• KH Said Aqil Siroj Bicara Dakwah Nabi dan Wali hingga NKRI Syariah

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 24/10/2019

    Berita

    Jakarta -
    Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Said Aqil Siroj menyatakan Rasulullah senantiasa berdakwah dengan damai dan santun. Juga tidak membebani atau menyakiti orang lain.

    "Ajaklah umat manusia untuk mengikuti jalan Tuhanmu, dengan bijak, arif, santun, ramah, dan fleksibel," kata Kiai Said kepada Tim Blak blakan detikcom.
    Strategi dakwah semacam itu yang kemudian juga dikembangkan para sahabat Nabi, para wali, dan kiai. Ia mencontohkan Menara dan kubah di masjid-masjid merupakan hasil adaptasi para sahabat dalam berdakwah. Menara yang merupakan tempat menyimpan api untuk disembah kaum majusi di Persia, secara perlahan apinya disingkirkan. Menara dibiarkan dan berganti fungsi menjadi tempat pengeras suara. Begitu pun dengan kubah yang semula menjadi ciri khas gereja-gereja, istana, dan perkantoran, karena keindahannya lalu diadopsi ke dalam arsitektur masjid.

    Hasil Cek Fakta

    Kearifan para sahabat itu dilanjutkan oleh para Wali yang menyebarkan Islam di Jawa. Mereka tidak konfrontatif, sebaliknya secara perlahan melakukan asimilasi dengan budaya dan tradisi lokal sudah lebih dulu berkembang di tanah Jawa. Misalnya keyakinan masyarakat bahwa ketika seseorang meninggal, arwahnya masih bersemayam selama tujuh hari di rumahnya. Para tetangga dan kerabatnya lantas menemani keluarga yang ditinggal dengan begadang sambil bermain gaple, judi, dan lainnya.
    Para wali tidak lantas mencela dan serta-merta melarang kebiasaan semacam itu. Tapi mengubahnya secara perlahan. "Kebiasaan main gaple atau judi, diganti dengan membaca doa, tahlil, atau yasinan," tutur Kiai Said.

    Terkait wacana NKRI Syariah yang dilontarkan sekelompok orang dalam Ijtima Ulama beberapa waktu lalu, Sai Aqil mempertanyakan kredibilitas mereka. Sebab bagi doktor bidang Aqidah dan Firasat Islam dari University Umm al-Qura, Saudi Arabia itu, NKRI dengan dasar negaranya Pancasila sudah final.

    Menurut kiai kelahiran Cirebon, 3 Juli 1953 itu, dalam Muktamar pada 1936 di Banjarmasin, para kiai NU sepakat bahwa Negara Indonesia adalah Darussalam atau National State (Negara Kebangsaan).

    Selain itu, pendiri NU KH Hasyim Asy'ari juga menyetujui penghapusan Piagam Jakarta. "Bagi para kiai, persatuan lebih utama. Setelah itu baru memikirkan soal syariat, undang-undang," ujarnya.

    Rujukannya adalah, saat hijrah ke Medinah, Nabi Muhammad tidak mendirikan Negara Islam atau Negara Arab. "Negara Medinah yang dibentuk Nabi Muhammad itu punya visi-misi keadilan, kebersamaan, solidaritas antarpenduduk tanpa pandang bulu," papar Said Aqil.

    Dia lantas mengingatkan mereka yang masih berupaya mendirikan Negara Islam atau Syariah untuk berkaca ke negara-negara di Timur Tengah yang hingga sekarang masih dilanda perang saudara. "Apa artinya kita bicara syariah, bicara Islam, tapi negaranya perang saudara. Apa kita mau seperti di Afghanistan, Suriah, Iraq?" tandas penulis buku

    "Islam Kebangsaan, Fiqh Demokratik Kaum Santri" dan "Berkah Islam Indonesia: Jalan Dakwah Rahmatan Lil'̄alam̄in' itu.

    Selengkapnya saksikan Blak blakan Ketua Umum PBNU Prof KH Said Aqil Siroj, "Dakwah ala Wali & NKRI Syariah" di detikcom.

    Rujukan

    • Detik
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Viral Bayi Tewas Tersetrum Charger HP di Indramayu, Ini Faktanya

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 24/10/2019

    Berita

    "Innalilahi. Kesetrum kabel cash HP.. Balita meninggal dunia.. Kjadian td siang di puskesmas jatibarang"

    Hasil Cek Fakta

    Liputan6.com, Indramayu - Rasa sesal menyelimuti pasangan Madyani dan Andarwati warga Blok Roma Desa Bulak Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu. Mereka harus mengikhlaskan kepergian anak ketiganya Arfan.

    Video kesedihan orangtua Arfan itu sebelumnya sempat viral di media sosial. Sang ibu menangis histeris sambil menggendong Arfan yang berusia 10 bulan dalam kondisi tak bernyawa.
    Dalam video yang beredar di media sosial itu, tertulis keterangan bahwa Arfan meninggal akibat tersetrum kabel charger ponsel. Namun, faktanya bukan.

    "Setelah ditelusuri bukan karena charger ponsel tapi karena tersengat aliran listrik dari kabel mesin roti," kata Kapolres Indramayu AKBP Yoris MY Marzuki beberapa waktu lalu.

    Dari informasi yang didapat, kejadian tersebut terjadi pada tanggal 8 Oktober 2019. Arfan diduga memegang kabel mesin pembuat roti yang sudah terkelupas hingga tersengat aliran listrik dan meninggal dunia.

    Pada waktu yang bersamaan, orangtua korban tengah tertidur dan tidak menyadari sang anak sedang mainan kabel yang masih teraliri listrik.

    "Orangtua korban mendengar anaknya jatuh dan kesetrum langsung berteriak dan menangis lalu dibawa ke Puskesmas Jatibarang Kabupaten Indramayu," ujar dia.

    Namun, setibanya di Puskesmas Jatibarang, Arfan sudah meninggal dunia. Tangisan ibu korban pecah dan histeris sembari menggendong anaknya yang sudah tiada.
    Dalam video berdurasi 39 detik itu, sang ibu terus menangis sambil mengendong dan menggoyangkan tubuh anaknya. Ia berusaha agar anaknya bisa kembali hidup.

    "Orangtua korban menerima ikhlas dan membuat pernyataan atas kejadian ini merupakan musibah. Korban kemudian dimakamkan di Kabupaten Kuningan," ujar dia.

    Dari informasi yang didapat, orangtua Arfan juga merupakan pengusaha roti. Mereka memiliki mesin pembuat roti. Keduanya juga dikenal baik dengan tetangga di lingkungan sekitar.

    "Suka bagi-bagi roti kalau ada hajatan atau ada yang meninggal," ujar tetangga Madyani yang meminta tidak disebutkan namanya itu.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Apa Isi dari Gas Air Mata yang Ada di Demo Mahasiswa? Baca selengkapnya di artikel "Apa Isi dari Gas Air Mata yang Ada di Demo Mahasiswa?", https://tirto.id/eiLz

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 24/10/2019

    Berita

    tirto.id - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo terkena gas air mata yang ditembakkan polisi dari kendaraan water canon untuk membubarkan demo mahasiswa Jakarta pada Selasa (24/9/2019). Bamsoet pun masuk kembali ke gedung dan batal menemui mahasiswa. Semburan gas air mata yang disemprotkan, membuat udara di sekitar sekitar pintu gerbang Komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, menjadi tercemar dan menyebabkan mata para demonstran perih. Apa isi dari gas air mata yang menyebabkan mata perih ini?

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir Encyclopedia Britannica, gas air mata atau yang disebut juga lacrimator mengandung zat yang dapat mengiritasi selaput lendir mata dan menyebabkan munculnya sensasi menyengat dan air mata. Gas ini juga mengiritasi saluran pernapasan bagian atas, menyebabkan batuk, tersedak, dan lemas. Gas air mata pertama kali digunakan saat Perang Dunia I, tetapi karena efeknya hanya jangka pendek dan tak mampu melumpuhkan, tear gas mulai digunakan aparat untuk membubarkan demo seperti demo mahasiswa hari ini. Selain itu, gas air mata juga biasanya dipakai untuk membubarkan gerombolan, melumpuhkan perusuh, dan tersangka bersenjata. Zat yang paling sering digunakan sebagai gas air mata adalah senyawa halogen organik sintetik. Isi gas air mata bukan benar-benar "gas" melainkan cairan atau padatan yang dapat tersebar halus ke udara dengan cara semprotan, generator, granat, dan lain-lain. Dua kandungan gas air mata yang paling sering digunakan adalah ω-chloroacetophenone atau CN dan o-chlorobenzylidenemalononitrile atau CS. CN adalah komponen utama dari aerosol Mace dan banyak digunakan untuk menangani kerusuhan. Kandungan ini sangat mempengaruhi mata. CS adalah iritan yang lebih kuat dan menyebabkan sensasi terbakar di saluran pernapasan dan mata otomatis akan menutup. Namun, efek CS akan hilang lebih cepat setelah 5-10 menit menghirup udara segar. Senyawa lain yang digunakan atau disarankan untuk digunakan dalam gas air mata adalah bromoacetone, benzyl bromide, ethyl bromoacetate, xylyl bromide, dan α-bromobenzyl cyanide. Masker khusus gas dengan filter yang baik dapat mengantisipasi efek gas air mata. Gejala biasanya dimulai 20 hingga 30 detik setelah terpapar gas dan mereda sekitar 10 menit kemudian setelah orang tersebut melarikan diri ke udara segar, kata Neil Gibson, seorang analis dengan IHS Jane, sebuah publikasi intelijen dan keamanan, seperti dikutip BBC. Pemaparan berulang atau berkepanjangan terhadap gas air mata bisa berdampak berbahaya, kata Steve Wright dari Leeds Metropolitan University, yang telah meneliti teknologi yang berkaitan dengan kepolisian. Tidak hanya CS yang berbahaya, tetapi orang juga bisa terluka karena tabung gas air mata, kata Wright. Tabung gas air mata bekerja seperti granat tangan, dengan cara ditarik dan memicu pengapian yang mengirim bahan kimia ke udara. Gas air mata juga bisa ditembakkan dari pistol. Beberapa demo di sejumlah negara melaporkan adanya indikasi tabung gas air mata kadaluwarsa. Hal ini mengarah pada teori, gas air mata akan lebih beracun ketika sudah kadaluwarsa. Akan tetapi, Wright mengatakan jika gas telah kadaluwarsa, kemundkinan bahan kimia di dalamnya telah rusak, sehingga efek gas menjadi kurang efektif.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hati-hati! Beredar Hoaks Cuaca Panas Ekstrem

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 24/10/2019

    Berita

    "Apakah berita tentang suhu udara itu hoax?"

    "Assalamualaikum untuk kawan-kawan semua,.. mulai besok sampai 3 hari ke depan di harapkan kurangi aktifitas di luar rumah karena cuaca panas extreme melanda Indonesia untuk 3 hari ke depan. Banyak minum air mineral dan multivitamin ya Bro... Temperatur panas extreme yang terbaca oleh deteksi satelit hari ini, adalah di daerah :
    Jakarta 38°C
    Depok 38°C
    Serang Banten 44°C
    Bekasi 38°C
    Tangerang 44°C
    Jogjakarta 40°C
    Malang 44°C
    Solo 45°C
    Madiun 39°C
    Magelang 39°C
    Purworejo 40°C
    Madura 42°C
    Bali 45°C
    Lombok 43°C
    Riau 45°C
    Pekanbaru 45°C
    Batam 42°C
    Makassar 43°C
    Pare-pare dan bone 40°C
    Papua Nugini, nyaris mendekati 50°C

    Daerah lain masih dalam pantauan mitigasi klimatologi NASA.

    Jaga kesehatan, pola makan, dan banyak minum air ya, Kawan. Panas extreme pemicu dehidrasi, malaria, tifus, campak, dan pelemahan sel jaringan otak."

    Hasil Cek Fakta

    Sleman - Beredar pesan berantai di media sosial yang narasinya menyebutkan bahwa tiga hari ke depan akan terjadi cuaca panas ekstrem di berbagai tempat. Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Reni Kraningtyas, memastikan pesan berantai tersebut hoaks.

    "Berita tersebut adalah hoaks karena tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah," jelas Reni dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (23/10/2019).

    Berikut berita hoaks tersebut:
    Untuk kawan-kawan semua,.. mulai besok sampai 3 hari ke depan di harapkan kurangi aktifitas di luar rumah karena cuaca panas extreme melanda Indonesia untuk 3 hari ke depan. Banyak minum air mineral dan multivitamin ya Bro... Temperatur panas extreme yang terbaca oleh deteksi satelit hari ini, adalah di daerah :


    Jakarta 38°C
    Depok 38°C
    Serang Banten 44°C
    Bekasi 38°C
    Tangerang 44°C
    Jogjakarta 40°C
    Malang 44°C
    Solo 45°C
    Madiun 39°C
    Magelang 39°C
    Purworejo 40°C
    Madura 42°C
    Bali 45°C
    Lombok 43°C
    Riau 45°C
    Pekanbaru 45°C
    Batam 42°C
    Makassar 43°C
    Pare-pare dan bone 40°C
    Papua Nugini, nyaris mendekati 50°C
    Daerah lain masih dalam pantauan mitigasi klimatologi NASA.
    Jaga kesehatan, pola makan, dan banyak minum air ya, Kawan. Panas extreme pemicu dehidrasi, malaria, tifus, campak, dan pelemahan sel jaringan otak.

    Reni menegaskan keterangan pesan di media sosial itu tidak benar. Ia mencontohkan suhu udara di Yogyakarta. Berdasarkan pengamatan di BMKG Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta suhu udara maksimum tanggal 22 dan 23 Oktober 2019 adalah 32 °C.

    "Suhu maksimum selama 5 hari terakhir yaitu antara 31-36 °C. Suhu 36°C terjadi pada tanggal 21 Oktober 2019 dan hari berikutnya hingga hari ini tanggal 23 Oktober 2019 tren suhu menunjukkan penurunan," sebutnya.

    Saat dimintai konfirmasi kenapa data suhu udara yang tercatat di aplikasi android berbeda dengan data pengamatan BMKG, menurut Reni penyebabnya karena data dari handphone android adalah data permodelan. Sementara data dari BMKG adalah hasil pengamatan langsung.

    "Karena BMKG melakukan pengamatan langsung dan real unsur cuaca di lapangan dengan memakai alat-alat terkalibrasi keakuratannya, tidak hanya sekedar main aplikasi. Jadi suhu yang tercatat benar-benar pengamatan lokal," pungkas dia.
    (ush/bgs)

    Rujukan

    • Detik
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini