• [SALAH] Video “Anda Harus Tahu Kebenaran ada Jarum Suntik/Spuit Palsu Dipersiapkan untuk Para Pemimpin Dunia”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/02/2021

    Berita

    Akun Jend Widodo Purbalingga (fb.com/jendwidodo.purbalingga) pada 15 Januari 2021 mengunggah sebuah video ke grup PASUKAN ELITE INDONESIA dengan narasi sebagai berikut:
    “Anda Harus Tahu Kebenaran ada Jarum Suntik/Spuit Palsu Dipersiapkan untuk Para Pemimpin Dunia”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa ada video bukti adanya jarum suntik atau spuit palsu yang disiapkan untuk para pemimpin dunia adalah klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, alat suntik yang terlihat dalam video itu hanyalah alat peraga untuk film yang merupakan potongan dari video milik Scott Reeder, ahli alat peraga untuk film dan serial televisi. Dua video lainnya yang digunakan di unggahan menyesatkan sebenarnya memperlihatkan tokoh masyarakat disuntik vaksin influenza di tahun 2019 bukan vaksin Covid-19.

    Dilansir dari AFP, video pertama sebenarnya menunjukkan ahli pembuat prop Scott Reeder yang memperlihatkan bagaimana jarum suntik yang bisa ditarik masuk dan prop pentas lainnya di video ini, yang diunggah pada tanggal 2 September 2020 di akun TikToknya. Dia juga mengunggah video yang sama di akun Instagramnya pada tanggal 15 September 2020.

    Dilansir dari Tempo, Scott Reeder adalah ahli prop atau alat peraga untuk film dan serial televisi. Dalam video ini, Reeder memperlihatkan sejumlah alat peraga, yakni alat suntik, pisau, dan alat pemecah es. Reeder telah bergelut dengan alat peraga sejak 1989, ketika ia berusia 19 tahun. Pada 2001, dia menjadi master alat peraga bersertifikat, yang berarti dia mengawasi akuisisi dan penggunaan alat peraga untuk film dan acara televisi besar.

    Video Reeder lalu dipotong dan digantikan video kedua dengan teks yang berbunyi: “Suntikan palsu ini telah dilaku(k)an kepada beberapa pemimpin dunia untuk meyakinkan masy(a)rakat agar mau disuntik vaksin covid-19.”

    Berdasarkan penelusuran Tempo, video ini merupakan potongan dari video berita yang ditayangkan oleh CP24, stasiun televisi Kanada yang berbasis di Toronto, Ontario, pada 15 Desember 2020. Video tersebut memperlihatkan dimulainya program vaksinasi Covid-19 di Kanada. Terdapat sejumlah orang yang menerima suntikan vaksin Covid-19, salah satunya seorang wanita berbaju merah muda. Namun, dalam video ini, terlihat dengan jelas bahwa jarum suntik menembus lengan wanita berbaju merah muda itu.

    Wanita berseragam merah muda dalam video tersebut diidentifikasi sebagai Cecile Lasco, pekerja pendukung dari The Rekai Centre, fasilitas perawatan jangka panjang.

    Video kedua itu juga dipotong dan lalu menampilkan video ketiga yang memperlihatkan Christine Elliott, menteri kesehatan provinsi Ontario di Kanada.

    Teks dalam bahasa Inggris yang ditempelkan ke video jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berbunyi: “Menteri Kesehatan Ontario Mempromosikan Vaksin Flu… Tetapi kenapa dia cekikikan … lol soalnya JARUMNYA PALSU.” Video sebenarnya direkam di tahun 2019 dan memperlihatkan Elliot menerima suntikan flu rutin, bukan vaksin Covid-19.

    Video ini pernah dimuat oleh CTV News dalam beritanya yang berjudul “Ontarians urged to get their flu shots this year”. Elliott pun pernah mengunggah foto ketika ia menerima suntikan vaksin flu pada 30 Oktober 2019 tersebut di akun Twitter pribadinya. Ia menerima vaksinasi itu di Apotek Rexall, Women’s College Hospital.

    Setahun sebelumnya, Elliott juga menerima suntikan vaksin flu. Video ketika Elliott menjalani vaksinasi flu ini pernah diunggah oleh Ontario News Now pada 30 Oktober 2018. Dalam video tersebut, terlihat dengan jelas jarum dari alat suntik yang digunakan untuk Elliott.

    Video ketiga itu kemudian terpotong dan digantikan oleh adegan para pembawa acara dari Fox & Friends, acara berita pagi di jaringan Fox News yang berbasis di AS, mendapatkan vaksinasi.

    Teks dalam bahasa Inggris di adegan di video itu diterjemahkan ke bahasa Indonesia sebagai: “Jangan merasa bersalah Canucks. Pembawa acara Fox news Brian Kilmeade terjebak dalam penipuan yang sama.”

    Foto pembawa acara Fox News Brian Kilmeade saat divaksinasi tersebut merupakan gambar tangkapan layar dari video berita yang ditayangkan oleh Fox News pada 16 September 2019. Video ini juga memperlihatkan ketika Kilmeade menerima suntikan vaksin flu, bukan vaksin Covid-19. Dalam video itu, terlihat dengan jelas jarum dari alat suntik yang digunakan untuk Klimeade.

    Kesimpulan

    Alat suntik yang terlihat dalam video itu hanyalah alat peraga untuk film yang merupakan potongan dari video milik Scott Reeder, ahli alat peraga untuk film dan serial televisi. Dua video lainnya yang digunakan di unggahan menyesatkan sebenarnya memperlihatkan tokoh masyarakat disuntik vaksin influenza di tahun 2019 bukan vaksin Covid-19.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video “Cawapres USA Kamala Harris disuntik va*sin disiarkan live di TV, Sadarlah Kebohongan sedang di lancarkan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/02/2021

    Berita

    Akun Komandan Sarges She Halilintar (fb.com/komandan.halilintar) pada 1 Januari 2021 mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “Sadarlah Kebohongan sedang di lancarkan ke publik!!!
    Reposted from @truthhunterid Tonton baik baik!
    Perawat ketauan blunder
    Silahkan simpulkan sendiri
    Cawapres USA Kamala Harris disuntik va*sin disiarkan live di TV
    _________________________________________
    Follow
    @truthhunterid
    @truthhunterid
    _________________________________________

    #teluuur #vivalaresistance #covid19 #truthhunterid #tolakvaksin #joebiden #tolaknewworldorder #vaksincorona #tolak5g #gagalkannewworldorder #conspiracy #globalisasi #faktakonspirasi #donaldtrump #FuckNWO #pfizer #moderna #sinovac #pongrekundharma88#BebaskanJRXSID#savejrxsid #billgates#jrxmeme #fakepandemic #scamdemic #plandemic2020 #newworldorderagenda#bentapper”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa video momen ketika Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menerima suntikan vaksin Covid-19 dari seorang petugas medis adalah bukti bukti kebohongan vaksinasi Covid-19 karena petugas medis itu terlihat melipat sebuah bagian yang terdapat di alat suntik dengan bantuan pegangan kursi yang diduduki Harris adalah klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bagian berwarna merah muda yang terdapat di ujung alat suntik yang dilipat oleh petugas medis itu merupakan sebuah mekanisme keamanan pada alat suntik. Bagian ini berfungsi untuk melindungi pasien atau petugas medis dari cedera dan infeksi. Alat suntik berpengaman telah digunakan secara luas selama lebih dari satu dekade.

    Dilansir dari Tempo, video tersebut memperlihatkan momen ketika Wapres AS Kamala Harris menerima vaksin Covid-19 pada 29 Desember 2020 dan disiarkan oleh sejumlah media. Salah satu media yang pernah mengunggah video itu adalah CNN, yakni ke kanal YouTube resminya. Menurut keterangan video tersebut, diketahui bahwa saat itu Harris menerima dosis pertama vaksin Moderna.

    Video yang sama, dengan kualitas yang lebih baik, juga pernah diunggah ke YouTube oleh VOA News pada 30 Desember 2020. Dalam keterangannya, tertulis bahwa Harris, pada 29 Desember 2020, menerima dosis pertama vaksin Moderna di depan media secara langsung sebagai bagian dari upaya untuk meyakinkan publik AS bahwa vaksinasi itu aman. “Itu mudah! Terima kasih. Saya hampir tidak merasakannya,” kata Harris setelah menerima vaksin.

    Namun, dalam video berkualitas tinggi yang dipublikasikan VOA News ini, ketika petugas medis mencabut bagian penutup alat suntik, terlihat secara jelas bahwa terdapat jarum di alat suntik tersebut. Setelah vaksin disuntikkan, petugas medis itu memang tampak melipat sebuah bagian yang terdapat di ujung alat suntik dengan bantuan lengan kursi yang diduduki Harris. Bagian alat suntik yang dilipat itu berwarna merah muda.

    Tapi, seperti dilansir dari France24, bagian alat suntik berwarna merah muda yang tampak berbahan plastik itu merupakan sebuah mekanisme keamanan. Bagian tersebut membantu memastikan bahwa baik pasien atau petugas medis tidak melukai dirinya sendiri secara tidak sengaja akibat jarum suntik selama proses penyuntikan.

    Penjelasan serupa dimuat oleh World Today News, yang mengutip AFP. Bagian berwarna merah muda itu sebenarnya adalah mekanisme keamanan yang sudah cukup umum diterapkan dalam alat suntik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun merekomendasikan penggunaan bagian semacam ini yang “menekan dan menutup jarum suntik sepenuhnya setelah proses penyuntikan” untuk mencegah pengguna melukai dirinya sendiri secara tidak sengaja dan akhirnya membuat dirinya terpapar risiko infeksi.

    Sebelum Kamala Harris menjalani vaksinasi Covid-19, pada pertengahan Desember 2020, isu mengenai jarum palsu ini telah beredar, terutama sejak vaksin Covid-19 diluncurkan di Inggris dan AS. Salah satunya adalah klaim yang dilengkapi dengan video milik BBC yang memperlihatkan vaksinasi Covid-19. Video tersebut diklaim sebagai “bukti” alat suntik yang digunakan untuk vaksinasi palsu.

    Menurut penjelasan BBC, rekaman tersebut menunjukkan petugas medis yang menggunakan alat suntik berpengaman, di mana jarum suntik dimasukkan ke dalam bagian tubuh alat suntik setelah digunakan. Alat suntik berpengaman telah digunakan secara luas selama lebih dari satu dekade. Mekanisme keamanan yang diterapkan dalam alat suntik itu melindungi petugas medis dan pasien dari cedera dan infeksi.

    Kesimpulan

    Bagian berwarna merah muda yang terdapat di ujung alat suntik yang dilipat oleh petugas medis itu merupakan sebuah mekanisme keamanan pada alat suntik. Bagian ini berfungsi untuk melindungi pasien atau petugas medis dari cedera dan infeksi. Alat suntik berpengaman telah digunakan secara luas selama lebih dari satu dekade.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video “Viralkan ini kelakuan perempuan laknat thd pembatu”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 01/02/2021

    Berita

    “Viralkan ini kelakuan perempuan laknat thd pembatu kalau ada keluarga yang tdk punya pekerjaan jangan mau jadi pembatu kasihan kalau di perlakukan gini. Tolong sebar kalau tau ini biar segera di tangkap pelakunya”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar video yang diklaim sebagai aksi penganiayaan terhadap seorang asisten rumah tangga perempuan. Dalam video tersebut tampak beberapa perempuan menganiaya seorang perempuan lainnya.

    Berdasarkan hasil penelusuran, aksi penganiayaan tersebut bukan penganiayaan terhadap seorang pembantu. Aksi penganiayaan itu terjadi di Kalimantan Selatan lantaran kecemburuan antar teman.

    Dilansir dari kompas.com, Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, AKP Alfian Tri Permadi, mengatakan bahwa, saat dimintai keterangan oleh polisi pelaku mengaku menganiaya korban, AND (17) dilatar belakangi cemburu karena korban kerap berhubungan dengan kekasih salah satu pelaku. “Korban sering menghubungi pacar mereka masing-masing. Itu yang membuat emosi mereka memuncak hingga melakukan penganiayaan,” ungkap AKP Alfian Tri Permadi kepada wartawan, Jumat (28/1/2021).

    Antara korban dan para pelaku kata Alfian memang saling berteman. Selain karena cemburu, yang membuat para pelaku dendam dan emosi karena korban juga sering memakai baju pelaku tanpa meminta izin. “Pelaku ada dendam dengan korban karena korban sering memakai baju salah satu pelaku tanpa memberitahu,” jelasnya.

    Ternyata, tidak hanya korban yang masih di bawah umur. Tiga pelaku juga ternyata masih di bawah umur, mereka masing-masing berinisil RM (16), AN (14) dan FTR (16). Namun kata Alfian, korban kini mengalami trauma usai dianiaya oleh para pelaku. “Pemeriksaan didampingi psikolog ya, sama sama kita ketahui, korban traumatik pasca kejadian,” tambahnya.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten sebaran Whatsapp tersebut masuk ke dalam kategori Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Bukan video penganiayaan terhadap seorang asisten rumah tangga. Video itu merupakan perundungan terhadap perempuan yang dilakukan antar teman karena kecemburuan. Kejadian terjadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kejadian itu sudah ditangani pihak kepolisian.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] SMS Berhadiah Cek Rp35.000.000 Dari BRI

    Sumber: Tautan
    Tanggal publish: 01/02/2021

    Berita

    “Nasabah BRI Yth !!! Nomor Rek BRI Anda Mendapat CEK Rp.35.000.000,-. NO.UNDI Anda (789789) Info Jelas Di

    https://bit[dot]ly/BRI-BritAma2021“

    Hasil Cek Fakta

    Beredar SMS yang menyatakan penerima SMS akan mendapatkan cek sebesar Rp35.000.000 dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dalam SMS tersebut juga terdapat tautan beralamatkan https://bit[dot]ly/BRI-BritAma2021.

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa SMS tersebut bukan berasal dari pihak BRI karena tautan dalam SMS tersebut bukan laman resmi milik BRI. Adapun, laman resmi milik BRI ialah https://bri.co.id/. Isu serupa SMS tersebut sudah pernah diperiksa faktanya di turnbackhoax.id dengan artikel berjudul [SALAH] “Pemberitahuan pemenang undian bank BRI”.

    Selain itu, pihak BRI sudah pernah mengimbau terkait SMS yang mengatasnamakan BRI tersebut pada tahun 2017. Corporate Secretary Bank BRI Hari Siaga Amijarso mengimbau dan mengingatkan para nasabahnya agar selalu berhati-hati terhadap keamanan simpanannya.

    “Ketika terjadi penipuan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, bukan hanya nasabah saja yang dirugikan, akan tetapi bank juga ikut dirugikan karena menodai citra dan reputasi yang bisa menyebabkan kepercayaan nasabah untuk menyimpan uangnya di bank menjadi menurun,” ujar Hari Siaga.

    Apabila mendapatkan informasi memenangkan hadiah dalam jumlah besar, hendaknya masyarakat tidak terburu buru mempercayainya. Sebaliknya, nasabah mesti segera mencari kebenaran akan informasi tersebut. Modus yang selama ini terjadi yakni nasabah mendapatkan sms dari nomor tidak dikenal dan kemudian diharapkan mentransfer sejumlah uang sebagai persyaratan agar hadiah tersebut dapat dikirimkan atau dicairkan.

    Modus ini sebenarnya modus lama namun masih sering saja terjadi. “Nasabah jangan mudah percaya begitu saja. Apabila mendapatkan info terkait pengumuman hadiah bisa menghubungi kantor BRI terdekat atau bisa mengakses website resmi Bank BRI yakni www.bri.co.id,” imbuh Hari Siaga.

    Selain itu, Bank BRI juga memiliki akun twitter resmi yakni @promo_bri, @kontakBRI dan @BANKBRI_ID, akun facebook resmi BANK BRI dan instagram @bankbri_id. Apabila ada media sosial lain maupun web yang mengatasnamakan Bank BRI bisa dipastikan hal tersebut merupakan indikasi penipuan.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten SMS mengatasnamakan BRI itu masuk ke dalam kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    SMS yang beredar mengenai cek sebesar Rp35.000.000 dari BRI bukan berasal dari BRI. Selain itu, tautan dalam SMS tersebut tidak mengarahkan ke laman resmi milik BRI. Laman resmi milik BRI beralamatkan https://bri.co.id/.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini