Foto tahun 2008. Bukan ke Wuhan, tapi ke kota Chengdu di Cina setelah terjadinya gempa di tahun 2008, jadi tidak terkait dengan kejadian virus corona atau 2019-nCoV pada awal tahun 2020.
Akun Lyana Lukito (fb.com/LYANALUKITO) mengunggah sebuah foto dengan narasi :
“第一个援助中国的医疗队来了,日本1000人医疗队抵达武汉
Tim medis pertama yang membantu Tiongkok datang, dan tim medis Jepang berjumlah 1.000 tiba di Wuhan”
[SALAH] Foto “tim medis Jepang berjumlah 1.000 tiba di Wuhan”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 11/02/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, bahwa foto dalam unggahan tersebut tidak ada kaitannya dengan wabah Virus Corona 2019-nCoV yang bermula di Wuhan, China. Foto yang diunggah oleh sumber klaim adalah anggota tim medis Jepang yang berangkat ke kota Chengdu di Cina setelah terjadinya gempa di tahun 2008.
Pencarian gambar menemukan laporanterkait foto ini dimuat oleh Pusat Informasi Internet Cina milik pemerintah negara tersebut. Kredit laporan berita itu diberikan pada Kantor Berita Xinhua dengan tanggal 21 Mei 2008. Foto yang sama pernah dimuat dalam galeri foto di situs Beijing Review.
Foto tersebut menggambarkan tim medis Jepang yang diberangkatkan dari Bandara Narita pada 20 Mei 2008. Tim yang terdiri atas 22 orang tersebut menuju Kota Chengdu di Provinsi Sichuan yang baru dilanda gempa.
Pencarian dengan kata kunci ‘Japan, medical team, Wuhan’ tak menemukan bukti pendukung.
Yang ada justru artikel berjudul, “This photo has circulated in reports about a Japanese medical team travelling to China in 2008”, yang dipublikasikan tim pencari fakta AFP Philippines yang membantah klaim tersebut.
Seperti dikutip dari AFP, Kedutaan Besar Jepang di Manila membantah klaim soal pengiriman 1.000 tenaga medis Jepang ke Wuhan.
“Berdasarkan pemeriksaan, harap diperhatikan bahwa laporan tersebut tidak benar,” demikian kata pihak kedutaan pada AFP lewat email pada 3 Februari 2020.
Hal itu membuktikan, klaim yang tak benar itu juga beredar di negara lain, setidaknya Filipina.
Berdasarkan hasil penelusuran, bahwa foto dalam unggahan tersebut tidak ada kaitannya dengan wabah Virus Corona 2019-nCoV yang bermula di Wuhan, China. Foto yang diunggah oleh sumber klaim adalah anggota tim medis Jepang yang berangkat ke kota Chengdu di Cina setelah terjadinya gempa di tahun 2008.
Pencarian gambar menemukan laporanterkait foto ini dimuat oleh Pusat Informasi Internet Cina milik pemerintah negara tersebut. Kredit laporan berita itu diberikan pada Kantor Berita Xinhua dengan tanggal 21 Mei 2008. Foto yang sama pernah dimuat dalam galeri foto di situs Beijing Review.
Foto tersebut menggambarkan tim medis Jepang yang diberangkatkan dari Bandara Narita pada 20 Mei 2008. Tim yang terdiri atas 22 orang tersebut menuju Kota Chengdu di Provinsi Sichuan yang baru dilanda gempa.
Pencarian dengan kata kunci ‘Japan, medical team, Wuhan’ tak menemukan bukti pendukung.
Yang ada justru artikel berjudul, “This photo has circulated in reports about a Japanese medical team travelling to China in 2008”, yang dipublikasikan tim pencari fakta AFP Philippines yang membantah klaim tersebut.
Seperti dikutip dari AFP, Kedutaan Besar Jepang di Manila membantah klaim soal pengiriman 1.000 tenaga medis Jepang ke Wuhan.
“Berdasarkan pemeriksaan, harap diperhatikan bahwa laporan tersebut tidak benar,” demikian kata pihak kedutaan pada AFP lewat email pada 3 Februari 2020.
Hal itu membuktikan, klaim yang tak benar itu juga beredar di negara lain, setidaknya Filipina.
Rujukan
[SALAH] “Saking takutnya dengan virus corona Orang Cina Islam yang sholat arahnya kemana mana”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 11/02/2020
Berita
Sumber video yang dibagikan tayang live pada Juni 2019, TIDAK ADA kaitannya dengan Virus Corona yang ditemukan pada Desember 2019.
NARASI
“Saking takutnya dengan virus corona
Orang Cina Islam yang sholat
mereka pun pada ikutan walaupun arahnya kemana mana”.
NARASI
“Saking takutnya dengan virus corona
Orang Cina Islam yang sholat
mereka pun pada ikutan walaupun arahnya kemana mana”.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video mengenai Salat Ied di kota Yiwu, provinsi Zhejiang, Tiongkok.
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan konteks video yang sesungguhnya sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.
(2) Sumber video, “Mak Mohamed” (facebook.com/Mak.Clt.India): “Eid prayer in China, Yiwu, Zhejing province”
http://bit.ly/2SvpTZL / http://archive.md/l7ddv/image (arsip cadangan).
(3) Kronologi penemuan wabah, Wikipedia: “1–18 Desember 2019
Pada tanggal 31 Desember 2019, sebuah konsorsium ahli medis China didakwa oleh CDC China dengan menyelidiki permulaan apa yang sekarang dikenal sebagai Wuhan Coronavirus. [216] Pada 24 Januari 2020, laporan mereka dipublikasikan di The Lancet. [217] Mereka mencatat dari ulasan mereka tentang catatan medis lokal bahwa pasien pertama yang kemudian didiagnosis dengan Coronavirus Wuhan pertama kali mengalami gejala pada 8 Desember 2019. Namun, konsorsium menemukan kasus sebelumnya dari seorang pasien yang pertama kali mengalami gejala pada 1 Desember 2019, menunjuk ke asal yang lebih awal. [218] Terlepas dari kasus awal ini, antara 8 hingga 18 Desember 2019, tujuh kasus yang kemudian didiagnosis dengan Wuhan Coronavirus didokumentasikan, dua di antaranya terkait dengan Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, lima tidak. [219]”
Google Translate, selengkapnya di “Kronologi wabah” http://bit.ly/2H6iScN / http://archive.md/7zRhF (arsip cadangan).
======
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video mengenai Salat Ied di kota Yiwu, provinsi Zhejiang, Tiongkok.
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan konteks video yang sesungguhnya sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.
(2) Sumber video, “Mak Mohamed” (facebook.com/Mak.Clt.India): “Eid prayer in China, Yiwu, Zhejing province”
http://bit.ly/2SvpTZL / http://archive.md/l7ddv/image (arsip cadangan).
(3) Kronologi penemuan wabah, Wikipedia: “1–18 Desember 2019
Pada tanggal 31 Desember 2019, sebuah konsorsium ahli medis China didakwa oleh CDC China dengan menyelidiki permulaan apa yang sekarang dikenal sebagai Wuhan Coronavirus. [216] Pada 24 Januari 2020, laporan mereka dipublikasikan di The Lancet. [217] Mereka mencatat dari ulasan mereka tentang catatan medis lokal bahwa pasien pertama yang kemudian didiagnosis dengan Coronavirus Wuhan pertama kali mengalami gejala pada 8 Desember 2019. Namun, konsorsium menemukan kasus sebelumnya dari seorang pasien yang pertama kali mengalami gejala pada 1 Desember 2019, menunjuk ke asal yang lebih awal. [218] Terlepas dari kasus awal ini, antara 8 hingga 18 Desember 2019, tujuh kasus yang kemudian didiagnosis dengan Wuhan Coronavirus didokumentasikan, dua di antaranya terkait dengan Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, lima tidak. [219]”
Google Translate, selengkapnya di “Kronologi wabah” http://bit.ly/2H6iScN / http://archive.md/7zRhF (arsip cadangan).
======
Rujukan
[SALAH] Dokter Israel Membantu Pasien Corona di China
Sumber: facebook.comTanggal publish: 10/02/2020
Berita
Beredar sebuah postingan dari akun Sintikhe Lily yang mengklaim dokter dari Israel membantu China dengan percobaan vaksin produk dari Israel. Postingan tersebut juga menyertakan beberapa foto yang diklaim merupakan tim dokter Israel tersebut. Per 10 Februari 2020 pukul 14.17, postingan tersebut sudah dibagikan sebanyak 721 kali dan ditanggapi 268 orang. Berikut kutipan narasinya:
Dokter Israel bantu RRC ttg wabah virus corona 427 orang dengan percobaan vaksin produk dr Israel dinyatakan sembuh Puji Tuhan. Kerjasama Dr.Israel dan Dr.China ada solusi mengentaskan wabah berbahaya.
Dokter Israel bantu RRC ttg wabah virus corona 427 orang dengan percobaan vaksin produk dr Israel dinyatakan sembuh Puji Tuhan. Kerjasama Dr.Israel dan Dr.China ada solusi mengentaskan wabah berbahaya.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil pencarian fakta, klaim dalam postingan tersebut tidak benar. Foto pertama yang digunakan dalam akun tersebut diambil dari peristiwa yang sudah terjadi cukup lama, yakni pada 8 November 2013. Foto tersebut merupakan foto tim dokter dari Israel Defense Forces (IDF) yang sedang menangani korban topan Haiyan di Filipina. Hal ini ditemukan dalam galeri foto IDF di Flickr dengan keterangan sebagai berikut:
[…] El tifón Haiyan golpeó las Filipinas el 8 de noviembre de 2013. La última estimación del Gobierno es que cerca de 7 millones de personas se vieron afectadas por la tormenta, por lo menos 660.000 de las personas afectadas se vieron obligados a evacuar sus hogares, y alrededor de 320.000 personas se refugiaron en centros de evacuación.
Una delegación israelí de 148 miembros fue enviada a Filipinas el 13 de noviembre de 2013, con el fin de ayudar en búsqueda, rescate y servicios médicos en la ciudad de Bogo, destrozada por el tifón. Se montó rápidamente un hospital avanzado multi-disciplinario en Bogo, equipado con aproximadamente 100 toneladas de suministros humanitarios y médicos enviados desde Israel. Se atendieron a 2.686 pacientes, de los cuales 848 eran niños. […]
Terjemahan:
[…] Topan Haiyan menghantam Filipina pada 8 November 2013. Perkiraan terbaru pemerintah adalah bahwa sekitar 7 juta orang terkena dampak badai, setidaknya 660.000 orang yang terkena dampak terpaksa mengungsi dari rumah mereka, dan sekitar 320.000 orang mengungsi di pusat-pusat evakuasi.
Delegasi Israel yang terdiri atas 148 anggota dikirim ke Filipina pada 13 November 2013, untuk membantu pencarian, penyelamatan, dan layanan medis di kota Bogo, dihancurkan oleh topan. Rumah sakit canggih multi-disiplin dengan cepat didirikan di Bogo, dilengkapi dengan sekitar 100 ton pasokan kemanusiaan dan medis yang dikirim dari Israel. 2.686 pasien dirawat, 848 di antaranya adalah anak-anak. […]
Klaim Flickr ini juga didukung dari situs resmi IDF. Sebab, foto tersebut juga dicantumkan dalam artikel berjudul 5 Ways the IDF Keeps Soldiers and Civilians Healthy. Foto tersebut dicantumkan dengan keterangan sebagai berikut:
[…] IDF doctors treat patients in the Philippines field hospital […]
Terjemahan:
[…] Dokter-dokter IDF menangani pasien di rumah sakit lapangan Filipina […]
Sementara gambar kedua dalam postingan tersebut adalah foto seorang petugas medis China yang sedang menangani pasien Corona di Rumah Sakit Zhongnan, Wuhan, Provinsi Hubei. Foto tersebut dimuat dalam berita dari South China Morning Post berjudul Chinese Tech Firms Pledge Millions to Help Fight Wuhan Coronavirus as Telemedicine Services Surge in Popularity, dengan keterangan sebagai berikut:
[…] A medical worker checking the drip of a patient in the Intensive Care Unit (ICU) of Zhongnan Hospital in Wuhan, Hubei Province. […]
Terjemahan:
[…] Seorang petugas medis mengecek tetesan infus seorang pasien di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Zhongnan di Wuhan, Provinsi Hubei […]
[…] El tifón Haiyan golpeó las Filipinas el 8 de noviembre de 2013. La última estimación del Gobierno es que cerca de 7 millones de personas se vieron afectadas por la tormenta, por lo menos 660.000 de las personas afectadas se vieron obligados a evacuar sus hogares, y alrededor de 320.000 personas se refugiaron en centros de evacuación.
Una delegación israelí de 148 miembros fue enviada a Filipinas el 13 de noviembre de 2013, con el fin de ayudar en búsqueda, rescate y servicios médicos en la ciudad de Bogo, destrozada por el tifón. Se montó rápidamente un hospital avanzado multi-disciplinario en Bogo, equipado con aproximadamente 100 toneladas de suministros humanitarios y médicos enviados desde Israel. Se atendieron a 2.686 pacientes, de los cuales 848 eran niños. […]
Terjemahan:
[…] Topan Haiyan menghantam Filipina pada 8 November 2013. Perkiraan terbaru pemerintah adalah bahwa sekitar 7 juta orang terkena dampak badai, setidaknya 660.000 orang yang terkena dampak terpaksa mengungsi dari rumah mereka, dan sekitar 320.000 orang mengungsi di pusat-pusat evakuasi.
Delegasi Israel yang terdiri atas 148 anggota dikirim ke Filipina pada 13 November 2013, untuk membantu pencarian, penyelamatan, dan layanan medis di kota Bogo, dihancurkan oleh topan. Rumah sakit canggih multi-disiplin dengan cepat didirikan di Bogo, dilengkapi dengan sekitar 100 ton pasokan kemanusiaan dan medis yang dikirim dari Israel. 2.686 pasien dirawat, 848 di antaranya adalah anak-anak. […]
Klaim Flickr ini juga didukung dari situs resmi IDF. Sebab, foto tersebut juga dicantumkan dalam artikel berjudul 5 Ways the IDF Keeps Soldiers and Civilians Healthy. Foto tersebut dicantumkan dengan keterangan sebagai berikut:
[…] IDF doctors treat patients in the Philippines field hospital […]
Terjemahan:
[…] Dokter-dokter IDF menangani pasien di rumah sakit lapangan Filipina […]
Sementara gambar kedua dalam postingan tersebut adalah foto seorang petugas medis China yang sedang menangani pasien Corona di Rumah Sakit Zhongnan, Wuhan, Provinsi Hubei. Foto tersebut dimuat dalam berita dari South China Morning Post berjudul Chinese Tech Firms Pledge Millions to Help Fight Wuhan Coronavirus as Telemedicine Services Surge in Popularity, dengan keterangan sebagai berikut:
[…] A medical worker checking the drip of a patient in the Intensive Care Unit (ICU) of Zhongnan Hospital in Wuhan, Hubei Province. […]
Terjemahan:
[…] Seorang petugas medis mengecek tetesan infus seorang pasien di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Zhongnan di Wuhan, Provinsi Hubei […]
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui kejadian dalam foto-foto tersebut tidak mendukung klaim dalam postingan. Terdapat perbedaan tempat dan waktu kejadian antara gambar dan postingan. Oleh karena itu, postingan tersebut termasuk dalam kategori koneksi yang salah.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1109042879428246/
- https://turnbackhoax.id/2020/02/10/salah-dokter-israel-membantu-pasien-corona-di-china/
- https://www.scmp.com/tech/big-tech/article/3047760/chinese-tech-firms-pledge-millions-help-fight-wuhan-coronavirus
- https://www.flickr.com/photos/106770524@N05/11066014895
- https://www.idf.il/en/minisites/our-soldiers/5-ways-the-idf-keeps-soldiers-and-civilians-healthy/#
[SALAH] “TERBONGKAR 19 BANDARA DI INDONESIA SEBAGAI JALAN MASUK EMIGRAN CHINA”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 10/02/2020
Berita
Pelintiran narasi dari pengunggah video pertama. Selain itu, penerbangan dari Wuhan sudah dilarang dan dilakukan juga pengetatan di 19 bandara.
NARASI
“TERBONGKAR 19 BANDARA DI INDONESIA SEBAGAI JALAN MASUK EMIGRAN CHINA SEJAK TAHUN 2014 DAN DIRAHASIAKAN OLEH REZIM JOKOWI
Serangan virus Corona yang mematikan telah masuk ke Indonesia melalui para emigran China melalui 19 Bandara di wilayah Indonesia.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merilis baru 1 bandara yang ketahuan terpapar virus Corona.
Namun dirahasiakan oleh pemerintah.
يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
“Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.”
(QS. Al-Baqarah: 9)
Sejak menjabat menjadi Presiden Sejak tahun 2014 maka serempak 19 bandara menjadi pintu masuk emigran Chinese ke wilayah NKRI.
Disaat kampanye pilpres tahun 2014, Jokowi menjanjikan membuka 10 juta lapangan kerja yang ternyata seluruhnya untuk rakyat China.
Sementara rakyat Indonesia dibiarkan menganggur dan semakin terpuruk ekonominya.
Tercatat ada 157 pabrik milik Taipan China di Indonesia yang mempekerjakan jutaan emigran China (2015-2020).
SELAIN DARI PARA EMIGRAN, VIRUS MASUK KE INDONESIA JUGA MELALUI PRODUK CHINA
Hati² dgn jajanan anak² buatan China sperti sosis, makanan kemasan, bumbu dapur instan, sarden, minuman kaleng, minuman botol, minuman kemasan gelas dll karena sejak 5tahun terakhir seluruh produk tersebut di impor dari China namun dilabel “Made in Indonesia”.
Hindari mini market yang menjual produk² China.
(Alfamart & Indomaret) karena melalui kedua mini market ini produk China paling banyak dijual.
Waspada Indonesia rentan terpapar virus mematikan dari produk² dan Emigran China.
Sumber : Komunitas Spionase & Intelijen”.
======
NARASI
“TERBONGKAR 19 BANDARA DI INDONESIA SEBAGAI JALAN MASUK EMIGRAN CHINA SEJAK TAHUN 2014 DAN DIRAHASIAKAN OLEH REZIM JOKOWI
Serangan virus Corona yang mematikan telah masuk ke Indonesia melalui para emigran China melalui 19 Bandara di wilayah Indonesia.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merilis baru 1 bandara yang ketahuan terpapar virus Corona.
Namun dirahasiakan oleh pemerintah.
يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
“Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.”
(QS. Al-Baqarah: 9)
Sejak menjabat menjadi Presiden Sejak tahun 2014 maka serempak 19 bandara menjadi pintu masuk emigran Chinese ke wilayah NKRI.
Disaat kampanye pilpres tahun 2014, Jokowi menjanjikan membuka 10 juta lapangan kerja yang ternyata seluruhnya untuk rakyat China.
Sementara rakyat Indonesia dibiarkan menganggur dan semakin terpuruk ekonominya.
Tercatat ada 157 pabrik milik Taipan China di Indonesia yang mempekerjakan jutaan emigran China (2015-2020).
SELAIN DARI PARA EMIGRAN, VIRUS MASUK KE INDONESIA JUGA MELALUI PRODUK CHINA
Hati² dgn jajanan anak² buatan China sperti sosis, makanan kemasan, bumbu dapur instan, sarden, minuman kaleng, minuman botol, minuman kemasan gelas dll karena sejak 5tahun terakhir seluruh produk tersebut di impor dari China namun dilabel “Made in Indonesia”.
Hindari mini market yang menjual produk² China.
(Alfamart & Indomaret) karena melalui kedua mini market ini produk China paling banyak dijual.
Waspada Indonesia rentan terpapar virus mematikan dari produk² dan Emigran China.
Sumber : Komunitas Spionase & Intelijen”.
======
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video dari akun Instagram @balikpapanku, mengenai rumah sakit rujukan dan pengetatan pengawasan ke bandara yang berhubungan langsung dengan Tiongkok.
* SUMBER mengganti narasi dari sumber awal sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.
(2) Sumber video, http://bit.ly/2UB2wR9 / http://archive.md/Mc5cC (arsip cadangan) akun “Balikpapan, Kalimantan timur” (instagram.com/balikpapanku): “Setelah terkonfirmasi virus corona menyebar antarmanusia, kementrian kesehatan mengambil langkah dengan menyiapkan semua daerah untuk menetapkan rumah sakit rujukan jika ditemukan suspect kasus penularan virus tersebut.”
* TIDAK ADA narasi mengenai klaim “jalan masuk emigran cina” seperti yang dibagikan oleh SUMBER, salinan narasi selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.
–
* Membagikan video dari Berita Satu http://bit.ly/2SwCFqR / http://archive.md/vingK.
(3) Beberapa artikel yang berkaitan,
* SINDOnews.com: “Karena itu, Budi menjelaskan bahwa berdasarkan pembahasan bersama beberapa kementerian itu, seluruh penerbangan Indonesia dari dan menuju Wuhan, China ditutup.”
Selengkapnya di http://bit.ly/37cqcy2 / http://archive.md/ivtxa (arsip cadangan).
–
* KOMPAS.com: “Bandara- bandara yang memiliki penerbangan Internasional, terutama penerbangan langsung dari dan ke China, dipasang alat pendeteksi suhu tubuh untuk mengantisipasi terduga penderita virus corona. Alat tersebut bernama thermal scanner. “Terutama di pintu masuk pertama (bandara) negara melalui direct flight (penerbangan langsung dari dan ke China) ada 19 wilayah yang paling diperketat,” kata Vensya pada jumpa pers terkait update virus corona, Rabu (22/1/2020).”
Selengkapnya di “Cegah Virus Corona, 19 Pintu Masuk Indonesia Diperketat, Ini Daftarnya” http://bit.ly/2OGZCGK / http://archive.md/7tphw (arsip cadangan).
(4) Mengenai narasi “Hati² dgn jajanan anak² buatan China”, WHO: “Komite tidak merekomendasikan pembatasan perjalanan atau perdagangan berdasarkan informasi terkini yang tersedia.”
Google Translate, selengkapnya di “Pernyataan tentang pertemuan kedua Komite Kesehatan Internasional (2005) Komite Darurat mengenai wabah virus coronavirus baru (2019-nCoV)” http://bit.ly/2ScMT0X / http://archive.md/MrVMV (arsip cadangan).
(5) Mengenai narasi “Sumber : Komunitas Spionase & Intelijen”, Wikipedia: “Argumen dari otoritas ( argumentum ab anuctoritate ), juga disebut banding ke otoritas , atau argumentum ad verecundiam , adalah bentuk argumen yang tidak dapat ditolerir [1] di mana dukungan otoritas yang diklaim digunakan sebagai bukti untuk kesimpulan argumen.”
Google Translate, selengkapnya di “Argumen dari otoritas” http://bit.ly/2ScJpvm / http://archive.md/Vyecc (arsip cadangan).
======
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video dari akun Instagram @balikpapanku, mengenai rumah sakit rujukan dan pengetatan pengawasan ke bandara yang berhubungan langsung dengan Tiongkok.
* SUMBER mengganti narasi dari sumber awal sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.
(2) Sumber video, http://bit.ly/2UB2wR9 / http://archive.md/Mc5cC (arsip cadangan) akun “Balikpapan, Kalimantan timur” (instagram.com/balikpapanku): “Setelah terkonfirmasi virus corona menyebar antarmanusia, kementrian kesehatan mengambil langkah dengan menyiapkan semua daerah untuk menetapkan rumah sakit rujukan jika ditemukan suspect kasus penularan virus tersebut.”
* TIDAK ADA narasi mengenai klaim “jalan masuk emigran cina” seperti yang dibagikan oleh SUMBER, salinan narasi selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.
–
* Membagikan video dari Berita Satu http://bit.ly/2SwCFqR / http://archive.md/vingK.
(3) Beberapa artikel yang berkaitan,
* SINDOnews.com: “Karena itu, Budi menjelaskan bahwa berdasarkan pembahasan bersama beberapa kementerian itu, seluruh penerbangan Indonesia dari dan menuju Wuhan, China ditutup.”
Selengkapnya di http://bit.ly/37cqcy2 / http://archive.md/ivtxa (arsip cadangan).
–
* KOMPAS.com: “Bandara- bandara yang memiliki penerbangan Internasional, terutama penerbangan langsung dari dan ke China, dipasang alat pendeteksi suhu tubuh untuk mengantisipasi terduga penderita virus corona. Alat tersebut bernama thermal scanner. “Terutama di pintu masuk pertama (bandara) negara melalui direct flight (penerbangan langsung dari dan ke China) ada 19 wilayah yang paling diperketat,” kata Vensya pada jumpa pers terkait update virus corona, Rabu (22/1/2020).”
Selengkapnya di “Cegah Virus Corona, 19 Pintu Masuk Indonesia Diperketat, Ini Daftarnya” http://bit.ly/2OGZCGK / http://archive.md/7tphw (arsip cadangan).
(4) Mengenai narasi “Hati² dgn jajanan anak² buatan China”, WHO: “Komite tidak merekomendasikan pembatasan perjalanan atau perdagangan berdasarkan informasi terkini yang tersedia.”
Google Translate, selengkapnya di “Pernyataan tentang pertemuan kedua Komite Kesehatan Internasional (2005) Komite Darurat mengenai wabah virus coronavirus baru (2019-nCoV)” http://bit.ly/2ScMT0X / http://archive.md/MrVMV (arsip cadangan).
(5) Mengenai narasi “Sumber : Komunitas Spionase & Intelijen”, Wikipedia: “Argumen dari otoritas ( argumentum ab anuctoritate ), juga disebut banding ke otoritas , atau argumentum ad verecundiam , adalah bentuk argumen yang tidak dapat ditolerir [1] di mana dukungan otoritas yang diklaim digunakan sebagai bukti untuk kesimpulan argumen.”
Google Translate, selengkapnya di “Argumen dari otoritas” http://bit.ly/2ScJpvm / http://archive.md/Vyecc (arsip cadangan).
======
Rujukan
Halaman: 5890/6767