• (HOAX) KOD Babi pada makanan?

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 23/10/2019

    Berita

    NARASI : jumat pagi anak-anak jajan ice cream. cek label halal MUI ada, tapi begitu cek ingredestnya astagfirullah menghandung lemak babi. berhati-hatilah kaum muslimin semuanya

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN :Sehubungan dengan banyaknya pertanyaan mengenai kandungan E471, maka dapat disampaikan bahwa kode E merupakan kode yang dikeluarkan oleh Uni Eropa (European Union) untuk bahan tambahan makanan (pewarna, pengawet, pengental, penstabil, dsb). Kode E tidak dapat mengidentifikasikan bahwa bahan tersebut mengandung babi. Perlu ada pengkajian lebih lanjut terkait dengan kandungan yang terdapat dalam bahan.

    Untuk produk makanan yang komposisinya terdapat kode E namun sudah berlogo halal MUI, sudah dipastikan bahwa sumber bahan tersebut berasal dari sumber yang halal sehingga tidak perlu dikhawatirkan lagi kehalalannya.

    https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/238382486494294/

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Anak2 di China diculik dibekukan organ tubuhnya dijual belikan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/10/2019

    Berita

    “Anak -anak diculik dan di jual organ tubuhnya

    Anak2 di China diculik dibekukan organ tubuhnya dijual belikan… sekitar 300 dus anak kecil yang di bekukan…. sangat kejam!!!!

    awasi selalu anak anda….”

    Hasil Cek Fakta

    Bukan diculik untuk dijual organnya, memang dikemas dalam es oleh keluarganya karena suhu tinggi musim panas untuk dibawa ke rumah untuk dimakamkan.

    Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] RSCM Praktekkan Penyedotan Plug (Sumbatan) Vena/Saluran Darah

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 22/10/2019

    Berita

    Beredar informasi mengenai telah diberlakukannya pengobatan penyedotan plak atau sumbatan saluran vena di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Dalam pesan tersebut juga disebutkan nama dokter pengampu pengobatan tersebut, yakni Prof. dr. Yahya Kisyanto, Ph.D. Berikut kutipan narasinya:

    Mulai Hari ini di RSCM mulai diPraktekkan Penyedotan Plug (Sumbatan) di Vena/Saluran Darah Ke Jantung, jadi Tidak Pake Ring atau Bypass lagi.
    Semoga Teknologi ini Membawa Khabar Gembira..., Khususnya bagi mereka yg Dideteksi Adanya Sumbatan tersebut. Jantung Koroner Tidak Selalu Harus Pasang Ring atau Operasi.
    Sehubungan dgn Banyaknya Kasus Penyempitan Pembuluh Darah terutama di Jantung yg dirasakan sebagai Sesak Napas atau Napas Terengah–engah atau Cepat Lelah (Misalnya Naik Tangga), bersama ini diinformasikan bahwa Penanganan Penyempitan Pembuluh Darah tsb TIDAK SELALU Harus dilakukan dgn Pemasangan Ring (Stent) atau bahkan Operasi By Pass.

    Saat ini Penanganan Pembuluh Darah di Jantung yg Menyempit dpt dilakukan dgn cara di infus. Cairan infus yg di import tsb mampu Mengikis (Membersihkan) Plaque (Gumpalan2 yg umumnya berupa Calsium) pada Bagian dlm Pembuluh Darah yg Menghambat Aliran Darah. Tergantung dari Parah atau Tidaknya Penyempitan tsb.

    Dr. Yahya Kisyanto, yg Alamat Prakteknya di Daerah Cikini, Menggunakan 2 Macam Cairan infus. Pengobatan Penyempitan Pembuluh Darah dgn Cara di infus ini Biayanya Sangat Terjangkau oleh Masyarakat Umum dan Sudah Banyak Pasien yg Berhasil ditangani. Sebagai

    Catatan :

    1. Dr. Yahya Kisyanto merupakan Dokter yg Sangat Senior di Bidang Cardiologist & Internist - Sangat Sosial dan Sangat Membantu Pasien, bahkan Pasien yg datang pada Hari Minggu pun dilayani.

    2. Biaya yg dibebankan juga sangat sosial. Ada 2 - Macam Cairan infus yg digunakan Harganya sekitar Rp 600 Ribu dan Rp 1,3 Juta – per infus - Tergantung Parahnya Penyempitan. Harga ini jauh Lebih Sosial dibanding dgn Klinik Cardiologi lainnya.

    3. Jam Praktek Dr. Yahya Kiswanto, dari Jam 08 Pagi sampai Jam 14 Siang dan
    Sore Jam 18 sampai Jam 22 atau dgn perjanjian.
    Nomor Telepon yg dapat dihubungi adalah (021) 319 – 25353. Klinik Abdi Medika (Cikini).

    Informasi ini tidak ada salahnya Anda Sebarkan kepada pihak lain untuk Membantu Sesama yg mungkin Sedang Membutuhkan.

    Semoga Bermanfa'at

    Untuk Membaca Secara Lengkap, siapa Dokter Yahya Kiswanto, sbb :
    Prof. Dr. Yahya Kisyanto, PhD, SpJP, SpPD, FACC

    Seorang Guru Besar Emeritus dalam Bidang Kardiologi di FKUI Jakarta dan Pernah Mendapat Pendidikan Tambahan di Berbagai Pusat Pendidikan Kedokteran terkemuka di berbagai tempat di Dunia, seperti : Post Graduate Course in Cardiology Sydney Australia, Ph. D dari Erasmus University Roterdam Belanda, Fellow of American College of Cardiology (FACC) dan di berbagai tempat pendidikan Kedokteran lainnya.

    Yang Bersangkutan adalah Ketua Perhimpunan Kedokteran Anti Penuaan Indonesia (PERKAPI), Mantan Ketua Ikatan Keseminatan Kardio-serebro-vaskular Indonesia (IKKI), anggota Indonesian Cardiovacular Society (ICS), serta Principal Investigator for Indonesia in the Multi-national Study WHO.
    http://perkapi.blogspot.co.id/2009/06/prof-dr-jahja-kisjanto-phd-spjp-sppd.html

    Cara Mengatasi Jantung Yang Mengalami Penyumbatan di Pembuluh Darah Jantung Coroner ???? Tanpa Operasi atau Tanpa Pasang Ring????
    https://youtu.be/LzDTrf7EId0

    Cara Yang Benar Mengatasi Gangguan Jantung sebelum melakukan langkah:
    http://arsip.gatra.com/2014-08-28/majalah/artikel.php?pil=23&id=157415

    Datang saja ke RSCM
    sehattanpahoax.wordpress.com/2017/07/07/hoax-penyedot-sumbatan-di-vena/amp/
    Bila ada pertanyaan lebih lanjut mengenai hal di atas atau pertanyaan mengenai layanan-layanan kami silahkan hubungi HOTLINE Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) RSCM di 021-3924242 atau 021-3914684 atau layari website kami di www.heartcenter.co.id

    PJT-RSCM adalah Unit Layanan One Stop Service Jantung dan Pembuluh Darah yang terpadu dan terintegrasi di RSCM sebagai Pusat Rujukan Nasional yg terakreditasi JCI, KARS dan ISO. Motto kami adalah : Melayani Dengan Hati, Menolong, dan Memberikan Yang Terbaik bagi Semua Pasien: BPJS, Umum, Perusahaan, dan Asuransi.

    ==== ===== ======

    Ini tidak beda dengan cara Mayjen TNI AD Doktor Dokter Terawan AP, Sp.R. melakukan Pembersihan Endapan di Pembuluh Darah Otak dengan Mengencerkan Gumpalan

    https://youtu.be/nB1716mfGOw
    Satu Jam bersama Dokter Terawan ????

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak tepat. Sebab, diketahui bahwa RSCM tidak memiliki alat untuk melakukan terapi yang diklaim pada narasi. Adapun, pihak RSCM sudah memberikan klarifikasinya pada tahun 2017-2018. Berikut kutipan klarifikasi tersebut:

    [...] Klarifikasi Alat Penyedot Sumbatan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
    Klarifikasi Alat Penyedot Sumbatan di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo

    Beberapa hari ini tersebar broadcast di media sosial yang berisi berita bahwa di RSUPN dr.Cipto Mangunkusumo (RSCM) tersedia alat penyedotan plug (sumbatan) di vena/saluran darah ke jantung, jadi tidak perlu menggunakan ring atau operasi pintas koroner (Coronary Bypass) lagi, bahkan ada video dari situs web youtube yg menjelaskan mekanismenya.

    Mengenai hal tersebut maka kami Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) RSCM perlu menjelaskan beberapa hal sebagai berikut :

    Penyakit Jantung Koroner (PJK) disebabkan penyempitan pembuluh darah arteri koroner (bukan vena).
    Penyempitan disebabkan oleh plak yg tumbuh di dinding pembuluh darah (arteri) koroner. Kondisi dimana ada yang menyumbat total atau sebagian karena trombus (gumpalan darah beku) terjadi pada kondisi serangan jantung. Malah pada beberapa kondisi lebih banyak penyempitan pembuluh darahnya dibandingkan trombusnya.
    Saat pasien mengalami penyumbatan oleh trombus tersebut maka yang terbaik adalah segera dilakukan tindakan Primary PCI (tindakan kateter untuk diagnostik mengetahui dimana dan bagaimana penyumbatannya diikuti oleh terapi evakuasi trombus penyebab).
    Pada tindakan Primary PCI, jika mendapatkan sumbatan total atau sebagian yang disebabkan oleh trombus maka yang dilakukan adalah sedot trombus dulu, alatnya bermacam-macam dengan mekanisme yg beragam. Ada yang jet seperti video itu, ada yang manual. Setelah trombus bersih baru di balon dan atau dipasang ring, bahkan sering tidak perlu di-balon atau pasang ring bila trombus (gumpalan darahnya sudah terevakuasi bersih tanpa menyisakan bekas atau tidak ada penyempitan yang disebabkan plak).
    Alatnya dalam video itu memang ada, kami kurang tahu di Indonesia ada dimana, tetapi alat penyedot yang biasa kami gunakan atau pun pusat-pusat jantung lain gunakan juga efektif untuk evakuasi trombus asal waktu untuk tindakan tidak terlambat (golden period adalah kurang dari 12 jam dihitung dari nyeri dada) Silahkan melihat alat tersebut di situs web youtube namanya Capture Megavac Mechanical Thrombectomy System, pada iklannya memang alat ini disebut superior untuk evakuasi trombus di pembuluh darah arteri koroner dibanding alat konvensional. Iklan tersebut sudah diposting pada situs web youtube dari tahun 2014.
    Demikian klarifikasi kami, mudah-mudahan cukup dapat dimengerti dan tidak membingungkan.

    Bila ada pertanyaan lebih lanjut mengenai hal di atas atau pertanyaan mengenai layanan-layanan kami silahkan hubungi HOTLINE Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) RSCM di 021-3924242 atau 021-3914684 atau buka website kami di www.heartcenter.co.id.

    PJT-RSCM adalah unit layanan one stop service Kardiovaskular yg terpadu dan terintegrasi dengan RSCM sebagai pusat rujukan nasional yg terakreditasi JCI, KARS, dan ISO.

    Melayani dengan hati, menolong memberikan yang terbaik semua pasien dari umum, perusahaan, asuransi sampai BPJS.



    Jakarta, 8 Februari 2017

    Kepala Unit Pelayanan Jantung Terpadu

    RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo



    dr. Eka Ginanjar,SpPD-KKV,FINASIM,FACP,FICA [...]

    Lalu, untuk informasi mengenai terapi infus yang dilakukan Prof. dr. Yahya Kisyanto, Ph.D merupakan terapi alternatif untuk pengobatan jantung koroner. Sudah ada pemberitaannya pada bulan Oktober 2018. Berikut kutipan pemberitaannya tersebut:

    [...]Terapi infus plak menjadi pengobatan pasien jantung koroner

    Jakarta (ANTARA News) – Banyak pasien jantung koroner menghindari operasi pembelahan dada dengan alasan takut. Ada juga pilihan lain berupa pemasangan ring. Namun, baik operasi jantung dan pemasangan ring berisiko terhadap kesehatan, seperti kematian, stroke, gagal ginjal, perdarahan, dan infeksi. Belakangan ini, muncul pengobatan alternatif bernama terapi infus plak. Sayangnya, pengobatan tersebut masih kontroversi.

    Adalah Prof. dr. Yahya Kisyanto, Ph.D, seorang ahli penyakit dalam dan jantung di Klinik Abdi Medika memerkenalkan terapi infus plak sejak puluhan tahun lalu.

    “Terapi infus plak adalah pengobatan alternatif bagi pasien yang tidak siap menghadapi operasi besar, seperti pemasangan ring sampai operasi bypass. Namun, terapi ini hanya berlaku bagi penderita penyempitan pembuluh darah di bawa 70 persen,” ungkap peraih sertifikat International Board of Chelation Therapy.

    Sedangkan untuk kasus penyakit jantung berat, sambung Prof. Kisyanto, harus segera menjalani operasi.

    Terapi plak ini perpaduan dari plaque dan khelasi. Pengobatan plak dengan menggunakan produk generik dari ekstrak kedelai (phosphatidylcholine atau lecithin) berguna melarutkan kolesterol dalam pembuluh darah dikembangkan di pusat kesehatan Baxamed di Swiss.

    Sementara itu, sambung Prof. Kisyanto, khelasi adalah pengobatan secara intravenus selama kurang lebih tiga jam dengan menggunakan campuran larutan infus yang terdiri dari asam amino sintetik khusus yang disebut Ethylene Diamine Tetra Acetik Acid (EDTA).

    “Larutan ini dapat melarutkan endapan kalsium pada dinding pembuluh darah nadi dan mengeluarkannya melaliu air seni,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada Antara.

    EDTA dan plaque merupakan cairan dengan kandungan asam amino artifisial yang melunturkan plak-plak yang menempel pada pembuluh darah akibat ateriosklerosis (penyempitan dan penebalan arteri karena penumpukan plak pada dinding arteri) dan arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah arteri yang membawa darah dari jantung untuk dialirkan ke seluruh tubuh).

    Tak menapik adanya kontroversi, Prof. Kisyanto berpatokan pada penelitan yang dipublikasikan The US National Center for Complementary and Alternative Medicine pada November 2012 berjudul “Trial to Access Chelation Therapy (TACT)” menyebutkan infus khelasi memiliki manfaat.

    Prof. Kisyanto menyebutkan manfaat dari terapi khelasi EDTA, di antaranya mengatasi proses penyempitan, penyumbatan, dan pengerasan pembuluh darah nadi jantung, otak, dan organ tubuh lainnya, sehingga terjadi perbaikan sirkulasi darah disertai perbaikan fungsi.

    “Dapat digunakan bersamaan dengan pengobatan biasa yang lazim diberikan pada hipertensi, penyakit jantung koroner, dan diabetes. Juga dapat digunakan sebelum dan sesudah tindakan operasi pintas (bypass). Bahkan, dapat meniadakan tindakan operasi (bypassing the bypass),” ungkapnya.

    Prof. Kisyanto juga menyebutkan bahwa terapi tersebut juga dapat memperbaiki keluhan-keluhan dan kelainan akibat proses menua. [...]

    Dari kutipan pemberitaan itu, diketahui bahwa Prof. dr. Yahya Kisyanto berpraktek di Klinik Abdi Medika. Selain itu, dr. Yahya mengakui bahwa terapi ini masih kontroversi.

    Terkait terapi infus tersebut, pihak PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia) pun telah memberikan pernyataan bahwa terapi infus untuk jantung koroner bukan merupakan terapi standar, melainkan terapi alternatif. Berikut kutipan pemberitaannya:

    [...] Dokter Tegaskan Terapi Infus Bukan Terapi Standar untuk Penyakit Jantung

    Jakarta - Sampai saat ini masyarakat masih saja menerima pesan berantai soal terapi pengobatan penyakit jantung koroner dengan menggunakan cairan infus khusus yang disebut khelasi. Cairan infus disebut dikatakan mampu mengikis plak pembuluh darah.

    Lewat press release yang diterima oleh detikHealth dari PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia), penanganan terhadap penyakit jantung koroner meliputi pemberian terapi farmakologis secara optimal. Pada kondisi penyakit tertentu memerlukan tindakan revaskularisasi atau memulihkan gangguan aliran darah, baik secara non bedah maupun bedah.

    Menurut keterangan itu juga, tidak ada satupun referensi terpercaya yang membuktikan bahwa ada obat atau khelasi yang mampu membuat plak larut sehingga tidak memerlukan lagi tindakan revaskularisasi.

    Untuk pengobatan terbaik, tela

    Kesimpulan

    Atas dasar penjelasan yang sudah dipaparkan tersebut, maka informasi yang telah beredar tidak tepat. Dengan demikian, isu tersebut masuk kategori False Context atau Konten yang Salah.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [Cek Fakta] Viral Video Demonstran 'Dicekik' Aparat, Ini Faktanya

    Sumber: www.facebook.com
    Tanggal publish: 22/10/2019

    Berita

    Liputan6.com, Jakarta - Pada 30 September 2019, akun Facebook bernama Khairuna Nona‎ mengunggah sebuah video.

    Dalam rekaman itu terlihat seorang pemuda yang sedang dibekuk petugas polisi. Ia terdengar berteriak-teriak.
    "Demonstran tewas di cekik aparat, sdh minta ampun masih ditekan tulang punggung & lehernya dan tangan ditarik ke belakang hingga akhirnya tewas Viralkan agar pelaku diproses sesuai hukum yg berlaku," demikian narasi yang menyertai unggahan akun Facebook Khairuna Nona‎.

    Hingga Rabu siang pukul 13.00, unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 6.912 kali dan menuai 144 komentar.

    Ini salah satunya:

    "SEMOGA POLISI TERSEBUT MENDAPATKAN PEMBALASAN - AAMIIN !!," tulis salah seorang pengguna Facebook.

    Video serupa juga diunggah akun Facebook M Muri.

    Hasil Cek Fakta

    Juga dengan narasi yang tak beda:

    "Demonstran tewas di cekik aparat, sdh minta ampun masih ditekan tulang punggung & lehernya dan tangan ditarik ke belakang hingga akhirnya tewas Viralkan agar pelaku diproses sesuai hukum yg berlaku !? Masih adakah hukum ?!," tulis dia.

    Unggahan akun Facebook M Muri telah dibagikan lebih dari 5.800 kali dan menuai lebih dari 2.800 komentar.



    Benarkah rekaman video tersebut menunjukkan insiden seorang demonstran yang tewas dicekik aparat?

    Jangan buru-buru komentar atau menyebarkan kabar itu, cek dulu faktanya!

    Penelusuran Fakta

    Dalam video yang diunggah akun Facebook bernama Khairuna Nona dan M Muri, tidak disebutkan kapan dan di mana insiden itu terjadi. Juga tak diungkap siapa nama dan asal usul pria yang disebut sebagai demonstran tersebut.

    Petunjuk didapat dari atribut polisi bertuliskan Tibcar atau tim ketertiban dan kelancaran serta tulisan 'Kalbar' yang ada di bahu kiri seorang polisi yang melintas.

    Petunjuk lain didapat dari motif pakaian pemuda yang diklaim sebagai demonstran itu. Ia mengenakan kemeja bermotif dan jaket biru.

    Berdasarkan penelusuran Forum Anti Fitnah Hasut dan Hoax, klaim akun tersebut ternyata tidak benar, demikian seperti dikutip dari situs turnbackhoax.id.

    Video serupa diunggah akun Youtube iNews Pontianak, dengan narasi berbeda.


    HomeCek Fakta
    [Cek Fakta] Viral Video Demonstran 'Dicekik' Aparat, Ini Faktanya
    Diyah NaelufarDiyah Naelufar
    02 Okt 2019, 14:52 WIB

    112
    Liputan6.com menjadi media online yang terverifikasi
    International Fact Checking Network (IFCN) @Poynter

    [Cek Fakta] Viral Video Demonstran 'Dicekik' Aparat, Ini Faktanya
    [Cek Fakta] Viral Video Demonstran 'Dicekik' Aparat, Ini Faktanya (Facebook)
    Liputan6.com, Jakarta - Pada 30 September 2019, akun Facebook bernama Khairuna Nona‎ mengunggah sebuah video.

    Dalam rekaman itu terlihat seorang pemuda yang sedang dibekuk petugas polisi. Ia terdengar berteriak-teriak.

    BACA JUGA
    [Cek Fakta] Viral Foto Ahok Pakai Kemeja Putih di Istana, Ini Faktanya
    "Demonstran tewas di cekik aparat, sdh minta ampun masih ditekan tulang punggung & lehernya dan tangan ditarik ke belakang hingga akhirnya tewas Viralkan agar pelaku diproses sesuai hukum yg berlaku," demikian narasi yang menyertai unggahan akun Facebook Khairuna Nona‎.

    Hingga Rabu siang pukul 13.00, unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 6.912 kali dan menuai 144 komentar.

    Ini salah satunya:

    "SEMOGA POLISI TERSEBUT MENDAPATKAN PEMBALASAN - AAMIIN !!," tulis salah seorang pengguna Facebook.

    Video serupa juga diunggah akun Facebook M Muri.


    [Cek Fakta] Viral Video Demonstran 'Dicekik' Aparat, Ini Faktanya


    Juga dengan narasi yang tak beda:

    "Demonstran tewas di cekik aparat, sdh minta ampun masih ditekan tulang punggung & lehernya dan tangan ditarik ke belakang hingga akhirnya tewas Viralkan agar pelaku diproses sesuai hukum yg berlaku !? Masih adakah hukum ?!," tulis dia.

    Unggahan akun Facebook M Muri telah dibagikan lebih dari 5.800 kali dan menuai lebih dari 2.800 komentar.



    Benarkah rekaman video tersebut menunjukkan insiden seorang demonstran yang tewas dicekik aparat?

    Jangan buru-buru komentar atau menyebarkan kabar itu, cek dulu faktanya!

    2 dari 4 halaman
    Penelusuran Fakta
    Dalam video yang diunggah akun Facebook bernama Khairuna Nona dan M Muri, tidak disebutkan kapan dan di mana insiden itu terjadi. Juga tak diungkap siapa nama dan asal usul pria yang disebut sebagai demonstran tersebut.

    Petunjuk didapat dari atribut polisi bertuliskan Tibcar atau tim ketertiban dan kelancaran serta tulisan 'Kalbar' yang ada di bahu kiri seorang polisi yang melintas.

    Petunjuk lain didapat dari motif pakaian pemuda yang diklaim sebagai demonstran itu. Ia mengenakan kemeja bermotif dan jaket biru.

    Berdasarkan penelusuran Forum Anti Fitnah Hasut dan Hoax, klaim akun tersebut ternyata tidak benar, demikian seperti dikutip dari situs turnbackhoax.id.

    Video serupa diunggah akun Youtube iNews Pontianak, dengan narasi berbeda.

    Dalam video berjudul, Mahasiswa Pura-Pura Kesurupan Usai Melawan Polisi itu disebutkan insiden tersebut terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat pada 17 September 2019.
    erita serupa juga diunggah situs www.antvklik.com dalam artikel berjudul, Mahasiswa Pura-Pura Kesurupan Saat Kendaraannya Dihentikan Polisi.

    Berikut isi artikel tersebut:

    Tak terima kendaraannya dihentikan polisi, seorang mahasiswa di Pontianak, Kalimantan Barat, tiba-tiba pura-pura kesurupan dan mengamuk.

    antvklik.com - Seorang mahasiswa pura-pura kesurupan usai diamankan dan memukul petugas Satlantas Polresta Pontianak Kota dan anggota Satpol PP yang menghentikan sepeda motornya di kawasan Jalan Ahmad Yani Pontianak. Karena terus ngamuk dan mencoba memukul petugas, polisi akhirnya membawa secara paksa mahasiswa tersebut ke Mapolresta Pontianak. Kemudian dibawa ke pos jaga Satpol PP Provinsi Kalimantan Barat, di Jalan Ahmad Yani Pontianak.

    Berpura pura kesurupan setelah melawan dan memukul petugas Satlantas Polresta Pontianak dan Satpol PP Kantor Gubernur Kalimantan Barat, mahasiswa Universitas Tanjung Pura, Pontianak ini terpaksa dibawa ke Mapolresta Pontianak. Awalnya polisi menghentikan sepeda motor yang di kendarai mahasiswa tersebut, karena ada konvoi mobil dum truck yang sedang melakukan unjuk rasa di Kantor Gubernur Kalimantan Barat di kawasan Jalan Ahmad Yani Pontianak.

    Kasat Lantas Polresta Pontianak Kota, Kompol Salbiah mengatakan awalnya polisi cuma minta mahasiswa agar jalan perlahan dan ambil jalur kanan karena ada demo para supir truk.

    “Mahasiswa ini tidak terima saat diminta petugas kepolisian untuk mengambil jalur kanan karena ada truk yang sedang demo. Bahkan sempat memukul anggota polisi. Katanya ada masalah dengan dosennya, tapi kenapa dibawa-bawa ke jalan,” ujar Kompol Salbiah.

    Sadar akan diamankan petugas mahasiswa inipun berakting berpura-pura kesurupan, berteriak meronta-ronta, bahkan sempat mencekik anggota kepolisian yang akan menggotongnya ke pos pengamanan. Karena menggundang perhatian warga sehingga semakin memperparah kemacetan arus lalu lintas.

    Aksi mahasiswa yang di duga juga mengalami depresi karena sedang ada masalah dengan seorang dosennnya ini terus berlanjut, mengamuk dan memaki-maki petugas yang mengamankannya.

    Mochamad Bayu | Pontianak, Kalimantan Barat

    Kesimpulan
    Klaim yang diunggah akun Facebook Khairuna Nona‎ dan M Muri tidak didukung bukti sahih. Video tersebut tidak menampilkan insiden tewasnya demonstran akibat dicekik petugas polisi.

    Menurut media iNews dan www.antvklik.com, itu adalah insiden mahasiswa yang mengamuk dan diduga pura-pura kesurupan.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini