• [SALAH] Video Pembakaran Kedubes Prancis di Sudan

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 01/11/2020

    Berita

    Beredar video yang diklaim pembakaran kedutaan besar Prancis di Sudan. Video ini disebarkan akun Facebook Спокойная Душа pada 27 Oktober 2020.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri sebuah video yang diklaim pembakaran kedutaan besar Prancis di Sudan. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke Google Reverse Image.

    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai video tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Rioters besiege British, German and US embassies in Khartoum" yang dimuat situs theguardian.com pada 14 September 2012 silam.

    Liputan6.com juga menemukan video serupa yang dimuat Channel YouTube CNN pada 14 September 2012 silam. Video berdurasi 1 menit 33 detik itu bertajuk "Sudan protesters storm German Embassy".

    Kesimpulan

    Video yang diklaim pembakaran kedutaan besar Prancis di Sudan ternyata tidak benar. Video yang disebarkan akun Facebook Спокойная Душа merupakan rekaman peristiwa kerusuhan di Khartoum, Sudan pada September 2012 lalu. Gedung yang dirusak dalam video tersebut merupakan gedung kedutaan besar Jerman.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Pesan Berantai Undian Hadiah Uang Tunai dari Telkomsel

    Sumber: whatsapp,com
    Tanggal publish: 11/10/2020

    Berita

    “PROGRAM TELKOMSEL
    Mengucapkan Selamat No. Anda M-dptkan hadian KE 2 Rp. 100 JUTA KODE ID Anda (a77fg49)
    Cek Hadiah klik
    http://bit.ly/info-telkomsel”

    Telkomsel gratis

    telkomsel gratis

    Undian Telkomsel

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai Whatsapp mengatasnamakan Telkomsel dengan klaim penerima pesan mendapat hadiah uang Rp100 juta dengan menyertakan ‘ID’ dan sebuah tautan.

    Dari hasil penelusuran diketahui pesan tersebut adalah hoaks. Dilansir dari papua.antaranews.com Alfon Oktrianda General Manager Curtomer Sales Telkomsel Regional dan Papua di Jayapura, mengatakan dalam menyampaikan segala informasi untuk pelanggan, baik melalui program, layanan, produk, ataupun promosi berhadiah, pihaknya selalu menggunakan mekanisme pemberitahuan resmi. Pemberitahuan resmi seperti melalui surat, pemberitaan di media massa nasional, informasi di GraPRI terdekat atau di Call Center Telkomsel serta situs resmi perusahaan www.telkomsel.com, salah satunya seperti pengumuman pemenang undian yang diadakan Telkomsel.

    Tautan yang dicantumkan juga bukan merupakan situs resmi keluaran Telkomsel. Sebelumnya situs serupa pernah beredar dengan domain yang berbeda. Dilansir dari inet.detik.com, pihak Telkomsel menyatakan tidak pernah membuat pengumuman, selain di situs resmi Telkomsel.

    “Jelas itu palsu, karena kita tidak pernah membuatnya. Cuma memang dibuat dengan mengambil gambar dari kita,” jelas Adita Irawati, Head of Corporate Communications Group Telkomsel (25/2/2013).

    Dari penelusuran di atas pesan berantai tersebut masuk kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rizqi Abdul Azis (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia).

    Pesan berantai mengatasnamakan program Telkomsel tersebut hoaks. Telkomsel mengimbau masyarakat agar waspada terhadap penipuan undian penipuan mengatasnamakan Telkomsel. Tautan asli Telkomsel hanya www.telkomsel.com.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Ancaman Anies ke Kapolda Tidak Boleh Ditulis Media

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 31/10/2020

    Berita

    Saya yakin ini hati nuraninya gub DKI
    *Pak Anies ke Polda Untuk Membebaskan Para Pelajar yang diTahan.*
    Kata-2 Anies Baswedan yang terakhir, bikin Kapolda diam plonga plongo dan tidak boleh ditulis media.
    *Apakah Harus Dibuka semua rekaman Jakarta Smart City siapa yang buat rusuh ?*
    Jgn buat Jakarta mkin Bergejolak..!!

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook bernama Andy Rachman mengunggah foto sebuah situs yang bertuliskan “Anies Baswedan Sambangi Polda Metro Jaya, Bicarakan Pembebasan Pelajar Se-Jabodetabek Yang Ditahan”. Dalam unggahan tersebut, Andy menambahkan bahwa Anies Baswedan mengancam membeberkan CCTV untuk menemukan dalang dari kerusuhan demo.

    Setelah ditelusuri, ketika demo tahun lalu pun Anies mengizinkan polisi untuk menelusuri dalang kerusuhan aksi 22 Mei 2019 dengan memantau CCTV. Anies mengatakan pada dasarnya CCTV tersebut dapat diakses oleh masyarakat.

    Sebelumnya, Anies menyatakan akan kooperatif jika dimintai kepolisian untuk menggunakan CCTV dalam pengungkapan kasus. “Itu kan memang bisa di akses, ada di Jakarta Smart City,” ungkap Anies.

    Ada pun mengenai foto situs yang disertakan, Anies Baswedan, dengan ditemani Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menemui Kapolda Metro Jaya, Nana Sudjana, untuk membicarakan tentang pelajar yang ditahan oleh pihak Polisi, ketika demo waktu lalu. Direncanakan ketiganya akan melakukan pembicaraan dengan para kepala sekolah se-Jabotabek, untuk membahas terkait dengan para pelajar yang tertangkap ketika mengikuti demo beberapa waktu lalu.

    Sehingga, klaim mengenai Anies yang mengancam polisi dengan membeberkan CCTV yang memperlihatkan dalang kerusuhan demo dapat dipastikan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)

    Faktanya, Anies tidak mengancam polisi mengecek CCTV untuk menelusuri dalang dari kerusuhan demo. Anies justru mengizinkan polisi untuk menelusurinya.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut Dan Membuat Fitnah Keji

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/10/2020

    Berita

    “Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut Dan Membuat Fitnah Keji”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Zulfansyah mengunggah gambar dengan judul “Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut Dan Membuat Fitnah Keji” di grup SEGAN pada 24 Oktober 2020.

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa gambar tersebut merupakan hasil suntingan/editan dari salah satu artikel acehsatu.com yang berjudul “Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut” yang tayang pada 24 Oktober 2020.

    Dengan demikian, gambar tersebut termasuk dalam konten yang dimanipulasi, karena telah dilakukan penyuntingan di bagian judul artikel.

    ====

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Rahmi Kania Dewi (Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta)

    Gambar tersebut merupakan hasil suntingan/editan dari salah satu artikel acehsatu.com yang berjudul “Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut” yang tayang pada 24 Oktober 2020.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini