• [SALAH] Pramugari Pesawat SJ182 Menangis Karena Firasat Sebelum Pesawat Jatuh

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/02/2021

    Berita

    Hujan siang malam mendakan tangisan korban Ucapan terakhir sang pramugari saat dlm sj182
    Sebelum tragedi terjadi sdh punya pirasat damai d syurga ya dekk

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook bernama Dèdý Pèsòña II mengunggah sebuah video yang memperlihatkan seorang pramugari yang menangis di dalam pesawat. Dalam unggahan tersebut dijelaskan bahwa pramugari tersebut menangis karena sudah memiliki firasat akan tragedy SJ182.

    Setelah ditelusuri, perempuan dalam video tersebut bernama Kimberly Angelica Angcay seorang pramugari maskapai Cebu Pacific yang merekam penerbangan terakhirnya karena pengurangan pekerja pada maskapai tersebut. Angelica mengunggahnya di akun Tiktoknya dan memberi keterangan bahwa itu merupakan potongan vlog terakhirnya sebagai pramugari maskapai tersebut. Video tersebut diunggah pada tanggal 24 Oktober 2020 lalu.

    Beberapa hal yang dapat menguatkan bahwa itu merupakan pramugari Filipina adalah logo yang terdapat di belakang wanita yang ada dalam video tersebut merupakan logo maskapai Cepu Pacific bukan logo Sriwijaya Air. Selain itu, wanita dalam video tersebut mengucapkan bahasa Tagalog (Filipina) yang artinya “Guys, penerbangan ini sangat berat (secara emosional) buat aku.”

    Sehingga klaim mengenai pramugari SJ182 yang menangis karena mendapat firasat tragedi pesawat hilang termasuk hoaks dengan kategori konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)

    Klaim tersebut salah. Faktanya video tersebut merupakan video pramugari Filipina yang menangis karena saat itu merupakan penerbangan terakhirnya sebelum pengurangan pekerja maskapai Cebu Pacific.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Potensi Gempa Dahsyat Akibat Pergerakan Sesar Lembang pada Awal 2021

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 01/02/2021

    Berita

    Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi potensi gempa dahsyat pergerakan Sesar Lembang pada awal 2021.

    Informasi potensi gempa dahsyat pergerakan Sesar Lembang pada awal 2021, beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

    Berikut isinya:

    "Pemberitahuan

    BMKG Meminta Warga Bandung, Cimahi Bandung Barat Padalarang Lembang

    WASPADA, Gempa Dahsyat Mengintai Akibat Gerakan Sesar Lembang

    DESKJABAR-Warga Jawa Barat, khususnya dan warga Bandung, Cimahi

    Bandung Barat padalarang Lembang tidak ada salahnya untuk meningkatkan

    kewaspadaan tinggi akan terjadinya gempa bumi besar. Pasalnya diprediksi

    akan terjadi potensi dahsyatnya pergerakan

    Sesar Lembang pada awal tahun 2021 ini

    Innalillahi"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi potensi gempa dahsyat pergerakan Sesar Lembang pada awal 2021, dengan meminta konfirmasi pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, informasi potensi dahsyatnya pergerakan Sesar Lembang pada awal 2021 adalah hoaks.

    "Super hoax," kata Daryono, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Minggu (31/1/2021).

    Menurut Daryono, pontensi pergerakan Sesar Lembang memang ada. Namun, untuk perdiksi pergerakan terjadi pada awal 2021 tidak benar.

    "Potensi iya tapi untuk 2021 bohong," tegasnya.

    Daryono mengungkapkan, kekuatan dan waktu pergerakan Sesar Lembang belum dapat diprediksi.

    "Iya (belum dapat diprediksi)," tutupnya.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi potensi gempa dahsyat pergerakan Sesar Lembang pada awal 2021 tidak benar.

    Potensi pergerakan memang ada. Namun, sampai saat ini belum bisa diprediksi waktu dan kekuatannya.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Nintendo Gugat Bocah Pembuat Konsol Kardus

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 01/02/2021

    Berita

    Sebuah postingan viral sejak akhir Desember 2021. Postingan itu mengklaim pemilik Nintendo , Doug Bowser menggugat bocah berusia 9 tahun, Paco Gutierrez sebesar 200 dolar AS (Rp 2,8 triliun) karena membuat konsol permainan dari kardus.

    Dalam unggahan viral tersebut pihak Nintendo terbang ke Venezuela untuk menuntut Paco dan keluarganya yang membuat konsol game. Pihak Nintendo diklaim berencana memberikan gugatan.

    Begini narasinya:

    "Paco Gutierrez, 9 tahun, selalu menginginkan Nintendo tetapi tidak mampu membelinya. Menggunakan kreativitasnya dan dengan bantuan pamannya, dia membuat permainan karton Super Mario, mempostingnya di YouTube dan videonya menjadi viral.

    Berkat videonya, CEO Nintendo Doug Bowser secara pribadi pergi ke Venezuela untuk memberikan perintah Cease and Desist kepada Paco dan menuntut keluarganya sebesar 200 juta dolar."

    Hasil Cek Fakta

    Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan pencarian gambar terbalik, Yandex. Hasil penelusuran ada banyak media yang memberitakan klaim ini.

    Salah satu penelusuran mengarahkan ke situs Mirror dalam artikel berjudul: "Ingenious youngster creates Game Boy out of cardboard and bottle tops so he can play his home-made Super Mario". Artikel ini dipublikasikan pada 8 Agustus 2018.

    Dalam artikel tersebut, bocah laki-laki asal Venezuela itu bukan bernama Paco, tapi Ruben. Ruben memposting video kreasinya ke media sosial pada 2018.

    Ruben menciptakan konsol permainan dengan benda-benda yang dia temukan di rumahnya. Benda-benda yang ditemukannya untuk membuat konsol permainan itu kardus dan tutup botol.

    Kemudian, hasil penelusuran juga mengarahkan ke situs USA Today dalam artikel berjudul: "Fact check: Nintendo did not sue 9-year-old boy for creating cardboard console".

    Dalam artikel tersebut, USA Today meminta konfirmasi dari Nintendo. Pada 29 Januari 2021, perusahaan game yang berbasis di Amerika Serikat itu menjawab pertanyaan USA Today. Pihak Nintendo tidak membenarkan klaim netizen.

    Kesimpulan

    Klaim Nintendo menggugat bocah berusia 9 tahun karena menciptakan konsol permainan dari kardus sebesar Rp 2,8 triliun merupakan informasi yang salah.

    Nintendo telah membantahi klaim itu. Faktanya, foto bocah bermain dengan konsol yang terbuat dari kardus itu sudah ada sejak Agustus 2018.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Dua Kekasih Tidak Lepas Berpelukan Setelah Berhubungan Intim di Jalan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 31/01/2021

    Berita

    Ado ado ajo jaman sekarang ni
    Tidak bisa lopas
    Begempet gempet
    Uang GiLooo

    Gancet
    Pasangan Gancet

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook bernama Aar Qus pertama kali mengunggah video yang direkam di Jalan Batu Bara, Sumatera Barat. Video tersebut memperlihatkan sepasang kekasih yang sedang diangkut ke mobil polisi karena tidak lepas berpelukan di tengah jalan, beredar informasi bahwa kedua sejoli tersebut habis berhubungan intim.

    Setelah ditelusuri, Kapolsek Labuhan Ruku AKP Jagani Sijagat menjelaskan keduanya tidak berhubungan intim seperti narasi yang banyak beredar.

    Mulanya, mereka berpelukan di tengah jalan hingga mobil polisi tiba. Ketika ditarik satu sama lain tidak ingin dilepas.

    “Iya benar, kedua orang tesebut terdiri dari pria dan wanita sedang berpelukan tidak mau dipisahkan. Sehingga kami bawa ke Polsek, untuk kami berikan nasehat, kami beri pakaian baru, kami beri makan,” kata AKP Jagani Sijabat.

    Jagani menjelaskan bila perempuan masih memiliki keluarga namun sudah sebulan pergi dari rumah. Sedangkan, laki-lakinya memang hilang akal dan sering berada di lokasi tersebut.

    Sehingga, klaim mengenai sepasang kekasih yang berpelukan di tengah jalan setelah berhubungan intim merupakan hoaks dengan kategori konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)

    Faktanya, keduanya hanya berpelukan dan tidak ingin dipisahkan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini