THE NEW YORK TIMES
HRS dilaporkan tewas tertabrak Unta pada acara Balapan Unta di Arab Saudi
Sumber local menuturkana si Korban dengan sengaja menerobos batas dan memasuki lintasan balap.
Setelah diteluuri lebih dalam ternyata beliau sedang mabuk Pipis Onta karena tengah mengalami masallahh finansial serius.
Tetangga terdekat menuturkan setiap hari didatangi debt kolektor sebelum akhirnya mengalami depresi berat
[SALAH] “HRS dilaporkan tewas tertabrak Unta pada acara Balapan Unta di Arab Saudi”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 22/09/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Melalui media sosial Facebook, akun @YogaHowedes membagikan foto berupa tangkapan layar artikel “The New York Times” berjudul “HRS dilaporkan tewas tertabrak Unta pada acara Balapan Unta di Arab Saudi” dengan tanggal penerbitan menunjukan 20 September 2020. Namun pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa unggahan milik @YogaHowedes adalah palsu alias hoaks.
Coba melakukan penelusuran pada laman The New York Times dengan menggunakan kata kunci “HRS” dan “Arab Saudi”. Faktanya, tidak ditemukan artikel dengan judul “HRS dilaporkan tewas tertabrak Unta pada acara Balapan Unta di Arab Saudi”. Nytimes.com tidak pernah mengunggah berita dengan judul tersebut, baik pada 20 September 2020 maupun di tanggal lain.
Melansir dari jpnn.com pada pemberitaan berjudul “Dari Arab Saudi, Habib Rizieq Suarakan Penolakan Pilkada 2020” yang tayang pada Selasa, 22 September 2020, 10.50 WIB. Mengacu pada isi berita artikel jpnn.com, diketahui bahwa kondisi Rizieq Shihab tidak seperti halnya yang disampaikan oleh akun @YogaHowedes.
Jika merujuk pada seluruh referensi, unggahan @YogaHowedes adalah palsu alias hoaks. Unggahan tersebut masuk dalam kategori misleading konten atau konten menyesatkan.
Coba melakukan penelusuran pada laman The New York Times dengan menggunakan kata kunci “HRS” dan “Arab Saudi”. Faktanya, tidak ditemukan artikel dengan judul “HRS dilaporkan tewas tertabrak Unta pada acara Balapan Unta di Arab Saudi”. Nytimes.com tidak pernah mengunggah berita dengan judul tersebut, baik pada 20 September 2020 maupun di tanggal lain.
Melansir dari jpnn.com pada pemberitaan berjudul “Dari Arab Saudi, Habib Rizieq Suarakan Penolakan Pilkada 2020” yang tayang pada Selasa, 22 September 2020, 10.50 WIB. Mengacu pada isi berita artikel jpnn.com, diketahui bahwa kondisi Rizieq Shihab tidak seperti halnya yang disampaikan oleh akun @YogaHowedes.
Jika merujuk pada seluruh referensi, unggahan @YogaHowedes adalah palsu alias hoaks. Unggahan tersebut masuk dalam kategori misleading konten atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Informasi palsu. Berdasar pada penggunaan kata kunci yang sama di kolom pencarian nytimes.com, tidak ditemukan berita dengan judul tersebut pada artikel The New York Times.
Rujukan
- https://www.nytimes.com/search?dropmab=false&endDate=20200920&query=ARAB%20SAUDI&sort=best&startDate=20200920
- https://www.nytimes.com/search?dropmab=false&endDate=20200920&query=HRS&sort=best&startDate=20200920
- https://www.jpnn.com/news/dari-arab-saudi-habib-rizieq-suarakan-penolakan-pilkada-2020
- https://fajar.co.id/2020/09/22/bahayakan-nyawa-habib-rizieq-shihab-sebaiknya-pilkada-diboikot/
- https://www.suara.com/news/2020/09/22/142330/bahayakan-nyawa-umat-habib-rizieq-berseru-boikot-pilkada-2020
- https://web.facebook.com/groups/303017897038570/permalink/607761879897502/
- https://archive.fo/adrb0
[SALAH] Video Banjir Bandang Sukabumi Jawa Barat 21 September 2020
Sumber: youtube.comTanggal publish: 22/09/2020
Berita
“banjir bandang sukabumi jabar 21 september 2020”
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun youtube bernama rozais karaeng barkah mengunggah video yang memperlihatkan banjir dahsyat yang menyapu mobil-mobil yang terparkir bahkan terlihat bangunan yang ikut terbawa banjir. Video tersebut diklaim merupakan kejadian banjir bandang yang terjadi di Sukabumi pada 21 september 2020 lalu.
Berdasarkan penelusuruan, dilansir dari liputan6.com, potongan gambar dari video tersebut ditelusuri menggunakan situs pencari Yandex. Hasilnya, penelusuruan mengarah pada akun YouTube Betty Kung yang memuat video berjudul “Japan Tsunami 2011: Narrow escape on a foot bridge”, yang diunggahnya pada 2 september 2017 silam.
Dalam caption video terdapat penjelasan sebagai berikut:
“”Gelombang air menyebar ke kota dari dasar sungai yang mengering.
Rekaman ini diambil oleh salah satu korban selamat dari tsunami dahsyat di Jepang pada 11 Maret 2011. Untungnya, dia berhasil melarikan diri dengan sempit di jembatan penyeberangan.
Tsunami melanda kota Taro, Omoe, dan Kota Soma, Prefektur Fukushima. – Jepang 2011.”
Sementara itu, penelusuran lainnya juga mengarah pada akun YouTube Kuou199, akun tersebut juga memuat video yang identik dengan klaim diberi judul “3月11日 閖上中学校からみた津波”, yang jika diterjemahkan ke bahasa indonesia berjudul “11 Maret, tsunami terlihat dari SMP Yuriage”.
Dalam caption juga terdapat keterangan “Ini adalah foto yang diambil oleh seorang teman dan diunggah dengan izin. Ini adalah gambar tsunami yang melanda Yuriage, Kota Natori, Prefektur Miyagi”.
Berdasarkan penelusuruan, dilansir dari liputan6.com, potongan gambar dari video tersebut ditelusuri menggunakan situs pencari Yandex. Hasilnya, penelusuruan mengarah pada akun YouTube Betty Kung yang memuat video berjudul “Japan Tsunami 2011: Narrow escape on a foot bridge”, yang diunggahnya pada 2 september 2017 silam.
Dalam caption video terdapat penjelasan sebagai berikut:
“”Gelombang air menyebar ke kota dari dasar sungai yang mengering.
Rekaman ini diambil oleh salah satu korban selamat dari tsunami dahsyat di Jepang pada 11 Maret 2011. Untungnya, dia berhasil melarikan diri dengan sempit di jembatan penyeberangan.
Tsunami melanda kota Taro, Omoe, dan Kota Soma, Prefektur Fukushima. – Jepang 2011.”
Sementara itu, penelusuran lainnya juga mengarah pada akun YouTube Kuou199, akun tersebut juga memuat video yang identik dengan klaim diberi judul “3月11日 閖上中学校からみた津波”, yang jika diterjemahkan ke bahasa indonesia berjudul “11 Maret, tsunami terlihat dari SMP Yuriage”.
Dalam caption juga terdapat keterangan “Ini adalah foto yang diambil oleh seorang teman dan diunggah dengan izin. Ini adalah gambar tsunami yang melanda Yuriage, Kota Natori, Prefektur Miyagi”.
Kesimpulan
Bukan video banjir bandang yang terjadi di Sukabumi baru-baru ini. Video tersebut merupakan peristiwa tsunami yang terjadi di Jepang pada tahun 2011, tepatnya di Yuriage, Kota Natori, Prefektur Miyagi”.
Rujukan
[SALAH] “surat panggilan tes interview PT. Pertamina 25 September 2020”
Sumber: SMSTanggal publish: 22/09/2020
Berita
“surat panggilan tes interview PT. Pertamina 25 September 2020”
Hasil Cek Fakta
Beredar SMS berisi komfirmasi surat panggilan tes interview yang mengatasnamakan PT Pertamina pada 25 September 2020.
Setelah ditelusuri di laman resmi PT Pertamina, saat ini ternyata tidak sedang membuka seleksi karyawan. PT Pertamina melalui akun Twitter terverifikasi miliknya menyatakan bahwa isi SMS tersebut bukan dari pihak Pertamina dan terdapat indikasi penipuan.
Selain itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, dalam wawancara dengan Liputan6.com, Minggu (31/8/2020), juga mengkonfirmasi surat tersebut tidak benar. “Kami memang belum membuka lowongan baru saat ini. Selain itu kami juga selalu menginformasikan lowongan melalui akun media sosial resmi Pertamina dan website recruitment.pertamina.com,” ujar Fajriyah.
Fajriyah menyatakan sudah banyak penipuan dengan modus surat panggilan seperti ini. “Yang jelas PT Pertamina tak pernah memakai pihak ketiga untuk perekrutan karyawan dan tak pernah memungut biaya calon karyawan. Kami berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan surat panggilan atau lowongan dari PT Pertamina. Jika memang ragu bisa menghubungi kami di 1-500-000.”
Setelah ditelusuri di laman resmi PT Pertamina, saat ini ternyata tidak sedang membuka seleksi karyawan. PT Pertamina melalui akun Twitter terverifikasi miliknya menyatakan bahwa isi SMS tersebut bukan dari pihak Pertamina dan terdapat indikasi penipuan.
Selain itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, dalam wawancara dengan Liputan6.com, Minggu (31/8/2020), juga mengkonfirmasi surat tersebut tidak benar. “Kami memang belum membuka lowongan baru saat ini. Selain itu kami juga selalu menginformasikan lowongan melalui akun media sosial resmi Pertamina dan website recruitment.pertamina.com,” ujar Fajriyah.
Fajriyah menyatakan sudah banyak penipuan dengan modus surat panggilan seperti ini. “Yang jelas PT Pertamina tak pernah memakai pihak ketiga untuk perekrutan karyawan dan tak pernah memungut biaya calon karyawan. Kami berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan surat panggilan atau lowongan dari PT Pertamina. Jika memang ragu bisa menghubungi kami di 1-500-000.”
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Riza Dwi M (Anggota Tim Kalimasada)
Bukan dari pihak Pertamina dan terdapat indikasi penipuan. PT Pertamina. saat ini tidak sedang membuka seleksi karyawan.
Bukan dari pihak Pertamina dan terdapat indikasi penipuan. PT Pertamina. saat ini tidak sedang membuka seleksi karyawan.
Rujukan
[SALAH] Razia Masker Non Medis dengan Denda Rp30 Ribu di Bundaran SMP 5 Malang
Sumber: facebook.comTanggal publish: 22/09/2020
Berita
Cak… iki maeng q gawe masker sobo embong kenek tilang/siding dek bunderan smp 5 lavalette sidang dek tmpt 30rb. Ati2 cak… arek2 kandanono gk oleh gawe masker scuba seng satu lapis ato gawe buff,sebelahku arek gojek/grab yow akeh seng kenek iki maeng gawe buff. Kate tak foto gk oleh karo polisi.
Hasil Cek Fakta
Melalui media sosial Facebook, beredar informasi yang mengklaim adanya razia masker di sekitar bundaran dekat SMP 5 Lavalette, Kota Malang. Dalam narasi yang beredar, disebutkan bahwa razia tersebut dilakukan untuk menjaring mereka yang menggunakan masker non medis jenis scuba dan buff. Para pelanggar akan dikenakan denda sebesar Rp30 ribu, apabila diketahui menggunakan dua jenis masker tersebut.
Menanggapi informasi tersebut, Pemerintah Kota Malang pun melakukan klarifikasi. Melansir dari media sosial Instagram @pemkotmalang, dinyatakan bahwa hingga saat ini Pemkot Malang baru melakukan razia masker sebanyak tiga kali, yakni di Balai Kota Malang, pintu masuk kota Arjosari dan Simpang Balapan. Razia masker yang dimaksud bukan menjaring pengguna masker non medis, melainkan warga yang tidak menggunakan masker.
Berikut klarifikasi lengkap oleh Pemkot Malang:
#NawakNgalam, informasi yang beredar di Facebook dan WhatsApp Group ini adalah hoaks. Pemkot Malang baru 3 kali melakukan razia masker, yakni di Balai Kota Malang, pintu masuk kota Arjosari, dan Simpang Balapan.
Petugas juga tidak mempermasalahkan jenis masker yang dipakai. Hal itu dilakukan atas dasar hukum, Perda Pemprov Jatim Nomor 2 Tahun 2020 karena Pemkot Malang belum ada mengatur tentang hal tersebut di dalam perwal.
Sementara untuk penyitaan identitas seperti KTP, tidak dilakukan oleh petugas. Namun langsung sidang di tempat. Dan denda ditetapkan oleh hakim sesuai kesalahan.
Menanggapi informasi tersebut, Pemerintah Kota Malang pun melakukan klarifikasi. Melansir dari media sosial Instagram @pemkotmalang, dinyatakan bahwa hingga saat ini Pemkot Malang baru melakukan razia masker sebanyak tiga kali, yakni di Balai Kota Malang, pintu masuk kota Arjosari dan Simpang Balapan. Razia masker yang dimaksud bukan menjaring pengguna masker non medis, melainkan warga yang tidak menggunakan masker.
Berikut klarifikasi lengkap oleh Pemkot Malang:
#NawakNgalam, informasi yang beredar di Facebook dan WhatsApp Group ini adalah hoaks. Pemkot Malang baru 3 kali melakukan razia masker, yakni di Balai Kota Malang, pintu masuk kota Arjosari, dan Simpang Balapan.
Petugas juga tidak mempermasalahkan jenis masker yang dipakai. Hal itu dilakukan atas dasar hukum, Perda Pemprov Jatim Nomor 2 Tahun 2020 karena Pemkot Malang belum ada mengatur tentang hal tersebut di dalam perwal.
Sementara untuk penyitaan identitas seperti KTP, tidak dilakukan oleh petugas. Namun langsung sidang di tempat. Dan denda ditetapkan oleh hakim sesuai kesalahan.
Kesimpulan
Informasi palsu. Pemerintah Kota Malang menyatakan baru tiga kali melakukan Razia masker, dan bukan pada lokasi yang disebutkan. Razia yang dimaksud pun bukan terkait jenis masker, melainkan warga yang tidak menggunakan masker.
Rujukan
Halaman: 5447/6680