• [SALAH] Vaksin Covid-19 berbasis mRNA Dapat Mengubah DNA Manusia

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 28/11/2020

    Berita

    vaksin corona berbasis mRNA dapat merusak DNA manusia dan 75 persen relawan telah mengalami efek samping dari vaksin tersebut.
    Vaksin Moderna
    vaksin merubah dna
    DNA
    vaksin bisa mengubah DNA manusia?

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah narasi beredar di media sosial twitter dari nama akun @emeraldrobinson yang menyatakan bahwa vaksin corona berbasis mRNA dapat merusak DNA manusia dan 75 persen relawan telah mengalami efek samping dari vaksin tersebut.

    Namun setelah dilakukan penelusuran, narasi yang diunggah oleh Emerald Robinson tersebut adalah salah.
    Bantahan terkait hal tersebut antara lain:

    1. Bahwa tidak ada risiko integrasi mRNA ke dalam genom manusia.
    Dari artikel DW.com berjudul “Coronavirus vaccines: Fake news and myths go viral, Institut Paul-Ehrlich, Institut Federal untuk Vaksin dan Biomedis menjelaskan bahwa alam kasus manusia, genom terletak di inti sel dalam bentuk DNA. Integrasi RNA ke dalam DNA tidak dimungkinkan antara lain karena struktur kimianya yang berbeda. Selain itu, belum ada bukti bahwa mRNA yang diintegrasikan oleh sel tubuh setelah vaksinasi akan berubah menjadi DNA.

    2. Tidak ada vaksin yang bisa mengubah DNA manusia.
    Dari artikel yang sama dengan sebelumnya, Mark Lynas, dari Alliance for Science Cornell University memberikan penjelasan bahwa, modifikasi genetik hanya bisa terjadi jika memasukkan DNA asing ke dalam inti sel manusia, dan vaksin sama sekali tidak melakukan itu.
    Dalam artikel lain berjudul “Experts: mRNA vaccine for COVID-19 does not alter DNA”, Dr. Dan Culver, ahli paru di Klinik Cleveland memaparkan bahwa vaksin tidak bisa mengubah susunan genetik manusia karena waktu bertahan sebuah vaksin di dalam sel manusia relatif singkat dalam rentang jam.

    3. Tidak ada laporan masalah keamanan pada sukarelawan.
    Moderna, salah satu perusahaan yang sedang meneliti calon vaksin covid-19 berbasis mRNA, melaporkan tinjauan dari efek samping yang diminta. Tinjauan itu menunjukkan bahwa vaksin secara umum dapat ditoleransi dengan baik. Mayoritas efek samping berada di batasan ringan atau sedang. Beberapa efek samping termasuk kelelahan (9,7%), sakit kepala (4,5%), nyeri (4,1%) dan kemerahan di tempat suntikan (2,0%).
    Demikian juga calon vaksin yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech juga melaporkan temuan serupa yakni kelelahan pada 3,8 persen dan sakit kepala pada 2,0 persen.

    Dilansir dari liputan6.com, salah satu relawan dokter Covid-19 di Indonesia, dr. Muhamad Fajri Adda’i juga ikut memberi penjelasan terkait vaksin covid-19 berbasis mRNA seperti yang dikembangkan Moderna serta Pfizer dan BioNTech.
    “Jadi vaksin ini menggunakan virus dari penyakit itu tetapi yang diberikan bukan komponen utuh, hanya RNA atau materi genetik terkecilnya yang dilapisi dalam suatu kapsul lalu disuntikkan ke tubuh manusia. Harapannya RNA ini bisa menstimulasi sistem imun untuk membentuk antibodi dan sel-sel imun lain teraktivasi melawan virus tersebut.”

    Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 berbasis mRNA dapat mengubah DNA manusia adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya integrasi RNA ke dalam DNA tidak dimungkinkan antara lain karena struktur kimianya yang berbeda. Selain itu, belum ada bukti bahwa mRNA yang diintegrasikan oleh sel tubuh setelah vaksinasi akan berubah menjadi DNA. Modifikasi genetik hanya bisa terjadi jika memasukkan DNA asing ke dalam inti sel manusia, dan vaksin sama sekali tidak melakukan itu.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video Maradona Kelebihan Berat Badan Menendang Bola Tenis

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 27/11/2020

    Berita

    “With such a fat body Maradona had the rare ability to hit a tennis ball at such a height”

    Narasi dalam bahasa Indonesia:

    “Dengan tubuh gemuk Maradona memiliki kemampuan langka untuk bola tenis di ketinggian seperti itu”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Raheem Khan Kunnappally mengunggah video serta narasi yang menyebutkan Maradona memukul bola tenis dengan tubuh gemuknya pada 26 November 2020. Unggahan tersebut mendapat reaksi sebanyak 4 reaksi dan telah dibagikan sebanyak 7 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, mengutip dari altnews, video unggahan itu adalah video cuplikan dari film “Youth”, sebuah film drama komedi Italia yang disutradarai oleh Paolo Surrentino pada tahun 2015. Film tersebut menggambarkan Diego Maradona yang kelebihan berat badan diperankan oleh actor Argentina bernama Roly Serrano. Hoaks mengenai video Maradona kelebihan berat badan sebelumnya pernah dibahas oleh Turn Back Hoax dengan judul [SALAH] Video “Setelah lockdown … Maradona” pada 8 Juni 2020.

    Dengan demikian, unggahan akun Facebook Raheem Khan Kunnappally dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah karena video tersebut adalah video cuplikan dari film “Youth” yang diperankan olah aktor Argentina bernama Roly Serrano pada tahun 2015.

    ====

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Narasi yang salah. Faktanya, video tersebut adalah video cuplikan dari film “Youth” yang diperankan olah aktor Argentina bernama Roly Serrano pada tahun 2015.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Gibran akan Bebaskan Palestina dari Israel? “

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 27/11/2020

    Berita

    “Gibran akan Bebaskan Palestina dari Israel?”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar di Facebook akun dengan nama Bang Begexs Stanza memposting sebuah tangkapan layar yang diambil dari DEMOKRASI News tertanggal Selasa, 8 September 2020 dengan judul “Gibran akan Bebaskan Palestina dari Israel? “.

    Setelah ditelusuri pada demokrasi.co.id, gambar dan tanggal artikel mempunyai kesamaan dengan gambar yang beredar di Facebook tetapi judulnya berbeda. Pada artikel DEMOKRASI News judul yang asli adalah “Gibran Pakai Syal Palestina, Simbol Perjuangan Untuk Solo Lebih Baik” yang dimuat pada hari Selasa, 8 September 2020. Gambar tangkapan layar tersebut telah disunting pada bagian judul menjadi “Gibran akan Bebaskan Palestina dari Israel? “.

    Dengan demikian gambar tangkapan layar berita DEMOKRASI News yang berjudul “Gibran akan Bebaskan Palestina dari Israel? ” yang beredar di Facebook tidak benar. Gambar sudah disunting pada bagian judul, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).

    Gambar tersebut tidak benar. Faktanya, gambar artikel tersebut sudah melalui proses penyuntingan dari artikel asli milik demokrasi.co.id yang berjudul “Gibran Pakai Syal Palestina, Simbol Perjuanban Untuk Solo Lebih Baik” yang terbit pada Selasa, 8 September 2020.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video Serangan Udara yang Dilakukan Tentara India di POK (Pakistan Occupied Kashmir)

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 27/11/2020

    Berita

    “Big Breaking News: One more air strike by @IAF_MCC in the POK, many terrorist and their training camps demolished by Indian air force. Many terrorists also killed in this air strike.”

    Terjemahan:
    “Berita besar: satu lagi serangan udara oleh @IAF_MCC (Angkatan Udara India) di POK, banyak teroris dan kamp pelatihan mereka kandas oleh AU India. Banyak teroris yang juga terbunuh dalam serangan udara ini”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter @CHAUDHARY1030 (Deepak Chaudhary), menulis cuitan yang diunggah pada 19 November 2020. Cuitan tersebut menyebarluaskan informasi bahwa tautan video yang dilampirkan dalam cuitan tersebut merupakan serangan udara angkatan darat India di POK. Cuitan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 2 kali. Selain itu, terdapat 11 orang yang telah menyukai, diikuti dengan 6 orang memberikan komentar

    Berdasarkan hasil penelurusan lebih lanjut, video ini pernah diunggah pada akun YouTube Double Doppler pada tahun 2015, yang diikuti dengan narasi bahwa video tersebut merupakan video game Arma 2. Tertulis di bagian narasi bahwa video tersebut hanyalah video simulasi dan tidak terjadi di kehidupan nyata. Klaim serupa juga dimuat dalam portal berita The Times of India yang berjudul “FAKE ALERT: Gaming video viral as ‘IAF airstrikes in POK’”.

    Informasi dengan topik serupa juga pernah dimuat di situs The Logical Indian dengan judul artikel “Fact Check: No, The Viral Video is Not of The Airstrike Done by Indian Army in POK” dan mengkategorikannya sebagai false.

    Dengan demikian, pernyataan yang ditulis oleh @CHAUDHARY1030 tersebut dapat dikategorikan sebagai konteks yang salah, sebab akun tersebut telah memberikan narasi yang salah terhadap cuplikan video game Arma 2.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra (Universitas Diponegoro)

    Informasi tersebut salah. Faktanya, video serangan udara tersebut merupakan cuplikan video game Arma 2, bukan video serangan udara yang terjadi di POK pada 19 November 2020.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini