KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan disertai tautan yang diklaim untuk mendapatkan bantuan sosial tunai senilai Rp 2 juta.
Menurut narasi dalam unggahan, bansos itu bisa diperoleh segera dengan cara mengeklik tautan itu untuk pendaftaran.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.
Tautan yang diklaim untuk mendapatkan bansos tunai Rp 2 juta dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Selasa (21/1/2025).
Gambar thumbnail tautan tersebut menyertakan logo Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola Kementerian Sosial (Kemensos).
DTKS adalah data induk yang berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.
Berikut narasi yang dibagikan:
DAPATKAN BANSOS 2025 RP.2.000.000 DAFTAR SEGERA
hxxxx://b4nsos-pkh-terkini-c025fiplkiprtl.xxxxx.xxx/
Screenshot Hoaks, tautan pencairan bansos tunai Rp 2 juta
[HOAKS] Tautan Pencairan Bansos Rp 2 Juta Menggunakan Akun Telegram
Sumber:Tanggal publish: 24/01/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek tautan tersebut dan menemukan bahwa tautan itu tidak mengarah ke situs DTKS, cekbansos.kemensos.go.id.
Tautan tersebut mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan nomor Telegram aktif dan nama lengkap.
Sedangkan situs DTKS berfungsi untuk mengecek data penerima bantuan sosial, dengan memasukkan alamat dan nama lengkap sesuai KTP.
Tautan yang beredar di Facebook kemungkinan adalah modush phishing atau pencurian data untuk mengambil alih akun Telegram.
Menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky, pembajakan akun di Telegram telah menjadi masalah serius. Para peretas menggunakan beragam metode untuk mencuri akses ke akun.
Peretas umumnya mengirim pesan dengan tautan phishing yang seolah resmi, misalnya https://t.me/premium, tetapi sebenarnya mengarahkan ke situs web palsu.
Jika pengguna mengeklik tautan dan memasukkan informasi login di situs tersebut, kemungkinan akses ke akun Telegram akan diambil alih.
Tautan tersebut mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan nomor Telegram aktif dan nama lengkap.
Sedangkan situs DTKS berfungsi untuk mengecek data penerima bantuan sosial, dengan memasukkan alamat dan nama lengkap sesuai KTP.
Tautan yang beredar di Facebook kemungkinan adalah modush phishing atau pencurian data untuk mengambil alih akun Telegram.
Menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky, pembajakan akun di Telegram telah menjadi masalah serius. Para peretas menggunakan beragam metode untuk mencuri akses ke akun.
Peretas umumnya mengirim pesan dengan tautan phishing yang seolah resmi, misalnya https://t.me/premium, tetapi sebenarnya mengarahkan ke situs web palsu.
Jika pengguna mengeklik tautan dan memasukkan informasi login di situs tersebut, kemungkinan akses ke akun Telegram akan diambil alih.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang beredar di Facebook dan diklaim untuk mendapatkan bansos tunai Rp 2 juta adalah hoaks.
Tautan tersebut tidak mengarah ke situs resmi DTKS yang dikelola Kemensos, melainkan ke situs yang meminta pengunjung memasukkan nomor Telegram aktif dan nama lengkap.
Tautan yang beredar di Facebook kemungkinan adalah modush phishing atau pencurian data untuk mengambil alih akun Telegram.
Tautan tersebut tidak mengarah ke situs resmi DTKS yang dikelola Kemensos, melainkan ke situs yang meminta pengunjung memasukkan nomor Telegram aktif dan nama lengkap.
Tautan yang beredar di Facebook kemungkinan adalah modush phishing atau pencurian data untuk mengambil alih akun Telegram.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0tccyivEh6MKehLwUubB3aTLmM5etVDvpQ6WPck2nF4Q3QwUTE78PcEtcYWeixNBUl&id=61572389427639
- https://www.facebook.com/61571451075776/videos/830552845863222/
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02D2NKQQHDm8GiCUKbXVvDbsLDe9d2DsAFMJR8bA5jupzgAzc3uyFwmkBjWQwwJGNSl&id=61569851400717
- https://cekbansos.kemensos.go.id/
- https://www.kaspersky.com/blog/telegram-account-hacked/52775/
- https://t.me/premium
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[HOAKS] Pendaftaran Bantuan Dana BPJS Kesehatan Pakai Akun Telegram
Sumber:Tanggal publish: 24/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar tautan pendaftaran bantuan dana mengatasnamakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Tautan itu mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap dan nomor akun Telegram aktif.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks. Unggahan itu diindikasi sebagai aksi penipuan.
Tautan pendaftaran bantuan dana mengatasnamakan BPJS Kesehatan dibagikan akun Facebook ini pada Kamis (23/1/2025).
Adapun, gambar thumbnail tautan tersebut memuat poster bantuan dana BPJS Kesehatan sebesar Rp 3.550.000.
Berikut narasi yang dibagikan:
Daftarkan akun telegram anda segera hxxx://bit.ly/xxxx Untuk daftar silahkan klik
Screenshot Hoaks, pendaftaran bantuan dana BPJS Kesehatan menggunakan akun Telegram
Tautan itu mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap dan nomor akun Telegram aktif.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks. Unggahan itu diindikasi sebagai aksi penipuan.
Tautan pendaftaran bantuan dana mengatasnamakan BPJS Kesehatan dibagikan akun Facebook ini pada Kamis (23/1/2025).
Adapun, gambar thumbnail tautan tersebut memuat poster bantuan dana BPJS Kesehatan sebesar Rp 3.550.000.
Berikut narasi yang dibagikan:
Daftarkan akun telegram anda segera hxxx://bit.ly/xxxx Untuk daftar silahkan klik
Screenshot Hoaks, pendaftaran bantuan dana BPJS Kesehatan menggunakan akun Telegram
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi BPJS Kesehatan untuk mengonfirmasi kebenaran tautan bantuan tersebut.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzy Anugerah mengatakan, tautan bantuan dana yang beredar di Facebook itu merupakan hoaks dan modus penipuan.
"Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut. Masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan," kata Rizzky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/1/2025).
Masyarakat dapat menghubungi saluran komunikasi resmi apabila memiliki pertanyaan atau keluhan terkait BPJS Kesehatan.
Berikut saluran komunikasi resmi BPJS Kesehatan:
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzy Anugerah mengatakan, tautan bantuan dana yang beredar di Facebook itu merupakan hoaks dan modus penipuan.
"Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut. Masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan," kata Rizzky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/1/2025).
Masyarakat dapat menghubungi saluran komunikasi resmi apabila memiliki pertanyaan atau keluhan terkait BPJS Kesehatan.
Berikut saluran komunikasi resmi BPJS Kesehatan:
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, Tautan pendaftaran bantuan dana mengatasnamakan BPJS Kesehatan yang beredar di Facebook adalah hoaks.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzy Anugerah mengatakan, BPJS Kesehatan tidak mengadakan bantuan atau program seperti dalam unggahan tersebut, dengan metode pendaftaran menggunakan akun Telegram.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzy Anugerah mengatakan, BPJS Kesehatan tidak mengadakan bantuan atau program seperti dalam unggahan tersebut, dengan metode pendaftaran menggunakan akun Telegram.
Rujukan
[HOAKS] Rumah Sakit Permata Cibubur Dijual
Sumber:Tanggal publish: 23/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan media sosial dengan narasi yang menyebut Rumah Sakit Permata Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat dijual.
Unggahan itu juga menyertakan luas tanah dan bangunan, serta harga yang ditawarkan.
Akan tetapi, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Unggahan yang menyebut Rumah Sakit Permata Cibubur dijual muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan unggahan berisi penawaran untuk membeli rumah sakit di Kota Bekasi itu.
Pihak yang tertarik diminta menghubungi nomor ponsel yang ada dalam unggahan.
Unggahan itu juga menyertakan luas tanah dan bangunan, serta harga yang ditawarkan.
Akan tetapi, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Unggahan yang menyebut Rumah Sakit Permata Cibubur dijual muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan unggahan berisi penawaran untuk membeli rumah sakit di Kota Bekasi itu.
Pihak yang tertarik diminta menghubungi nomor ponsel yang ada dalam unggahan.
Hasil Cek Fakta
Pihak Rumah Sakit Permata Cibubur menyebut unggahan itu adalah hoaks.
Manajamen RS Permata Cibubur tidak pernah menawarkan rumah sakit itu untuk dijual. Mereka meminta masyarakat tidak menyebarluaskan informasi keliru tersebut.
"Kami mengklarifikasi dan menyatakan berita penjualan Rumah Sakit Permata Cibubur adalah tidak benar (hoaks)," tulis manajemen Rumah Sakit Permata Cibubur melalui akun Instagram-nya.
Manajemen Rumah Sakit Permata Cibubur menyebutkan, pihaknya akan melaporkan dan menindaklanjuti secara hukum pihak yang masih menyebarluaskan informasi keliru itu.
"Kami mengingatkan bahwa pihak yang membuat dan atau menyebarkan berita tidak benar dapat dikenakan sanksi hukum Pasal 28 (1) UU ITE Nomor 11 Tahun 2008 dengan perubahan Nomor 19 Tahun 2016," tulis pihak Rumah Sakit Permata Cibubur.
Manajamen RS Permata Cibubur tidak pernah menawarkan rumah sakit itu untuk dijual. Mereka meminta masyarakat tidak menyebarluaskan informasi keliru tersebut.
"Kami mengklarifikasi dan menyatakan berita penjualan Rumah Sakit Permata Cibubur adalah tidak benar (hoaks)," tulis manajemen Rumah Sakit Permata Cibubur melalui akun Instagram-nya.
Manajemen Rumah Sakit Permata Cibubur menyebutkan, pihaknya akan melaporkan dan menindaklanjuti secara hukum pihak yang masih menyebarluaskan informasi keliru itu.
"Kami mengingatkan bahwa pihak yang membuat dan atau menyebarkan berita tidak benar dapat dikenakan sanksi hukum Pasal 28 (1) UU ITE Nomor 11 Tahun 2008 dengan perubahan Nomor 19 Tahun 2016," tulis pihak Rumah Sakit Permata Cibubur.
Kesimpulan
Unggahan yang menyebut Rumah Sakit Permata Cibubur dijual tidak benar atau hoaks.
Pihak manajemen Rumah Sakit Permata Cibubur membantah narasi itu. Mereka tidak pernah menawarkan rumah sakit untuk dijual.
Pihak manajemen Rumah Sakit Permata Cibubur membantah narasi itu. Mereka tidak pernah menawarkan rumah sakit untuk dijual.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/p/15zqpvSBCs/
- https://www.facebook.com/share/p/18RpzFDane/
- https://www.facebook.com/share/p/15bkpWi9fa/
- https://www.facebook.com/reel/513806648108537
- https://www.instagram.com/p/DFHMKW6Sobu/?utm_source=ig_embed&ig_rid=9985ebe6-c074-4032-bed3-f55ba1b9bd71&img_index=2
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[HOAKS] CEO BlackRock Larry Fink Bicara soal Depopulasi
Sumber:Tanggal publish: 23/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Ketua firma manajemen investasi terkemuka BlackRock, Larry Fink diklaim berbicara soal depopulasi.
Narasi yang beredar menyebutkan, depopulasi diterapkan untuk mempermudah penggantian tenaga kerja manusia dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi yang menyebut Larry Fink berbicara soal depopulasi disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Pengguna Facebook menyertakan video yang menampilkan pria asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (21/1/2025):
CEO BlackRock Larry Fink menjelaskan bagaimana tujuan sebenarnya dari depopulasi adalah untuk mempermudah penggantian tenaga kerja manusia dengan AI
Narasi yang beredar menyebutkan, depopulasi diterapkan untuk mempermudah penggantian tenaga kerja manusia dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi yang menyebut Larry Fink berbicara soal depopulasi disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Pengguna Facebook menyertakan video yang menampilkan pria asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (21/1/2025):
CEO BlackRock Larry Fink menjelaskan bagaimana tujuan sebenarnya dari depopulasi adalah untuk mempermudah penggantian tenaga kerja manusia dengan AI
Hasil Cek Fakta
Video Fink yang beredar bersumber dari acara Pertemuan Khusus Forum Ekonomi Dunia (WEF) bertajuk Kolaborasi Global, Pertumbuhan, dan Energi untuk Pembangunan yang diselenggarakan pada 28-29 April 2024 di Riyadh, Arab Saudi.
Momen ketika Fink berbicara diunggah di kanal YouTube WEF, 28 April 2024, tepatnya pada menit ke-21 detik ke-16.
Fink menyoroti perubahan cepat yang akibat kemajuan teknologi, terutama AI, robotika, dan teknologi sensor.
Ia memperkirakan, negara-negara maju dengan sistem pendidikan yang kuat akan melampaui negara-negara dengan pertumbuhan populasi tinggi dan negara-negara dengan sistem pendidikan yang lebih lemah.
Larry Fink juga menyatakan negara-negara berkembang yang memiliki dasar pendidikan kuat akan mengalami kemajuan lebih cepat dibandingkan wilayah seperti Afrika.
Namun, di sisi lain, pertumbuhan penduduk sering melampaui pembangunan pendidikan.
Sementara, negara-negara maju dengan populasi yang menyusut bisa menjadi "pemenang besar" dalam beradaptasi terhadap perubahan teknologi.
Dalam komentarnya, Fink tidak pernah secara langsung menghubungkan depopulasi dengan penggantian manusia dengan AI.
Momen ketika Fink berbicara diunggah di kanal YouTube WEF, 28 April 2024, tepatnya pada menit ke-21 detik ke-16.
Fink menyoroti perubahan cepat yang akibat kemajuan teknologi, terutama AI, robotika, dan teknologi sensor.
Ia memperkirakan, negara-negara maju dengan sistem pendidikan yang kuat akan melampaui negara-negara dengan pertumbuhan populasi tinggi dan negara-negara dengan sistem pendidikan yang lebih lemah.
Larry Fink juga menyatakan negara-negara berkembang yang memiliki dasar pendidikan kuat akan mengalami kemajuan lebih cepat dibandingkan wilayah seperti Afrika.
Namun, di sisi lain, pertumbuhan penduduk sering melampaui pembangunan pendidikan.
Sementara, negara-negara maju dengan populasi yang menyusut bisa menjadi "pemenang besar" dalam beradaptasi terhadap perubahan teknologi.
Dalam komentarnya, Fink tidak pernah secara langsung menghubungkan depopulasi dengan penggantian manusia dengan AI.
Kesimpulan
Video Larry Fink dalam acara WEF di Riyadh disebarkan dengan konteks keliru.
Fink bicara soal perbandingan adaptasi teknologi di negara dengan populasi tinggi dan rendah. Namun, ia sama sekali tidak menyebutkan soal depopulasi.
Fink bicara soal perbandingan adaptasi teknologi di negara dengan populasi tinggi dan rendah. Namun, ia sama sekali tidak menyebutkan soal depopulasi.
Rujukan
- https://www.facebook.com/100079250677006/videos/1277566723510368/
- https://www.facebook.com/SuaraRakyatKebenaran/videos/1435261003861739
- https://www.facebook.com/61555676564847/videos/1396227761085093/
- https://www.weforum.org/stories/2024/04/5-things-to-know-about-the-specialmeeting24/
- https://www.youtube.com/watch?v=PoRVYFHNc6k
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 532/6787