• [SALAH] Pertolongan Pertama Pada Stroke Dengan Tusuk Jari

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/11/2020

    Berita

    “Pertolongan Pertama Pada STROKE

    orang yg kena STROKE mendadak (jatuh di KM dsb), pembuluh darah ke otak akan pecah sedikit demi sedikit. Ingat,untuk mengatasi hal ini janganlah gugup/panik. Jika korban berada di tempat kejadian seperti dikamar mandi/ruang tidur/ruang tamu dll. JANGAN dipindah2kan ke tempat lain, karena akan percepat pecahnya pembuluh darah, dan janganlah sampai dy terjatuh lg. Caranya adl dengan mengeluarkan darah korban dgn menggunakan jarum yg telah dibakar/disteril yg kemudian ditusukkan ke ujung setiap jari masing2 sampai darahnya keluar± 1-2 tetes. Kalau darahnya tidak keluar dapat diurut sampai keluar, sesudah itu korban akan sadar setelah beberapa menit kemudian. Jika korban mulutnya miring, tariklah kedua daun telinganya sampai merah dan langsung tusuk bagian bawah daun telinga dg jarum steril sampai darah keluar ± 1-2 tetes. Setelah korban sadar dan mulutnya sudah pulih kembali, barulah dibawa ke dokter/RS.

    Biasanya orang yg terkena STROKE pembuluh darahnya akan lebih cepat pecah karena goncangan dalam perjalanan ke RS/dokter. Orang tsb dapat tidak sadar kembali/pingsan dan biasanya akan cacat/lumpuh. (Kita harus ingat MENGELUARKAN DARAH dari jari orang yg terkena STROKE, maka kita sudah bisa menolong orang tsb dari penyakit STROKE).Share ini boleh diteruskan. Maka Tak terhinggalah jasa pahala anda, indah berbagi teman, saudara , jgn berhenti ∂ï anda ok….Silahkan share & bagikan ke tmn2 dst.. biar semakin banyak yang tahu dan tulisan ini menjadi lebih banyak bermanfaat”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar kembali sebuah informasi yang menyatakan menusuk jari dengan menggunakan jarum dapat menjadi pertolongan pertama dalam penanganan penyakit stroke. Dalam informasi ini, dijelaskan tata cara bagaimana penanganan pertama untuk orang yang terkena stroke.

    Informasi ini diunggah oleh akun Imron Ali Asyid di Facebook. Postingannya mendapatkan atensi sebanyak 27 orang dengan komentar sebanyak 4 orang dan 7 kali dibagikan.

    Berdasarkan penelusuran, informasi ini merupakan hoaks yang didaur ulang. Melansir dari Detikhealth, dijelaskan oleh spesialis neurologi dari RS Ciptomangunkusumo, Dr dr H Al Rasyid, SpS(K), menusuk jari dengan jarum bukan cara yang bijak untuk menangani stroke. Bahkan cara ini bisa menyebabkan stroke makin parah.

    “Kenapa masyarakat melakukannya karena mereka pengin instan. seperti stroke, mereka ingin cepat sembuh tapi sebenarnya itu anggapan yang sangat salah,” katanya saat ditemui di daerah Jakarta Selatan, Senin (28/10/2019).

    Melansir juga dari Kompas.com, dokter spesialis saraf di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta, dr. Sigit Dewanto, Sp.S,FINS,FINA membantah cara pengobatan tersebut. Menurutnya, tidak benar mengobati orang yang terserang stroke dengan cara menusukkan jarum ke ujung jari hingga keluar darah.

    “Cara itu salah. Tidak akan ada efeknya, malah membuang-buang waktu saja,” katanya kepada Kompas.com, Jumat (30/10/2020).

    Informasi dengan topik serupa pernah dibahas Turn Back Hoax dengan judul “[SALAH] Pertolongan pertama pada stroke dengan tusukan jarum ke ujung setiap jari masing-masing atau bagian bawah daun telinga” pada 23 September 2019.

    Dengan demikian informasi yang berisi tentang penanganan pertolongan pertama pada stroke dengan menusukkan jari dengan jarum adalah tidak benar dan masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Muhammad Padhliansyah (Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin)

    Faktanya, dokter spesialis saraf menegaskan hal itu tidak benar dan cara tersebut tidak berdampak kepada stroke.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Pembakaran kedutaan Perancis di Sudan untuk menolak gambar Nabi yang menghina”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/11/2020

    Berita

    Akun Спокойная Душа (fb.com/100056193934092) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “Pembakaran kedutaan Perancis di Sudan untuk menolak gambar Nabi yang menghina, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Liputan6, klaim adanya video pembakaran Kedutaan Prancis di Sudan dalam aksi penolakan gambar Nabi yang menghina adalah klaim yang salah.

    Faktanya, bukan Kedutaan Prancis. Video itu merupakan rekaman peristiwa kerusuhan di Khartoum, Sudan pada September 2012 lalu. Gedung yang dirusak dalam video tersebut merupakan gedung kedutaan Jerman ketika terjadi gelombang demonstrasi atas sebuah film amatir yang merendahkan Nabi Muhammad SAW.

    Dilansir dari Liputan6, Tim Cek Fakta Liputan6.com menelusuri sebuah video yang diklaim pembakaran kedutaan besar Prancis di Sudan. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke Google Reverse Image.

    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai video tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul “Rioters besiege British, German and US embassies in Khartoum” yang dimuat situs theguardian.com pada 14 September 2012 silam.

    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa kedutaan besar Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat dikepung dan dirusak oleh para perusuh ketika terjadi gelombang demonstrasi atas sebuah film amatir yang merendahkan Nabi Muhammad SAW. Peristiwa itu terjadi pada September 2012 silam.

    Di Khartoum, pengunjuk rasa dilaporkan telah menargetkan kedutaan Jerman terlebih dahulu, menyerbu melalui tembok luar dan membakar mobil di dekat gerbang sebelum dipukul mundur oleh polisi. Massa kemudian pindah ke kedutaan Inggris di dekatnya.

    William Hague, Sekretaris Luar Negeri mengatakan, para demonstran merobohkan tembok kompleks kedutaan dan menyebabkan beberapa kerusakan kecil, tetapi tidak memasuki kedutaan itu sendiri. Ketika serangan itu terjadi pada hari Jumat, beberapa staf kedutaan berada di dalam gedung dan semua karyawan baik warga Inggris dan Sudan aman.

    “Kedutaan Jerman yang bertetangga, yang tampaknya menjadi fokus serangan, dibakar dan dirusak parah. Kami tetap berhubungan dekat dengan Jerman selama insiden itu dan dapat menawarkan perlindungan kepada diplomat Jerman. Saya senang untuk mengatakannya. bahwa mereka juga aman, “katanya.

    Liputan6.com juga menemukan video serupa yang dimuat Channel YouTube CNN pada 14 September 2012 silam. Video berdurasi 1 menit 33 detik itu bertajuk “Sudan protesters storm German Embassy”. “Protesters are able to overpower security forces to breach the walls of the German embassy in Khartoum, Sudan,” tulis Channel YouTube CNN.

    Kesimpulan

    BUKAN Kedutaan Prancis. Video itu merupakan rekaman peristiwa kerusuhan di Khartoum, Sudan pada September 2012 lalu. Gedung yang dirusak dalam video tersebut merupakan gedung kedutaan Jerman ketika terjadi gelombang demonstrasi atas sebuah film amatir yang merendahkan Nabi Muhammad SAW.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “OLEH : PROF. DR. YUSRIL: Negeri Ini Sedang Diserang 5 Kekuatan Besar Sekaligus”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/11/2020

    Berita

    Akun MU Sanam (fb.com/100003786544005) mengunggah sebuah status berisi narasi sebagai berikut:

    “Prof Yusril Setelah Lihat ke dalam.
    MUNGKNN TDK DIERA KITA, TAPI ANAK CUCU KITA NANTI AKAN BERAT DLM CENGKERAMAN CHINA
    OLEH : PROF. DR. YUSRIL
    Saya tahu ketika berada di dalam jaringan mereka, maafkan saya.
    Pilihannya ada pada Anda Semua Warga Muslim dan kaum beragama di seluruh Indonesia. Bagi Kita Mungkin Tidak, Tapi Kelak Anak Cucu Kita Akan Menjalani Hidup Yang Berat, Mengapa ?
    Saudaraku Negeri Ini Sedang Diserang 5 Kekuatan Besar Sekaligus Dalam Waktu Bersamaan :
    1. KOMUNIS
    2. YAHUDI
    3. SYIAH
    4. MUNAFIKUN
    5. PENG-ASONG ASENG”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya tulisan yang berasal dari Yusril Ihza Mahendra yang menyatakan bahwa negeri ini sedang diserang 5 kekuatan besar sekaligus adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, klaim itu adalah Hoaks Lama Bersemi Kembali. BUKAN tulisan Yusril Ihza Mahendra, sudah diklarifikasi sebelumnya pada tahun 2017.

    Dilansir dari situs abadikini.com, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra klarifikasi tulisan hoax yang beredar di sosial media terutama WhatsApp (WA) Group dengan judul “Bagai kita mungkin tidak, tapi bagi anak cucu kita nantinya kan terasa berat dan tersisih.

    “Tulisan tersebut bukan tulisan saya. Gaya bahasanya jauh beda. Saya yakin, orang yang biasa membaca tulisan saya bisa membedakan tulisan saya atau bukan,” kata Yusril kepada abadikini.com saat di konfirmasi, Minggu (5/3/2017) malam.

    Sebelumnya, klaim ini sudah pernah diperiksa faktanya sebanyak 3 kali, salah satunya adalah ketika nama Yusril Ihza Mahendra diganti menjadi Hidayat Nurwahid.

    Kesimpulan

    Hoaks Lama Bersemi Kembali. BUKAN tulisan Yusril Ihza Mahendra, sudah diklarifikasi sebelumnya pada tahun 2017.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Akun Facebook Wagub DKI Jakarta “Ahmad Riza Patria”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/11/2020

    Berita

    “Ahmad Riza Patria”

    Hasil Cek Fakta

    Muncul sebuah akun Facebook dengan nama “Ahmad Riza Patria” menggunakan foto Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ariza Patria. Akun tersebut diketahui mengirimkan sejumlah pesan dengan modus meminta nomor kode Whatsapp si pemilik akun Facebook lainnya.

    Menanggapi hal tersebut, Ariza Patria melalui media sosial Instagram resminya @bangriza menegaskan bahwa akun Facebook dengan nama “Ahmad Riza Patria” bukan miliknya. Masyarakat diimbau waspada, lantaran akun tersebut terindikasi melakukan tindak penipuan.

    Berikut klarifikasi resmi oleh Ariza Patria:

    “WARNING*: Hati-hati Ada Akun Facebook Palsu atas Nama Ariza Patria.

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    Bapak, Ibu dan teman-teman yang saya hormati. Terima kasih sudah menjalankan 3M. Tadi pagi, saya dikabari ada akun Facebook yang mengatasnamakan Ahmad Riza Patria.

    Akun tersebut mengirim pesan lewat aplikasi percakapan Facebook Messenger ke beberapa orang.

    Dengan hormat saya sampaikan, bahwa akun saya yang asli adalah Fanpage Ariza Patria – @BangAriza https://www.facebook.com/BangAriza/ yang telah diverifikasi oleh Facebook (centang biru).

    Sedangkan akun ini https://www.facebook.com/ahmadriza.patria.167 adalah palsu atau bukan akun saya. Berikut akun-akun media sosial saya yang asli:

    Facebook: @BangAriza – Ariza Patria (Centang Biru)
    Instagram: @bangAriza – Ariza Patria (Centang Biru)
    Twitter : @BangAriza – Ariza Patria (Centang Biru).

    Jika ada akun media sosial selain akun-akun di atas, maka itu bukan akun saya.

    Kami mengimbau masyarakat agar berhati-hati dengan akun palsu yang mencari keuntungan di media sosial, caranya: 1) abaikan pesan apapun yang dikirimkan, 2) jangan pernah memberikan informasi walau hanya satu huruf.

    Dari halaman Facebook Help yang saya baca: Penipuan di Facebook terjadi saat orang membuat akun palsu atau meretas akun Facebook yang ada atau Halaman yang Anda sukai.

    Penipu menggunakan akun palsu atau akun yang diragukan untuk mengelabui Anda agar memberikan uang atau informasi pribadi kepadanya. Penipuan umum di Facebook antara lain:

    Penipuan berkedok cinta, penipuan undian, penipuan pinjaman, pencuri token akses, penipuan lowongan kerja, dll.

    Mohon dipelajari selengkapnya di tautan ini https://id-id.facebook.com/help/1674717642789671.

    Terima kasih Bapak, Ibu dan teman-teman semua. Jaga kesehatan, kita menjalankan 3M bukan semata karena ada peraturannya, namun yang lebih utama niat kita menjalankan 3M untuk menjaga keselamatan masyarakat Jakarta.

    Insya Allah 3M yang kita jalankan bernilai Ibadah. Terima kasih sudah saling menjaga dengan 3M. Hormat kami, Ariza Patria.

    Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jakarta, Sabtu 31 Oktober 2020, Pukul 15.40 WIB.”

    Kesimpulan

    Akun Facebook tersebut palsu. Melalui media sosial Instagram dan Facebook resminya, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan akun Facebook “Ahmad Riza Patria” yang tidak bercentang biru bukanlah miliknya. Masyarakat diimbau waspada, lantaran akun palsu tersebut terindikasi melakukan tindak penipuan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini