[SALAH] Nomor Whatsapp dan Akun Blog Kepala BKN Bima Haria Wibisana
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 20/09/2020
Berita
sebuah nomor Whatsapp 0853-2222-9925 dan akun blog https://bimahariawibisana.blogspot.com/ mengatasnamakan Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Bima Haria Wibisana. Agar lebih meyakinkan, baik nomor Whatsapp dan akun blog tersebut diketahui sama-sama mengguunakan foto dan data milik Bima Haria
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah nomor Whatsapp 0853-2222-9925 dan akun blog https://bimahariawibisana.blogspot.com/ mengatasnamakan Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Bima Haria Wibisana. Agar lebih meyakinkan, baik nomor Whatsapp dan akun blog tersebut diketahui sama-sama mengguunakan foto dan data milik Bima Haria.
Namun belakangan diketahui bahwa nomor dan akun tersebut adalah palsu alias hoaks. Melansir dari akun Instagram resmi @bkngoidofficial, ditegaskan baik nomor dan akun blog yang beredar bukanlah milik Bima Haria.
Berikut klarifikasi lengkap oleh @bkngoidofficial:
Kembali beredar nomor telepon +6285322229925 serta akun https://bimahariawibisana.blogspot.com dari oknum yang tidak bertanggungjawab dengan mengatasnamakan Kepala BKN Bima Haria Wibisana. Bahkan oknum tersebut tanpa izin telah menampilkan foto dan data pribadi Kepala BKN. Dengan ini kami sampaikan dan tegaskan bahwa akun dan nomor telepon tsb PALSU.
Kami berharap masyarakat dapat berhati-hati dan waspada terhadap segala bentuk penipuan/upaya lain yang berpotensi merugikan masyarakat dari akun dan nomor telepon tsb.
Namun belakangan diketahui bahwa nomor dan akun tersebut adalah palsu alias hoaks. Melansir dari akun Instagram resmi @bkngoidofficial, ditegaskan baik nomor dan akun blog yang beredar bukanlah milik Bima Haria.
Berikut klarifikasi lengkap oleh @bkngoidofficial:
Kembali beredar nomor telepon +6285322229925 serta akun https://bimahariawibisana.blogspot.com dari oknum yang tidak bertanggungjawab dengan mengatasnamakan Kepala BKN Bima Haria Wibisana. Bahkan oknum tersebut tanpa izin telah menampilkan foto dan data pribadi Kepala BKN. Dengan ini kami sampaikan dan tegaskan bahwa akun dan nomor telepon tsb PALSU.
Kami berharap masyarakat dapat berhati-hati dan waspada terhadap segala bentuk penipuan/upaya lain yang berpotensi merugikan masyarakat dari akun dan nomor telepon tsb.
Kesimpulan
Nomor Whatsapp dan akun blog tersebut palsu. Badan Kepegawaian Nasional (BKN) menegaskan nomor Whatsapp 0853-2222-9925 dan https://bimahariawibisana.blogspot.com/ bukan milik Kepala BKN Bima Haria Wibisana.
Rujukan
[SALAH] Pelarangan Masker Scuba Politik Perusahaan
Sumber: facebook.comTanggal publish: 20/09/2020
Berita
Akun Facebook Tommy Cen mengunggah sejumlah foto mengenai pemberitaan dari sejumlah media televisi mengenai pelarangan penggunaan masker bertipe scuba. Dalam narasinya, akun tersebut menyebutkan bahwa itu merupakan politik perusahaan.
Berikut kutipan narasinya:
“ini politik perusahaan beneran...dl awal podemi masker di save harga di naikan selangit & kluar lah masker scuba produksi rmhan harga murah jg bisa di cuci pakai lagi...skrg di larang masker scuba krn masker mereka tdk laku jg mahal...bantu tdk mlh sll nyusahin masyarakat melulu...bila mau membantu stiap rumah di bagi masker 1 kotak/bln scr free n sosialisasi br jlnin larangan itu.”
Berikut kutipan narasinya:
“ini politik perusahaan beneran...dl awal podemi masker di save harga di naikan selangit & kluar lah masker scuba produksi rmhan harga murah jg bisa di cuci pakai lagi...skrg di larang masker scuba krn masker mereka tdk laku jg mahal...bantu tdk mlh sll nyusahin masyarakat melulu...bila mau membantu stiap rumah di bagi masker 1 kotak/bln scr free n sosialisasi br jlnin larangan itu.”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, pelarangan penggunaan masker bertipe scuba lebih kepada aspek fungsinya. Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, masker scuba dan buff dinilai sebagai masker dengan satu lapisan, tipis, dan lantaran mudah ditarik ke leher, penggunaannya dirasa tidak berarti. Sebagai pencegahan, Wiku merekomendasikan masker bedah atau masker kain yang terdiri dari tiga lapisan kain katun.
Ketua Tim Protokol Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI, DR Dr Eka Ginanjar mengungkapkan, masker scuba termasuk masker kain yang proteksinya tidak terlalu kuat. Menurutnya, setiap renggangan yang ditimbulkan, maka pori-pori dari masker scuba akan melebar. Hal inilah yang menyebabkan daya tapisnya akan jauh berkurang.
"Sehingga dalam kondisi yang seperti ini tidak disarankan menggunakan masker scuba karena kondisi infeksi sedang tinggi, hanya satu lapis, bisa merenggang, dan kurang ketat menutup aliran udara," ujar Eka kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020).
Dilansir dari suara.com, Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher RSA UGM, dr. Mahatma Sotya Bawono, M.Sc., Sp. THT-KL menyatakan bahwa penggunaan masker scuba dinilai tidak efektif sebagai pencegahan diri terhadap serangan virus Covid-19.
"Masker scuba memiliki efektifitas paling kecil hanya sekitar nol sampai lima persen sehingga tidak cukup untuk proteksi," jelasnya.
Artinya, pemakaian masker scuba kurang efektif melindungi area hidung dan mulut penggunanya dari kontak dengan percikan, tetesan, maupun partikel yang mungkin terpapar penyakit yang disebabkan oleh vierus SARS-CoV-2 ini. Oleh sebab itu dia tidak menyarankan pemakaian masker scuba sebagai alat pelindung dari penularan Covid-19.
"Tidak disarankan pakai scuba atau buff masker karena kemampuan filtarsinya sangat kecil. Masyarakat disarankan memakai masker kain tiga lapis yang memiliki efektivitas penyaringan partikel 50-70 persen," tutur pria yang akrab disapa Boni ini.
Hal senada juga diungkapkan dr Muhamad Fajri Adda'i, seorang praktisi sekaligus relawan Covid-19.
"Masker scuba itu tipis satu lapis, tidak efektif, karena bahannya neoprene, cenderung elastis. Jika ditarik pori akan membesar. Padahal, kita butuh kemampuan filtrasinya," kata dia.
Ketua Tim Protokol Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI, DR Dr Eka Ginanjar mengungkapkan, masker scuba termasuk masker kain yang proteksinya tidak terlalu kuat. Menurutnya, setiap renggangan yang ditimbulkan, maka pori-pori dari masker scuba akan melebar. Hal inilah yang menyebabkan daya tapisnya akan jauh berkurang.
"Sehingga dalam kondisi yang seperti ini tidak disarankan menggunakan masker scuba karena kondisi infeksi sedang tinggi, hanya satu lapis, bisa merenggang, dan kurang ketat menutup aliran udara," ujar Eka kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020).
Dilansir dari suara.com, Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher RSA UGM, dr. Mahatma Sotya Bawono, M.Sc., Sp. THT-KL menyatakan bahwa penggunaan masker scuba dinilai tidak efektif sebagai pencegahan diri terhadap serangan virus Covid-19.
"Masker scuba memiliki efektifitas paling kecil hanya sekitar nol sampai lima persen sehingga tidak cukup untuk proteksi," jelasnya.
Artinya, pemakaian masker scuba kurang efektif melindungi area hidung dan mulut penggunanya dari kontak dengan percikan, tetesan, maupun partikel yang mungkin terpapar penyakit yang disebabkan oleh vierus SARS-CoV-2 ini. Oleh sebab itu dia tidak menyarankan pemakaian masker scuba sebagai alat pelindung dari penularan Covid-19.
"Tidak disarankan pakai scuba atau buff masker karena kemampuan filtarsinya sangat kecil. Masyarakat disarankan memakai masker kain tiga lapis yang memiliki efektivitas penyaringan partikel 50-70 persen," tutur pria yang akrab disapa Boni ini.
Hal senada juga diungkapkan dr Muhamad Fajri Adda'i, seorang praktisi sekaligus relawan Covid-19.
"Masker scuba itu tipis satu lapis, tidak efektif, karena bahannya neoprene, cenderung elastis. Jika ditarik pori akan membesar. Padahal, kita butuh kemampuan filtrasinya," kata dia.
Kesimpulan
Pelarangan menggunakan masker bertipe scuba lantaran masker tersebut dianggap tidak efektif mencegah penyebaran Covid-19, bukan karena politik perusahaan.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1293043984361467/
- https://turnbackhoax.id/2020/09/20/salah-pelarangan-masker-scuba-politik-perusahaan/
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4361067/cek-fakta-tidak-benar-masker-scuba-dilarang-karena-alasan-politik
- https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/18/190500565/simak-penjelasan-idi-soal-alasan-tidak-direkomendasikannya-masker-scuba?page=all
- https://jogja.suara.com/read/2020/09/20/105857/masker-scuba-tak-efektif-tangkal-covid-19-ini-penjelasan-dokter-rsa-ugm
[SALAH] Kebakaran Hutan Berhenti di Perbatasan Amerika-Kanada
Sumber: facebook.comTanggal publish: 19/09/2020
Berita
Telah beredar foto titik persebaran kebakaran hutan yang beberapa hari ini telah melanda wilayah Amerika Serikat bagian barat. Dalam foto tersebut, nampak bahwa titik kebakaran hutan hanya berada di wilayah California, Alaska, serta wilayah Amerika Serikat yang lain, dan berhenti di perbatasan Amerika-Kanada.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi yang beredar itu tidak benar. Canadian Interagency Forest Fire Centre (CIFFC) secara resmi merilis laporan yang menunjukkan bahwa kebakaran hutan juga tengah terjadi di wilayah Kanada, meskipun tidak dalam skala sebesar kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Amerika Serikat bagian barat.
Informasi dengan topik yang sama sebelumnya juga pernah dibahas oleh Reuters dengan judul “Fact check: Wildfires Do Affect Canada and Mexico”, dan mengkategorikannya sebagai false.
Dengan demikian, informasi yang beredar melalui media sosial Facebook tersebut dapat dikategorikan sebagai False Context atau Konteks yang Salah karena CIFFC melalui laporan resminya telah menyatakan bahwa kebakaran hutan juga terjadi di wilayah Kanada.
Informasi dengan topik yang sama sebelumnya juga pernah dibahas oleh Reuters dengan judul “Fact check: Wildfires Do Affect Canada and Mexico”, dan mengkategorikannya sebagai false.
Dengan demikian, informasi yang beredar melalui media sosial Facebook tersebut dapat dikategorikan sebagai False Context atau Konteks yang Salah karena CIFFC melalui laporan resminya telah menyatakan bahwa kebakaran hutan juga terjadi di wilayah Kanada.
Rujukan
[SALAH] Pernyataan Teddy Gusnaidi Sebut Anies Baswedan Bodoh dan Dungu
Sumber: facebook.comTanggal publish: 19/09/2020
Berita
Akun facebook bernama Laras Projo membuat status pada tanggal 18/9/2020 di grup facebook ‘SERUPUT KOPI BARENG JOKOWI’ berupa layar tangkap artikel berjudul “Terkait Covid-19, Teddy: Kan Udah Gue Bilang, Kalau Anies Bekerja Maka Hancur Jakarta Sebab Dia Bukan Hanya Bodoh, Tetapi Juga Dungu”.
Hasil Cek Fakta
Dari hasil penelusuran, diketahui artikel asli berjudul “Terkait Covid-19, Teddy: Kan Udah Gue Bilang, Kalau Anies Bekerja Maka Hancur Jakarta” yang tayang di situs netralnews.com pada tanggal 14/9/2020. Judul pada artikel telah di sunting dengan menambahkan narasi “Sebab Dia Bukan Hanya Bodoh, Tetapi Juga Dungu”.
Dalam isi artikel dituliskan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi mengunggah cuitan di twitternya (@TeddyGusnaidi) tentang kebijakan PSBB DKI Jakarta oleh Anies Baswedan. Teddy Gusnaidi mengomentari kinerja kepala daerah dalam menanggulangi Covid-19 yang menurutnya tidak mampu menjalankan aturan dengan tegas termasuk Anies Baswedan selaku gubernur DKI Jakarta. Berikut cuitan lengkapnya:
“Kan gue udah bilang, kalau Anies bekerja, maka hancur jakarta, jangan biarkan dia bekerja, suruh tidur aja.
Tapi apakah kepala daerah lain lebih baik dari anies khususnya soal covid? Ternyata mereka gak mampu melaksanakan aturan dgn tegas. Ya mending suruh tidur aja kayak anies.” Ujar Teddy Senin, (13/9/2020).
Selain itu Teddy juga menyisipkan layar tangkap berita daring dengan narasi yang menilai rencana Anies Baswedan tidak jelas. Dalam cuitannya maupun artikel asli tidak ditemukan pembahasan yang menyebut Anies Baswedan ‘bodoh dan dungu’. Dari penelusuran di atas, status tersebut masuk kategori Konten yang Dimanipulasi.
Dalam isi artikel dituliskan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi mengunggah cuitan di twitternya (@TeddyGusnaidi) tentang kebijakan PSBB DKI Jakarta oleh Anies Baswedan. Teddy Gusnaidi mengomentari kinerja kepala daerah dalam menanggulangi Covid-19 yang menurutnya tidak mampu menjalankan aturan dengan tegas termasuk Anies Baswedan selaku gubernur DKI Jakarta. Berikut cuitan lengkapnya:
“Kan gue udah bilang, kalau Anies bekerja, maka hancur jakarta, jangan biarkan dia bekerja, suruh tidur aja.
Tapi apakah kepala daerah lain lebih baik dari anies khususnya soal covid? Ternyata mereka gak mampu melaksanakan aturan dgn tegas. Ya mending suruh tidur aja kayak anies.” Ujar Teddy Senin, (13/9/2020).
Selain itu Teddy juga menyisipkan layar tangkap berita daring dengan narasi yang menilai rencana Anies Baswedan tidak jelas. Dalam cuitannya maupun artikel asli tidak ditemukan pembahasan yang menyebut Anies Baswedan ‘bodoh dan dungu’. Dari penelusuran di atas, status tersebut masuk kategori Konten yang Dimanipulasi.
Rujukan
- https://www.netralnews.com/peristiwa/read/222543/terkait-covid-19-teddy-kan-udah-gue-bilang-kalau-anies-bekerja-maka-hancur-jakarta
- https://twitter.com/TeddyGusnaidi/status/1304996887028576258
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200911072127-20-545185/psbb-total-dinilai-tak-jelas-anies-gagal-rangkul-bodetabek
Halaman: 5454/6681