• [BERITA] Sebar Hoaks 'PKI Dipersenjatai untuk Bantai Ulama', RPH Ditangkap

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/02/2019

    Berita

    Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap penyebar berita hoaks bertendensi SARA, yang menyebar konten “15 juta anggota PKI dipersenjatai untuk Bantai Ulama”. Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Fadil Imran mengatakan, pelaku adalah laki-laki berinisial RPH (48). Ia ditangkap tim pada Selasa (20/2/2018) sekitar pukul 01.00 WIB.
    “Pelaku bekerja sebagai guru SMA. Dia mengunggah materi itu di akun Facebook bernama Ragil Hartajo. Ia juga menyebar foto yang disebutnya anggota PKI bersenjata, padahal bukan,” terang Fadil seperti dikutip Suara.com dari laman resmi Polri, Tribratanews.
    RPH dibekuk di kediamannya, di daerah Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Selain menangkap RPH, polisi juga menyita barang bukti berupa satu unit ponsel merek Oppo F5 beserta dua buah kartu operator. Tak hanya itu, polisi juga menyita satu ponsel lain merek Oppo A37 beserta dua kartu operator dan mendapatkan kata kunci pembuka akun Facebook RPH. Sementara menurut penelusuran Suara.com, foto yang diunggah RPH tersebut adalah potret gerilyawan Tentara Rakyat Baru—sayap militer Partai Komunis Filipina.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

    • Suara.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • People Power Jadi Power Sharing, Demokrat: Memalukan dan Tak Berprinsip!

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/07/2019

    Hasil Cek Fakta

    Suara.com - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyoroti inkonsistensi yang ditampakkan oleh Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Ferdinand Hutahaean menyebutnya sebagai sosok yang tak berprinsip dan memalukan.

    Hal tersebut disampaikan oleh Ferdiinand Hutahaean melalui akun Twitter miliknya @ferdinandhaean2. Berawal dari people power, kini berakhir menjadi people sharing.

    "Ujung-ujungnya bicara power sharing. Katanya gak mau bareng yang curang, tapi mau power sharing. Ini memalukan dan tak punya prinsip..!!" kata Ferdinand Hutahaean seperti dikutip Suara.com, Kamis (18/7/2019).

    Ferdinand Hutahaean juga mengunggah sebuah video rekaman wawancara Amien Rais dengan awak media seusai bertemu dengan Prabowo Subianto. Dalam video itu Amien Rais menjelaskan hasil pertemuannya dengan Prabowo Subianto membahas rekonsiliasi pada Sabtu (13/7/2019).

    Menurut Ferdinand Hutahaean, semua kemunafikan pada akhirnya akan terbongkar dengan sendirinya. Terlebih, hal tersebut bertabrakan dengan kepentingan dan kekuasaan.

    "Kemunafikan memang selalu terbongkar bila bertubrukan dengan kepentingan apalagi madu kekuasaan," ungkap Ferdinand Hutahaean.
    1 Jokowi kala itu hingga menyerukan people power.

    Namun, kekinian saat Jokowi terpilih sebagai presiden dan terjadi rekonsiliasi, sikapnya berubah. Ia juga mengajak para pendukung untuk memberikan kesempatan kepada Jokowi memimpin Indonesia di periode kedua.

    Rujukan

    • Suara.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [BERITA] “Bukan Satu-satunya Penentu Hasil Pemilu, Ini Sejumlah Kegunaan Situng KPU RI”

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/05/2019

    Berita

    Sistem Informasi Penghitungan Suara atau Situng KPU RI bukanlah satu-satunya alat untuk menentukan dan menetapkan hasil pemilu. Namun, dengan adanya Situng, maka informasi dapat dengan cepat di akses oleh masyarakat. “Informasi yang disediakan KPU melalui Situng adalah informasi untuk mempercepat penyampaian hasil pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara kepada masyarakat,” kata Ketua KPU RI, Arief Budiman di kantornya, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019).
    Selain itu, Arief juga menyebut jika Situng menjadi alat kontrol bagi banyak pihak. Maksudnya, masyarakat bisa mengontrol adanya petugas yang salah input data atau nakal melalui aplikasi tersebut. Tak hanya itu, keberadaan Situng juga penting bagi pihak keamanan informasi. Ini karena, melalui Situng mereka bisa tahu perkembangan hasil penghitungan suara seperti apa. Kendati menyajikan informasi hasil pemilu dengan cepat, Arief mengingatkan agar masyarakat tak mengira Situng KPU RI satu-satunya alat yang menetukan hasil pemilu secara nasional. Sebab, proses penetapan hasil dilakukan secara berjenjang berdasarkan berita acara manual yang dibuat di masing-masing tingkatan.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Pantai Jawa Berpotensi Diguncang Gempa 8,8 SR dan Tsunami Dahsyat 20 Meter

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/07/2019

    Berita

    Suara.com - Pakar Tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko menyatakan selatan pesisir Pulau Jawa berpotensi diguncang gempa bumi 8,8 skala richter. Gempa itu bisa menumulkan tsunami dahsyat.

    Tsunami itu bisa sampai setinggi 20 meter. Sebab ada segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa.

    “Ada segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa hingga ke Sumba di sisi timur dan di selatan Selat Sunda. Akibatnya, ada potensi gempa megathrust dengan magnitudo 8,5 hingga 8,8,” katanya di Yogyakarta, Rabu (17/7/2019).

    Gempa bumi dengan magnitudo cukup besar tersebut juga berpotensi menyebabkan munculnya gelombang tsunami. Berdasarkan permodelan, gelombang tsunami tersebut memiliki potensi ketinggian 20 meter dengan jarak rendaman sekitar tiga hingga empat kilometer.

    Hasil Cek Fakta

    Suara.com - Pakar Tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko menyatakan selatan pesisir Pulau Jawa berpotensi diguncang gempa bumi 8,8 skala richter. Gempa itu bisa menumulkan tsunami dahsyat.

    Tsunami itu bisa sampai setinggi 20 meter. Sebab ada segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa.

    “Ada segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa hingga ke Sumba di sisi timur dan di selatan Selat Sunda. Akibatnya, ada potensi gempa megathrust dengan magnitudo 8,5 hingga 8,8,” katanya di Yogyakarta, Rabu (17/7/2019).

    Gempa bumi dengan magnitudo cukup besar tersebut juga berpotensi menyebabkan munculnya gelombang tsunami. Berdasarkan permodelan, gelombang tsunami tersebut memiliki potensi ketinggian 20 meter dengan jarak rendaman sekitar tiga hingga empat kilometer.

    Gelombang tsunami akan tiba dalam waktu sekitar 30 menit usai terjadi gempa besar.

    “Jika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membutuhkan waktu lima menit sejak gempa untuk menyampaikan peringatan dini, maka masyarakat hanya memiliki waktu sekitar 25 menit untuk melakukan evakuasi atau tindakan antisipasi lain,” katanya.

    Daerah yang berpotensi terkena dampak gelombang tsunami jika terjadi gempa megathrust di selatan Jawa khususnya di selatan DIY cukup panjang yaitu dari Cilacap hingga ke Jawa Timur.

    Berdasarkan catatan, gempa besar di selatan Pulau Jawa yang menimbulkan gelombang tsunami pernah terjadi pada 1994 di Banyuwangi dengan magnitudo 7 dan pada 2006 yang menyebabkan tsunami di Pangandaran akibat gempa 6,8 SR.

    “Untuk gempa 1994, tidak ada catatan terjadi tsunami di DIY. Tetapi pada 2006 ada catatan terjadi tsunami di selatan DIY tetapi jangkauannya tidak melebihi Gumuk Pasir di Parang Kusumo,” katanya.

    Meskipun demikian, berdasarkan penelitian yang dilakukan diyakini pernah terjadi gempa megathrust di selatan Pulau Jawa dengan 9 SR.

    “Umur radioaktif dari unsur-unsur yang kami temukan di Lebak Banten dan Bali memiliki umur yang sama. Artinya, pernah ada tsunami di selatan Jawa yang disebabkan gempa dengan magnitudo besar,” katanya.

    Sementara itu, Supervisor Pusat Gempa Regional VII BMKG DIY Nugroho Budi Wibowo mengatakan BMKG akan mengeluarkan peringatan dini terjadi tsunami usai gempa besar. Peringatan dini disampaikan dalam empat tahap.

    Informasi awal yang disampaikan hanya berisi parameter gempa dan dilanjutkan peringatan dini kedua yang sudah dilengkapi dengan estimasi waktu tiba tsunami sesuai permodelan yang dilakukan.

    “Biasanya, peringatan dini kedua kami sampaikan dalam waktu kurang dari 10 menit usai gempa atau tergantung ‘update’ sinyal yang masuk ke sistem,” katanya.

    Sedangkan peringatan dini ketiga disampaikan dalam waktu hingga 60 menit sejak gempa dan peringatan dini keempat digunakan untuk mengakhiri informasi yang disampaikan ke masyarakat.

    Berdasarkan pemantauan kejadian gempa di selatan Jawa khususnya di Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat, Budi mengatakan jumlah gempa dengan magnitudo kurang dari 5 terjadi sebanyak 15-30 kali setiap bulan.

    “Kami memang hanya memantau gempa hingga 5 SR. Gempa dengan magnitudo lebih besar menjadi tanggung jawab Pusat Gempa Nasional. Jumlah kejadiannya pun masih normal. Tidak ada anomali aktivitas gempa di selatan Jawa dalam beberapa bulan terakhir,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD DIY Biworo Yuswantono menyebut DIY berpotensi terdampak 12 jenis bencana baik bencana alam, sosial, maupun bencana akibat kegagalan teknologi. Potensi bencana di antaranya, letusan gunung api, tanah longsor, erosi, gempa, banjir, kekeringan, tsunami, angin kencang, dan wabah penyakit.

    “Khusus untuk menghadapi potensi tsunami, pada tahun ini kami menggelar ‘table top exercise’ (TTX) untuk penanganan darurat. Tujuannya untuk memastikan, seluruh pihak terkait mengetahui peran masing-masing. Harapannya, ada peningkatan kapasitas untuk penanganan bencana,” katanya. (Antara)

    Rujukan

    • Suara.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini