• [SALAH] Deddy Dhukun Meninggal

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 16/07/2019

    Berita

    Beredar di kalangan wartawan pesan berantai yang menyebutkan bahwa Deddy Dhukun telah meninggal dunia. Dalam pesan itu disebutkan bahwa meninggal di RS An Nisa Tangerang. Berikut kutipan narasinya:

    Berita Duka...
    Telah meninggal Dunia pagi ini, Selasa, 16 Juli'2019 pada jm.06.20 di RS An Nisa Tangerang saudaraku tercinta yg kita kenal sebagai Deduk / Deddy Dhukun dalam usia 65 tahun...
    Mohon Doa' nya dan agar dimaafkan segala kesalahannya...
    Akan dimakamkan hari ini di tanah kusir

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Glenn Roty, Produser 2D (grup bernaungnya Deddy Dhukun) membantah kabar tersebut. Glenn mengatakan, di malam sebelumnya, yakni Senin 15 Juli 2019, Deddy masih beraktivitas seperti biasa.

    “Kayaknya nggak deh, nggak itu nggak bener. Hoaks. Karena nggak mungkin kalau Deddy Dhukun kena serangan jantung ya. Soalnya kemaren malem tuh masih kumpul-kumpul,” kata Glenn.

    Tak hanya itu, menurut Glenn ada kejanggalan dalam pesan tersebut. Sebab, dalam pesan itu disebutkan Deddy dibawa ke sebuah rumah sakit di bilangan Tangerang. Padahal, menurut Glenn, kediaman Deddy Dhukun di daerah Ciganjur, Jakarta Selatan.

    “Kalau misalnya kena serangan jantung nggak mungkin jauh-jauh dibawa ke Tangerang. Rumahnya kan di Ciganjur. Paling dia ke Depok atau ke Bogor atau ke Pondok Indah,” dia melanjutkan.

    Perihal kabar itu pun sampai ke Deddy Dhukun. Penyanyi yang beken di tahun 80-an itu menepis kabar dirinya telah meninggal dunia. Deddy menyatakan, dirinya masih sehat walafiat. “Itu gosip brother. Deddy Dhukun sehat walafiat. Hahaha,” kelakar Deddy.

    Deddy pun merasa heran dirinya dikabarkan seperti demikian. “Semalam (Deddy Dhukun) dikabarkan sakit, tadi pagi dikabarkan meninggal,” ucap Deddy heran.

    Meski begitu, Deddy tak mau berburuk sangka. Teman duet mendiang Dian Pramana Poetra ini tetap berpikir positif. “Ya enggak tahu itu kerjaannya siapa. Mungkin yang meninggal Deddy Dhukun yang lain,” ucapnya.

    Rujukan

    • Mafindo
    • Detik
    • Kompas
    • Liputan 6
    • Suara.com
    • VIVA
    • 6 media telah memverifikasi klaim ini

  • Terungkap, Sandiaga Sumbangkan Rp 75,9 Juta Gaji Wagub DKI ke Kaum Dhuafa

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 16/03/2019

    Berita

    Narasi:
    Sandiaga Uno tidak mengambil gaji saat jadi wakil gubernur Jakarta

    Hasil Cek Fakta

    Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berjanji akan memberikan seluruh gajinya apabila terpilih menjadi wakil Presiden. Sebelumnya saat Sandiaga saat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta telah melakukan hal serupa. Berapa gaji yang diberikan Sandiaga selama menjadi Wagub DKI?

    Kepala Bazis DKI Jakarta Zahrul Wildan menuturkan, Sandiaga menyumbangkan seluruh gaji pokok dan tunjangan per bulan kepada Badan Amal, Zakat, Infak, dan Sodakoh atau Bazis DKI.

    "Iya betul, kalau operasional enggak. Gaji pokok dan tunjangan wakil gubernur saja diserahkan ke Bazis DKI," kata Zahrul kepada Suara.com, Selasa (19/3/2019).

    Zahrul menerangkan, setalah Sandiaga dilantik menjadi wakil gubernur dan mulai menerima gaji, gaji itu langsung dipotong melalui Bank DKI. Sandiaga sebelumnya telah membuat pernyataan pribadi dengan dibubuhi tanda tangannya.

    Lantas berapa besaran gaji yang diberikan Sandiaga selama dirinya menjabat sebagai wakil gubernur DKI?

    Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, ada perhitungan untuk menetapkan besaran gaji pokok, tunjangan jabatan dan tunjangan lainnya, Gubernur DKI menerima gaji pokok sebesar Rp 3,2 juta per bulan dan tunjangan jabatan Rp 5,4 juta per bulan.

    Sedangkan Wakil Gubernur DKI mendapatkan gaji pokok Rp 2,6 juta per bulan dan tunjangan jabatan Rp 4,3 juta per bulan.

    Sandiaga aktif sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta sejak 16 Oktober 2017 hingga 18 September 2018.

    Artinya, 11 kali gaji Sandiaga diberikan ke Bazis DKI. Adapun besarannya yakni Rp 75,9 juta yang diserahkan Sandiaga.

    Rujukan

    • Suara.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Capai 147,6 Ton, Sampah Kampanye Jokowi di GBK Lebih Banyak dari Prabowo

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 16/04/2019

    Hasil Cek Fakta

    Suara.com - Kampanye akbar pasangan nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang bertajuk 'Konser Putih Bersatu' Sabtu (13/4/2019) kemarin menghasilkan 147,6 ton sampah. Jumlah sampah tersebut terhitung lebih banyak dari kampanye paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, yakni 72 ton.

    Pelaksana tugas (Plt) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Dja'far Muchlisin mengatakan sampah tersebut selesai dibersihkan hingga Minggu (14/4) pukul 02.30 WIB dinihari.

    Proses pembersihan sampah melibatkan 300 personel kebersihan DLH DKI Jakarta, 100 personel kebersihan GBK, dan dibantu relawan Jokowi - Ma'ruf Amin.

    "Kalau total itu sekitar 140 ton, lebih banyak (dari kampanye Prabowo - Sandiaga Uno)," kata Dja'far saat dihubungi Suara.com, Minggu (14/4/2019).

    Dja'far menuturkan saat acara kampanye kemarin pihaknya menyiagakan 5 unit truk organik, 18 unit truk typer, 5 unit mobil mini dumptruk dan 9 unit mobil penyapu jalan atau roadsweeper. Adapun, jumlah timbunan sampah yang dihasilkan sebanyak 158,67 ton dan sampah yang dipilah sebanyak 11, 07 ton.

    "Sisanya, 147, 6 ton diangkut ke Bantar Gebang," ungkapnya.

    Untuk diketahui, sebelumnya pasangan nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga Uno telah lebih dulu menggelar kampanye akbar di SUGBK pada Minggu (7/4) lalu. Kampanye akbar tersebut menghasilkan sampah sebanyak 72 ton, terhitung lebih sedikit dari kampanye Jokowi - Ma'ruf Amin yang menghasilkan 147,6 ton.

    Rujukan

    • Suara.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • KPU Bolehkan Pemilih Datangi TPS Pakai Baju Putih atau Biru

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 16/03/2019

    Hasil Cek Fakta

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperbolehkan pemilih untuk mengenakan baju berwarna putih atau biru, ketika mendatangi tempat pemungutan suara (TPS). Hal itu menanggapi pernyataan kedua kubu pasangan calon yang mengajak pendukungnya untuk mendatangi TPS dengan pakaian berwarna tertentu.

    "Misalnya ada yang pakai baju warna pink, merah, kuning, hijau, biru, itu kan biasa, berbeda kemudian bila ada atributnya (partai atau paslon capres-cawapres)," ujar Komisioner KPU, Viryan Azis saat dikonfirmasi, Jumat (29/3).

    Selain itu Viryan menjelaskan ada beberapa hak yang tak boleu dilakukan oleh pemilih saat di TPS. Salah satunya adalah mengkampanyekan caleg atau capres pada 17 April mendatang.

    "Sudah diatur adalah tidak boleh melakukan kampanye atau tidak boleh ada atribut di sekitar area TPS, baik di dalam maupun sekitar," ujar Viryan.

    Sebelumnya, calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) mengajak pendukungnya mengenakan pakaian berwarna putih ke TPS pada 17 April nanti. Menurutnya, putih merupakan warna yang mewakili rakyat.

    "Kenapa pakai baju putih? Karena baju putih ini murah, semua rakyat Indonesia memiliki, kalau pakai jas mahal," ujar Jokowi.

    Tak hanya Jokowi, kubu pasangan calon, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga mengimbau pendukungnya untuk mengenakan pakaian berwarna biru saat ke TPS. Menurut mereka, warna biru identik dengan paslon nomor urut 02 tersebut.

    "Selama ini kita mengenakan brand Rabu biru jadi mungkin itu akan diteruskan. Mudah-mudahan tidak harus mengubah atau mengganggu kekompakan antar masyarakat," ujar Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN), Sudirman Said.

    Rujukan

    • Republika Online
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini