• [SALAH] KPU dituduh melakukan “penggiringan opini yang luar biasa”

    Sumber: www.facebook.com
    Tanggal publish: 19/04/2019

    Berita

    Dony Aditya menuduh bahwa KPU melakukan upload data C1 secara selektif, untuk melakukan penggiringan opini, berpotensi manipulasi, oknum KPU nakal, usaha “penyamaan data QuickCount dengan RealCount”, dst.

    NARASI

    Bagi anda yang bertanya-tanya apa sebab hasil Real count di website KPU bisa berubah drastis memenangkan salah satu paslon? Ups, itu bukan ulah hacker ya!!! Jangan sebarkan hoax dulu untuk masalah ini. ( i mean, special for this topic! )
    .
    Saya sempet dapet screenshot dari akun2 hacktivism yang mengatakan ada injeksi data dengan IP pelaku dari RRC. Tapi sebelum membahas itu lebih jauh di komentar, saya kok lebih senang menganalisa dulu dari logika paling mudah terlihat. Data di sini semua logis, hanya saja terjadi tebang pilih, bukan akibat injeksi data. ( saya tau, pasti KPU juga masih menggunakan SQL database, namun apa iya, SQL Injection masih berfungsi untuk web seharga milyaran? Konglomerat rasa receh dong kalau iya hehe )
    .
    itu data valid, TAPI mengandung unsur penggiringan opini yang luar biasa. Bukti saya sertakan di video ini mohon dipelajari dengan lengkap, tuma’ninah, sambil ngopi dan bersantai saja.
    .
    Kita tidak protes dengan data KPU, kita hanya cerewet untuk mengusik KPU agar netral. Saya tantang juga administrator database web KPU untuk mengklarifikasi masalah ini. Saya ndak bodoh-bodoh amat kok mas admin, jelaskan dengan bahasa teknis dan setinggi mungkin yang anda bisa. Dan saya akan jawab atau kasih masukan bila anda petugas negara itu tidak sanggup mengelola database.
    .
    Download video ini di google drive https://drive.google.com/file/d/1m7mhyLcHgedwOiNpyVyfVSvXGzuKSTy4/view?fbclid=IwAR0OBDokO99H0PtXnrty_QrbHYuNgaajVyN9s2HkdZ2m6m7Jzk9O_rPCAgY
    .
    1. Penggiringan Opini.
    2. ISU PENYAMAAN DATA QUICK COUNT DAN REAL COUNT.
    3. Hati-hati SANGAT BERPOTENSI MANIPULASI.
    4. Oknum KPU Nakal.
    5. Bukan ulah hacker.
    6. Data acak comot sana comot sini, ambil sana ambil sini.
    7. Agar potongan pizza lebih LEBAR ke 01.
    Silahkan share dan re-upload sebanyak mungkin, cerewetlah se-cerewet-cerewetnya. Agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar, berimbang, valid, dan tidak tertipu lagi dengan penggiringan opini sesat. Relawan Prabowo-Sandi, kawal c1, pantau web KPU, cerewet untuk menghindari kecurangan dan penggiringan opini.

    Denny Irawan Ahmad Effendi Pepeng Jauharudin Dede Somantri Neni Gustina Ruslan Hnh

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: Konten Menyesatkan = penggunaan informasi dengan cara yang menyesatkan, untuk framing sebuah isu

    Pesan SUMBER memelintir data / melakukan tafsir data yang salah dari situs KPU, untuk mendukung narasi fitnahnya.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Video TKN Akui Kekalahan Jokowi

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 19/07/2019

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video beredar di media sosial yang menampilkan suasana konferensi pers (konpers) yang disebut membahas kekalahan perolehan suara atas pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Video tersebut beredar di media sosial Facebook pada Kamis (25/4/2019). Menanggapi hal itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyampaikan bahwa informasi dalam video tersebut adalah tidak benar.

    Narasi yang beredar: Berdasarkan penelusuran Kompas.com, salah satu pengguna Facebook membagikan video tersebut dengan narasi sebagai berikut: "Beredar video VIRAL, Lukman Edy tim TKN Jokowi mengakui kekalahan Jokowi atas Prabowo. Jelas sudah siapa yang kalah, hanya ditampuk pimpinan 01-nya saja yang masih ngotot mempertahankan kekuasaan dengan kebohongan publik lewat quick count siaran TV dan dengan kecurangan-kecurangan. Viralkan." Dalam video berdurasi 43 detik itu, ada pula narasi TKN Jokowi-Ma'ruf membantah data real count dari kubu paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga. Video tersebut diduga dirangkai dari beberapa potongan hingga membentuk sebuah pernyataan yang tidak seperti seharusnya. "Kita kalah! Kita akui kita kalah! Tapi tidak sebesar yang dinyatakan oleh pak Prabowo, KPU yang sudah masuk suara hampir sama dengan kita per-30 persen," demikian Lukman dalam video. "Di real count-nya KPU 01 41 persen, jadi beda 2 persen dari real count kita, suara masuk dan kami anggap sudah stabil karena grafiknya sudah stabil," kata dia. Hingga kini, video tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 222.000 kali penayangan dan telah dibagikan lebih dari 10.231 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Kompas.com melakukan penelusuran terhadap kebenaran video tersebut. Diketahui, konpers yang ada dalam video bertempat di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat yang digelar pada Selasa (23/4/2019). Saat itu, Lukman Edy mengakui kekalahan pasangan nomor urut 01 di Provinsi Riau, bukan secara keseluruhan. "Di Riau ini memang 01 kalah, kita akui. Tapi tidak sebesar yang dinyatakan oleh Pak Prabowo. Jadi, di real count kami hingga hari ini, tadi sudah masuk sekitar 30 persen dan kami anggap sudah stabil, kami kalah di angka 39 persen. Sementara Pak Prabowo 61 persen," ujar Lukman di Posko Cemara, Menteng, Selasa (23/4/2019). Dalam konpers tersebut, Lukman juga menyampaikan bahwa fakta dari perolehan suara itu hanya di 145 TPS, sementara kesuluruhan TPS di Provinsi Riau ada 17.636 TPS. Menurut dia, adalah sebuah kebohongan yang dipublikasikan kepada publik untuk mem-framing pemilihan publik bahwa pemilu sekarang ini 02 sudah memenangkan pertarungan di setiap daerah. Sementara itu, Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong menyampaikan bahwa informasi dalam video tersebut tidak benar. Usman mengatakan, video tersebut dipenggal-penggal oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan disebarluaskan lewat media sosial. "Kami memang mengakui kekalahan di Riau, tapi untuk Bangka Belitung 01 menang. Video tersebut direkayasa seolah-olah memenangkan Prabowo-Sandi," ujar Usman saat dihubungi Kompas.com pada Senin (29/4/2019). Pihak Kementerian Kominfo juga telah melabeli " hoaks" terhadap video tersebut pada Sabtu (27/4/2019) karena tulisan dalam video itu membangun premis yang berbeda dan membuat orang menganggap bahwa tim TKN Jokowi-Ma'ruf telah mengakui kekalahan perolehan suara paslon nomor urut 01.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Pesan yang Imbau Warga Solo Hati-hati dengan Aksi "Gangster"

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/05/2019

    Berita

    [...] Mohon info disebarluaskan agar rekan-rekan lebih waspada. Jangan gunakan atribut di atas jam 10 malam, gunakan pelindung tambahan di tubuh Anda, karena di Nusukan, Sumber, Laweyan, dan Pedaringan Surakarta sudah 8 korban dibacok tanpa sebab dan motor tidak diambil. Setelah dibacok (korban) ditinggal begitu saja. Delapan korban semua termasuk grabike (ojek online) [...]
    "gangster yg membacok 8 warga solo"

    Hasil Cek Fakta

    Kepala Polisi Sektor Grogol Sukoharjo, AKP Didik Noertjahjo menyampaikan bahwa pesan tersebut adalah hoaks. "Memang sekarang mulai marak berita kekerasan, tetapi pesan (adanya begal di Solo dan sekitarnya) adalah hoaks," ujar Didik saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (16/5/2019). Menurut Didik, tak hanya pesan meresahkan tentang pembegalan yang beredar di aplikasi pesan WhatsApp, tapi juga video yang menampilkan geng motor di Jakarta yang melakukan kekerasan. Setelah diselidiki, ternyata video tersebut tidak terjadi tahun ini, tetapi pada 2018 di Jalan Merdeka Barat, Jakarta. Video lama itu kemudian di-share ulang. Adapun kasus tersebut telah diproses oleh Polda Metro Jaya. Untuk meredakan kecemasan dan keresahan masyarakat Solo dan sekitarnya, Didik menyampaikan bahwa masing-masing polres telah melaksanakan patroli skala besar yang terdiri dari gabungan TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). "Untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, Polres Sukoharjo tiap malam hari, dimulai pukul 21.00, melakukan patroli skala besar. Ini sudah dilakukan sejak Pilpres, 14 April 2019," ujar Didik.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Tanggapan Kasatpol PP Kabupaten Banjarnegara Terkait Anggotanya Bentangkan Ucapan Selamat ke Prabowo Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tanggapan Kasatpol PP Kabupaten Banjarnegara Terkait Anggotanya Bentangkan Ucapan Selamat ke Prabowo, https://www.tribunnews.com/regional/2019/04/24/tanggapan-kasatpol-pp-kabupaten-banjarnegara-terkait-anggotanya-bentangkan-ucapan-selamat-ke-prabowo. Editor: Eko Sutriyanto

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/04/2019

    Hasil Cek Fakta

    Beredar foto di media sosial, beberapa orang berseragam Satpol PP Banjarnegara membentangkan spanduk ucapan selamat terhadap salah satu peserta Pilpres 2019.
    Spanduk itu bertuliskan, Masyarakat Banjarnegara Mengucapkan Selamat atas Terpilihnya Bapak H Prabowo Subianto dan H Sandiaga S Uno sebagai Presiden dan Wakil Preaiden periode 2019-2024.

    Adapun lokasi pengambilan foto berada di aula Kecamatan Banjarmangu.
    Beredarnya foto itu di media sosial pun sempat menimbulkan kontroversi karena mengesankan aparatur pemerintah itu terang-terangan menunjukkan dukungannya terhadap salah satu pasangan calon presiden.
    Isu ini dibantah langsung oleh Kasatpol PP Kabupaten Banjarnegara Esti Widodo.
    Ia menyebut ada oknum yang sengaja memelintir informasi yang sebenarnya sehingga foto itu diartikan berbeda di media sosial.
    "Gak tahu kenapa ada oknum yang memelintir informasi itu, dikira Satpol PP ada dukungan dengan memasang spanduk. Ada yang memanfaatkan situasi ini," katanya
    Esti pun mencoba meluruskan informasi itu agar tak disalahpahami oleh masyarakat.
    Sebagai aparatur keamanan pemerintah, pihaknya tentu selalu berusaha menjaga kondusifitas.
    Tidak mungkin anggota berseragam dinas secara terang-terangan berani menunjukkan dukungannya ke salah satu peserta Pilpres.
    Ia pun mengungkapkan kejadian yang sebenarnya hingga anggotanya membentangkan spanduk lalu mengabadikannya.

    Spanduk itu sebenarnya adalah hasil sitaan Satpol PP yang menemukannya di tempat umum di wilayah Banjarmangu.
    Sebelumnya, Satpol PP bersama Bawaslu Kecamatan Banjarmangu menertibkan spanduk itu yang membentang di sisi jalan pertigaan Banjarmangu.
    Penertiban spanduk ucapan selamat kepada salah satu peserta Pilpres di pertigaan kecamatan Banjarmangu (Tribunjateng.com/Khoirul Muzaki)
    Keberadaan spanduk itu dianggap berpotensi menimbulkan gangguan keamanan karena belum ada pengumuman resmi dari KPU terkait hasil Pemilu.
    Oleh petugas, barang bukti itu kemudian dibawa ke Kecamatan Banjarmangu.
    Ia mengakui anggotanya sempat membentangkan spanduk itu di tempat itu dan memotretnya, sebelum melipatnya kembali untuk disita.
    Tetapi kegiatan itu disebutnya sekadar untuk dokumentasi barang bukti.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini