• [SALAH] Surat Laporan Kasus Korupsi Anies Baswedan yang Dihilangkan KPK RI Ditemukan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/02/2021

    Berita

    “Comot dari twitter pemilik akun @KanjengRaden
    Di Cuitan akun tersebut mengunggah Surat Tanda Bukti Penerimaan Laporan tindak pidana korupsi.
    Dalam keterangan laporan tersebut, Anies Baswedan ditulis sebagai terlapor dengan status mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
    Netizen Pemilik Akun @KanjengRaden dalam cuitannya menyebut surat laporan tersebut dihilangkan dengan sengaja atau disembunyikan oleh pihak KPK, tak hanya itu ,Netizen tersebut juga menulis kritis keras pada lembaga anti Rasua Tersebut.
    TERGERUS SOSIAL MEDIA, TEMPO KEJANG – KEJANG….
    Miris banget lembaga Anti Rasua, ada laporan tapi di endapkan, atau dihilangkan atau di umpetinnnn….
    Ini kasus memang sudah lama banget, tapi kita mohon @officialKpk, jangan bungkam, karena ada duit disana yg di korupsi, menurut laporon tersebut.
    #kpkpilihkasih
    #tangkapaniesbaswedan
    #hukummatikoruptor”

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar di media sosial Facebook sebuah informasi yang diunggah oleh akun Paijem terkait surat tanda bukti penerimaan laporan tindak pidana korupsi. Dalam keterangan laporan tersebut, Anies Baswedan ditulis sebagai terlapor dengan status mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, KPK diklaim menghilangkan bukti laporan kasus korupsi Anies Baswedan.

    Faktanya, Klaim bahwa KPK menghilangkan bukti laporan korupsi yang dilakukan Anies Baswedan tidak benar, KPK telah menerima bukti laporan tersebut sejak 2017 dan masih ditelaah untuk diketahui apakah benar ada indikasi korupsi yang dilakukan Anies Baswedan atau tidak benar seperti yang dilaporkan.
    Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook terkait hilangnya bukti surat laporan kasus korupsi Anies Baswedan yang dihilangkan KPK tersebut tidak benar, surat laporan tersebut telah diterima pada tahun 2017 dan masih ditelaah untuk menemukan bukti sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).

    Informasi yang salah, surat laporan kasus korupsi Anies Baswedan tidak hilang. KPK sudah menerima bukti laporan tersebut sejak tahun 2017 dan masih dalam proses telaah.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Pesan Berantai “Paradox vaksin”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 02/02/2021

    Berita

    “Paradox vaksin , urusan Covid nga akan pernah selesai

    Jika saya divaksinasi, Pertanyaan Kepada : Kementerian Kesehatan RI DPR RI, Presiden, IKATAN DOKTER INDONESIA (IDI) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) World Health Organization (WHO), International Criminal Court – ICC Universal Declaration of Human Rights

    1.- Bisakah saya berhenti memakai masker?

    * Tidak …”

    (Salinan narasi selengkapnya di bagian CATATAN.

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER mengedarkan narasi yang tidak berdasarkan fakta sehingga menyebabkan kesimpulan yang keliru.

    PublicHealth: “BAGAIMANA VAKSIN BEKERJA

    Vaksin bekerja dengan melatih sistem kekebalan untuk mengenali dan memerangi patogen, baik virus maupun bakteri. Untuk melakukan ini, molekul tertentu dari patogen harus dimasukkan ke dalam tubuh untuk memicu respons imun.

    Molekul ini disebut antigen , dan ada di semua virus dan bakteri. Dengan menyuntikkan antigen ini ke dalam tubuh, sistem kekebalan dapat dengan aman belajar mengenalinya sebagai penyerang yang bermusuhan, memproduksi antibodi, dan mengingatnya untuk masa depan. Jika bakteri atau virus muncul kembali, sistem kekebalan akan segera mengenali antigen dan menyerang secara agresif sebelum patogen dapat menyebar dan menyebabkan penyakit.”

    CDC: “Cara Kerja Vaksin COVID-19

    Vaksin COVID-19 membantu tubuh kita mengembangkan kekebalan terhadap virus penyebab COVID-19 tanpa kita harus terserang penyakit. Berbagai jenis vaksin bekerja dengan cara yang berbeda untuk menawarkan perlindungan, tetapi dengan semua jenis vaksin, tubuh memiliki persediaan limfosit T “memori” serta limfosit B yang akan mengingat cara melawan virus itu di masa depan. .

    Biasanya dibutuhkan waktu beberapa minggu bagi tubuh untuk memproduksi limfosit-T dan limfosit-B setelah vaksinasi. Oleh karena itu, ada kemungkinan seseorang tertular virus penyebab COVID-19 sebelum atau setelah vaksinasi dan kemudian jatuh sakit karena vaksin tidak mempunyai cukup waktu untuk memberikan perlindungan.

    Terkadang setelah vaksinasi, proses pembentukan kekebalan bisa menimbulkan gejala, seperti demam. Gejala ini normal dan merupakan tanda bahwa tubuh sedang membangun kekebalan.”

    KGW8: “4. Narasi palsu tentang perusahaan farmasi dan tokoh masyarakat yang mendapatkan keuntungan dari vaksin

    Banyak klaim palsu yang mengaitkan vaksin COVID-19 dengan korupsi “farmasi besar”. Sebaliknya, vaksin terkemuka sebagian besar didanai oleh pemerintah dan organisasi nirlaba, yang telah menjanjikan miliaran dolar untuk dosis dengan harga yang ditentukan.

    Dalam waktu dekat, perusahaan akan fokus untuk memenuhi pesanan tersebut dengan cepat, daripada menghasilkan keuntungan besar. Tidak jelas seperti apa lanskap vaksin akan terlihat setelah ini.”

    Kesimpulan

    Fungsi vaksin adalah untuk melatih sistem kekebalan tubuh, BUKAN untuk obat. Antigen (molekul tertentu dari patogen) dimasukkan ke dalam tubuh untuk memicu respons imun, agar dapat mengenali dan memerangi patogen (virus maupun bakteri). Dengan cukup banyak orang yang diimunisasi maka peluang untuk berjangkitnya penyakit menjadi sangat rendah, karena tidak ada cukup inang yang digunakan oleh patogen untuk berkembang.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “test Ge Nose C19, Mudah n murah. Rp 15 rb, 10 detik, akurasi 99,9%. Gak hrs swab, gak hrs diambil darah”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/02/2021

    Berita

    Akun Budi R (fb.com/budi.r.357622) pada 30 Januari 2021 membagikan informasi sebagai berikut:

    “Mulai tgl 5 Feb’21 di station dan bandara dan tempat2 umum dikenakan biaya Rp 5 rb sd 10 rb per org per 1x test..Ge Nose C19
    Ternyata Indonesia ngga kalah… Merdeka!!!! Luar biasaa!!!!
    Tes covid jadi simpel. Mudah n murah. Rp 15 rb, 10 detik, akurasi 99,9%. Gak hrs swab, gak hrs diambil darah. Terimakasih UGM, nuwun sanget dosen UGM, Dr Kuwat Triyana (lahir 1977) penemu GeNos pengendus Covid-19. Indonesia Bisa”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa alat pendeteksi Covid-19 buatan UGM, GeNose dapat mendeteksi Covid-19 dalam 10 detik adalah klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan 10 detik. Ketua Tim Pengembang GeNose dari UGM Kuwat Triyana, mengatakan setiap tes membutuhkan waktu tiga menit, termasuk pengambilan napas. Kuwat juga menyatakan, apabila dari GeNose hasilnya positif tetap harus melakukan PCR.

    Pemakaian alat pendeteksi COVID-19 GeNose di stasiun-stasiun kereta api memang akan diterapkan pada 5 Februari 2021. Hanya saja, alat penapisan dan diagnostik itu, seperti terdapat dalam halaman infografik, dapat mendeteksi Covid-19 dalam waktu 80 detik.

    Dilansir dari Kompas, Kuwat menjabarkan setiap prosesnya sebagai berikut:

    “Kalau sampel napas sudah dicolokkan ke mesin GeNose, kita butuh 2 detik untuk proses baseline, lanjut 40 detik proses sensing dan 3 detik decision, sehingga totalnya 45 detik. Kalau ditambah dengan ambil napas ya kira-kira butuh 3 menit termasuk flushing untuk membersihkan ruang sensor,” ujarnya.

    Durasi tiga menit termasuk pengambilan napas itu disampaikan Kuwat setelah GeNose mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI.

    Kuwat menambahkan, biaya tes Covid-19 dengan GeNose tersebut antara Rp 15.000 hingga Rp 25.000. Namun demikian, lanjut Kuwat, apabila ada yang mematok lebih dari Rp 25.000, hal itu mungkin karena ada layanan ekstra yang diberikan.

    “Kalau ada yang lebih dari Rp 25.000, mungkin ada tambahan layanan,” terang Kuwat.

    Sementara itu, disebutkan dalam narasi bahwa akurasi GeNose mencapai 99,9 persen. Kuwat menyebutnya itu bagian dari cita-cita yang diharapkan. Akan tetapi, saat ini akurasi GeNose tak setinggi seperti yang dinarasikan.

    “Akurasi 99,9 itu cita-citanya, tapi saat ini sekitar 95 persen,” kata Kuwat.

    Dia menambahkan, saat ini GeNose telah mulai digunakan di delapan rumah sakit, klinik kesehatan, beberapa perusahaan, dan banyak perkantoran milik pemerintah.

    Kesimpulan

    BUKAN 10 detik. Ketua Tim Pengembang GeNose dari UGM Kuwat Triyana, mengatakan setiap tes membutuhkan waktu TIGA MENIT, termasuk pengambilan napas. Kuwat juga menyatakan, apabila dari GeNose hasilnya positif tetap harus melakukan PCR.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • SALAH] Anies Raih Piala Lomba Mewarnai

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 02/02/2021

    Berita

    Juara lomba mewarnai anak anak Tingkat Kecamatan seluruh DKI Tahun 2021. – Selalu saja Anies yg juara nya, kasihan anak-anak jatah nya diserobot..

    Hasil Cek Fakta

    Beredar di media sosial Twitter @Thalomoan1 pada (24/01/21) , mengunggah sebuah foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memegang piala juara mewarnai disamping dua anak kecil yang masing-masing memegang lukisannya, dengan narasi “Juara lomba mewarnai anak anak Tingkat Kecamatan seluruh DKI Tahun 2021. – Selalu saja Anies yg juara nya, kasihan anak-anak jatah nya diserobot.”. Unggahan tersebut mendapat 26 retweets, 173 likes, dan 26 komentar.

    Dari penelusuran diketahui foto tersebut merupakan hasil suntingan dari dua sumber foto yang berbeda. Cuplikan foto Anies terdapat pada unggahan akun Instagram resminya “@aniesbaswedan”, yang memposting foto sedang menerima penghargaan atas terpilihnya kembali DKI Jakarta meraih penghargaan Top Digital Award 2020 Selasa(22/12/20). Sedangkan cuplikan foto dua anak kecil memegang lukisannya merupakan potongan dari sebuah foto yang berasal dari www.lenterapendidikan.com, dengan judul artikel “TKIT Dan SDIT Rabbani Juara Lomba Mewarnai” terbit pada Kamis(22/08/19).

    Pada foto aslinya, Anies Baswedan memegang piala “Top Digital Award” di tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya memegang penghargaan “Top Leader On Digital Implementation 2020”.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rahmah An Nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).

    Foto Anies raih piala mewarnai merupakan hasil suntingan dari dua foto dari akun Instagram “@aniesbaswedan”, yakni foto Anies memegang dua penghargaan dari Top Digital Award 2020 pada Selasa(22/12/20) dan foto dua anak kecil dalam lenterapendidikan.com, dengan judul “TKIT Dan SDIT Rabbani Juara Lomba Mewarnai”, terbit pada Kamis(22/0819).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini