[KLARIFIKASI] “Surat Edaran Kontroversial di Tangerang yang Viral Akhirnya Dicabut”
Sumber: www.facebook.comTanggal publish: 07/12/2017
Berita
“Salam toleransi..sufer sekali…”.
Hasil Cek Fakta
“Sudah diklarifikasi dan diputuskan surat tersebut dicabut: “Kepala Desa Rajeg, Yanto Firmansyah, menyebut surat edaran itu sempat terbit karena adanya miskomunikasi. Tak ada permasalahan menonjol yang terjadi di lingkungan tersebut. “Surat itu hanya miskomunikasi. Di bawah sebenarnya tidak ada apa-apa,” kata Yanto saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (7/12/2017). Yanto mengatakan, karena surat edaran itu telah menjadi viral, pihaknya lalu bermusyawarah dengan kepolisian dan pemerintah daerah. Dalam musyawarah itu surat edaran kontroversial itu dicabut. “Ini kebetulan lagi musyawarah. Ada dari Polres, dari Pemda. Sudah diputuskan itu dicabut. Nanti akan ada surat edaran juga soal pencabutan keputusan itu,” ujarnya.”.”
Rujukan
(KLARIFIKASI): Siaran Pers Isu Gempa Bumi Pidie 9 Desember 2016
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 08/12/2016
Berita
Sehubungan dengan adanya berita yang meresahkan masyarakat, yaitu adanya info akan terjadinya gempabumi susulan subuh besok pagi tanggal 9 Desember 2016 pukul 05.20 WIB dengan kekuatan 7.9 SR dan berpotensi tsunami yang akan terjadi di daerah pesisir pantai Pidie Jaya, Sigli, Banda Aceh dll. Maka dengan ini Pimpinan BMKG menyatakan bahwa :
1. Berita itu tidak benar dan BMKG TIDAK PERNAH membuat berita tersebut.
2. Berita itu hanya ISU dan membohongi masyarakat, karena isu tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas.
3. Perlu diketahui bahwa sampai saat ini gempabumi tektonik belum dapat diprediksi kapan, dimana dan berapa kekuatannya.
4. Dari sekian kali isu akan terjadi gempabumi, tidak satupun yang terbukti. Oleh karenanya isu terkait gempabumi dan tsunami tidak perlu dihiraukan.
Demikian pernyataan resmi dari BMKG sehubungan isu gempabumi yang akan terjadi di Pidie Jaya Provinsi Aceh.
Jakarta, 08 Desember 2016
Kepala Pusat
Gempabumi dan Tsunami BMKG
ttd
Drs. Mochammad Riyadi, M.Si.
1. Berita itu tidak benar dan BMKG TIDAK PERNAH membuat berita tersebut.
2. Berita itu hanya ISU dan membohongi masyarakat, karena isu tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas.
3. Perlu diketahui bahwa sampai saat ini gempabumi tektonik belum dapat diprediksi kapan, dimana dan berapa kekuatannya.
4. Dari sekian kali isu akan terjadi gempabumi, tidak satupun yang terbukti. Oleh karenanya isu terkait gempabumi dan tsunami tidak perlu dihiraukan.
Demikian pernyataan resmi dari BMKG sehubungan isu gempabumi yang akan terjadi di Pidie Jaya Provinsi Aceh.
Jakarta, 08 Desember 2016
Kepala Pusat
Gempabumi dan Tsunami BMKG
ttd
Drs. Mochammad Riyadi, M.Si.
Hasil Cek Fakta
Rujukan
(HOAX) Peserta Pesta Bugil Di Pantai Dimakan Piranha
Sumber: www.facebook.comTanggal publish: 30/06/2016
Berita
“Naudzubillah minzalik.
Mereka berencana mengadakan konsert party BugiL disuatu pantai di bulan Ramadhan malah terjadilah bencana,.
Hanya dengan Allah kirimkan Satu ekor IKAN saja,. Mereka semua hampir habis dilahap oleh ikan tersebut.
SEMOGA MENJADI SATU AJARAN BUAT DIRI QT SENDIRI. AMINN..
Allah akan menghinakan jika perbuatan hina yg di lakukanya.
Allah akan mengangkat derajat seseorang dengan perbuatan baik dan ketaatanya.
…. Perbuatan hina akan mati dengan hina dan sia sia…
( insya allah.. Kita bisa memanfaatkan umur yg di berikan allah kpda kita untuk selalu taat dan kebaikan di jalan yg di ridhoinya. Aamiin….”
Mereka berencana mengadakan konsert party BugiL disuatu pantai di bulan Ramadhan malah terjadilah bencana,.
Hanya dengan Allah kirimkan Satu ekor IKAN saja,. Mereka semua hampir habis dilahap oleh ikan tersebut.
SEMOGA MENJADI SATU AJARAN BUAT DIRI QT SENDIRI. AMINN..
Allah akan menghinakan jika perbuatan hina yg di lakukanya.
Allah akan mengangkat derajat seseorang dengan perbuatan baik dan ketaatanya.
…. Perbuatan hina akan mati dengan hina dan sia sia…
( insya allah.. Kita bisa memanfaatkan umur yg di berikan allah kpda kita untuk selalu taat dan kebaikan di jalan yg di ridhoinya. Aamiin….”
Hasil Cek Fakta
Pada postingan klaim tersebut ditampilkan beberapa cuplikan kerumunan orang di tepi pantai yang tengah diserang seekor ikan piranha ganas. Pembuat postingan itu mengklaim kalau gambar tersebut merupakan dokumentasi dari kegiatan pesta bugil di sebuah pantai saat bulan Ramadan. Sayangnya, pembuat postingan tidak menyebutkan nama dan lokasi pantai tersebut.
Berdasarkan penelusuran melalui pencarian gambar, ternyata gambar tersebut bukanlah berasal dari peristiwa yang nyata. Gambar tersebut merupakan cuplikan dari film berjudul “Piranha 3D” yang telah beredar sejak tahun 2012. Di dalam film tersebut memang mengisahkan mengenai keganasan ikan piranha yang menyerang manusia.
Selain itu, klaim pembuat posting kalau ikan piranha yang menyerang orang di pesta bugil itu hanya satu saja merupakan kesalahan fatal. Sebab, ikan piranha bukanlah ikan yang menyerang mangsa secara individu. Ikan tersebut selalu menyerang mangsa secara bergerombol.
Ikan itu memiliki naluri bergerak dalam gerombolan. Jadi, klaim pembuat posting sudah dapat dipastikan terpatahkan. Berikut penjelasan dari situs smithsonian.com mengenai pergerakan ikan piranha secara naluri selalu bergerombol:
[…] Piranhas run in packs for safety, not strength
Part of piranhas’ fierce reputation stems from the fact that they often swim in packs or shoals. Red-bellied piranhas are particularly known as pack hunters. Though it might seem an advantageous hunting technique—more fish could theoretically take down a larger foe—the behavior actually stems from fear.
Piranhas aren’t apex predators—they’re prey to caimans, birds, river dolphins, and other large pescatarian fish. So traveling in shoals has the effect of protecting the inner fish from attack. Further, shoals tend to have a hierarchy of larger, older fish towards the center and younger fish on the outer edges, suggesting that safety might be the true motivation.
In 2005, researchers looked at shoal formation in captive red-bellied piranhas and found that the fish both breathed easier in larger shoals and responded more calmly to simulated predator attacks. The researchers also observed wild piranhas forming larger shoals in shallow waters where they might be more vulnerable.[…]
Adapun, ikan piranha tidak sembarangan menyerang manusia atau hewan lainnya yang masuk ke daerahnya. Ikan yang aslinya berasal dari Sungai Amazon itu hanya menyerang mangsa yang kiranya dianggap makanan. Biasanya, hewan yang diserang oleh piranha merupakan hewan yang sudah lemah fisiknya.
Jadi, tidak benar bila klaim piranha langsung menyerang manusia secara membabi buta. Berikut penjelasan singkat mengenai tabiat piranha dari salah seorang pemelihara ikan tersebut dari situs dw.com:
[…] Piranhas are very conservative. They don’t like change – including when it comes to food.
In the wild, they are the Amazon’s health police. They eat sick or injured fish, and as such, prevent illnesses from spreading. They are not gourmet diners.
Dari penjelasan itu maka dapat simpulkan bahwa kabar yang disebarkan melalui media sosial itu merupakan berita hoax.[…]
Berdasarkan penelusuran melalui pencarian gambar, ternyata gambar tersebut bukanlah berasal dari peristiwa yang nyata. Gambar tersebut merupakan cuplikan dari film berjudul “Piranha 3D” yang telah beredar sejak tahun 2012. Di dalam film tersebut memang mengisahkan mengenai keganasan ikan piranha yang menyerang manusia.
Selain itu, klaim pembuat posting kalau ikan piranha yang menyerang orang di pesta bugil itu hanya satu saja merupakan kesalahan fatal. Sebab, ikan piranha bukanlah ikan yang menyerang mangsa secara individu. Ikan tersebut selalu menyerang mangsa secara bergerombol.
Ikan itu memiliki naluri bergerak dalam gerombolan. Jadi, klaim pembuat posting sudah dapat dipastikan terpatahkan. Berikut penjelasan dari situs smithsonian.com mengenai pergerakan ikan piranha secara naluri selalu bergerombol:
[…] Piranhas run in packs for safety, not strength
Part of piranhas’ fierce reputation stems from the fact that they often swim in packs or shoals. Red-bellied piranhas are particularly known as pack hunters. Though it might seem an advantageous hunting technique—more fish could theoretically take down a larger foe—the behavior actually stems from fear.
Piranhas aren’t apex predators—they’re prey to caimans, birds, river dolphins, and other large pescatarian fish. So traveling in shoals has the effect of protecting the inner fish from attack. Further, shoals tend to have a hierarchy of larger, older fish towards the center and younger fish on the outer edges, suggesting that safety might be the true motivation.
In 2005, researchers looked at shoal formation in captive red-bellied piranhas and found that the fish both breathed easier in larger shoals and responded more calmly to simulated predator attacks. The researchers also observed wild piranhas forming larger shoals in shallow waters where they might be more vulnerable.[…]
Adapun, ikan piranha tidak sembarangan menyerang manusia atau hewan lainnya yang masuk ke daerahnya. Ikan yang aslinya berasal dari Sungai Amazon itu hanya menyerang mangsa yang kiranya dianggap makanan. Biasanya, hewan yang diserang oleh piranha merupakan hewan yang sudah lemah fisiknya.
Jadi, tidak benar bila klaim piranha langsung menyerang manusia secara membabi buta. Berikut penjelasan singkat mengenai tabiat piranha dari salah seorang pemelihara ikan tersebut dari situs dw.com:
[…] Piranhas are very conservative. They don’t like change – including when it comes to food.
In the wild, they are the Amazon’s health police. They eat sick or injured fish, and as such, prevent illnesses from spreading. They are not gourmet diners.
Dari penjelasan itu maka dapat simpulkan bahwa kabar yang disebarkan melalui media sosial itu merupakan berita hoax.[…]
Rujukan
[DISINFORMASI] DPR Curiga 5 Buruh China Yang Ditangkap TNI AU Masuk Wilayah Halim Sebenarnya Intelijen
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 27/04/2016
Berita
DPR Curiga 5 Buruh China Yang Ditangkap TNI AU Masuk Wilayah Halim Sebenarnya Intelijen
Hasil Cek Fakta
Sebuah berita dari merdeka.com yang berjudul ‘DPR curiga 5 WN China diciduk di Lanud Halim orang intelijen’ telah menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Dalam isi berita tersebut anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon, menduga kelima warga negara (WN) China yang tertangkap merupakan mata-mata China.
Dia melihat bahwa wilayah Lanud Halim Perdanakusuma merupakan objek vital negara bersifat strategis. Sehingga tidak menutup kemungkinan lima warga China itu merupakan bagian dari operasi intelijen.
“Bukan tidak mungkin ketika kita penetrasi, kan dimulai dari operasi-operasi intelijen tertutup dulu. Coba lihat, di daerah yang sebenarnya radius strategis yang berbahaya, A1 ini,” kata Effendi di Gedung DPR RI Senayan, Rabu (27/4).
Politisi asal PDIP itu juga menuding kasus ini akibat pemerintah terlalu menyepelekan kebijakan bebas visa. Sebab, alih-alih mendatangkan devisa, kebijakan itu justru bakal buat masalah.
“Ini gara gara bebas visa. Jadi tolong lah pemerintah jangan kebablasan untuk kebijakan bebas visa itu. Yang alih-alih mendapatkan devisa, akhirnya negeri kita bobol begitu. Bayangkan, ini di lanud,” tegasnya.
Faktanya dugaan yang dibuat oleh Effendi Simbolon sama sekali tidak benar.
Dikutip dari detik.com, Danlanud Halim Kolonel Pnb Sri Mulyo Handoko, menginformasikan status pekerjaan kelima WN China itu.
“Kita lihat ngapain ada orang asing ngebor-ngebor di area militer kita, kita kan curiga. Kita cek izin, dokumen dari Kedubesnya juga enggak ada,” ujar Sri saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (27/4/2016).
“Jadi ini lebih masalah ke kelengkapan dokumen dan security clearance. Kita minta lengkapi,” tambahnya.
Saat ditangkap para pekerja ini memakai seragam seperti tentara. Para pekerja itu tak bisa berbahasa Indonesia dan Inggris.
“Itu pas ditangkap pakai baju kayak tentara, tapi ternyata mereka bukan tentara. Cuma sipil saja,” jelas Sri.
Dia melihat bahwa wilayah Lanud Halim Perdanakusuma merupakan objek vital negara bersifat strategis. Sehingga tidak menutup kemungkinan lima warga China itu merupakan bagian dari operasi intelijen.
“Bukan tidak mungkin ketika kita penetrasi, kan dimulai dari operasi-operasi intelijen tertutup dulu. Coba lihat, di daerah yang sebenarnya radius strategis yang berbahaya, A1 ini,” kata Effendi di Gedung DPR RI Senayan, Rabu (27/4).
Politisi asal PDIP itu juga menuding kasus ini akibat pemerintah terlalu menyepelekan kebijakan bebas visa. Sebab, alih-alih mendatangkan devisa, kebijakan itu justru bakal buat masalah.
“Ini gara gara bebas visa. Jadi tolong lah pemerintah jangan kebablasan untuk kebijakan bebas visa itu. Yang alih-alih mendapatkan devisa, akhirnya negeri kita bobol begitu. Bayangkan, ini di lanud,” tegasnya.
Faktanya dugaan yang dibuat oleh Effendi Simbolon sama sekali tidak benar.
Dikutip dari detik.com, Danlanud Halim Kolonel Pnb Sri Mulyo Handoko, menginformasikan status pekerjaan kelima WN China itu.
“Kita lihat ngapain ada orang asing ngebor-ngebor di area militer kita, kita kan curiga. Kita cek izin, dokumen dari Kedubesnya juga enggak ada,” ujar Sri saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (27/4/2016).
“Jadi ini lebih masalah ke kelengkapan dokumen dan security clearance. Kita minta lengkapi,” tambahnya.
Saat ditangkap para pekerja ini memakai seragam seperti tentara. Para pekerja itu tak bisa berbahasa Indonesia dan Inggris.
“Itu pas ditangkap pakai baju kayak tentara, tapi ternyata mereka bukan tentara. Cuma sipil saja,” jelas Sri.
Rujukan
Halaman: 6036/6682