Keliru, Struktur Pagar Laut Tangerang Sebagai Metode Reklamasi Alami
Sumber:Tanggal publish: 25/01/2025
Berita
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menduga bahwa struktur pagar laut Tangerang dibuat agar terbentuk daratan hasil sedimentasi sebagai lahan reklamasi alami. Ia menyebut luas daratan di tengah-tengah laut yang dapat terbentuk akibat dikelilingi struktur pagar hingga mencapai 30 hektare.
Hal itu disampaikan Sakti dalam jumpa pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, usai menghadap Presiden Prabowo Subianto, Senin, 20 Januari 2025, seperti dikutip dari Antara, dan dipublikasikan oleh Tempo. Pagar laut sepanjang 30,16 km sejauh 500-an meter itu, ramai diperbingkan di media sosial sejak Januari 2025, hingga akhirnya Kementerian Kelautan dan Perikanan menyegelnya pada 9 Januari setelah ada perintah Presiden Prabowo.
Dalam artikel kedua yang dimuat Tempo, Sakti menyebut bahwa pemagaran tersebut dinilai sebagai reklamasi alami. “Ketika dia (pagar laut) terstruktur, maka itu adalah untuk menahan abrasi. Jadi, kalau untuk menahan abrasi, lama-lama jadi dangkal. Kalau sudah jadi dangkal, kemudian jadi daratan,” kata dia.
Benarkah struktur pagar laut yang dibuat di perairan di Tangerang sebagai metode reklamasi alami?
Hasil Cek Fakta
Dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 25/PERMEN-KP/2019 tentang Izin Pelaksanaan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, dijelaskan, bahwa reklamasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan, atau drainase.
Dalam Pedoman Reklamasi di Wilayah Pesisir yang dikeluarkan Direktur jenderal Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, reklamasi meliputi segala aktivitas penambahan lahan kering di wilayah pesisir yang mengakibatkan perubahan bentuk morfologi dan tata guna lahan pesisir. Wilayah pesisir meliputi wilayah dimana ke arah darat masih dipengaruhi oleh proses-proses kelautan dan ke arah laut sejauh 12 mil.
Sumber gambar: Pedoman Reklamasi di Wilayah Pesisir Direktur jenderal Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan
Reklamasi dibedakan atas empat sistem, yaitu sistem timbunan, sistem polder, sistem gabungan antara timbunan dan polder dan sistem drainase. Sedangkan bentuk reklamasi ada dua, yaitu reklamasi menempel pantai daratan induk dan reklamasi terpisah dari pantai daratan induk.
Sumber gambar: Pedoman Reklamasi di Wilayah Pesisir Direktur jenderal Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan
Peneliti Laboratorium Infrastruktur Pantai dan Pelabuhan, Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Haryo D. Armono, mengatakan bahwa reklamasi yang ideal harus melalui kajian dampak pascareklamasi terhadap lingkungan sekitar dan tidak bisa dilakukan sembarangan.
Menurut dia, pagar laut di Tangerang tidak dapat membentuk reklamasi alamiah karena jarak antar tiang terlalu lebar karena tidak dapat menahan sedimen. “Jangankan sedimen, gelombang saja tidak akan bisa ditahan. Pekerjaan sia-sia yang di Tangerang itu,” kata Haryo kepada Tempo, Kamis, 23 Januari 2025 melalui pesan WhatsApp.
Dosen Teknik Kelautan ITS ini, juga mengatakan, reklamasi secara alamiah membutuhkan struktur yang rapat dan efektif untuk menahan gelombang. Oleh sebab itu, perlu kajian awal mengenai sumber sedimen dan arah gelombang yang akan mempengaruhi struktur untuk reklamasi alami.
Haryo menjelaskan jika arah datang gelombangnya tegak lurus dengan garis pantai, maka harus dipasangdetached breakwateratau sabuk pantai. Namun jika arah datang gelombang menyudut dari garis pantai, maka harus dipasanggroinatau krib-krib, agar bisa terbentuk endapan di bagian belakanggroin-grointersebut.
Haryo mencontohkan, struktur sabuk pantai menggunakan geotextileataugeotubeyang dipasang di sepanjang pantai utara Jawa Tengah dan pemasangangroindi pantai Sanur Bali. Groin yang dipasang berfungsi menangkap sedimen yang bergerak sejajar garis pantai. Struktur groin ini harus kedap agar sedimen tidak lolos di sela-sela material penyusun.
“Kalau dibuat dari bambu dan jarang-jarang jaraknya, tidak akan terbentuk sedimentasi alamiah seperti yang direncanakan. Jarak dari garis pantai dan gap antar struktur juga harus diatur, tidak asal memagari,” tegasnya.
Pagar Laut Dapat Berdampak pada Ekologis dan Geomorfologis Laut
Sementara itu, Guru Besar Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Suntoyo, ST., M.Eng., Ph.D, mengatakan bahwa pemasangan pagar laut sebagai metode reklamasi alami perlu dikaji lebih dalam pada aspek dinamika sedimen dan hidrodinamika laut.
“Secara konseptual, pemasangan pagar laut dapat berfungsi sebagai penahan gelombang dan memperlambat arus. Tetapi dalam praktiknya, ada implikasi ekologis dan geomorfologis yang perlu diperhatikan,” kata Suntoyo kepada Tempo, Jumat, 24 Januari 2025 melalui pesan WhatsApp.
Peneliti hidrodinamika pesisir dan transportasi sedimen Laboratorium Rekayasa Hidro – Informatika Kelautan ITS ini, mengatakan, dalam aspek transpor sedimen, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, transpor sedimen sejajar garis pantai (Longshore Sediment Transport) yang terjadi akibat gelombang yang datang miring terhadap garis pantai. Hal ini menciptakan arus sejajar pantai ataulongshore current.
Kedua, transpor sedimen tegak lurus garis pantai (Cross-Shore Sediment Transport) yang dikendalikan oleh pergerakan gelombang yang pecah (breaker waves). Hal ini membawa sedimen baik ke arah laut (offshore transport) maupun ke arah daratan (onshore transport).
Pada transpor sedimen sejajar garis pantai, pemasangan pagar laut dapat mengganggu arus sejajar pantai. Pada akhirnya dapat memicu erosi di bagian hilir dan sedimentasi di bagian hulu dari pagar laut. Dampak lanjutannya, beberapa bagian pantai bisa mengalami pengikisan lebih cepat dibandingkan sebelumnya, terutama di area yang tidak terlindungi oleh pagar laut.
Lalu pada transpor sedimen tegak lurus garis pantai, pagar laut dapat menyebabkan gangguan distribusi sedimen alami, sehingga menyebabkan penumpukan di satu area dan abrasi di area lain. Hal ini dapat memperburuk ketidakseimbangan morfologi pantai, menyebabkan perubahan bentuk pantai yang tidak terprediksi.
Hal lain juga terkait pengaruh gelombang, arus, dan pasang surut. Pagar laut dirancang untuk meredam energi gelombang. Tetapi jika strukturnya tidak dirancang dengan baik, kata Suntoyo, gelombang dapat mengalami pembiasan (refraction) dan pemantulan (reflection) yang memperburuk erosi di area sekitarnya.
Ia juga mengatakan gelombang yang pecah di sekitar pagar laut akan mengubah pola distribusi energi di sepanjang pantai. Hal ini dapat menciptakan arus-arus turbulen yang berpotensi menyebabkan perubahan bentuk dasar laut secara tidak terduga.
“Pagar laut juga menghambat arus laut yang berfungsi dalam transport sedimen alami. Hal ini mengakibatkan pasir dan sedimen yang biasanya tersebar merata di sepanjang pantai akan terperangkap di satu sisi pagar laut dan menghilang di sisi lainnya sehingga terjadi erosi dan sedimentasi yang tidak alamiah,” katanya.
Suntoyo juga mengatakan, jika pemasangan pagar laut ini bertujuan sebagai cara terselubung untuk membangun tanggul laut, maka kebijakan ini patut dikritik dari aspek keberlanjutan, keterbukaan publik dan legalitas perizinan reklamasi.
“Pemasangan pagar laut dapat mengubah pola sedimentasi dan arus laut, yang berpotensi menyebabkan banjir rob lebih parah di daerah yang tidak terlindungi oleh pagar laut. Bagi nelayan, ada dampak ekonomi karena perubahan pola arus dan sedimentasi dapat mempengaruhi ketersediaan ikan dan kelangsungan ekosistem perairan dangkal,” tegasnya.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim pagar laut yang dibangun di Tangerang untuk reklamasi alami adalahkeliru.
Struktur pagar laut di Tangerang tersebut tidak sesuai dengan struktur pagar untuk reklamasi alami. Pagar untuk reklamasi alami membutuhkan struktur yang rapat dan efektif menahan gelombang, baik menggunakanbreakwateratau sabuk pantai dangroin.
Selain itu, pagar laut untuk reklamasi alami justru memicu erosi di bagian hilir dan sedimentasi di bagian hulu, berpotensi menyebabkan banjir rob di daerah yang tidak terlindungi pagar laut, serta perubahan bentuk pantai yang tidak terprediksi.
Rujukan
- https://www.antaranews.com/berita/4596446/menteri-kkp-sebut-pagar-laut-dibuat-terstruktur-untuk-jadi-daratan
- https://www.tempo.co/ekonomi/dugaan-trenggono-soal-pagar-laut-untuk-reklamasi-lahan-hingga-sebut-sertifikat-hgb-ilegal-1196871
- https://www.tempo.co/politik/pesan-prabowo-kepada-kkp-soal-penyelidikan-pagar-laut-di-perairan-tangerang-1196978
- https://www.regulasip.id/themes/default/resources/js/pdfjs/web/viewer.html?file=/eBooks/2019/September/5d762fdd9e9bd/Peraturan%20Menteri%20Kelautan%20dan%20Perikanan%20Nomor%2025%20Tahun%202019.pdf
- https://archive.org/details/dirjen-p-3-k-pedoman-reklamasi-di-wilayah-pesisir-2004
- https://scholar.google.co.id/citations?user=_EAp0HcAAAAJ&hl=id /cdn-cgi/l/email-protection#91f2f4faf7f0fae5f0d1e5f4fce1febff2febff8f5
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Mitchel Bakker Resmi Dinaturalisasi Timnas Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 24/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan media sosial dengan narasi yang mengeklaim pesepak bola Belanda, Mitchel Bakker telah resmi dinaturalisasi tim nasional Indonesia.
Bakker merupakan warga negara Belanda yang berdarah Indonesia yang ditelusuri dari kakeknya yang lahir di Maluku.
Namun setelah ditelusuri narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan.
Narasi yang mengeklaim Mitchel Bakker resmi dinaturalisasi timnas Indonesia muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan gambar Mitchel Bakker dan diberi keterangan demikian:
MITCHEL BAKKER RESMI DI NATURALISASI
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Mitchel Bakker resmi dinaturalisasi
Bakker merupakan warga negara Belanda yang berdarah Indonesia yang ditelusuri dari kakeknya yang lahir di Maluku.
Namun setelah ditelusuri narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan.
Narasi yang mengeklaim Mitchel Bakker resmi dinaturalisasi timnas Indonesia muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan gambar Mitchel Bakker dan diberi keterangan demikian:
MITCHEL BAKKER RESMI DI NATURALISASI
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Mitchel Bakker resmi dinaturalisasi
Hasil Cek Fakta
Meski sempat diisukan akan memperkuat timnas Indonesia, namun sampai saat ini tidak ada informasi valid pemain Belanda itu akan dinaturalisasi.
Dikutip dari BolaSport, anggota Exco Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga menjelaskan, sulit untuk menaturalisasi Mitchel Bakker.
Menurut Arya, ini disebabkan Bakker memiliki darah Indonesia dari kakek buyutnya.
Padahal dalam aturannya, FIFA mensyaratkan, maksimal seorang pemain bisa dinaturalisasi ketika memiliki darah Indonesia dari kakek dan neneknya.
"Kita dapat info (Mitchel Bakker) susah karena kakek buyutnya garis keturunannya sudah ketiga," kata Arya.
Sebelumnya, Bakker sempat disebut menjadi salah satu pemain incaran PSSI untuk dinaturalisasi. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo sebelum akhirnya diralat.
Dikutip dari BolaSport, anggota Exco Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga menjelaskan, sulit untuk menaturalisasi Mitchel Bakker.
Menurut Arya, ini disebabkan Bakker memiliki darah Indonesia dari kakek buyutnya.
Padahal dalam aturannya, FIFA mensyaratkan, maksimal seorang pemain bisa dinaturalisasi ketika memiliki darah Indonesia dari kakek dan neneknya.
"Kita dapat info (Mitchel Bakker) susah karena kakek buyutnya garis keturunannya sudah ketiga," kata Arya.
Sebelumnya, Bakker sempat disebut menjadi salah satu pemain incaran PSSI untuk dinaturalisasi. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo sebelum akhirnya diralat.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim Mitchel Bakker telah resmi dinaturalisasi tidak benar dan informasinya keliru.
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga menjelaskan, sulit untuk menaturalisasi Mitchel Bakker. Sebab, Bakker memiliki darah Indonesia dari kakek buyutnya.
FIFA mensyaratkan, maksimal seorang pemain bisa dinaturalisasi ketika memiliki darah Indonesia dari kakek dan neneknya.
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga menjelaskan, sulit untuk menaturalisasi Mitchel Bakker. Sebab, Bakker memiliki darah Indonesia dari kakek buyutnya.
FIFA mensyaratkan, maksimal seorang pemain bisa dinaturalisasi ketika memiliki darah Indonesia dari kakek dan neneknya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=3879530755652591&set=gm.1681170629134750&idorvanity=381328222452337
- https://www.facebook.com/share/p/1Baz4Nnc85/
- https://www.facebook.com/share/p/1JzouRh14D/
- https://www.bolasport.com/read/314208139/pssi-buka-bukaan-alasan-mitchel-bakker-gagal-dikejar-untuk-bela-timnas-indonesia
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Cek Fakta: Hoaks Video Elon Musk Pamerkan Robot Tesla Pemotong Rambut
Sumber:Tanggal publish: 24/01/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Elon Musk memamerkan robot Tesla pemotong rambut beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Instagram pada 24 Desember 2024.
Dalam video itu, Elon Musk terlihat sedang duduk sambil dicukur rambutnya oleh robot. Video itu kemudian disebut-sebut sebagai robot Tesla yang sedang dipamerkan oleh Elon Musk.
"ELON MUSK PAMERKAN ROBOT TESLA PEMOTONG RAMBUT," demikian narasi dalam video tersebut.
"Kalian yakin ga kalo barbershop pakai robot gini bisa sesuai sama potongan rambut yang kita mau?" tulis salah satu akun Instagram.
Video yang disebarkan akun Instagram tersebut telah 2.777 kali disukai dan mendapat beragam komentar dari warganet.
Benarkah dalam video itu Elon Musk memamerkan robot Tesla pemotong rambut? Berikut penelusurannya.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim Elon Musk memamerkan robot Tesla pemotong rambut. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images.
Hasilnya terdapat video identik yang diunggah akun Instagram @aismartzone pada 17 Desember 2024. Akun Instagram @aismartzone menuliskan narasi bahwa video yang memperlihatkan Elon Musk sedang dicukur rambutnya tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan perangkat artificial intelligence (AI).
Berikut gambar tangkapan layarnya.
"ROBO BARBER MENGAMBIL ?!
Bayangkan berjalan ke salon, dan bukannya manusia, robot seperti ini memberi Anda potongan rambut SEMPURNA. Ini adalah Robot Optimus Tesla, yang dirancang untuk mengotomatisasi tugas dan merevolusi industri.
Dari pemotongan yang presisi hingga kesabaran tanpa akhir, robot akan segera menggantikan tukang cukur, koki, dan pekerja di seluruh dunia.
Apakah ANDA akan memercayai robot untuk memberi Anda tampilan baru yang segar? Berikan jika ini membuatmu bersemangat atau jika kamu belum siap!
TAPI TUNGGU! Klip menakjubkan ini adalah CGI, dibuat dengan kekuatan alat AI. Memang belum nyata… tapi seiring dengan kemajuan teknologi, siapa tahu? Hanya dalam beberapa tahun, ini bisa menjadi KENYATAAN kami!
Apakah ANDA siap untuk masa depan seperti ini?" tulis akun Instagram @aismartzone.
Kesimpulan
Video yang diklaim Elon Musk memamerkan robot Tesla pemotong rambut ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, video tersebut merupakan hasil rekayasa menggunakan perangkat AI.
Rujukan
Keliru, Video yang Diklaim Membuktikan Kebakaran Los Angeles Dampak Percobaan Senjata Energi
Sumber:Tanggal publish: 24/01/2025
Berita
Sebuah video beredar di Instagram [ arsip ] yang diklaim memperlihatkan bukti bahwa kebakaran Los Angeles, California, Amerika Serikat, adalah dampak dari percobaan penggunaan senjata energi.
Video itu memperlihatkan situasi kebakaran hutan dan kebakaran di puncak sebuah pohon, yang kayu di bawahnya tak terbakar. Percobaan senjata itu disebut oleh elit global dan militer Amerika di negara mereka sendiri sebelum dijual di masa perang.
Namun, benarkah video itu membuktikan bahwa kebakaran Los Angeles dampak dari percobaan senjata energi?
Hasil Cek Fakta
Tidak ada bukti-bukti yang dapat dipercaya bahwa kebakaran tersebut bagian dari uji coba senjata militer.
Dilansir USAToday.com, tidak ada sumber informasi kredibel yang menyatakan senjata tenaga listrik menyebabkan kebakaran di California selatan. Namun, narasi seperti itu beredar di media sosial tanpa menyertakan bukti valid.
Pemeriksa fakta AFP.com dan Reuters.com juga menyatakan bahwa narasi yang mengatakan kebakaran besar itu akibat eksperimen senjata energi adalah klaim yang salah.
Sebagian narasi mengatakan pohon-pohon yang masih berdiri, namun rumah yang rata dengan tanah, setelah kebakaran, membuktikan peristiwa itu berkaitan dengan penggunaan senjata energi.
Padahal para pakar mengatakan pohon mengandung air di dalamnya dan memberikan kelembapan, sehingga lebih tahan daripada rumah dalam menghadapi kebakaran besar tersebut.
"Alasan utamanya adalah pohon memiliki akar yang membawa air ke atas untuk menjaga kelembaban dedaunan. Rumah tidak memilikinya. Rumah dibangun dari bahan kering dan biasanya berada dalam keseimbangan dengan kondisi sekitar," kata ilmuwan kebakaran dari lembaga Survei Geologi Amerika Serikat, Jon Keeley.
Kebakaran besar di Los Angeles dimulai tanggal 7 Januari 2025 yang kini telah menewaskan sekitar 20 orang dan meratakan sekitar sepuluh ribu bangunan dengan tanah.
Penyebab awal kebakaran belum diketahui, apakah karena kembang api, korsleting infrastruktur listrik, atau api muncul secara alami. Namun, profesor bidang Bumi dan lingkungan di College of Arts & Sciences David Demeritt, dengan yakin menjelaskan faktor utama cepatnya persebaran api itu.
Dia mengatakan angin Santa Ana adalah fenomena klimatologis berupa angin yang sangat kering yang sangat mendukung api menyebar semakin luas dan semakin jauh. Kecepatan angin meningkat didukung topografi lembah pegunungan sempit yang mengarah ke Los Angeles.
Asisten profesor geografi di Penn State University, Manzhu Yu, menyatakan secara teknis angin mendorong api ke depan untuk membakar lebih banyak lagi benda, serta menyediakan oksigen agar api terus menyala
Dia juga mengatakan angin bisa melontarkan bara api atau putung api yang menyulut titik kebakaran baru jauh di depan. Banyaknya benda yang mudah terbakar dan topologi lahan di tempat tersebut juga mendukung kobaran api tersebut.
“Angin kencang, seperti angin Santa Ana di California, dapat mempercepat pertumbuhan api secara drastis dan mengubah arahnya secara tak terduga,” kata Yu.
Berdasarkan keterangan itu, memang memungkinkan angin Santa Ana membawa bara atau percikan api ke tempat yang jauh dari tempat kebakaran, dan menyebabkan titik kebakaran baru.
Senjata Energi Terarah
Website Kantor Akuntabilitas Amerika AS, menyatakan senjata energi terarah menggunakan energi yang ditembakkan pada kecepatan cahaya. Senjata ini dapat menghasilkan kekuatan yang bisa digunakan untuk pencegah, perusak, hingga destruktif. Banyak negara, termasuk AS, tengah meneliti penggunaannya.
Senjata itu diperkirakan bisa mencapai jangkauan lebih tinggi dan berbiaya lebih murah daripada senjata konvensional. Saat ditembakkan, senjata ini akan tampak seperti laser yang dinyalakan.
Namun, berdasarkan dokumen penelitian yang ditunjukkan Direktur Pusat Inisiatif Keamanan Nasional Universitas Colorado, Iain Boyd, pengoperasian senjata tersebut bukan perkara sepele.
"Salah satu tantangan utama bagi militer yang menggunakan laser berenergi tinggi adalah tingginya tingkat daya yang dibutuhkan untuk menciptakan efek bermanfaat dari jauh," bunyi bagian dari makalah yang ditulis Boyd itu.
Sebagian narasi yang mengatakan kebakaran Los Angeles disebabkan percobaan senjata energi terarah itu dilengkapi video yang memperlihatkan sinar yang memunculkan api. Namun kata Boyd, penampilan serangan senjata energi terarah berbeda dengan yang ditampilkan video tersebut.
Sebelumnya banyak narasi beredar yang mengatakan sejumlah kebakaran besar dan bencana, seperti di Maui tahun 2023, disebabkan pengoperasian senjata energi terarah, padahal keliru. Demikian juga narasi bencana gempa bumi di Turki tahun 2023 disebabkan senjata energi terarah milik Amerika Serikat, adalah klaim keliru.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang menyatakan kebakaran Los Angeles dikarenakan pengoperasian senjata energi terarah adalah klaim yangkeliru.
Tak ada bukti valid tentang pengaruh senjata energi terarah dalam peristiwa itu. Di sisi lain, angin Santa Ana yang telah terbukti mendukung kebakaran meluas hingga menewaskan sekitar 20 orang dan menghancurkan sekitar sepuluh ribu bangunan.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/DEuDAXsSRII/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
- https://perma.cc/T78J-E6BJ
- https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2025/01/10/directed-energy-weapons-los-angeles-fires-fact-check/77597402007/
- https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.36TZ8BB
- https://www.reuters.com/fact-check/standing-trees-after-la-fires-are-not-evidence-laser-attack-2025-01-14/
- https://www.psu.edu/news/research/story/qa-causes-spread-and-solutions-californias-wildfire-crisis
- https://www.gao.gov/products/gao-23-106717
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/2169/keliru-klaim-gempa-turki-disebabkan-oleh-haarp-amerika-serikat /cdn-cgi/l/email-protection#6e0d0b05080f051a0f2e1a0b031e01400d0140070a
Halaman: 527/6784