[SALAH] Video Kerumunan Massa di Pemakaman Diego Maradona
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/11/2020
Berita
Akun FB Vega Entertainment mengunggah foto kerumunan massa dan menyebarluaskan narasi bahwa foto tersebut menggambarkan proses pemakaman Diego Maradona. Unggahan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 92 kali. Selain itu, terdapat 207 orang yang telah menyukai, diikuti dengan 18 orang memberikan komentar.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelurusan lebih lanjut, foto yang serupa dengan video yang diunggah Vega Entertainment tersebut pernah diunggah oleh Mauricio Macri di akun Twitter pribadinya pada 29 Oktober 2019. Klaim ini didukung oleh salah satu pendukung Macri, melalui akun Twitter @ElCensor3 yang mengunggah video serupa dengan narasi yang menjelaskan bahwa video tersebut merupakan “pertemuan politik terbesar sejak Alfonsin pada tahun 1983”.
Informasi dengan topik serupa juga pernah dimuat di situs The Quint dengan judul artikel “Video from 2019 Passed Off as Football Legend Maradona’s Funeral” dan mengkategorikannya sebagai false.
Dengan demikian, pernyataan yang ditulis oleh Vega Entertainment tersebut dapat dikategorikan sebagai konteks yang salah, sebab akun tersebut telah memberikan narasi yang salah terhadap video kampanye politik di Argentina tahun 2019.
Informasi dengan topik serupa juga pernah dimuat di situs The Quint dengan judul artikel “Video from 2019 Passed Off as Football Legend Maradona’s Funeral” dan mengkategorikannya sebagai false.
Dengan demikian, pernyataan yang ditulis oleh Vega Entertainment tersebut dapat dikategorikan sebagai konteks yang salah, sebab akun tersebut telah memberikan narasi yang salah terhadap video kampanye politik di Argentina tahun 2019.
Rujukan
[SALAH] Foto Pele Membungkukkan Badan di Makam Maradona
Sumber: twitter.comTanggal publish: 29/11/2020
Berita
Akun Twitter Bishan Bedi (@BishanBedi) mengunggah foto dengan narasi yang menggambarkan Pele membungkukkan badan di makam Maradona untuk perpisahan terakhir pada 27 November 2020. Unggahan tersebut respon sebanyak 5.5rb likes, 429 retweets, dan 51 balasan.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, foto unggahan tersebut adalah foto hasil suntingan. Ditemukan foto asli dari foto unggahan itu di situs Getty Images dengan narasi “They were her favorite flowers – Fotografía de stock Shot of a young man visiting a gravesite with a bunch of flowers” (Itu adalah bunga kesukaannya – stock photo Foto seorang pria mengunjungi makam dengan seikat bunga). Selain itu, beberapa situs terkait layanan pemakaman juga menggunakan foto yang sama.
Dengan demikian, unggahan akun Twitter Bishan Bedi (@BishanBedi) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi karena foto asli unggahan tersebut bukan foto Pele di makam Maradona, melainkan foto ilustrasi seorang pria mengunjungi makam dengan seikat bunga yang ditemukan di situs Getty Images.
Dengan demikian, unggahan akun Twitter Bishan Bedi (@BishanBedi) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi karena foto asli unggahan tersebut bukan foto Pele di makam Maradona, melainkan foto ilustrasi seorang pria mengunjungi makam dengan seikat bunga yang ditemukan di situs Getty Images.
Rujukan
- https://www.gettyimages.com.mx/detail/foto/they-were-her-favorite-flowers-imagen-libre-de-derechos/627008890
- https://www.wakememorialpark.com/services/cremation
- https://www.helenafunerals.com/packages-and-resources/traditional-packages
- https://www.greenwoodfuneralhomes.com/our-cemeteries/
- https://www.indiatoday.in/fact-check/story/picture-of-pele-mourning-at-maradona-grave-is-morphed-1744930-2020-11-28
[SALAH] Pemberian Nomor Identitas untuk Anak-Anak Muslim di Prancis
Sumber: twitter.comTanggal publish: 29/11/2020
Berita
Pengguna Twitter ZahraBilloo mengunggah sebuah informasi (20/11) yang menyatakan bahwa Prancis tengah menyusun sebuah peraturan baru yang mewajibkan anak-anak Muslim di Prancis untuk memiliki nomor identitas khusus. Dalam unggahan tersebut, juga disertakan sebuah tautan artikel berita dari situs BBC News.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, pemerintah Prancis memang tengah menyusun peraturan baru yang bertujuan untuk mencegah radikalisasi Islam. Namun, peraturan tersebut tidak hanya ditujukan untuk umat Muslim Prancis saja. Pasal 20 dalam peraturan tersebut menetapkan bahwa seluruh anak di Prancis, tanpa membedakan agama dan kepercayaannya, wajib memiliki nomor identitas. Kementerian Luar Negeri Prancis juga menegaskan bahwa pemberian nomor identitas akan diwajibkan bagi seluruh anak di Prancis tanpa membedakan agama dan kepercayaannya.
Kepemilikan nomor identitas bagi anak-anak di Prancis sendiri bukan merupakan hal yang baru, sebab pemberian nomor identitas sudah dilakukan kepada anak-anak yang bersekolah di sekolah negeri. Tetapi, setelah peraturan baru disahkan, maka nomor identitas juga akan diberikan bagi anak-anak yang bersekolah di sekolah swasta. Lebih lanjut, artikel berita BBC News yang disertakan dalam unggahan tersebut juga tidak menyatakan bahwa pemberian nomor identitas akan diwajibkan bagi anak-anak Muslim saja.
Informasi dengan topik serupa juga pernah dimuat dalam situs Reuters dengan judul artikel ‘Fact check: France Has Proposed That All School Children Be Given ID Numbers, Not Just Muslim Kids’ dan mengategorikannya sebagai ‘misleading due to missing context’.
Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh pengguna Twitter ZahraBilloo tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kepemilikan nomor identitas bagi anak-anak di Prancis sendiri bukan merupakan hal yang baru, sebab pemberian nomor identitas sudah dilakukan kepada anak-anak yang bersekolah di sekolah negeri. Tetapi, setelah peraturan baru disahkan, maka nomor identitas juga akan diberikan bagi anak-anak yang bersekolah di sekolah swasta. Lebih lanjut, artikel berita BBC News yang disertakan dalam unggahan tersebut juga tidak menyatakan bahwa pemberian nomor identitas akan diwajibkan bagi anak-anak Muslim saja.
Informasi dengan topik serupa juga pernah dimuat dalam situs Reuters dengan judul artikel ‘Fact check: France Has Proposed That All School Children Be Given ID Numbers, Not Just Muslim Kids’ dan mengategorikannya sebagai ‘misleading due to missing context’.
Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh pengguna Twitter ZahraBilloo tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Rujukan
[SALAH] Perdana Menteri Malaysia Sebut Pelajar Indonesia akan Tertinggal dalam Penguasaan Sains Karena Terlalu Banyak Mempelajari Agama
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/11/2020
Berita
“…PELAN-PELAN anak-anak sekolah negeri di Indonesia akan tertinggal dalam penguasaan sains, umurnya habis untuk menghafal ayat-ayat dan doa, belajar soal haram, dosa, bidadari, menghitung pahala, mencari dalil, memikirikan akerat. Setelah kalah bersaing lalu memusuhi perintah dan mendirikan ngeara Syariah sebagai solusi semuanya… ”(Mahatir Muhammad)”
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan dari akun Facebook Raden Purbaya dengan sebuah foto berisikan klaim bahwa Mahatir Mohamad selaku Perdana Menteri Malaysia membuat pernyataan pelajar di Indonesia akan tertinggal dalam penguasaan sains akibat terlalu banyak mempelajari agama. Postingan ini disukai sebanyak 805 kali dan dikomentari sebanyak 227 kali.
Berdasarkan penelusuran, pernyataan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang berhubungan dengan pendidikan dan pelajaran agama di Malaysia adalah perihal pengumuman pengurangan pendidikan agama dalam silabus sekolah Malaysia. Ia menjelaskan bahwa pembelajaran agama mengurangi kemampuan dalam mata pelajaran lain yang diperlukan untuk mencari pekerjaan.
“Seseorang telah mengubah kurikulum di sekolah dan sekarah sekolah negara telah menjadi sekolah agama. Mereka belajar Islam dan tidak belajar yang lainnya. Akibatnya, mereka yang lulus tidak mahir dalam mata pelajaran yang dibutuhkan untuk mereka mencari pekerjaan, tapi mereka menjadi ulama yang cakap.” kata Mahathir.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim Perdana Menteri Malaysia membuat pernyataan pelajar di Indonesia akan tertinggal dalam penguasaan sains akibat terlalu banyak mempelajari agama adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
= = = = =
Berdasarkan penelusuran, pernyataan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang berhubungan dengan pendidikan dan pelajaran agama di Malaysia adalah perihal pengumuman pengurangan pendidikan agama dalam silabus sekolah Malaysia. Ia menjelaskan bahwa pembelajaran agama mengurangi kemampuan dalam mata pelajaran lain yang diperlukan untuk mencari pekerjaan.
“Seseorang telah mengubah kurikulum di sekolah dan sekarah sekolah negara telah menjadi sekolah agama. Mereka belajar Islam dan tidak belajar yang lainnya. Akibatnya, mereka yang lulus tidak mahir dalam mata pelajaran yang dibutuhkan untuk mereka mencari pekerjaan, tapi mereka menjadi ulama yang cakap.” kata Mahathir.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim Perdana Menteri Malaysia membuat pernyataan pelajar di Indonesia akan tertinggal dalam penguasaan sains akibat terlalu banyak mempelajari agama adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
= = = = =
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Informasi tidak berdasar, tidak ada bukti yang valid maupun liputan resmi dari Perdana Menteri Malaysia membuat pernyataan tersebut.
Informasi tidak berdasar, tidak ada bukti yang valid maupun liputan resmi dari Perdana Menteri Malaysia membuat pernyataan tersebut.
Rujukan
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/0kp4zG0k-cek-fakta-benarkah-mahatir-sebut-anak-sekolah-di-indonesia-akan-tertinggal-karena-kebanyakan-belajar-agama-cek-faktanya
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1117/tidak-benar-mahathir-sebut-anak-indonesia-akan-tertinggal-dalam-sains-karena-sibuk-hafal-ayat-dan-doa
- https://says.com/my/news/tun-m-says-he-wants-change-school-syllabus-as-students-learn-nothing-except-islam
- https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/GNGBm3LK-mahathir-kurangi-jam-belajar-agama-di-sekolah-malaysia
- https://dunia.tempo.co/read/1157977/mahathir-mohamad-akan-kurangi-silabus-agama-di-sekolah-malaysia
Halaman: 5318/6699