“Selamat ya bung, utk pekerjaan barunya… semoga sukses..”
(foto Fadli Zon berpose mengenakan baju bertuliskan “JUBIR BOKEP”)
[SALAH] Baju Fadli Zon Bertuliskan “JUBIR BOKEP”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 10/01/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan di Facebook yang memperlihatkan foto Fadli Zon menggunakan kaos bertuliskan “JUBIR BOKEP”. Postingan yang mendapat likes sebanyak 248, diunggah oleh akun bernama Richard R di grup “Denny Siregar Fans”.
Setelah dilakukan pencarian fakta terkait, ditemukan bahwa foto Fadli Zon menggunakan baju bertuliskan “JUBIR BOKEP” adalah hasil editan.
Dilansir dari turnbackhoax.id, kaos Fadli Zon sebenarnya bertuliskan “JUBIR RAKYAT”. Fadli Zon pernah mengunggahnya di akun resmi Twitternya, pada 28 Desember 2019 dengan hashtag #JubirRakyat. Dalam unggahannya ia terlihat mengenakan baju hitam bertuliskan “JUBIR RAKYAT”.
Kemudian di akun resmi Instgramnya, Fadli Zon juga pernah mengunggah desain kaosnya bertuliskan “JUBIR RAKYAT” pada 08 Desember 2019, dengan caption sebagai berikut:
“Dapat kiriman desain kaos “JUBIR RAKYAT” (Juru Bicara Rakyat). Mari kita jadi juru bicara rakyat, suarakan kebenaran, suarakan amanat penderitaan rakyat (ampera) dan selalu berpihak pd rakyat. Buat kaos masing2 ya… #jubirrakyat”.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa foto Fadli Zon menggunakan baju bertuliskan “JUBIR BOKEP” adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Dimanipulasi.
Setelah dilakukan pencarian fakta terkait, ditemukan bahwa foto Fadli Zon menggunakan baju bertuliskan “JUBIR BOKEP” adalah hasil editan.
Dilansir dari turnbackhoax.id, kaos Fadli Zon sebenarnya bertuliskan “JUBIR RAKYAT”. Fadli Zon pernah mengunggahnya di akun resmi Twitternya, pada 28 Desember 2019 dengan hashtag #JubirRakyat. Dalam unggahannya ia terlihat mengenakan baju hitam bertuliskan “JUBIR RAKYAT”.
Kemudian di akun resmi Instgramnya, Fadli Zon juga pernah mengunggah desain kaosnya bertuliskan “JUBIR RAKYAT” pada 08 Desember 2019, dengan caption sebagai berikut:
“Dapat kiriman desain kaos “JUBIR RAKYAT” (Juru Bicara Rakyat). Mari kita jadi juru bicara rakyat, suarakan kebenaran, suarakan amanat penderitaan rakyat (ampera) dan selalu berpihak pd rakyat. Buat kaos masing2 ya… #jubirrakyat”.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa foto Fadli Zon menggunakan baju bertuliskan “JUBIR BOKEP” adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Foto hasil suntingan/editan. Faktanya, tulisan asli pada baju yang dikenakan Fadli Zon bertuliskan “JUBIR RAKYAT”. Fadli Zon pernah mengunggah foto dirinya menggunakan kaos “JUBIR RAKYAT” di akun pribadi Twitternya, pada 28 Desember 2019 dan Instagram, pada 08 Desember 2019.
Foto hasil suntingan/editan. Faktanya, tulisan asli pada baju yang dikenakan Fadli Zon bertuliskan “JUBIR RAKYAT”. Fadli Zon pernah mengunggah foto dirinya menggunakan kaos “JUBIR RAKYAT” di akun pribadi Twitternya, pada 28 Desember 2019 dan Instagram, pada 08 Desember 2019.
Rujukan
[SALAH] Foto Barisan Mobil dengan Bendera Amerika Serikat dari California Menuju Washington D.C.
Sumber: facebook.comTanggal publish: 10/01/2021
Berita
“Here come the Patriots!!”
Narasi dalam foto:
“Look at the people coming from California to Washington DC”
barisan mobil dengan bendera amerika serikat
FOTO BARISAN MOBIL DENGAN BENDERA AMERIKA SERIKAT DARI CALIFORNIA MENUJU WASHINGTON D.C.
Narasi dalam foto:
“Look at the people coming from California to Washington DC”
barisan mobil dengan bendera amerika serikat
FOTO BARISAN MOBIL DENGAN BENDERA AMERIKA SERIKAT DARI CALIFORNIA MENUJU WASHINGTON D.C.
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Do Not Concede / 2020 mengunggah foto barisan mobil dengan bendera Amerika Serikat yang di dalamnya terdapat narasi bahwa barisan mobil tersebut berasal dari California menuju Washington D.C. Unggahan tersebut mendapat respon sebanyak 2.612 reaksi, 247 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 1.140 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto barisan mobil itu merupakan ribuan pendukung Trump yang mengikuti parade mobilisasi dukungan untuk pemilihan kembali Trump dari Seafort menuju Montauk, Long Island, New York pada 18 Oktober 2020. Melalui cuitan akun Twitter Shawn Farash, penyelenggara parade tersebut, ia melaporkan ada lebih dari 9000 mobil dan 1 pesawat yang mengikuti parade itu.
Dengan demikian, unggahan akun Facebook Do Not Concede / 2020 dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah karena foto yang diunggahnya bukan barisan mobil dari California menuju Washington D.C., melainkan foto barisan mobil ribuan pendukung Trump yang mengikuti parade mobilisasi dukungan untuk pemilihan kembali Trump dari Seafort menuju Montauk, Long Island, New York pada 18 Oktober 2020.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto barisan mobil itu merupakan ribuan pendukung Trump yang mengikuti parade mobilisasi dukungan untuk pemilihan kembali Trump dari Seafort menuju Montauk, Long Island, New York pada 18 Oktober 2020. Melalui cuitan akun Twitter Shawn Farash, penyelenggara parade tersebut, ia melaporkan ada lebih dari 9000 mobil dan 1 pesawat yang mengikuti parade itu.
Dengan demikian, unggahan akun Facebook Do Not Concede / 2020 dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah karena foto yang diunggahnya bukan barisan mobil dari California menuju Washington D.C., melainkan foto barisan mobil ribuan pendukung Trump yang mengikuti parade mobilisasi dukungan untuk pemilihan kembali Trump dari Seafort menuju Montauk, Long Island, New York pada 18 Oktober 2020.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Narasi yang salah. Faktanya, foto tersebut merupakan foto barisan mobil ribuan pendukung Trump yang berpartisipasi dalam parade mobilisasi dukungan untuk pemilihan kembali Trump dari Seaford menuju Montauk, New York pada 18 Oktober 2020.
Narasi yang salah. Faktanya, foto tersebut merupakan foto barisan mobil ribuan pendukung Trump yang berpartisipasi dalam parade mobilisasi dukungan untuk pemilihan kembali Trump dari Seaford menuju Montauk, New York pada 18 Oktober 2020.
Rujukan
[SALAH] Surat Edaran MUI Waspada Rapid Test Modus Operandi dari PKI
Sumber: facebook.comTanggal publish: 10/01/2021
Berita
“Pki sm vaksin apa urusannya???
Hadeuhh mui mui mui kumpulan anjing anjing penjaga cendana yg membuat kegaduhan dnegri ini“
Hadeuhh mui mui mui kumpulan anjing anjing penjaga cendana yg membuat kegaduhan dnegri ini“
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Oezyl mengunggah sebuah gambar berupa surat edaran yang mengatasnamakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tertanggal Jakarta, 03 April 2020 terkait pemberitahuan kewaspadaan rapid test Covid-19 bagi para Ulama, Kyai, dan Ustadz di seluruh Indonesia. Disebutkan juga bahwa rapid test ini adalah modus operandi dari PKI (Partai Komunis Indonesia) atas perintah Negara Komunis China untuk menghabiskan tokoh agama Islam di Indonesia dan negara lain.
Setelah ditelusuri, surat tersebut sudah lama beredar dan telah dikonfirmasi oleh MUI bahwa surat edaran tersebut adalah hoaks. Melalui situs mui.or.id, Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI menginformasikan bahwa itu adalah pesan hoaks. Surat tersebut tidak sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama Indonesia (PO MUI) edisi Revisi 2018.
Dilansir dari Kompas.com, Wakil Sekretaris Jenderal MUI Zaitun Rasmin mengatakan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan imbauan agar masyarakat menolak rapid test Covid-19. Zaitun juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang simpang siur.
“Diharapkan masyarakat tidak mudah percaya dengan info atau isu atau berita-berita bombastis dan sensasional,” kata dia.
Dengan demikian, informasi dalam surat edaran MUI terkait pemberitahuan kewaspadaan rapid test Covid-19 bagi para Ulama, Kyai, dan Ustadz di seluruh Indonesia adalah tidak benar karena tidak sesuai fakta dan termasuk dalam kategori konten palsu.
Setelah ditelusuri, surat tersebut sudah lama beredar dan telah dikonfirmasi oleh MUI bahwa surat edaran tersebut adalah hoaks. Melalui situs mui.or.id, Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI menginformasikan bahwa itu adalah pesan hoaks. Surat tersebut tidak sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama Indonesia (PO MUI) edisi Revisi 2018.
Dilansir dari Kompas.com, Wakil Sekretaris Jenderal MUI Zaitun Rasmin mengatakan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan imbauan agar masyarakat menolak rapid test Covid-19. Zaitun juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang simpang siur.
“Diharapkan masyarakat tidak mudah percaya dengan info atau isu atau berita-berita bombastis dan sensasional,” kata dia.
Dengan demikian, informasi dalam surat edaran MUI terkait pemberitahuan kewaspadaan rapid test Covid-19 bagi para Ulama, Kyai, dan Ustadz di seluruh Indonesia adalah tidak benar karena tidak sesuai fakta dan termasuk dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
MUI tidak pernah mengeluarkan surat edaran tersebut. Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI menginformasikan bahwa itu adalah Pesan hoaks. Surat tersebut tidak sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama Indonesia (PO MUI) edisi Revisi 2018.
MUI tidak pernah mengeluarkan surat edaran tersebut. Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI menginformasikan bahwa itu adalah Pesan hoaks. Surat tersebut tidak sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama Indonesia (PO MUI) edisi Revisi 2018.
Rujukan
[SALAH] Akun Facebook Wakil Walikota Surabaya terpilih “Ir Armuji M N”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 10/01/2021
Berita
Akun Facebook Wakil Walikota Surabaya terpilih “Ir Armuji M N”
Hasil Cek Fakta
Beredar akun Facebook Wakil Walikota Surabaya terpilih, Armuji berfoto profil Armuji memakai kemeja putih dan kopiah hitam.
Berdasarkan hasil penelusuran diketahui akun tersebut palsu. Melalui akun Facebook pribadinya, “Armuji” (https://www.facebook.com/armuji.armuji.7923) mengklarifikasi pada Sabtu (2/1/2021) bahwa akun “Ir Armuji M N” palsu, dan beberapa kali mengunggah narasi tentang penipuan.
“Tolong report / laporkan akun Facebook atas nama Ir Armuji MN ini karna ini akun palsu dan bukan saya , banyak statusnya yang melkukan penipuan tentang bantuan bunga 0% dll.
Mohon bantuannya” tulis Armuji di akun Facebooknya.
Armuji meminta bantuan warganet untuk melaporkan akun Facebook “Ir Armuji M N” agar tidak disalahgunakan. Dari penelusuran di atas, akun Facebook “Ir Armuji M N” termasuk kategori Konten Tiruan atau Imposter Content.
Berdasarkan hasil penelusuran diketahui akun tersebut palsu. Melalui akun Facebook pribadinya, “Armuji” (https://www.facebook.com/armuji.armuji.7923) mengklarifikasi pada Sabtu (2/1/2021) bahwa akun “Ir Armuji M N” palsu, dan beberapa kali mengunggah narasi tentang penipuan.
“Tolong report / laporkan akun Facebook atas nama Ir Armuji MN ini karna ini akun palsu dan bukan saya , banyak statusnya yang melkukan penipuan tentang bantuan bunga 0% dll.
Mohon bantuannya” tulis Armuji di akun Facebooknya.
Armuji meminta bantuan warganet untuk melaporkan akun Facebook “Ir Armuji M N” agar tidak disalahgunakan. Dari penelusuran di atas, akun Facebook “Ir Armuji M N” termasuk kategori Konten Tiruan atau Imposter Content.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Rahmah An Nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).
Informasi yang salah. Faktanya, akun Facebook tersebut adalah akun palsu dan bukan milik Armuji. Melalui akun Facebook pribadi miliknya, “Armuji” (https://www.facebook.com/armuji.armuji.7923), menegaskan akun “Ir Armuji M N” bukan miliknya. Akun Facebook Armuji hanya satu.
Informasi yang salah. Faktanya, akun Facebook tersebut adalah akun palsu dan bukan milik Armuji. Melalui akun Facebook pribadi miliknya, “Armuji” (https://www.facebook.com/armuji.armuji.7923), menegaskan akun “Ir Armuji M N” bukan miliknya. Akun Facebook Armuji hanya satu.
Rujukan
Halaman: 5286/6763