[SALAH] “seperti ketika menghadapi pendemo 21-22 di Jakarta”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 22/08/2019
Berita
Apakah Brimob Papua tdk punya senjata seperti ketika menghadapi pendemo 21-22 di Jakarta….#SavePapuaForNKRI
Hasil Cek Fakta
Video yang dibagikan adalah peristiwa tahun 2006, bentrokan antara aparat dengan pengujuk rasa di halaman kampus Universitas Cendrawasih. Dilansir dari merdeka(dot)com, “Aksi bentrokan antara fisik antara kelompok pengujukrasa yang menamakan diri Front Pembela Rakyat Papua dengan aparat kepolisian di depan Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis, mengakibatkan tiga anggota polisi meninggal dunia, 11 polisi lainnya dan tiga warga sipil luka-luka.
Konten yang Salah: Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
- SUMBER membagikan video peristiwa tahun 2006, bentrokan antara aparat dengan pengujuk rasa di halaman kampus Universitas Cendrawasih.
- SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta peristiwa yang didokumentasikan di video.
Konten yang Salah: Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
- SUMBER membagikan video peristiwa tahun 2006, bentrokan antara aparat dengan pengujuk rasa di halaman kampus Universitas Cendrawasih.
- SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta peristiwa yang didokumentasikan di video.
Rujukan
[SALAH] “royalty 8 ribu rupiah setiap WA”
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 22/08/2019
Berita
“Bila anda berikhlas hati utk menghilangkan penderitaan anak ini mohon video ini diteruskan kpd siapa saja karena anak ini akan mendapat royalty 8 ribu rupiah setiap WA yg anda kurim. Terimakasih, semoga anda mendapat pahala. Aamiin YRA”.
Hasil Cek Fakta
Modus atau pola sama dengan hoaks versi “bayi buta” yang sebelumnya beredar, WhatsApp dan perusahaan lain yang waras dan sah tidak pernah membuat program penggalangan dana seperti yang disebutkan di narasi pesan berantai yang diedarkan.
1. Konten Palsu
Konten baru yang 100% salah dan didesain untuk menipu serta merugikan”. Pesan SUMBER menyebarkan hoaks dengan modus sama dengan pesan berantai yang pernah beredar sebelumnya.
2. Hoax-Slayer: “Tipuan Donasi Bayi Buta Masih Beredar di WhatsApp"...postingan itu hanya tipuan jahat bahwa pengguna gambar bayi dan seorang wanita muda dicuri dari situs web lain. WhatsApp pasti tidak akan menyumbangkan uang untuk ini atau anak lain berdasarkan berapa kali sebuah pos dibagikan. Tidak akan ada perusahaan lain. Membagikan pos tidak akan membantu bayi dalam gambar dengan cara apa pun.
1. Konten Palsu
Konten baru yang 100% salah dan didesain untuk menipu serta merugikan”. Pesan SUMBER menyebarkan hoaks dengan modus sama dengan pesan berantai yang pernah beredar sebelumnya.
2. Hoax-Slayer: “Tipuan Donasi Bayi Buta Masih Beredar di WhatsApp"...postingan itu hanya tipuan jahat bahwa pengguna gambar bayi dan seorang wanita muda dicuri dari situs web lain. WhatsApp pasti tidak akan menyumbangkan uang untuk ini atau anak lain berdasarkan berapa kali sebuah pos dibagikan. Tidak akan ada perusahaan lain. Membagikan pos tidak akan membantu bayi dalam gambar dengan cara apa pun.
Rujukan
[SALAH] Lari Menggunakan Jaket Akan Lebih Cepat Kurus
Sumber: Media SosialTanggal publish: 22/08/2019
Berita
Dapat nasehat dari kawan lama. Kawan paskibraka enrekang sesama pasukan inti dulu. Skrg beliau menjadi tentara berpangkat perwira. Ngasih masukan biar cepat kurus : Lari pake jaket dan celana panjang jam 12 siang pada saat terik matahari.
Hasil Cek Fakta
Dalam narasi yang beredar, sebuah akun Facebook @MuhammadIqbal menyebut perihal informasi yang ia dapat dari teman berprofesi paskibraka bahwa berlari menggunakan jaket pada siang hari akan lebih cepat kurus. Namun belakangan diketahui bahwa narasi yang disebar adalah tidak sesuai dengan fakta.
Melansir dari detik.com, praktisi kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Jack Pradono Handojo mengatakan bahwa sepanas-panasnya suhu di dalam jaket tidak akan bisa melunturkan lemak dalam tubuh. “Sepanas-panasnya di dalam jaket parasit gak mungkin sampai 100 derajat celcius. Paling-paling 38 sampe 39 derajat, lemak enggak bakalan meleleh dalam suhu segitu,” pungkas dokter Jack. Dokter Jack menambahkan bahwa yang terjadi saat lari menggunakan jaket adalah penghambatan proses pendingin. Tubuh akan mengalami overheating dan meningkatkan resiko terjadinya heat stroke.
Melansir dari kompas.com, hal senada juga diungkapkan oleh Dokter spesialis olahraga, Hario Tilarso. Ia mengatakan bahwa lari dengan menggunakan jaket hanya akan mempercepat keluarnya cairan tubuh, namun tidak mempercepat pembakaran lemak. “Maka wajar jika berat badan cepat turun, karena cairannya banyak keluar. Namun jika sudah direhidrasi, maka berat badan akan normal lagi,” tutur dokter Hario.
Melansir dari detik.com, praktisi kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Jack Pradono Handojo mengatakan bahwa sepanas-panasnya suhu di dalam jaket tidak akan bisa melunturkan lemak dalam tubuh. “Sepanas-panasnya di dalam jaket parasit gak mungkin sampai 100 derajat celcius. Paling-paling 38 sampe 39 derajat, lemak enggak bakalan meleleh dalam suhu segitu,” pungkas dokter Jack. Dokter Jack menambahkan bahwa yang terjadi saat lari menggunakan jaket adalah penghambatan proses pendingin. Tubuh akan mengalami overheating dan meningkatkan resiko terjadinya heat stroke.
Melansir dari kompas.com, hal senada juga diungkapkan oleh Dokter spesialis olahraga, Hario Tilarso. Ia mengatakan bahwa lari dengan menggunakan jaket hanya akan mempercepat keluarnya cairan tubuh, namun tidak mempercepat pembakaran lemak. “Maka wajar jika berat badan cepat turun, karena cairannya banyak keluar. Namun jika sudah direhidrasi, maka berat badan akan normal lagi,” tutur dokter Hario.
Rujukan
[SALAH] Beberapa Jalan di Kota Malang Sudah Terapkan Tilang Elektronik
Sumber: Media SosialTanggal publish: 22/08/2019
Berita
Malang angkat tangan??
Assalamu’alaikum…
Buat dulur2 smua, hati2 di jln poros mulai dr Sabilillah sampai alun2 kota Malang, sudah di terapkan tilang elektronik, jangan main hp, jng lewati garis rambu traffic light, roda dua lewat jalur lambat ya!
Jgn lupa pasang sabuk pengaman!
Hari ini mulai UJI COBA
Untuk sementara masih jalur KTL mulai dr sabilillah sampai alun2/sarinah, berikut nya diterapkan di seluruh kota malang,” tulis akun Facebook Furqon Bahartamal (@onind.bahartamal), Selasa (22/8).
Assalamu’alaikum…
Buat dulur2 smua, hati2 di jln poros mulai dr Sabilillah sampai alun2 kota Malang, sudah di terapkan tilang elektronik, jangan main hp, jng lewati garis rambu traffic light, roda dua lewat jalur lambat ya!
Jgn lupa pasang sabuk pengaman!
Hari ini mulai UJI COBA
Untuk sementara masih jalur KTL mulai dr sabilillah sampai alun2/sarinah, berikut nya diterapkan di seluruh kota malang,” tulis akun Facebook Furqon Bahartamal (@onind.bahartamal), Selasa (22/8).
Hasil Cek Fakta
Menanggapi kabar yang tidak hanya tersebar di media sosial Facebook saja, tetapi juga Whatsapp, Kasat Lantas Polres Malang Kota, AKP Ari Galang Saputro menyatakan bahwa tilang elektronik tersebut belum dilaksanakan. “Belum, masih menunggu software untuk tilang elektroniknya,” ujar AKP Ari.
AKP Ari menambahkan, pihaknya belum mengetahui siapa yang awalnya menyebarkan berita tersebut. Ia menyebut berita tersebut kemungkinan merupakan berita lama yang kembali dinaikkan. “Saya sendiri tidak tahu, itu kan berita lama sekali, yang dulu itu. Siapa yang menyebarkan itu lewat pesan WA, karena itu informasi yang belum valid dan hoax,” jelasnya.
Pihaknya juga turut mengimbau, meskipun belum teraplikasinya sistem E-TLE di Kota Malang, masyarakat tetap tertib dan mematuhi peraturan lalu lintas. Pasalnya, hal ini bukan karena masalah tilang saja, melainkan masalah ketertiban keselamatan diri sendiri maupun orang lain.
AKP Ari menambahkan, pihaknya belum mengetahui siapa yang awalnya menyebarkan berita tersebut. Ia menyebut berita tersebut kemungkinan merupakan berita lama yang kembali dinaikkan. “Saya sendiri tidak tahu, itu kan berita lama sekali, yang dulu itu. Siapa yang menyebarkan itu lewat pesan WA, karena itu informasi yang belum valid dan hoax,” jelasnya.
Pihaknya juga turut mengimbau, meskipun belum teraplikasinya sistem E-TLE di Kota Malang, masyarakat tetap tertib dan mematuhi peraturan lalu lintas. Pasalnya, hal ini bukan karena masalah tilang saja, melainkan masalah ketertiban keselamatan diri sendiri maupun orang lain.
Rujukan
Halaman: 5927/6664