Saya yakin ini hati nuraninya gub DKI
*Pak Anies ke Polda Untuk Membebaskan Para Pelajar yang diTahan.*
Kata-2 Anies Baswedan yang terakhir, bikin Kapolda diam plonga plongo dan tidak boleh ditulis media.
*Apakah Harus Dibuka semua rekaman Jakarta Smart City siapa yang buat rusuh ?*
Jgn buat Jakarta mkin Bergejolak..!!
[SALAH] Ancaman Anies ke Kapolda Tidak Boleh Ditulis Media
Sumber: facebook.comTanggal publish: 31/10/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook bernama Andy Rachman mengunggah foto sebuah situs yang bertuliskan “Anies Baswedan Sambangi Polda Metro Jaya, Bicarakan Pembebasan Pelajar Se-Jabodetabek Yang Ditahan”. Dalam unggahan tersebut, Andy menambahkan bahwa Anies Baswedan mengancam membeberkan CCTV untuk menemukan dalang dari kerusuhan demo.
Setelah ditelusuri, ketika demo tahun lalu pun Anies mengizinkan polisi untuk menelusuri dalang kerusuhan aksi 22 Mei 2019 dengan memantau CCTV. Anies mengatakan pada dasarnya CCTV tersebut dapat diakses oleh masyarakat.
Sebelumnya, Anies menyatakan akan kooperatif jika dimintai kepolisian untuk menggunakan CCTV dalam pengungkapan kasus. “Itu kan memang bisa di akses, ada di Jakarta Smart City,” ungkap Anies.
Ada pun mengenai foto situs yang disertakan, Anies Baswedan, dengan ditemani Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menemui Kapolda Metro Jaya, Nana Sudjana, untuk membicarakan tentang pelajar yang ditahan oleh pihak Polisi, ketika demo waktu lalu. Direncanakan ketiganya akan melakukan pembicaraan dengan para kepala sekolah se-Jabotabek, untuk membahas terkait dengan para pelajar yang tertangkap ketika mengikuti demo beberapa waktu lalu.
Sehingga, klaim mengenai Anies yang mengancam polisi dengan membeberkan CCTV yang memperlihatkan dalang kerusuhan demo dapat dipastikan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
Setelah ditelusuri, ketika demo tahun lalu pun Anies mengizinkan polisi untuk menelusuri dalang kerusuhan aksi 22 Mei 2019 dengan memantau CCTV. Anies mengatakan pada dasarnya CCTV tersebut dapat diakses oleh masyarakat.
Sebelumnya, Anies menyatakan akan kooperatif jika dimintai kepolisian untuk menggunakan CCTV dalam pengungkapan kasus. “Itu kan memang bisa di akses, ada di Jakarta Smart City,” ungkap Anies.
Ada pun mengenai foto situs yang disertakan, Anies Baswedan, dengan ditemani Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menemui Kapolda Metro Jaya, Nana Sudjana, untuk membicarakan tentang pelajar yang ditahan oleh pihak Polisi, ketika demo waktu lalu. Direncanakan ketiganya akan melakukan pembicaraan dengan para kepala sekolah se-Jabotabek, untuk membahas terkait dengan para pelajar yang tertangkap ketika mengikuti demo beberapa waktu lalu.
Sehingga, klaim mengenai Anies yang mengancam polisi dengan membeberkan CCTV yang memperlihatkan dalang kerusuhan demo dapat dipastikan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)
Faktanya, Anies tidak mengancam polisi mengecek CCTV untuk menelusuri dalang dari kerusuhan demo. Anies justru mengizinkan polisi untuk menelusurinya.
Faktanya, Anies tidak mengancam polisi mengecek CCTV untuk menelusuri dalang dari kerusuhan demo. Anies justru mengizinkan polisi untuk menelusurinya.
Rujukan
- http[REFERENSI]:
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190603170631-20-400725/anies-persilakan-polisi-buka-cctv-ungkap-kerusuhan-22-mei
- https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/psofbt409/anies-persilakan-polisi-akses-cctv-terkait-rusuh-aksi-22-mei
- http://www.jerami.info/2020/10/26/anies-baswedan-sambangi-polda-metro-jaya-bicarakan-pembebasan-pelajar-se-jabotabek-yang-ditahan/
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/4KZzX6JK-cek-fakta-ancaman-anies-ke-kapolda-metro-bongkar-cctv-tak-ditulis-media
[SALAH] Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut Dan Membuat Fitnah Keji
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/10/2020
Berita
“Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut Dan Membuat Fitnah Keji”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Zulfansyah mengunggah gambar dengan judul “Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut Dan Membuat Fitnah Keji” di grup SEGAN pada 24 Oktober 2020.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa gambar tersebut merupakan hasil suntingan/editan dari salah satu artikel acehsatu.com yang berjudul “Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut” yang tayang pada 24 Oktober 2020.
Dengan demikian, gambar tersebut termasuk dalam konten yang dimanipulasi, karena telah dilakukan penyuntingan di bagian judul artikel.
====
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa gambar tersebut merupakan hasil suntingan/editan dari salah satu artikel acehsatu.com yang berjudul “Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut” yang tayang pada 24 Oktober 2020.
Dengan demikian, gambar tersebut termasuk dalam konten yang dimanipulasi, karena telah dilakukan penyuntingan di bagian judul artikel.
====
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Rahmi Kania Dewi (Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta)
Gambar tersebut merupakan hasil suntingan/editan dari salah satu artikel acehsatu.com yang berjudul “Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut” yang tayang pada 24 Oktober 2020.
Gambar tersebut merupakan hasil suntingan/editan dari salah satu artikel acehsatu.com yang berjudul “Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut” yang tayang pada 24 Oktober 2020.
Rujukan
[SALAH] Foto Rapper Ice Cube dan 50 Cent Memakai Topi “Trump 2020”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/10/2020
Berita
“50 Cent & Ice Cube have boarded the trump train!”
Terjemahan:
“50 Cent & Ice Cube telah bergabung dengan kelompok pendukung Trump!”
Terjemahan:
“50 Cent & Ice Cube telah bergabung dengan kelompok pendukung Trump!”
Hasil Cek Fakta
Akun FB Jake Haman, yang diunggah pada 20 Oktober 2020, dengan mengunggah foto 50 Cent dan Ice Cube dalam acara bersama dan mengenakan topi bertuliskan “Trump 2020”, menyebarluaskan informasi bahwa kedua rapper tersebut telah bergabung untuk mendukung Trump menjadi presiden Amerika Serikat selanjutnya. Unggahan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 1,500 kali. Selain itu, terdapat 481 orang menyukai, diikuti dengan 49 orang yang memberikan komentar.
Berdasarkan hasil penelurusan lebih lanjut, dilansir dari Twitter pribadi Ice Cube, dia mengunggah foto asli dirinya dan 50 Cent pada 6 Juli 2020 yang mengenakan topi BIG3, sebuah pertandingan basket 3-on-3, bukan topi bertuliskan Trump 2020. Foto tersebut juga diikuti dengan ucapan ulang tahun kepada 50 Cent. Selain itu, dalam foto itu juga terlihat bahwa 50 Cent mengenakan topi New York Yankees.
Namun, dilansir dari portal berita Associated Press, 50 Cent memang memiliki preferensi politik yang lebih condong kepada Trump, terbukti dari salah satu postingan di Instagram pribadinya yang bertuliskan “pilih Trump”. Selain itu, Ice Cube memang mendukung beberapa kebijakan Trump dan berharap bahwa Trump akan lebih mendukung masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat, namun tidak secara gamblang menyatakan bahwa dia akan memilih Trump. Meskipun begitu, fakta ini tidak mendukung kebenaran foto mereka yang mengenakan topi kampanye Trump.
Informasi manipulasi foto ini juga pernah dimuat di situs USA Today dengan judul artikel “Fact check: Photo of Ice Cube, 50 Cent wearing Trump hats is altered” dan mengkategorikannya sebagai false.
Dengan demikian, pernyataan dan foto yang diunggah oleh Jake Haman tersebut dapat dikategorikan sebagai konten yang dimanipulasi karena foto yang asli telah dirubah dan ditambah dengan narasi yang menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelurusan lebih lanjut, dilansir dari Twitter pribadi Ice Cube, dia mengunggah foto asli dirinya dan 50 Cent pada 6 Juli 2020 yang mengenakan topi BIG3, sebuah pertandingan basket 3-on-3, bukan topi bertuliskan Trump 2020. Foto tersebut juga diikuti dengan ucapan ulang tahun kepada 50 Cent. Selain itu, dalam foto itu juga terlihat bahwa 50 Cent mengenakan topi New York Yankees.
Namun, dilansir dari portal berita Associated Press, 50 Cent memang memiliki preferensi politik yang lebih condong kepada Trump, terbukti dari salah satu postingan di Instagram pribadinya yang bertuliskan “pilih Trump”. Selain itu, Ice Cube memang mendukung beberapa kebijakan Trump dan berharap bahwa Trump akan lebih mendukung masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat, namun tidak secara gamblang menyatakan bahwa dia akan memilih Trump. Meskipun begitu, fakta ini tidak mendukung kebenaran foto mereka yang mengenakan topi kampanye Trump.
Informasi manipulasi foto ini juga pernah dimuat di situs USA Today dengan judul artikel “Fact check: Photo of Ice Cube, 50 Cent wearing Trump hats is altered” dan mengkategorikannya sebagai false.
Dengan demikian, pernyataan dan foto yang diunggah oleh Jake Haman tersebut dapat dikategorikan sebagai konten yang dimanipulasi karena foto yang asli telah dirubah dan ditambah dengan narasi yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra (Universitas Diponegoro)
Informasi yang salah. Faktanya, foto Rapper Ice Cube dan 50 Cent yang memakai topi bertuliskan “Trump 2020” merupakan foto yang telah diedit.
Informasi yang salah. Faktanya, foto Rapper Ice Cube dan 50 Cent yang memakai topi bertuliskan “Trump 2020” merupakan foto yang telah diedit.
Rujukan
[SALAH] Kanye West Memimpin Hasil Pemilihan Sementara Bulan Oktober 2020 untuk Wilayah Negara Bagian Kentucky
Sumber: facebook.comTanggal publish: 20/10/2020
Berita
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Kanye mengunggah ini di Twitter dan Jo memimpin! Semoga ini dapat membuat dia dapat lebih dikenal!”
“Kanye mengunggah ini di Twitter dan Jo memimpin! Semoga ini dapat membuat dia dapat lebih dikenal!”
Hasil Cek Fakta
Selebriti Kanye West, melalui akun Twitter pribadinya, @kanyewest, mengunggah sebuah foto (13/10) yang menunjukkan hasil pemilihan presiden untuk wilayah Negara Bagian Kentucky, di mana Kanye West berada di urutan ketiga dengan perolehan suara 19%, mengalahkan kandidat Partai Demokrat Joe Biden yang hanya mendapat suara 14% dan kandidat Partai Republik Donald Trump yang memperoleh suara 2%. Cuitan Kanye West tersebut kemudian disebarkan ulang oleh pengguna Facebook Kyle Zucco di hari yang sama.
Berdasarkan hasil penelusuran, telah dikonfirmasi oleh portal berita LEX 18 bahwa hasil perolehan suara yang diunggah oleh Kanye West tersebut bukan merupakan arsip hasil perolehan suara sebenarnya, melainkan hasil perolehan suara dari uji coba pemilihan yang diselenggarakan pada bulan Juni 2020 lalu. Lebih lanjut, portal berita LEX 18 juga telah menyatakan bahwa tautan arsip tersebut telah dihapus guna menghindari kesalahpahaman lainnya.
Informasi dengan topik serupa juga pernah dimuat di situs Reuters dengan judul artikel “Fact check: Kentucky Election Results Tweeted by Kanye West Are Not Valid” dan mengkategorikannya sebagai false.
Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh Kanye West dan pengguna Facebook Kyle Zucco tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, telah dikonfirmasi oleh portal berita LEX 18 bahwa hasil perolehan suara yang diunggah oleh Kanye West tersebut bukan merupakan arsip hasil perolehan suara sebenarnya, melainkan hasil perolehan suara dari uji coba pemilihan yang diselenggarakan pada bulan Juni 2020 lalu. Lebih lanjut, portal berita LEX 18 juga telah menyatakan bahwa tautan arsip tersebut telah dihapus guna menghindari kesalahpahaman lainnya.
Informasi dengan topik serupa juga pernah dimuat di situs Reuters dengan judul artikel “Fact check: Kentucky Election Results Tweeted by Kanye West Are Not Valid” dan mengkategorikannya sebagai false.
Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh Kanye West dan pengguna Facebook Kyle Zucco tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra (Universitas Diponegoro)
Informasi yang salah. Faktanya, hasil pemilihan tersebut bukan merupakan arsip hasil pemilihan sebenarnya, melainkan merupakan hasil pemilihan percobaan yang diselenggarakan pada bulan Juni 2020 yang lalu.
Informasi yang salah. Faktanya, hasil pemilihan tersebut bukan merupakan arsip hasil pemilihan sebenarnya, melainkan merupakan hasil pemilihan percobaan yang diselenggarakan pada bulan Juni 2020 yang lalu.
Rujukan
Halaman: 5453/6775