..." yang dimuat situs Liputan6.com pada 7 Februari 2021.

    Liputan6.com, Pekalongan - Kepolisian Resor Pekalongan Kota, Jawa Tengah, mengamankan pembungkus sisa obat batik yang menyebabkan air banjir berwarna merah pekat yang menggenangi permukiman warga di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Sabtu.

    Kepala Polres Pekalongan Kota AKBP Mochammad Irwan Susanto di Pekalongan, Sabtu, mengatakan air banjir yang berwana merah pekat tersebut karena obat batik yang dibungkus dalam plastik sobek dan terbawa air banjir.

    "Air genangan banjir itu disebabkan karena ada obat batik berwarna merah berasal dari industri rumah batik yang hanyut terbawa banjir. Kemudian, plastik pembungkus obat batik itu sobek sehingga menyebabkan air banjir di wilayah itu ikut berwarna merah," katanya, dikutip Antara.

    Ia yang didampingi Kepala Polsek Pekalongan Selatan Kompol Basuki Budisantosa mengatakan obat batik yang dibungkus dalam plastik itu disimpan di tempat produksi batik namun tidak diketahui jika obat batik itu hanyut terbawa air banjir.

    "Juragan (pemilik) batik kebetulan tidak mengecek tempat produksi batik karena banjir dan memang tidak ada aktivitas membatik. Obat batik itu ada yang hanyut," katanya.

    Menurut dia, polisi sudah mengamankan barang bukti sisa obat batik yang hanyut itu, yaitu sekitar satu kilogram.

    Sementara ini, kata dia, polsek belum menemukan bukti adanya unsur kesengajaan maupun orang yang sengaja mencecerkan obat batik warna merah ke genangan banjir.

    "Sementara informasi yang kami dapatkan seperti itu. Kami juga masih melakukan pemeriksaan terhadap warga yang menemukan obat batik yang hanyut itu maupun lurah setempat sebagai saksi," katanya.

    Kesimpulan

    Kabar tentang banjir darah melanda pemukiman warga di Pekalongan, Jawa Tengah ternyata tidak benar. Faktanya, air berwarna merah yang merendam pemukiman warga itu berasal dari cairan pewarna batik, bukan darah.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Kapal Tenggelam di Selat Bali pada 5 Februari 2021

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 07/02/2021

    Berita

    “Detik-detik kecelakaan di penyebrangan gilimanuk-ketapang, hari ini Jum at 5 Febr 2021”
    Kapal revalia
    Revalia
    Gilimanuk
    Kapal penyeberangan Gilimanuk tenggelam
    Kapal penyeberangan Gilimanuk tenggelam
    Detik detik kecelakaan kapal penyebrangan gilimanuk ketapang.
    Hari ini Jumat 5 feb 2021
    selat bali
    Kapal terbalik di ketapang
    Kecelakaan ferry di gilimanuk
    Kapal tenggelam di Gilimanuk
    Kecelakaan feri
    Kecelakaan penyebrangan ketapang ke Gilimanuk hari ini Jum'at tgl 5 februari 2021.
    Gilimanuk

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan WhatsApp mengenai insiden kapal tenggelam di Selat Bali pada tanggal 5 Februari 2021. Dalam pesan tersebut juga disertakan sebuah video yang merekam insiden tenggelamnya kapal tersebut.

    Berdasarkan hasil penelusuran, insiden kapal tenggelam tersebut tidak terjadi pada tanggal 5 Februari 2021, melainkan pada tanggal 4 Maret 2016 yang lalu. Video serupa telah diunggah oleh kanal YouTube ‘GAMA comnet’ pada 4 Maret 2016, dengan judul video “Video Amatir detik – detik KMP Rafelia 2 Tenggelam di selat bali_4 maret 2016”.

    Dengan demikian, pesan WhatsApp yang beredar tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
    Kapal ferry

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    [SALAH] Kapal Tenggelam di Selat Bali pada 5 Februari 2021

    Insiden kapal tenggelam tersebut tidak terjadi pada tanggal 5 Februari 2021, melainkan pada tanggal 4 Maret 2016 yang lalu.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Anies: Jakarta Macet Tak Betul Juga, Kalau Jam 2 Pagi Sepi”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 07/02/2021

    Berita

    “Komen frustasi, kyaknya stlah junjungannya Rizieq masuk penjara”

    Narasi dalam foto:

    “Anies: Jakarta Macet Tak Betul Juga, Kalau Jam 2 Pagi Sepi”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) mengunggah foto hasil tangkapan layar artikel Kumparan berjudul “Anies: Jakarta Macet Tak Betul Juga, Kalau Jam 2 Pagi Sepi” dengan disertai narasi. Unggahan tersebut telah mendapatkan atensi sebanyak 102 balasan, 171 retweet, dan 825 suka.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tangkapan layar tersebut adalah foto yang dimanipulasi dengan menghilangkan kata “canda”. Ditemukan artikel dengan tanggal terbit yang sama pada 30 Januari 2021 pada portal Kumparan berjudul “Canda Anies: Jakarta Macet Tak Betul Juga, Kalau Jam 2 Pagi Sepi”. Di dalam artikel tersebut, disebutkan bahwa Anies Baswedan sambil bercanda mengatakan jika ada warga ingin ke Jakarta bebas macet, sebaiknya datang pada pukul 2 pagi.

    “Kalau jam 2 pagi Jakarta itu sepi, jadi kalau mau bebas macet jam 2 pagi, enggak ada kendaraan di situ,” pungkas Anies.

    Dari berbagai fakta yang dijelaskan, unggahan akun Twitter Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Foto hasil suntingan. Faktanya, foto beserta judul dalam artikel Kumparan itu sudah dimanipulasi. Adapun judul asli dari artikel yang tayang pada 30 Januari 2021 itu adalah “Canda Anies: Jakarta Macet Tak Betul Juga, Kalau Jam 2 Pagi Sepi”.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Isran Noor: Kantor yang buka akan kami rudal”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 07/02/2021

    Berita

    “`kondoms ini gubernurku.. gubernur kalian gimana? 🤣🤣”

    Narasi dalam foto:

    “ISRAN NOOR: KANTOR YANG BUKA AKAN KAMI RUDAL”

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar foto tangkapan layar siaran APA KABAR INDONESIA tayang di tvOne yang menampilkan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor. Dalam foto tangkapan layar yang diunggah akun base menfess Twitter (@tubirfess) tertulis pernyataan sang gubernur yang akan merudal kantor yang buka.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tangkapan layar tersebut adalah foto yang dimanipulasi. Foto tangkapan layar itu merupakan potongan dari siaran APA KABAR INDONESIA berjudul “Gubernur Kalimantan Bantah Adanya Local Lockdown, Isran Noor: Jangan Suka Adu Domba! | AKIP” yang tayang di tvOne pada 18 Maret 2020. Tulisan yang seharusnya terlihat, yaitu “ISRAN NOOR GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR”.

    Selain itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kaltim Muhammad Faisal mengonfirmasi bahwa pernyataan Isran Noor yang akan rudal kantor yang buka adalah hoaks.

    “Untuk hoax pertama yang memuat statement gubernur Kaltim akan rudal kantor yang buka pada Sabtu-Minggu itu tidak benar, kami sudah klarifikasi langsung kepada tvOne dan dijawab tidak benar ada tayangan seperti itu. Gambar itu telah melalui proses editing dan telah beredar yang menampilkan foto Gubernur saat wawancara dengan tvOne dalam program Apa Kabar Indonesia dengan statement Gubernur, ‘Kalau ada kantor yang buka akan kami rudal’,” tegas Faisal.

    Dari berbagai fakta yang telah dijelaskan, unggahan akun base menfess Twitter (@tubirfess) dapat dikategorikan sebagai Konten Parodi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Foto hasil suntingan. Faktanya, tulisan pada siaran yang tayang di tvOne pada 18 Maret 2020 itu adalah “ISRAN NOOR GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR”.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini