[KLARIFIKASI] ITB STIKOM Bali Berikan Klarifikasi Atas Isu Telah Terpapar ISIS
Sumber: facebook.comTanggal publish: 04/12/2019
Berita
Beredar informasi yang menyebutkan bahwa Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (Stikom) Bali telah terpapar ISIS. Adapun, dalam informasi yang beredar itu terdapat empat poin argumen yang menguatkan hal tersebut.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, pihak ITB Stikom Bali telah memberikan klarifikasinya. Klarifikasi itu sudah dipublikasikan melalui akun media sosial milik kampus tersebut. Berikut klarifikasi pihak perguruan tinggi tersebut melalui akun Facebooknya:
[…] Klarifikasi & Pernyataan Sikap ITB STIKOM BALI
Terkait Hoax “Masyarakat Bali vs STIKOM Bali”
Tujuan pendirian STMIK STIKOM BALI pada tahun 2002 adalah bentuk kecintaan dan komitmen kami — para pendiri yaitu Ida Bagus Dharmadiaksa, Satria Dharma, Dadang Hermawan, dan saya sendiri, Made Bandem — atas situasi dunia pendidikan tinggi di Bali saat itu yang belum memiliki sebuah lembaga pendidikan tinggi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Berbekal keyakinan bahwa TIK akan menjadi salah satu bidang ilmu yang merubah dunia, kami pun berkolaborasi, berjuang, dan bekerja keras mewujudkan STMIK STIKOM BALI.
Visi itu pun menjadi visi bersama, masyarakat Bali mendukung kami, dan sampai saat ini STMIK STIKOM BALI, dengan status barunya ITB STIKOM BALI telah meluluskan ribuan sarjana komputer dan ahli madya komputer. Tidak ada maksud lain, selain memajukan pendidikan TIK di Bali yang mampu meluluskan SDM yang berkompetensi dalam bidangnya. Prestasi ini bukan semata milik kami, bukan untuk memperkaya diri, namun menjadi prestasi masyarakat Bali dalam berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui TIK.
Dan ketika passion dan kecintaan bersama ini dinodai oleh hoax ‘berita palsu’, dan ujaran kebencian, yang bertujuan merusak kepercayaan, kerukunan, dan toleransi di antara kita, maka ijinkanlah saya, atas nama ITB STIKOM BALI, menyampaikan klarifikasi dan pernyataan sebagai berikut:
1. Berita palsu bermuatan SARA yang ditujukan kepada ITB STIKOM BALI adalah isu lama yang didaur ulang sehingga tidak ada validitas dan relevansinya dengan kondisi ITB STIKOM BALI dewasa ini.
2. Kegaduhan dari berita palsu bermuatan adu-domba ini mesti disadari bukan semata-mata ingin menghancurkan nama baik dan prestasi ITB STIKOM BALI, namun ditujukan sebagai upaya memecah-belah kebersamaan, kerukunan dan kedamaian di Bali, dan ini sangatlah berbahaya karena bisa menimbulkan konflik di tataran akar rumput.
3. Keluarga besar ITB STIKOM BALI mengecam penyebaran hoax bermuatan SARA ini, dan akan menjalankan tanggung jawab moral menjaga NKRI dengan menempuh jalan hukum.
4. ITB STIKOM BALI tetap berkomitmen menjadi kampus TIK yang berlandaskan pada keteguhan melestarikan, mengembangkan, dan memajukan kebudayaan Bali.
Demikan pernyataan ITB STIKOM BALI, dan saya mengajak semua lapisan masyarakat untuk berpikir jernih dan menghindari tindakan anarkis yang merugikan kita semua. Kepada semua anggota Keluarga Besar ITB STIKOM BALI, termasuk para alumni yang kini mengabdi di berbagai tempat di Indonesia, mari kita gunakan masalah ini sebagai kesempatan berharga untuk menunjukkan kualitas kita sebagai insan akademis yang menghargai toleransi serta setia kepada Pancasila dan NKRI.
Denpasar, 3 Desember 2019
Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar - ITB STIKOM BALI,
Prof. Dr. I Made Bandem, M.A.
#KamiKlarifikasi
#PernyataanSikap
#TurnBackHoax
#SaringSebelumSharing […]
Selain klarifikasi tertulis, pihak ITB Stikom Bali pun sudah menggelar konferensi pers dengan mengundang sejumlah media di Bali. Melalui konferensi pers tersebut, Prof. I Made Bandem selaku pendiri Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar yang menaungi kampus Stikom Bali menegaskan bahwa isu yang beredar tidak benar.
“Isu itu tidak benar. Itu hoaks. Kampus kami sangat menghargai keberagaman dan menjunjung tinggi nasionalisme serta adat dan budaya,” tegas Prof. I Made Bandem.
Menurut Prof Bandem, isu hoaks yang menimpa kampus ITB Stikom Bali itu sebenarnya terjadi sangat lama, yakni tepatnya 28 November 2015 lalu. Namun pada 29 November hingga 1 Desember 2019, isu ini kembali disebarluaskan kembali di medsos (facebook dan whatsapp).
Untuk itu, tak mau kejadian serupa terulang dan sebagai upaya memberikan efek jera meluruskan informasi palsu tersebut, pihak Stikom Bali berencana akan menempuh jalur hukum.
Namun sebelum mengambil langkah hukum, pihak kampus kata Prof Bandem terlebih dahulu melakukan kajian mendalam. Selain itu juga akan dilakukan kerjasama dengan pihak kepolisian, provider dan juga media sosial untuk menelusuri asal muasal hoaks ini beredar.
"Akan dikaji dulu nanti. Pihak-pihak mana saja yang akan dilaporkan. Tujuannya adalah supaya ada kesadaran bersama bahwa hal ini merugikan. Agar ke depannya masyarakat juga bisa bersikap dan terhindar dari hoaks," tambahnya.
Rektor ITB Stikom Bali Dr Dadang Hermawan Ak pun angkat bicara memberikan klarifikasinya. Ia mengatakan, berita hoaks yang beredar ini sejatinya sudah pernah diklarifikasi pada tahun 2015 silam.
Dimana saat itu, Stikom Bali diisukan berafiliasi dengan kelompok radikal ISIS.
Kata Dadang, pihak penyebar hoaks menghubungkan tudingan itu dengan sejumlah sarana milik kampus ITB Stikom Bali diantaranya mobil operasional milik kampus yang memiliki nomor polisi dengan angka unik, yakni 1515.
"Masalah ini pertama kali di tahun 2015. Terkait nomor kendaraan mobil kami 1515. Nomor itu sendiri ada karena ingin ada ciri khas saja. Makanya dikasih nomor plat yang sama dengan beberapa mobil lain juga. Tidak ada hubungannya dengan ISIS," terangnya.
berita hoaks yang beredar ini sejatinya sudah pernah diklarifikasi pada tahun 2015 silam.
Dimana saat itu, Stikom Bali diisukan berafiliasi dengan kelompok radikal ISIS.
Kata Dadang, pihak penyebar hoaks menghubungkan tudingan itu dengan sejumlah sarana milik kampus ITB Stikom Bali diantaranya mobil operasional milik kampus yang memiliki nomor polisi dengan angka unik, yakni 1515.
"Masalah ini pertama kali di tahun 2015. Terkait nomor kendaraan mobil kami 1515. Nomor itu sendiri ada karena ingin ada ciri khas saja. Makanya dikasih nomor plat yang sama dengan beberapa mobil lain juga. Tidak ada hubungannya dengan ISIS," terangnya.
[…] Klarifikasi & Pernyataan Sikap ITB STIKOM BALI
Terkait Hoax “Masyarakat Bali vs STIKOM Bali”
Tujuan pendirian STMIK STIKOM BALI pada tahun 2002 adalah bentuk kecintaan dan komitmen kami — para pendiri yaitu Ida Bagus Dharmadiaksa, Satria Dharma, Dadang Hermawan, dan saya sendiri, Made Bandem — atas situasi dunia pendidikan tinggi di Bali saat itu yang belum memiliki sebuah lembaga pendidikan tinggi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Berbekal keyakinan bahwa TIK akan menjadi salah satu bidang ilmu yang merubah dunia, kami pun berkolaborasi, berjuang, dan bekerja keras mewujudkan STMIK STIKOM BALI.
Visi itu pun menjadi visi bersama, masyarakat Bali mendukung kami, dan sampai saat ini STMIK STIKOM BALI, dengan status barunya ITB STIKOM BALI telah meluluskan ribuan sarjana komputer dan ahli madya komputer. Tidak ada maksud lain, selain memajukan pendidikan TIK di Bali yang mampu meluluskan SDM yang berkompetensi dalam bidangnya. Prestasi ini bukan semata milik kami, bukan untuk memperkaya diri, namun menjadi prestasi masyarakat Bali dalam berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui TIK.
Dan ketika passion dan kecintaan bersama ini dinodai oleh hoax ‘berita palsu’, dan ujaran kebencian, yang bertujuan merusak kepercayaan, kerukunan, dan toleransi di antara kita, maka ijinkanlah saya, atas nama ITB STIKOM BALI, menyampaikan klarifikasi dan pernyataan sebagai berikut:
1. Berita palsu bermuatan SARA yang ditujukan kepada ITB STIKOM BALI adalah isu lama yang didaur ulang sehingga tidak ada validitas dan relevansinya dengan kondisi ITB STIKOM BALI dewasa ini.
2. Kegaduhan dari berita palsu bermuatan adu-domba ini mesti disadari bukan semata-mata ingin menghancurkan nama baik dan prestasi ITB STIKOM BALI, namun ditujukan sebagai upaya memecah-belah kebersamaan, kerukunan dan kedamaian di Bali, dan ini sangatlah berbahaya karena bisa menimbulkan konflik di tataran akar rumput.
3. Keluarga besar ITB STIKOM BALI mengecam penyebaran hoax bermuatan SARA ini, dan akan menjalankan tanggung jawab moral menjaga NKRI dengan menempuh jalan hukum.
4. ITB STIKOM BALI tetap berkomitmen menjadi kampus TIK yang berlandaskan pada keteguhan melestarikan, mengembangkan, dan memajukan kebudayaan Bali.
Demikan pernyataan ITB STIKOM BALI, dan saya mengajak semua lapisan masyarakat untuk berpikir jernih dan menghindari tindakan anarkis yang merugikan kita semua. Kepada semua anggota Keluarga Besar ITB STIKOM BALI, termasuk para alumni yang kini mengabdi di berbagai tempat di Indonesia, mari kita gunakan masalah ini sebagai kesempatan berharga untuk menunjukkan kualitas kita sebagai insan akademis yang menghargai toleransi serta setia kepada Pancasila dan NKRI.
Denpasar, 3 Desember 2019
Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar - ITB STIKOM BALI,
Prof. Dr. I Made Bandem, M.A.
#KamiKlarifikasi
#PernyataanSikap
#TurnBackHoax
#SaringSebelumSharing […]
Selain klarifikasi tertulis, pihak ITB Stikom Bali pun sudah menggelar konferensi pers dengan mengundang sejumlah media di Bali. Melalui konferensi pers tersebut, Prof. I Made Bandem selaku pendiri Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar yang menaungi kampus Stikom Bali menegaskan bahwa isu yang beredar tidak benar.
“Isu itu tidak benar. Itu hoaks. Kampus kami sangat menghargai keberagaman dan menjunjung tinggi nasionalisme serta adat dan budaya,” tegas Prof. I Made Bandem.
Menurut Prof Bandem, isu hoaks yang menimpa kampus ITB Stikom Bali itu sebenarnya terjadi sangat lama, yakni tepatnya 28 November 2015 lalu. Namun pada 29 November hingga 1 Desember 2019, isu ini kembali disebarluaskan kembali di medsos (facebook dan whatsapp).
Untuk itu, tak mau kejadian serupa terulang dan sebagai upaya memberikan efek jera meluruskan informasi palsu tersebut, pihak Stikom Bali berencana akan menempuh jalur hukum.
Namun sebelum mengambil langkah hukum, pihak kampus kata Prof Bandem terlebih dahulu melakukan kajian mendalam. Selain itu juga akan dilakukan kerjasama dengan pihak kepolisian, provider dan juga media sosial untuk menelusuri asal muasal hoaks ini beredar.
"Akan dikaji dulu nanti. Pihak-pihak mana saja yang akan dilaporkan. Tujuannya adalah supaya ada kesadaran bersama bahwa hal ini merugikan. Agar ke depannya masyarakat juga bisa bersikap dan terhindar dari hoaks," tambahnya.
Rektor ITB Stikom Bali Dr Dadang Hermawan Ak pun angkat bicara memberikan klarifikasinya. Ia mengatakan, berita hoaks yang beredar ini sejatinya sudah pernah diklarifikasi pada tahun 2015 silam.
Dimana saat itu, Stikom Bali diisukan berafiliasi dengan kelompok radikal ISIS.
Kata Dadang, pihak penyebar hoaks menghubungkan tudingan itu dengan sejumlah sarana milik kampus ITB Stikom Bali diantaranya mobil operasional milik kampus yang memiliki nomor polisi dengan angka unik, yakni 1515.
"Masalah ini pertama kali di tahun 2015. Terkait nomor kendaraan mobil kami 1515. Nomor itu sendiri ada karena ingin ada ciri khas saja. Makanya dikasih nomor plat yang sama dengan beberapa mobil lain juga. Tidak ada hubungannya dengan ISIS," terangnya.
berita hoaks yang beredar ini sejatinya sudah pernah diklarifikasi pada tahun 2015 silam.
Dimana saat itu, Stikom Bali diisukan berafiliasi dengan kelompok radikal ISIS.
Kata Dadang, pihak penyebar hoaks menghubungkan tudingan itu dengan sejumlah sarana milik kampus ITB Stikom Bali diantaranya mobil operasional milik kampus yang memiliki nomor polisi dengan angka unik, yakni 1515.
"Masalah ini pertama kali di tahun 2015. Terkait nomor kendaraan mobil kami 1515. Nomor itu sendiri ada karena ingin ada ciri khas saja. Makanya dikasih nomor plat yang sama dengan beberapa mobil lain juga. Tidak ada hubungannya dengan ISIS," terangnya.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1047648298901038/
- https://turnbackhoax.id/2019/12/04/klarifikasi-itb-stikom-bali-berikan-klarifikasi-atas-isu-telah-terpapar-isis/
- https://web.facebook.com/STIKOM.Bali/posts/10157802020828810
- https://sumsel.antaranews.com/nasional/berita/1191511/itb-stikom-bali-dan-informasi-hoaks-bermuatan-sara?utm_source=antaranews&utm_medium=nasional&utm_campaign=antaranews
- https://www.nusabali.com/berita/64464/itb-stikom-bali-klarifikasi-hoaks-yang-menerpanya
- https://kumparan.com/kanalbali/disebut-terpapar-isis-itb-stikom-denpasar-ancam-lapor-polisi-1sN7xZrcjZV
- http://lenteraesai.com/2019/12/03/hoax-masyarakat-bali-vs-stikom-bali-diduga-isu-lama-yang-didaur-ulang/
- https://radarbali.jawapos.com/read/2019/12/03/168663/dituding-terpapar-kelompok-isis-itb-stikom-bali-tempuh-jalur-hukum
[SALAH] “Terdapat obat bius di daun teh Tiek Kwan Im”
Sumber: www.whatsapp.comTanggal publish: 03/12/2019
Berita
Hoaks daur ulang, sebelumnya pernah beredar di tahun 2012 melalui SMS.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten Palsu
Konten baru yang 100% salah dan didesain untuk menipu serta merugikan”.
Pesan SUMBER menyebarkan hoaks daur ulang, sebelumnya pernah beredar di tahun 2012 melalui SMS.
——
(2) stophoax(dot)id: “[HOAKS] Daun Teh Tiek Kwan Im Mengandung Obat Bius”, selengkapnya di bagian REFERENSI.
======
REFERENSI
http://bit.ly/2SIs6En stophoax(dot)id: “(foto tangkapan layar)
[HOAKS] Daun Teh Tiek Kwan Im Mengandung Obat Bius
By Kominfo Feb 04, 2019 HOAKS, Kemenkominfo
Penjelasan:
Beredar pada media sosial Facebook dan pesan berantai WhatsApp mengenai himbauan terhadap masyarakat. Melalui pesan tersebut, masyarakat diminta untuk berhati-hati terhadap sales yang menawarkan produk daun teh Tiek Kwan Im atau produk sejenis daun teh dari China. Hal tersebut dikarenakan daun teh itu mengandung obat bius yang dapat membuat seseorang tidak sadarkan diri apabila dihirup. Hal ini disebut menjadi modus perampokan dari sekelompok orang.
Adapun isu ini merupakan isu hoaks lama yang didaur ulang, tepatnya berasal dari tahun 2012. Penyebaran isu ini dilakukan dengan SMS dan membuat beberapa kota di Indonesia menjadi gempar. Dikutip dari Tribunnews.com, Humas Polda DIY dan Humas Polresta Yogyakarta mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan kabar yang tidak jelas siapa pengirimnya. Ditambah lagi, Kabid Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar saat itu, Anny Pudjiastuti, menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah mendapatkan laporan dan mengeluarkan himbauan tentang teh bius dari China tersebut. Sementara itu, Badan POM telah menyatakan bahwa hasil pengecekan produk teh seperti pada pesan tersebut tidak terdaftar pada Badan POM. Seharusnya setiap produk makanan, minuman, dan sejenisnya harus terdaftar di Badan POM.
Link Counter:
http://www.tribunnews.com/regional/2013/12/17/nama-polda-yogyakarta-dicatut-dalam-sms-teh-mengandung-obat-bius
SMS Hoax “Teh Mengandung Obat Bius” Bukan dari Polda DIY
https://mataram.antaranews.com/berita/21233/warga-mataram-diimbau-abaikan-isu-daun-teh
Sumber: https://www.kominfo.go.id/content/detail/16150/hoaks-daun-teh-tiek-kwan-im-mengandung-obat-bius/0/laporan_isu_hoaks”
======
Sumber: https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/840785832920620/
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten Palsu
Konten baru yang 100% salah dan didesain untuk menipu serta merugikan”.
Pesan SUMBER menyebarkan hoaks daur ulang, sebelumnya pernah beredar di tahun 2012 melalui SMS.
——
(2) stophoax(dot)id: “[HOAKS] Daun Teh Tiek Kwan Im Mengandung Obat Bius”, selengkapnya di bagian REFERENSI.
======
REFERENSI
http://bit.ly/2SIs6En stophoax(dot)id: “(foto tangkapan layar)
[HOAKS] Daun Teh Tiek Kwan Im Mengandung Obat Bius
By Kominfo Feb 04, 2019 HOAKS, Kemenkominfo
Penjelasan:
Beredar pada media sosial Facebook dan pesan berantai WhatsApp mengenai himbauan terhadap masyarakat. Melalui pesan tersebut, masyarakat diminta untuk berhati-hati terhadap sales yang menawarkan produk daun teh Tiek Kwan Im atau produk sejenis daun teh dari China. Hal tersebut dikarenakan daun teh itu mengandung obat bius yang dapat membuat seseorang tidak sadarkan diri apabila dihirup. Hal ini disebut menjadi modus perampokan dari sekelompok orang.
Adapun isu ini merupakan isu hoaks lama yang didaur ulang, tepatnya berasal dari tahun 2012. Penyebaran isu ini dilakukan dengan SMS dan membuat beberapa kota di Indonesia menjadi gempar. Dikutip dari Tribunnews.com, Humas Polda DIY dan Humas Polresta Yogyakarta mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan kabar yang tidak jelas siapa pengirimnya. Ditambah lagi, Kabid Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar saat itu, Anny Pudjiastuti, menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah mendapatkan laporan dan mengeluarkan himbauan tentang teh bius dari China tersebut. Sementara itu, Badan POM telah menyatakan bahwa hasil pengecekan produk teh seperti pada pesan tersebut tidak terdaftar pada Badan POM. Seharusnya setiap produk makanan, minuman, dan sejenisnya harus terdaftar di Badan POM.
Link Counter:
http://www.tribunnews.com/regional/2013/12/17/nama-polda-yogyakarta-dicatut-dalam-sms-teh-mengandung-obat-bius
SMS Hoax “Teh Mengandung Obat Bius” Bukan dari Polda DIY
https://mataram.antaranews.com/berita/21233/warga-mataram-diimbau-abaikan-isu-daun-teh
Sumber: https://www.kominfo.go.id/content/detail/16150/hoaks-daun-teh-tiek-kwan-im-mengandung-obat-bius/0/laporan_isu_hoaks”
======
Sumber: https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/840785832920620/
Rujukan
Kronologi Cinta Terlarang Janda Muda Hamil 6 Bulan dengan Siswa SMA, Berujung Pembunuhan Tragis
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 03/12/2019
Berita
"Cinta Terlarang Janda Muda dan Anak SMA Berakhir Tragis, Hamil 6 Bulan Minta Tanggung Jawab"
TRIBUNNEWS.COM - Cerita cinta terlarang antara seorang janda dengan siswa SMA di Bojonegoro menyita perhatian publik.
Kisah dua sejoli ini berujung tragis dengan salah satunya tewas terbunuh di pinggir waduk di Desa Sumodikaran, Senin 25 November 2019.
Janda muda bernama Aidatul Izah (20) dan seorang siswa SMA berinisial AN ST (19) sudah terjalin selama 5 bulan.
Namun Aidatul Izah justru berakhir dengan kehilangan nyawanya.
Lehernya dililit tampar, wajah dan kepalanya dirusak oleh AN ST hingga mengalami luka parah.
Dari penyelidikan polisi, Izah sempat diajak pacarnya jalan-jalan sebelum akhirnya dibunuh.
Izah berboncengan sepeda motor dengan AN ST, lalu keduanya berteduh di pinggir waduk Desa Sumodikaran.
Di sekitar waduk itulah, AN ST pesta arak Tuban dengan Aidatul Izah.
Mereka kemudian melakukan hubungan layaknya suami istri.
Tak lama kemudian, aksi pembunuhan pun berlangsung.
TRIBUNNEWS.COM - Cerita cinta terlarang antara seorang janda dengan siswa SMA di Bojonegoro menyita perhatian publik.
Kisah dua sejoli ini berujung tragis dengan salah satunya tewas terbunuh di pinggir waduk di Desa Sumodikaran, Senin 25 November 2019.
Janda muda bernama Aidatul Izah (20) dan seorang siswa SMA berinisial AN ST (19) sudah terjalin selama 5 bulan.
Namun Aidatul Izah justru berakhir dengan kehilangan nyawanya.
Lehernya dililit tampar, wajah dan kepalanya dirusak oleh AN ST hingga mengalami luka parah.
Dari penyelidikan polisi, Izah sempat diajak pacarnya jalan-jalan sebelum akhirnya dibunuh.
Izah berboncengan sepeda motor dengan AN ST, lalu keduanya berteduh di pinggir waduk Desa Sumodikaran.
Di sekitar waduk itulah, AN ST pesta arak Tuban dengan Aidatul Izah.
Mereka kemudian melakukan hubungan layaknya suami istri.
Tak lama kemudian, aksi pembunuhan pun berlangsung.
Hasil Cek Fakta
Berikut 6 fakta cinta terlarang janda muda dan pelajar SMA seperti dikutip dari SURYA.co.id :
1. Warga geger setelah penemuan mayat janda muda hamil 6 bulan
Warga setempat menemukan mayat janda muda, Aidatul Izah hanya mengenakan kaos dan celana dalam.
Nyawa janda muda itu dihabisi di sekitar embung atau waduk yang ada di Desa Sumodikaran, Kecamatan Dander, Senin (25/11/2019).
Dari hasil visum yang dilakukan pihak medis, korban ternyata dalam kondisi mengandung atau hamil.
Nyawa janda muda itu dihabisi di sekitar embung atau waduk yang ada di Desa Sumodikaran, Kecamatan Dander, Senin (25/11/2019).
2. Hubungan asmara dari kenal di Facebook
Budi Hendrawan menjelaskan, dalam pemeriksaan yang dilakukan penyidik, ternyata pembunuh mengaku punya hubungan asmara dengan korban.
Jadi keduanya sudah saling mengenal.
Pelaku sudah mengenal korban sejak Juli 2019, awal kenalannya melalui jejaring Facebook lalu hingga akhirnya keduanya memiliki hubungan khusus.
"Sudah saling kenal, punya hubungan khusus antara pelaku yang masih pelajar dan korban yang statusnya janda satu anak itu," terangnya.
3. Sudah direncanakan
Budi Hendrawan mengatakan, dari pengembangan penyidikan, ditemukan ada unsur perencanaan pembunuhan.
Sebab, pelaku sudah membawa tali tampar yang ditaruh di dalam saku celananya.
Tali itu kemudian yang digunakan untuk menjerat leher korban.
"Ada unsur perencanaan, karena sudah bawa tali untuk menjerat leher korban," ujar Kapolres.
ia menjelaskan, sebelum pembunuhan terjadi, korban sudah janjian dengan pelaku.
1. Warga geger setelah penemuan mayat janda muda hamil 6 bulan
Warga setempat menemukan mayat janda muda, Aidatul Izah hanya mengenakan kaos dan celana dalam.
Nyawa janda muda itu dihabisi di sekitar embung atau waduk yang ada di Desa Sumodikaran, Kecamatan Dander, Senin (25/11/2019).
Dari hasil visum yang dilakukan pihak medis, korban ternyata dalam kondisi mengandung atau hamil.
Nyawa janda muda itu dihabisi di sekitar embung atau waduk yang ada di Desa Sumodikaran, Kecamatan Dander, Senin (25/11/2019).
2. Hubungan asmara dari kenal di Facebook
Budi Hendrawan menjelaskan, dalam pemeriksaan yang dilakukan penyidik, ternyata pembunuh mengaku punya hubungan asmara dengan korban.
Jadi keduanya sudah saling mengenal.
Pelaku sudah mengenal korban sejak Juli 2019, awal kenalannya melalui jejaring Facebook lalu hingga akhirnya keduanya memiliki hubungan khusus.
"Sudah saling kenal, punya hubungan khusus antara pelaku yang masih pelajar dan korban yang statusnya janda satu anak itu," terangnya.
3. Sudah direncanakan
Budi Hendrawan mengatakan, dari pengembangan penyidikan, ditemukan ada unsur perencanaan pembunuhan.
Sebab, pelaku sudah membawa tali tampar yang ditaruh di dalam saku celananya.
Tali itu kemudian yang digunakan untuk menjerat leher korban.
"Ada unsur perencanaan, karena sudah bawa tali untuk menjerat leher korban," ujar Kapolres.
ia menjelaskan, sebelum pembunuhan terjadi, korban sudah janjian dengan pelaku.
Rujukan
Sah! Citra Kirana dan Rezky Aditya Resmi Menikah
Sumber:Tanggal publish: 03/12/2019
Berita
"Pernikahan Artis Citra kirana dan Rezki Aditya"
Bandung - Akhirnya Citra Kirana dan Rezky Aditya resmi menikah pada Minggu, 1 Desember 2019. Keduanya melangsungkan ijab kabul pada sekitar pukul 14.30 WIB di Mason Pine, Padalarang, Jawa Barat.
Prosesi tersebut disaksikan oleh pihak KUA Kecamatan Ngamprah, Aceng Kurnia. Ayah dari Citra Kirana, Iwan Siregar, menikahkan kedua mampelai tersebut.
"Ananda Rezky Aditya, bapak nikahkan putri kandung bapak yang bernama Citra Kirana kepada engkau dengan mas kawin seberat 150 gram dibayar tunai," kata Iwan sambil menggenggam tangan Rezky.
Bandung - Akhirnya Citra Kirana dan Rezky Aditya resmi menikah pada Minggu, 1 Desember 2019. Keduanya melangsungkan ijab kabul pada sekitar pukul 14.30 WIB di Mason Pine, Padalarang, Jawa Barat.
Prosesi tersebut disaksikan oleh pihak KUA Kecamatan Ngamprah, Aceng Kurnia. Ayah dari Citra Kirana, Iwan Siregar, menikahkan kedua mampelai tersebut.
"Ananda Rezky Aditya, bapak nikahkan putri kandung bapak yang bernama Citra Kirana kepada engkau dengan mas kawin seberat 150 gram dibayar tunai," kata Iwan sambil menggenggam tangan Rezky.
Hasil Cek Fakta
"Saya terima nikahnya Citra Kirana binti Iwan Siregar dengan uang tunai Rp 1.122.019 dan logam mulia 150 gram dibayar tunai," ujar Rezky salam satu tarikan napas.
Sore itu, kedua mampelai mengenakan busana serba putih yang merupakan baju adat Sunda.
Rezky dan Citra tampak semringah dan tersenyum malu-malu selama prosesi akad nikah berlangsung.
Sore itu, kedua mampelai mengenakan busana serba putih yang merupakan baju adat Sunda.
Rezky dan Citra tampak semringah dan tersenyum malu-malu selama prosesi akad nikah berlangsung.
Rujukan
Halaman: 5928/6752