• [FALSE] “Peaceful days in Shanghai”

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 13/06/2019

    Berita

    “Peaceful days in Shanghai.
    ????: @bagaswisnuaji
    ???????? Want to explore #Shanghai ? Use our trip planning tools to research and build the perfect travel itinerary.
    ✬ Get the FREE app now. Link in bio!
    ✈ @tripscoutapp
    #shanghai #inspiredbyshanghai #shanghailife #shanghainights #everydayshanghai #shanghaistreet #shanghaitravel #china #bestintravel #worldplaces #meettheworld #tripstagram #mytinyatlas #travelgram #nomad #adventure #backpacker #digitalnomad #trips #trip #tripscoutapp”.

    Hasil Cek Fakta

    Not in Shanghai (China), the correct location of the photo is Kampoeng Ketandan, Yogyakarta, Indonesia. See EXPLANATION and REFERENCE section for more detail.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “KPU Panik, Semua Data BPN, TNI, PKS, IPB & ITB Semua Memenangkan 02”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/06/2019

    Berita

    KPU akhirnya panik sendiri, data BPN, TNI, PKS, IPB & ITB semua memenangkan 02, Alhamdulillah Allahu akbar,” unggah akun Facebook Azirah Maulida (@dona.madona.3150807), Senin (27/5).

    Hasil Cek Fakta

    Unggahan akun Facebook Azirah Maulida atau @dona.madona.3150807 adalah keliru. Dari hasil penelusuran diketahui TNI, IPB dan ITB secara institusi atau kelembagaan tidak pernah merilis data yang memenangkan Pasangan Capres – Cawapres Prabowo – Sandi.
    “Info yang beredar di media sosial itu tidak benar. Tugas TNI AD adalah pengamanan, mulai dari masa kampanye hingga pemilu selesai. TNI tidak ditugaskan untuk mendata, karena itu tidak benar kalau TNI memiliki data pemilu,” ujar Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Senin (6/5).

    “Survei tersebut bukan merupakan survei institusi FEM IPB. Jadi, survei ini sama sekali bukan atas nama institusi, melainkan dilakukan oleh pribadi Jono Munandar,” kata Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Nunung Nuryarton, Jumat (12/4).

    “Fortuga secara organisasi tidak berpartisipasi dalam rancang bangun maupun pendistribusian perangkat tersebut. Fortuga tidak bertanggung jawab terhadap isi dan akibat yang ditimbulkannya,” kata Ketua Fortuga, Budi Mulia, Sabtu (20/4).
    Hanya BPN dan PKS yang data perhitungannya memenangkan pasangan tersebut. Selain itu berdasarkan penelusuran juga, tidak ditemukan berita atau informasi yang mengatakan KPU panik, dan KPU sendiri telah mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 sesuai dengan Undang-Undang Pemilu Pasal 413 ayat (1).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • UI Berikan Klarifikasi Atas Isu Adanya Batas Minimum Nilai UTBK SBMPTN dan SIMAK UI 2019 Untuk Calon Mahasiswa Baru

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/06/2019

    Berita

    Universitas Indonesia (UI) menanggapi isu yang menyebutkan bahwa perguruan tinggi itu telah mengeluarkan informasi terkait nilai minimum untuk Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan Seleksi Masuk UI (SIMAK UI).

    Hasil Cek Fakta

    Kepala Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI Rifelly Dewi Astuti memberikan menegaskan, pihak Universitas Indonesia (UI) tidak pernah merilis informasi adanya nilai minimum untuk UTBK Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 ataupun SIMAK UI.

    Atas beredarnya isu itu, Rifelly meminta para calon pendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) memperhatikan secara teliti dan cermat semua ketentuan persyaratan dan tahapan pendaftaran SBMPTN 2019. “Semua ketentuan persyaratan dan tahapan pendaftaran SBMPTN 2019 yang dapat dilihat pada laman https://sbmptn.ltmpt.ac.id,” katanya.

    Tak hanya itu, Rifelly pun mengimbau kepada pelamar program Bidikmisi untuk mempelajari prosedur pendaftaran terlebih dahulu sebelum mendaftarkan diri. Mereka bisa mengaksesnya di laman http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id.

    Terkait pelaksanaan SBMPTN 2019, Rifelly menginformasikan, UI menyediakan kuota 40 persen dari kuota penerimaan mahasiswa baru tahun 2019 atau sebanyak 2.291 kursi. Sedangkan, Ia melanjutkan, kuota penerimaan S1 Reguler melalui jalur SIMAK UI sebesar 30 persen atau sebanyak 1.677 kursi.

    Pendaftaran SBMPTN2019 dibuka mulai Senin (10/6) pukul 13.00 WIB dan akan berakhir pada 24 Juni 2019. Menurut Rifelly, pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman http://pendaftaran.sbmptn.ac.id.

    Bersamaan dengan SBMPTN, UI juga membuka pendaftaran Seleksi Masuk UI (SIMAK UI) untuk semua program pendidikan dari jenjang Vokasi (Diploma 3); Sarjana (S1) kelas Reguler, kelas Paralel, Kelas Internasional, dan kelas Ekstensi; serta jenjang S2 dan Doktoral (S3).

    “Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman www.penerimaan.ui.ac.id pada 10 Juni hingga 10 Juli 2019,” ungkap Rifelly.

    Rujukan

    • Mafindo
    • ANTARA News
    • Bisnis Indonesia
    • Tempo
    • Republika Online
    • 5 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video Merry Riana Sebut Indonesia Akan Bubar

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/06/2019

    Berita

    Video yang memperlihatkan Merry Riana, motivator, menyatakan Indonesia akan bubar beredar di media sosial. Dalam video itu ditampakkan bahwa Merry menyatakan Indonesia tidak ada harapan dan menyatakan “Damai Indonesiaku” tidak akan terwujud.

    Berikut narasi yang menyertai video tersebut:

    Merry riana ikut bicara. Padahal dia keturunan tiongkok... Pahami

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa video yang beredar di media sosial itu merupakan hasil suntingan. Sebab, hasil dari kanal cek fakta tempo.co, diketahui bahwa video yang beredar editan dari video di kanal Youtube Merry Riana berjudul “VIRAL! INDONESIA MASIHKAH ADA HARAPAN? (HARUS nonton sampai habis) | Spoken Word | Merry Riana” yang diunggah pada tanggal 29 Mei 2019.

    Dalam video berdurasi 4:02 menit, Merry Riana memulai videonya dengan narasi-narasi negatif terlebih dahulu hingga menit 1:45. Namun, di menit 1:56, Merry memberikan catatan bahwa kondisi Indonesia yang dinyatakan pada menit-menit sebelumnya akan menjadi kenyataan bila rakyat Indonesia memilih untuk berubah. “Bersama, kita bisa membalikkan keadaan,” ujar Merry dalam video itu.

    Lalu, pada menit 2:09, Merry membacakan narasi negatif tersebut dari bawah ke atas. Ternyata, narasi negatif di awal itu bila dibaca dari bawah ke atas menjadi narasi yang positif. Dari bacaan narasi positif itu, sebenarnya Merry memotivasi bangsa Indonesia untuk kembali bersatu karena “Indonesia Masih Ada Harapan” untuk mewujudkan “Damai Indonesiaku.” Berikut penggalan narasi positif yang dibaca oleh Merry tersebut:

    […] “Indonesia masih ada harapan. Hanya orang dungu yang percaya bahwa Indonesia adalah negara yang miskin dan terbelakang. Kenyataannya akan terlihat jelas. Kerja nyata akan membuahkan hasil. Tidak akan pernah lagi bisa dikatakan bahwa tenaga kerja asing akan merajalela. Di masa depan Indonesia emas.”

    “Saya tidak percaya tahun 2045, saya akan bernostalgia tentang Indonesia yang sudah punah. Menurut survey, sekarang adalah zamannya hoax dan ujaran kebencian. Tapi di masa depan tidak lagi. Indonesia maju. Ini pesan saya untuk kita semua: persatuan Indonesia lebih penting lebih penting daripada manuver politik. Hidup tidak semudah kata-kata Merry Riana adalah ucapan para pecundang karena saya pasti bisa!” […]

    Selain hasil penelusuran itu, Merry pun sudah memberikan klarifikasinya terkait video suntingan yang beredar. Melalui akun Instagramnya, yakni @merryriana, Merry menyampaikan bahwa video aslinya dibuat oleh dia untuk menyebarkan optimisme terhadap Indonesia.

    Ia menyayangkan, ada beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab mengedit dan memotong video tersebut hingga tersisa di bagian awalnya dan sangat negatif. “Video editan itu disebar di Facebook, Whatsapp Grup, dan media sosial lainnya. Ini tidak benar! Sama Sekali tidak benar!,” tegas Merry.

    Merry pun mengimbau, bila ada yang melihat video klarifikasinya di Instagram untuk menyebarkan video klarifikasinya kepada orang lain dan mengajak orang-orang untuk menonton video yang lengkap. “Ajak teman-temanmu untuk menonton video yang lengkap di akun Youtube (@Merry Riana), Instagram (@merryriana), dan Fanpage Facebook (@MerryRiana),” imbaunya.

    Kesimpulan

    Dari penjelasan itu, maka postingan sumber masuk ke dalam kategori manipulated content atau konten yang dimanipulasi.

    Rujukan

    • Mafindo
    • Tempo
    • 2 media telah memverifikasi klaim ini