• [SALAH] Debat Pilwalkot Solo 2020 Tidak Ditayangkan Secara Live

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 09/11/2020

    Berita

    “Woii..debat aja dlu scr live..smua daerah yg pilkada aja debat live, nah knapa kok solo kpu nya minim dana smp2 ga ada debat live”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter pentolisme (@/didick44927873 ) mencuit narasi yang menyebut debat Pilkada Solo tidak disiarkan secara live. Cuitan ini diunggah pada tanggal 6 November 2020 tepat pada malam akan diadakan debat Pilwalkot Solo.

    Berdasarkan penelusuran dengan kata kunci ‘debat solo 2020 live’ di mesin pencari Google, ditemukan tautan situs berbagi video Youtube yang menampilkan video hasil tayangan langsung dari debat Pilwalkot Solo 2020. Adapun kanal media yang menayangkan adalah KPU Kota Surakarta, Media Indonesia, dan KompasTV. Debat Pilwalkot Solo 2020 juga ditayangkan langsung oleh Metro TV pada tanggal 6 November 2020 pada pukul 19.00-21.00 WIB.

    Dengan demikian narasi yang menyebut debat Pilwalkot Solo 2020 tidak ditayangkan secara live adalah tidak benar dan masuk dalam kategori konten palsu

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Muhammad Padhliansyah (Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin)

    Faktanya, debat Pilwalkot Solo 2020 ditayangkan secara live streaming di kanal media sosial Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta, Metro TV, serta KompasTV.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Ajakan Boikot Produk Perancis Akibat Umat Kristen Mengganggu Muslim Perancis yang Salat Berjamaah

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/11/2020

    Berita

    “Astaghfirullah…prancis Bener” yah,yuk kita boikut jgn beli Aqua,Vit,mizzon…gantiiii…produk lain”

    Macron muslim salat bernyanyi

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Wahyu Setiaji membagikan video dari unggahan akun Info Menarik yang memperlihatkan sejumlah orang memegang bendera Perancis sedang bernyanyi di depan umat Muslim yang melaksanakan salat berjamaah jalan. Video yang dibagikan pada 5 November 2020 itu disertai dengan narasi ajakan untuk memboikot produk Perancis.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut telah beredar di internet sejak November 2017 dan tidak terkait dengan pernyataan Macron tentang Islam dalam krisis pada 2 Oktober 2020. Ditemukan video yang sama diunggah ke YouTube oleh Şɦคɦ _KhÄŁiD Khan dengan judul “During the payment of Friday prayers in France, the wing of the unbelievers reminded the Mushrikine” pada 13 November 2017. Video yang diambil dari peristiwa yang sama juga pernah diunggah oleh AP Archive pada 15 November 2017 dengan judul “Paris suburb tries to stop Muslim street prayers”.

    Dalam keterangannya, AP menuliskan bahwa video tersebut terekam pada peristiwa yang terjadi pada Jumat, 10 November 2017, di jalanan wilayah Clichy, Kota Paris, Prancis. Saat itu, Wali Kota Clichy Remi Muzeau dan warganya memprotes para muslim yang telah beribadah di sebuah jalan di wilayahnya selama berbulan-bulan. Perselisihan ini mencerminkan masalah nasional yang terjadi di Prancis, yakni kekurangan masjid. Polisi membentuk barikade di tengah puluhan muslim yang salat berjamaah di jalanan Clichy dan ratusan demonstran yang mencoba menghentikan mereka. Saat para muslim meneriakkan kalimat “Allahu akbar”, para demonstran menyanyikan lagu kebangsaan Prancis “La Marseillaise”.

    Mengutip dari portal The Local, sekitar 200 jamaah muslim salat berjamaah di jalanan Clichy sebagai bentuk protes terhadap keputusan wali kota untuk menutup tempat ibadah yang biasa mereka gunakan. Pihak berwenang telah membuka masjid baru untuk muslim, tetapi jaraknya 1,5 km dan jamaah mengatakan itu sulit dijangkau. Protes Jumat dilakukan dengan tujuan untuk menekan dewan lokal agar setuju membuka tempat ibadah di pusat Clichy.

    Dengan demikian, video yang dibagikan oleh akun Facebook Wahyu Setiaji dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah karena video tersebut terekam saat ratusan jamaah muslim salat berjamaah di jalanan Clichy, Paris, Perancis sebagai bentuk protes dari penutupan tempat ibadah mereka pada 10 November 2017 dan tidak ada kaitannya dengan pernyataan Macron tentang Islam dalam krisis pada 2 Oktober 2020.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Narasi yang salah. Faktanya, video tersebut terekam saat ratusan jamaah muslim salat berjamaah di jalanan Clichy, Paris, Perancis sebagai bentuk protes dari penutupan tempat ibadah mereka pada 10 November 2017. Tidak ada kaitannya dengan pernyataan Macron tentang Islam dalam krisis pada 2 Oktober 2020.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Info Lowongan Kerja Puskesmas Kepanjen Kidul

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/11/2020

    Berita

    “Info Lowongan Kerja
    Puskesmas Kepanjen Kidul
    Dibutuhkan Staff Admin Dan Staff Kantor
    Dikhususkan Perempuan
    Ijazah SMA/SMK/MA
    Bisa Computer
    Jujur Dan Disiplin
    Info Lengkap Bisa Menghubungi
    081246524961
    Bu Indayanti
    Atau Kirim Ke Alamat
    Jl. Ciliwung No. 178, Tanggung, Kec. Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur 66115″

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan informasi lowongan pekerjaan Puskesmas Kepanjen Kidul Kota Blitar. Dalam informasi disebutkan dibutuhkan tenaga kerja bagian staf admin dan staf kantor untuk perempuan dengan lulusan SMA/SMK/MA, informasi tersebut langsung dibantah oleh pihak Puskesmas Kepanjen Kidul dan juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar dr. Muhammad Muchlis, bahwasanya pihak Puskesmas Kepanjen Kidul tidak membuka lowongan pekerjaan.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr. Muhammad Muchlis meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap informasi hoax yang digunakan pihak-pihak tidak bertanggung jawab. “Karena hoax serupa juga pernah beredar dengan mengatasnamakan Puskesmas Sananwetan dan Karangsari Kota Blitar,” tulis akun Twitter @PemkotaBlitar.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, informasi lowongan pekerjaan Puskesmas Kepanjen Kidul adalah tidak benar sehingga termasuk kategori konten palsu/fabricated content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).

    Faktanya, berita tersebut adalah hoax: Pemkot Kota Blitar menyatakan Puskesmas Kepanjen Kidul tidak membuka lowongan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video Kecurangan Penghitungan Suara dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 09/11/2020

    Berita

    “Those who conduct elections are themselves casting fake votes in the US.”
    “Obviously, Donald Trump will go to the Supreme Court.”

    Terjemahan:
    “Mereka yang menyelenggarakan pemilu adalah orang-orang yang memberikan suara palsu di Amerika Serikat.”
    “Jelas, Donald Trump akan pergi ke Mahkamah Agung.”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter @ThePushpendra_ (Pushpendra… In the same way, there are many more.), menulis cuitan yang diunggah pada 6 November 2020. Cuitan tersebut menyebarluaskan informasi bahwa tautan video yang dilampirkan dalam cuitan tersebut merupakan kecurangan dalam penghitungan suara pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun ini, di mana kecurangan tersebut akan merugikan Donald Trump sehingga Trump akan pergi ke Mahkamah Agung. Cuitan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 524 kali. Selain itu, terdapat 1.562 orang yang telah menyukai, diikuti dengan 26 orang memberikan komentar.

    Berdasarkan hasil penelurusan lebih lanjut, video ini pernah diunggah pada akun YouTube AFP News Agency pada tahun 2018. Video tersebut juga diikuti dengan narasi yang memberitahukan bahwa kecurangan penghitungan suara oleh panitia pemilu tersebut terjadi di Rusia, tepatnya di kota Lyubertsy, pada tahun 2018 yang lalu. Klaim serupa juga dimuat dalam portal berita The Washington Post yang berjudul “Videos online show blatant ballot-stuffing in Russia”.

    Informasi dengan topik serupa juga pernah dimuat di situs India Today dengan judul artikel “Fake Check: Old video from Russia shared as electoral fraud in recent US elections” dan mengkategorikannya sebagai false.

    Dengan demikian, pernyataan yang ditulis oleh @ThePushpendra_ tersebut dapat dikategorikan sebagai konteks yang salah, sebab akun tersebut telah memberikan narasi yang salah terhadap video kecurangan penghitungan suara pemilu di Rusia.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra (Universitas Diponegoro)

    Informasi tersebut salah. Faktanya, video kecurangan dalam penghitungan suara tersebut merupakan video pemilu di Rusia tahun 2018, bukan pemilu Amerika Serikat tahun 2020.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini