Beredar pesan berantai atau broadcast tentang sinar kosmik yang akan melewati bumi. Sinar ini akan lewat pukul 00.30-03.30. Sinar kosmik disebut berbahaya dan warga diminta untuk mematikan telepon dan TV selama jam tersebut.
Disebut juga Singapura sudah mengumumkan kabar ini kepada warganya. Para warga diimbau untuk melindungi diri dari bahaya radiasi yang tinggi akibat sinar kosmik yang akan lewat di dekat bumi.
Berikut isi lengkap broadcast tersebut:
" Cahaya Cosmic "
(HOAX): Bahaya Sinar Kosmik yang Melewati Bumi Malam Hari
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 23/10/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
detikcom menelusuri asal pesan berantai ini, ternyata pesan ini sudah pernah beredar dan sempat ditanyakan seorang di jejaring sosial pada Agustus 2011 lalu. Isi pesannya hampir sama yakni untuk mematikan handphone dan jauhkan dari badan mulai pukul 00.30- 04.00 karena ada lintasan sinar kosmik dari luar bumi yang akan menghantarkan efek radiasi tinggi pada satelit di lintasan bumi dan bisa berbahaya.
Namun dalam pesan-pesan yang beredar tidak dicantumkan dengan jelas kapan tanggal, bulan dan tahun peritiwa itu terjadi.
detikcom juga bertanya kepada Kepala Pusat Sains Antariksa Lapan, Clara Y. Yatini. Dalam makalah ilmiah Clara yang berjudul ‘Analisa Penurunan Intensitas Sinar Kosmik’ dijelaskan bumi setiap saat dihujani oleh atom-atom yang terionisasi dan partikel subatomik lain yang disebut sebagai sinar kosmik.
Sinar kosmik terdiri dari partikel-partikel yang berenergi tinggi dan dibagi menjadi dua komponen yaitu partikel-partikel yang berasal dari luar matahari dan yang berasal dari matahari.
Soal broadcast tersebut Clara mengatakan berita tersebut adalah hoax. Menurutnya bumi terlindungi dari sinar kosmik karena memiliki lapisan magnetosfer. Apalagi sinar tersebut bukan hanya malam ini melewati bumi, tetapi hampir setiap saat. Sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
“Itu (broadcast) hoax. Bumi pada umumnya terlindung dari sinar kosmik karena adanya magnetosfer,” ucap Clara kepada detikcom.
Magnetosfer adalah lapisan medan magnet yang menyelubungi benda angkasa. Magnetosfer ini menjangkau ribuan kilometer ke antariksa. Fungsinya di antara lain melindungi bumi dari puncak badai matahari yang disebut bisa menghancurkan bumi, menahan radiasi dan membelokkan partikel-partikel bermuatan serta angin matahari yang dapat membahayakan aktivitas manusia.
(KESIMPULAN):
Broadcast soal bahaya sinar kosmik malam ini yang akan melewati bumi dan bahaya bagi kesehatan adalah hoax atau tidak benar.
Namun dalam pesan-pesan yang beredar tidak dicantumkan dengan jelas kapan tanggal, bulan dan tahun peritiwa itu terjadi.
detikcom juga bertanya kepada Kepala Pusat Sains Antariksa Lapan, Clara Y. Yatini. Dalam makalah ilmiah Clara yang berjudul ‘Analisa Penurunan Intensitas Sinar Kosmik’ dijelaskan bumi setiap saat dihujani oleh atom-atom yang terionisasi dan partikel subatomik lain yang disebut sebagai sinar kosmik.
Sinar kosmik terdiri dari partikel-partikel yang berenergi tinggi dan dibagi menjadi dua komponen yaitu partikel-partikel yang berasal dari luar matahari dan yang berasal dari matahari.
Soal broadcast tersebut Clara mengatakan berita tersebut adalah hoax. Menurutnya bumi terlindungi dari sinar kosmik karena memiliki lapisan magnetosfer. Apalagi sinar tersebut bukan hanya malam ini melewati bumi, tetapi hampir setiap saat. Sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
“Itu (broadcast) hoax. Bumi pada umumnya terlindung dari sinar kosmik karena adanya magnetosfer,” ucap Clara kepada detikcom.
Magnetosfer adalah lapisan medan magnet yang menyelubungi benda angkasa. Magnetosfer ini menjangkau ribuan kilometer ke antariksa. Fungsinya di antara lain melindungi bumi dari puncak badai matahari yang disebut bisa menghancurkan bumi, menahan radiasi dan membelokkan partikel-partikel bermuatan serta angin matahari yang dapat membahayakan aktivitas manusia.
(KESIMPULAN):
Broadcast soal bahaya sinar kosmik malam ini yang akan melewati bumi dan bahaya bagi kesehatan adalah hoax atau tidak benar.
Rujukan
Ini Polwan Cantik Bripda Kiki yang Viral karena Senyumnya Bikin Pemilu Sejuk
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 23/10/2019
Berita
Jakarta - Seorang polisi bernama Bripda Kiki Widya Sari mendapat perhatian khusus dari para netizen di Instagram khususnya pada Pemilu 2019 kemarin. Kiki mengunggah foto dirinya memakai seragam cokelat dan menuliskan hashtag #pemiludamai2019.
Berpose tersenyum ke kamera di depan gedung Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri, gaya sang polwan begitu memesona. Puluhan komentar membanjiri Instagramnya.
"Mantul.... Polwan cakep Pemilu sejuk," tulis akun @irwanssssss. "Syantik sekali," tulis akun @ron_djhara.
Berpose tersenyum ke kamera di depan gedung Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri, gaya sang polwan begitu memesona. Puluhan komentar membanjiri Instagramnya.
"Mantul.... Polwan cakep Pemilu sejuk," tulis akun @irwanssssss. "Syantik sekali," tulis akun @ron_djhara.
Hasil Cek Fakta
Kepada Wolipop, polwan yang bertugas di Divisi Teknologi Informasi Kepolisian itu bercerita bahwa dirinya awalnya tidak mengerti kenapa tiba-tiba banyak orang mengikuti Instagramnya. Ia pun menyadari mulai dapat perhatian netizen sejak dua tahun lalu ketika masih menjalani pendidikan kepolisian. Banyak memiliki pengikut, wanita 19 tahun ini pun berharap jika para followers memberi atensi karena memang menyukai foto-fotonya bukan sebaliknya.
Walau berterima kasih atas perhatian para netizen, ada hal yang membuat polwan cantik ini kurang nyaman. Salah satunya adalah munculnya akun-akun palsu bahkan yang menyalahgunakan fotonya.
"Banyak akun-akun tidak dikenal menyalahgunakan foto dan nama saya, misalnya untuk jual beli motor atau mobil. Semoga yang mengikuti akun tersebut tidak tertipu karena itu bukan saya," ungkapnya ketika dihubungi Wolipop, Kamis, (18/4/2019).
undefined
Meski begitu, populer di Instagram ternyata juga membantunya dalam pekerjaan sebagai polisi. "Kalau dalam pekerjaan cukup membantu karena saya bisa gunakannya untuk membantu instansi. Contohnya saya pernah promosikan salah satu aplikasi polri yang dapat membantu masyarakat di seluruh Indonesia," tambah polwan cantik yang hobi menari itu.
Melalui Instagram-nya, polwan yang bertugas di Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi Polri tersebut mengaku ingin sekaligus menyampaikan pesan. Yakni bahwa polisi selalu sedia membantu masyarakat meski dirinya sendiri lebih banyak ditempatkan di dalam kantor. Kiki pun memilih profesi polwan karena tidak dipungut biaya sekolah.
"Awalnya dulu punya dua keinginan yakni jadi polwan dan dokter. Setelah lulus sekolah, saya memutuskan untuk masuk kepolisian yang gratis tanpa dipungut biaya dan bisa langsung kerja. Kalau sekolah dokter biayanya nggak murah dan alhamdulillah rezekinya memang menjadi polwan," kata wanita asal Jambi itu.
Rujukan
JK Bantah Ada Usulan Referendum Papua di Sidang Umum PBB
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 23/10/2019
Berita
Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah adanya usulan terkait referendum Papua dari negara-negara kawasan Pasifik dalam Sidang Umum ke-74 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
Hasil Cek Fakta
"Tidak ada agenda itu. Mereka juga sudah ada empat yang bicara sebelumnya, tidak ada (usulan referendum) begitu. Kita juga tidak menganggap itu bukan soal yang sangat besar untuk kita bicarakan di Sidang Umum PBB," kata Wapres JK dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (27/9/2019).
Empat negara yang telah berbicara dalam forum internasional tersebut adalah Fiji, Tuvalu, Kiribati dan Tonga; dan keempat negara tersebut tidak ada yang menyinggung mengenai referendum Papua.
Wapres mengatakan Sidang Umum ke-74 PBB lebih menekankan pada tema pengurangan kemiskinan, pengelolaan lingkungan hidup dan kesehatan. Sehingga tidak ada negara yang mengangkat isu mengenai usulan referendum Papua tersebut.
"Sidang Umum ini sebagian besar berbicara tentang bagaimana mengurangi kemiskinan, environment, kesehatan. Terlalu banyak masalah di dunia ini untuk dibicarakan, jadi di negara-negara Pasifik tidak ada yang mengungkit," tambahnya.
Wapres juga mengatakan PBB tidak mungkin mengabulkan lagi referendum Papua karena sudah dilakukan pada 1969 melalui Resolusi Majelis Umum PBB, yang dikenal dengan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
"Jangan lupa, Papua itu hasil daripada Resolusi PBB. Justru Papua itu diketok di sini (New York), jadi tidak mungkin dia membatalkan itu. Itu penting untuk diketahui. Beda dengan Timor Timur, tidak diketok di PBB. Ini (Papua) diketok di sini, tahun 1961," tegas JK.
Sebelumnya dikabarkan tokoh perjuangan rakyat Papua, Benny Wenda, telah berada di New York untuk mendesak PBB dan negara-negara di kawasan Kepulauan Pasifik untuk menyelidiki kondisi hak asasi manusia yang memburuk di Papua.
Selain itu beredar pula di media sosial bahwa PBB menolak usulan referendum Papua dari negara-negara Asia Pasifik, dengan disertai foto Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menangis haru. Faktanya, foto tersebut merupakan momen haru Menlu Retno ketika Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada 2018 lalu. (Antara)
Empat negara yang telah berbicara dalam forum internasional tersebut adalah Fiji, Tuvalu, Kiribati dan Tonga; dan keempat negara tersebut tidak ada yang menyinggung mengenai referendum Papua.
Wapres mengatakan Sidang Umum ke-74 PBB lebih menekankan pada tema pengurangan kemiskinan, pengelolaan lingkungan hidup dan kesehatan. Sehingga tidak ada negara yang mengangkat isu mengenai usulan referendum Papua tersebut.
"Sidang Umum ini sebagian besar berbicara tentang bagaimana mengurangi kemiskinan, environment, kesehatan. Terlalu banyak masalah di dunia ini untuk dibicarakan, jadi di negara-negara Pasifik tidak ada yang mengungkit," tambahnya.
Wapres juga mengatakan PBB tidak mungkin mengabulkan lagi referendum Papua karena sudah dilakukan pada 1969 melalui Resolusi Majelis Umum PBB, yang dikenal dengan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
"Jangan lupa, Papua itu hasil daripada Resolusi PBB. Justru Papua itu diketok di sini (New York), jadi tidak mungkin dia membatalkan itu. Itu penting untuk diketahui. Beda dengan Timor Timur, tidak diketok di PBB. Ini (Papua) diketok di sini, tahun 1961," tegas JK.
Sebelumnya dikabarkan tokoh perjuangan rakyat Papua, Benny Wenda, telah berada di New York untuk mendesak PBB dan negara-negara di kawasan Kepulauan Pasifik untuk menyelidiki kondisi hak asasi manusia yang memburuk di Papua.
Selain itu beredar pula di media sosial bahwa PBB menolak usulan referendum Papua dari negara-negara Asia Pasifik, dengan disertai foto Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menangis haru. Faktanya, foto tersebut merupakan momen haru Menlu Retno ketika Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada 2018 lalu. (Antara)
Rujukan
Nanas Sembuhkan Kanker, Belum Tentu Benar
Sumber: www.whatsapp.comTanggal publish: 23/10/2019
Berita
"Cek nanas 10 ribu kali lebih kuat dari kemotherapy"
KUDUS - Postingan tentang kasiat buah nanas yang bisa mengobati kanker menyebar melalui media sosial (medsos). Keterangan yang ada di dalam informasi itu, menerangkan tentang khasiat memakan bagian tengah buah tersebut (bromolin).
Ada bagian tulisan yang menerangkan khasiat yang dalam informasi itu dinamakan bromolin tersebut. Bahkan, dibilang khasiat itu dirahasiakan pihak medis, karena membantu menyerapan vitamin dan mineral dalam tubuh. Namun, untuk penjelasan selanjutnya tidak detail.
Selain itu, dikatakan juga bromolin bisa melunakkan dinding-dinding sel kanker, sehingga bisa menjadi obat yang benar-benar menembus inti sel penyakit mematikan itu. Tetapi, jenis kankernya tak disebutkan dengan jelas. Hanya disebutkan baik bagi penderita kanker usus.
Di bagian postingan lain, bromolin disebutkan lebih kuat 10 ribu kali dari kemoterapi. Untuk menyakinkan pembaca, lebih lanjut ada postingan testimoni penderita penyumbatan pembuluh darah dan dengan memakan bromolin darahnya menjadi bersih sendiri.
KUDUS - Postingan tentang kasiat buah nanas yang bisa mengobati kanker menyebar melalui media sosial (medsos). Keterangan yang ada di dalam informasi itu, menerangkan tentang khasiat memakan bagian tengah buah tersebut (bromolin).
Ada bagian tulisan yang menerangkan khasiat yang dalam informasi itu dinamakan bromolin tersebut. Bahkan, dibilang khasiat itu dirahasiakan pihak medis, karena membantu menyerapan vitamin dan mineral dalam tubuh. Namun, untuk penjelasan selanjutnya tidak detail.
Selain itu, dikatakan juga bromolin bisa melunakkan dinding-dinding sel kanker, sehingga bisa menjadi obat yang benar-benar menembus inti sel penyakit mematikan itu. Tetapi, jenis kankernya tak disebutkan dengan jelas. Hanya disebutkan baik bagi penderita kanker usus.
Di bagian postingan lain, bromolin disebutkan lebih kuat 10 ribu kali dari kemoterapi. Untuk menyakinkan pembaca, lebih lanjut ada postingan testimoni penderita penyumbatan pembuluh darah dan dengan memakan bromolin darahnya menjadi bersih sendiri.
Hasil Cek Fakta
Menanggapi postingan tersebut, kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Joko Dwi Putranto melalui Kepala Bidang (Kabid) Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2L) dr Hikari Widodo mengatakan, isi postingan itu ada benarnya. Namun ada beberapa yang janggal. Di antaranya penyebutannya nama bagian tengah nanas bukan bromolin, tapi bromelain.
Dia menerangkan, buah nanas memang banyak khasiatnya. Tidak hanya bagian tengahnya, tapi secara keseluruhan. Bisa untuk mengurangi keputihan dan mengandung vitamin C. Namun, dengan mengonsumsi bromelain bisa melunturkan sel-sel kanker dan sebagainya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
”Saya pernah membaca, menurut penelitian laboratorium senyawa bromelain bisa mengganggu pertumbuhan sel tumor dan pembekuan darah yang lambat. Bisa jadi untuk obat kanker, cuma harus ada konsultasi dengan dokter,” ungkapnya.
Dia menuturkan, sebenarnya dengan googling tentang khasiat buah nanas sudah bisa diketahui. Nanas juga tak dianjurkan dikonsumsi ibu hamil, teruma yang usia kandungan trimester awal. Sebab, bromelain memiliki senyawa yang melemahkan serviks (leher rahim). Jadi, konsumsi berlebihan akan memicu konstraksi awal.
”Nanas muda terutama yang kulitnya masih berwarna hijau, mengandung banyak bromelain. Jadi, tak hanya menyebabkan leher rahim lemah, bahkan bisa menyebabkan keguguran. Untuk itu, perempuan yang kandungannya usianya masih muda harus membatasi, bahkan kalau bisa menghindari sama sekali mengonsumsi nanas muda,” terangnya.
Dia menambahkan, makan nanas terlalu banyak juga dapat menyebabkan diare dan maag. ”Sebab, kandungan asam dari buah tropis ini, memang cukup mengganggu bagi lambung yang sensitif,” imbuhnya.
---------------
Faktanya: Bagian tengah nanas bukan bromolin tapi bromelain. Khasiatnya bisa penyembuhan kanker masih perlu penelitian laboratorium.
(ks/lin/san/top/JPR)
Dia menerangkan, buah nanas memang banyak khasiatnya. Tidak hanya bagian tengahnya, tapi secara keseluruhan. Bisa untuk mengurangi keputihan dan mengandung vitamin C. Namun, dengan mengonsumsi bromelain bisa melunturkan sel-sel kanker dan sebagainya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
”Saya pernah membaca, menurut penelitian laboratorium senyawa bromelain bisa mengganggu pertumbuhan sel tumor dan pembekuan darah yang lambat. Bisa jadi untuk obat kanker, cuma harus ada konsultasi dengan dokter,” ungkapnya.
Dia menuturkan, sebenarnya dengan googling tentang khasiat buah nanas sudah bisa diketahui. Nanas juga tak dianjurkan dikonsumsi ibu hamil, teruma yang usia kandungan trimester awal. Sebab, bromelain memiliki senyawa yang melemahkan serviks (leher rahim). Jadi, konsumsi berlebihan akan memicu konstraksi awal.
”Nanas muda terutama yang kulitnya masih berwarna hijau, mengandung banyak bromelain. Jadi, tak hanya menyebabkan leher rahim lemah, bahkan bisa menyebabkan keguguran. Untuk itu, perempuan yang kandungannya usianya masih muda harus membatasi, bahkan kalau bisa menghindari sama sekali mengonsumsi nanas muda,” terangnya.
Dia menambahkan, makan nanas terlalu banyak juga dapat menyebabkan diare dan maag. ”Sebab, kandungan asam dari buah tropis ini, memang cukup mengganggu bagi lambung yang sensitif,” imbuhnya.
---------------
Faktanya: Bagian tengah nanas bukan bromolin tapi bromelain. Khasiatnya bisa penyembuhan kanker masih perlu penelitian laboratorium.
(ks/lin/san/top/JPR)
Rujukan
Halaman: 5890/6678