“perahu terbalik di danau Jatiluhur td siang jam 12.
Hati-hati yang berlibur semoga semuanya diberikan keselamatan. Aamiin
__Informasi dari dinsos Karawang”
[SALAH] Perahu Terbalik di Danau Jatiluhur
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 03/11/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar pesan berantai di grup Whatsapp yang menginformasikan bahwa telah terjadi kecelakaan perahu di Danau Jatiluhur. Faktanya, klaim tersebut salah. Kejadian terjadi di Bendungan Cikoncang, Wanasalam, Lebak, Banten, pada Minggu (25/10/2020) sekitar pukul 13.12 WIB.
Dilansir detik.com dan Kompas.com, tiga orang dilaporkan tewas saat berwisata di Bendungan Cikoncang di perbatasan antara Kabupaten Pandeglang dan Lebak. Perahu mereka terbalik akibat menabrak tunggul di tengah danau.
Kepala Basarnas Banten Zainal Arifin mengatakan kecelakaan perahu terjadi pada sekitar pukul 13.12 WIB. Perahu ditumpangi kurang lebih 28 orang yang merupakan wisatawan.
“Sedang berwisata, tiga orang meninggal dunia,” katanya saat dikonfirmasi wartawan di Lebak, Minggu (25/10/2020).
Dengan demikian, klaim bahwa telah terjadi kecelakaan perahu di Danau Jatiluhur adalah salah dan merupakan konten yang salah.
Dilansir detik.com dan Kompas.com, tiga orang dilaporkan tewas saat berwisata di Bendungan Cikoncang di perbatasan antara Kabupaten Pandeglang dan Lebak. Perahu mereka terbalik akibat menabrak tunggul di tengah danau.
Kepala Basarnas Banten Zainal Arifin mengatakan kecelakaan perahu terjadi pada sekitar pukul 13.12 WIB. Perahu ditumpangi kurang lebih 28 orang yang merupakan wisatawan.
“Sedang berwisata, tiga orang meninggal dunia,” katanya saat dikonfirmasi wartawan di Lebak, Minggu (25/10/2020).
Dengan demikian, klaim bahwa telah terjadi kecelakaan perahu di Danau Jatiluhur adalah salah dan merupakan konten yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Ayang Setiawan (Universitas Suryakancana).
Klaim tersebut salah. Faktanya, video tersebut merupakan kecelakaan perahu yang terjadi di Bendungan Cikoncang, Wanasalam, Lebak, Banten, pada Minggu (25/10/2020) sekitar pukul 13.12 WIB.
Klaim tersebut salah. Faktanya, video tersebut merupakan kecelakaan perahu yang terjadi di Bendungan Cikoncang, Wanasalam, Lebak, Banten, pada Minggu (25/10/2020) sekitar pukul 13.12 WIB.
Rujukan
[SALAH] Video Penyerangan Wanita Muslim di Prancis
Sumber: twitter.comTanggal publish: 03/11/2020
Berita
“Prancis”
Hasil Cek Fakta
Pengguna Twitter akshtanilabh mengunggah sebuah video (30/10) yang menunjukkan aksi penyerangan terhadap seorang wanita muslim. Dalam video tersebut, tampak seorang pria berjalan menghampiri korban yang tengah bersama dengan anak-anaknya dan menyerang wanita tersebut hingga terjatuh. Video tersebut juga disertai dengan keterangan yang menyatakan bahwa kejadian tersebut terjadi di Prancis.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut tidak menunjukkan aksi penyerangan terhadap wanita muslim di Prancis, melainkan merupakan aksi penyerangan terhadap wanita muslim yang terjadi di kota Nizhnekamsk, Republik Tatarstan, Rusia, pada Juli 2020 lalu. Video yang disebarluaskan oleh pengguna Twitter akshtanilabh merupakan potongan dari video yang diunggah oleh laman Facebook media Rusia, Komsomolskaya Pravda, pada 8 Juli 2020 waktu setempat.
Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh pengguna Twitter akshtanilabh tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut tidak menunjukkan aksi penyerangan terhadap wanita muslim di Prancis, melainkan merupakan aksi penyerangan terhadap wanita muslim yang terjadi di kota Nizhnekamsk, Republik Tatarstan, Rusia, pada Juli 2020 lalu. Video yang disebarluaskan oleh pengguna Twitter akshtanilabh merupakan potongan dari video yang diunggah oleh laman Facebook media Rusia, Komsomolskaya Pravda, pada 8 Juli 2020 waktu setempat.
Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh pengguna Twitter akshtanilabh tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Informasi yang salah. Faktanya, video tersebut tidak menunjukkan aksi penyerangan terhadap wanita muslim di Prancis, melainkan merupakan aksi penyerangan terhadap wanita muslim yang terjadi di Republik Tatarstan, Rusia, pada Juli 2020 lalu.
Informasi yang salah. Faktanya, video tersebut tidak menunjukkan aksi penyerangan terhadap wanita muslim di Prancis, melainkan merupakan aksi penyerangan terhadap wanita muslim yang terjadi di Republik Tatarstan, Rusia, pada Juli 2020 lalu.
Rujukan
[SALAH] Petinggi WHO Terpapar Covid-19
Sumber: FacebookTanggal publish: 03/11/2020
Berita
Beredar informasi di media sosial, Direktur General Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Ghebreyesus terpapar virus corona covid-19.
Salah satu akun Facebook yang menyebut petinggi WHO itu terpapar covid-19 adalah Politics Arena. Begini narasi yang dia buat untuk unggahannya:
"BREAKING: WHO DG positif covid-19"
Salah satu akun Facebook yang menyebut petinggi WHO itu terpapar covid-19 adalah Politics Arena. Begini narasi yang dia buat untuk unggahannya:
"BREAKING: WHO DG positif covid-19"
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri media sosial milik Tedros Ghebreyesus. Dalam akun Twitter pribadinya, @DrTedros, dia menyatakan dirinya tidak terpapar dan melakukan tes covid-19 seperti yang heboh di Facebook.
"Saya diidentifikasi sebagai orang yang kontak dengan seseorang yang dites positif covid-19. Saya baik-baik saja dan tanpa gejala, tapi melakukan karantina sendiri selama beberarap hari dengan protokol dari WHO dan bekerja dari rumah," begitu kicauan Tedros Ghebreyesus.
"Sangat penting bagi kita semua untuk mematuhi protokol kesehatan. Beginilah cara kita memutus rantai penularan covid-19, menekan virus, dan melindungi sistem kesehatan," tambah cuitan petinggi WHO itu.
"Saya diidentifikasi sebagai orang yang kontak dengan seseorang yang dites positif covid-19. Saya baik-baik saja dan tanpa gejala, tapi melakukan karantina sendiri selama beberarap hari dengan protokol dari WHO dan bekerja dari rumah," begitu kicauan Tedros Ghebreyesus.
"Sangat penting bagi kita semua untuk mematuhi protokol kesehatan. Beginilah cara kita memutus rantai penularan covid-19, menekan virus, dan melindungi sistem kesehatan," tambah cuitan petinggi WHO itu.
Kesimpulan
Informasi yang menyebut petinggi WHO, Tedros Ghebreyesus terpapar virus corona covid-19 adalah hoaks. Informasi ini tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Faktanya, Dr Tedros belum dites positif covid-19. Dia baru diidentifikasi sebagai orang yang kontak dari seseorang yang positif covid-19.
Faktanya, Dr Tedros belum dites positif covid-19. Dia baru diidentifikasi sebagai orang yang kontak dari seseorang yang positif covid-19.
Rujukan
[SALAH] Foto Duta Syahwat oleh Kader NU
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/11/2020
Berita
“Duta Syahwat Oleh Kader NU.. bisa pesan fatwa Halal soal syahwat ke NU.. bisa COD & Order.. yg ptg pembayaran harus cash Mggunakan amplop coklat..”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Mulyono Ali membagikan foto pada grup KERAH BATIK (kendal bergairah debat politik). Dalam foto unggahan yang dibagikan tanggal 30 Oktober 2020 itu terdapat wajah dari tokoh GP Ansor bernama Yaqut Cholil Qoumas.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan foto hasil suntingan/editan. Ditemukan foto asli dari unggahan tersebut di beberapa unggahan blogspot tahun 2011. Foto asli unggahan itu merujuk pada foto pria berbaju putih tidak mengenakan kacamata dengan seorang wanita.
Dengan demikian, foto unggahan yang dibagikan oleh akun Facebook Mulyono Ali pada grup Facebook KERAH BATIK (kendal bergairah debat politik) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi karena foto tersebut telah melalui proses penyuntingan.
====
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan foto hasil suntingan/editan. Ditemukan foto asli dari unggahan tersebut di beberapa unggahan blogspot tahun 2011. Foto asli unggahan itu merujuk pada foto pria berbaju putih tidak mengenakan kacamata dengan seorang wanita.
Dengan demikian, foto unggahan yang dibagikan oleh akun Facebook Mulyono Ali pada grup Facebook KERAH BATIK (kendal bergairah debat politik) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi karena foto tersebut telah melalui proses penyuntingan.
====
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Foto tersebut hasil suntingan/editan. Foto asli dari unggahan akun Facebook itu ditemukan dalam beberapa unggahan di blogspot tahun 2011.
Foto tersebut hasil suntingan/editan. Foto asli dari unggahan akun Facebook itu ditemukan dalam beberapa unggahan di blogspot tahun 2011.
Rujukan
Halaman: 5422/6749