Pemko Berikan SIM Gratis Kepada 1.035 Masyarakat Batam
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 25/07/2019
Berita
Pemko Berikan SIM Gratis Kepada 1.035 Masyarakat Batam
Hasil Cek Fakta
HUMAS PEMKO BATAM – Pemerintah Kota (Pemko) Batam memberikan surat izin mengemudi (SIM) gratis untuk 1.035 masyarakat Batam. Secara simbolis SIM diserahkan Walikota Batam, Muhammad Rudi kepada perwakilan masyarakat di Golden Prawn, Sabtu (4/5). Rudi mengatakan diberikannya SIM gratis ini untuk memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat di jalan raya.
Katanya, masyarakat tidak dikenakan biaya saat pengurusan di Polresta Barelang. Karena biaya SIM ini diperoleh Pemko Batam dari Community Social Responsibility (CSR) Bank Riau Kepri.
“Dari segi pembayaran kita gratiskan namun proses izin tetap dari Polresta Barelang. Dengan telah dimilikinya SIM ini maka masyarakat akan mempunyai pelindung dari sii hokum terutama saat berkendara di jalan raya yang sudah dilebarkan oleh Pemko Batam,” sebut Rudi yang hadir bersama Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad.
Rudi juga mengimbau jika ada masyarakat yang masih belum memiliki SIM dapat mengajukan permohonan ke Polresta Barelang. “Sebaiknya diusulkan secara kolektif melalui organisasi, misalnya sekolah atau perguruan tinggi, nanti akan dibayar oleh Pemko Batam,” sebut mantan anggota legislative ini.
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, atas nama Pemko Batam, Rudi menyampaikan ucapan mohon maaf lahir dan batin.
Perwakilan masyarakat, Elfiyanti menyampaikan ucapan terimakasih atas program SIM gratis yang ditaja oleh Pemko Batam. Dengan adanya program ini dapat membantu masyarakat dari segi ekonomi. Ia juga berharap program SIM gratis ini dapat terlaksana di tahun akan datang.
“Terimakasih kepada Pemko Batam, khususnya kepada Pak Rudi dengan adanya program SIM gratis ini. Dengan adanya program ini memberikan kemudahan dan mempercepat proses pengurusan SIM bagi masyarakat,” katanya seraya mendoakan Walikota Batam selalu berada dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah SWT.
Turut hadir mendampingi Walikota, Kepala Cabang Bank Riau Kepri, Burhan, Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Rustam Effendi, Kepala Dinas Cipta Karya, Suhar dan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Yumasnur.(HP)
Katanya, masyarakat tidak dikenakan biaya saat pengurusan di Polresta Barelang. Karena biaya SIM ini diperoleh Pemko Batam dari Community Social Responsibility (CSR) Bank Riau Kepri.
“Dari segi pembayaran kita gratiskan namun proses izin tetap dari Polresta Barelang. Dengan telah dimilikinya SIM ini maka masyarakat akan mempunyai pelindung dari sii hokum terutama saat berkendara di jalan raya yang sudah dilebarkan oleh Pemko Batam,” sebut Rudi yang hadir bersama Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad.
Rudi juga mengimbau jika ada masyarakat yang masih belum memiliki SIM dapat mengajukan permohonan ke Polresta Barelang. “Sebaiknya diusulkan secara kolektif melalui organisasi, misalnya sekolah atau perguruan tinggi, nanti akan dibayar oleh Pemko Batam,” sebut mantan anggota legislative ini.
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, atas nama Pemko Batam, Rudi menyampaikan ucapan mohon maaf lahir dan batin.
Perwakilan masyarakat, Elfiyanti menyampaikan ucapan terimakasih atas program SIM gratis yang ditaja oleh Pemko Batam. Dengan adanya program ini dapat membantu masyarakat dari segi ekonomi. Ia juga berharap program SIM gratis ini dapat terlaksana di tahun akan datang.
“Terimakasih kepada Pemko Batam, khususnya kepada Pak Rudi dengan adanya program SIM gratis ini. Dengan adanya program ini memberikan kemudahan dan mempercepat proses pengurusan SIM bagi masyarakat,” katanya seraya mendoakan Walikota Batam selalu berada dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah SWT.
Turut hadir mendampingi Walikota, Kepala Cabang Bank Riau Kepri, Burhan, Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Rustam Effendi, Kepala Dinas Cipta Karya, Suhar dan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Yumasnur.(HP)
Rujukan
[SALAH] Mayat Wanita di Underpass Cawang Korban Perkosaan Transportasi Online
Sumber: facebook.comTanggal publish: 19/05/2019
Berita
Narasi:
Berita perkosaan dan pembunuhan yg mayatnya di buang di under pas airport
Ati2 yah yg naek Grab/ Gojek, Taxi Online dll…terutama Cewek. Hbis di perkosa, dibunuh di buang di underpass Cawang. Sekarang di tokopedia dan bukalapak semua ada jual id driver grab dan gojek .. Semua bisa dibeli atas nama org lain. Kalau di buat kejahatan akan bahaya, so jangan pernah tolerir kalo ada driver yg bilang maaf mobilnya beda. Karena menurut kebijakan dari perusahaan grab sendiri tidak bertanggung jawab atas identitas yg berbeda. Lebih baik di cancel juga orgnya gak sama
Ini udah banyak kejadian, jgn dianggap remeh.
Berita perkosaan dan pembunuhan yg mayatnya di buang di under pas airport
Ati2 yah yg naek Grab/ Gojek, Taxi Online dll…terutama Cewek. Hbis di perkosa, dibunuh di buang di underpass Cawang. Sekarang di tokopedia dan bukalapak semua ada jual id driver grab dan gojek .. Semua bisa dibeli atas nama org lain. Kalau di buat kejahatan akan bahaya, so jangan pernah tolerir kalo ada driver yg bilang maaf mobilnya beda. Karena menurut kebijakan dari perusahaan grab sendiri tidak bertanggung jawab atas identitas yg berbeda. Lebih baik di cancel juga orgnya gak sama
Ini udah banyak kejadian, jgn dianggap remeh.
Hasil Cek Fakta
Faktanya, setelah dilakukan penelusuran dilansir dari beberapa referensi, Polisi menyatakan, video yang menarasikan ada perempuan korban pemerkosaan ditemukan di Underpass Cawang, Jakarta Timur, merupakan kabar bohong atau hoaks. Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Ady Wibowo memastikan, video yang beredar itu diambil pada sebuah peristiwa kecelakaan di Bali.
Selain itu, korban merupakan seorang laki-laki dan bukan perempuan seperti pada informasi yang beredar. Pria yang meninggal diketahui bernama Marrio Jerry Loba (23) asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ditemukan korban dalam kondisi telungkup setengah telanjang dengan memakai baju singlet dan jaket warna hitam.
Berdasarkan keterangan saksi di lapangan korban terseret mobil pick up dari arah selatan underpass dan kondisi saat itu tengah hujan, mobil pick up itu pun langsung kabur dan Sepeda motor korban ditemukan tidak jauh dari lokasi ditemukannya korban
Selain itu, korban merupakan seorang laki-laki dan bukan perempuan seperti pada informasi yang beredar. Pria yang meninggal diketahui bernama Marrio Jerry Loba (23) asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ditemukan korban dalam kondisi telungkup setengah telanjang dengan memakai baju singlet dan jaket warna hitam.
Berdasarkan keterangan saksi di lapangan korban terseret mobil pick up dari arah selatan underpass dan kondisi saat itu tengah hujan, mobil pick up itu pun langsung kabur dan Sepeda motor korban ditemukan tidak jauh dari lokasi ditemukannya korban
Rujukan
[SALAH] Terciduk! Diduga Oknum BAIS TNI PROVOKASI Massa di Aksi 22 Mei dan Menyudutkan POLRI
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 25/07/2019
Berita
“Informasi yang disebar bersama video itu adalah hoax. Data tentang Serma Aris dalam video viral tersebut adalah data palsu yang dibuat orang yang tidak tahu tentang TNI AD,” kata Kapuspen TNI, Mayjen Sisriadi dalam keterangan tertulis, Jumat (24/5/2019). Selengkapnya di bagSebuah video viral memperlihatkan pria memprovokasi massa di dalam masjid.
Di akun youtube pengunggah video tersebut, dituliskan narasi sebagai berikut :
“#TangkapProvokator#BAISTNI#PERUSUHNKRI
Oknum BAIS TNI Provokasi Massa Aksi 22 Mei
JAKARTA- Salah satu oknum anggota TNI yang diduga berperan memprovokasi massa di Aksi 22 Mei terungkap.
Hal tersebut terungkap terkait beredarnya video provokatif yang diduga dilaksanakan di Masjid AL ISLAH Petamburan, Jakarta Barat.
Adapun biodata salah satu provokator adalah anggota Intelijen TNI AD bernama Serma Inf Aris oknum Intel AD diketahui Dikjur Intel di Pusdik BAIS TNI Cilendek, Bogor, Jawa Barat sewaktu berpangkat Sertu. Data yang berhasil dihimpun, riwayat kepangkatannya adalah Tamtam 1996 dengan mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) pada tahun 1988 dan Secaba Reg AD angkatan 2005 dari kesatuan Yonif 315/Garuda, Bogor, Jawa Barat.
Informasi yang beredar, diketahui Serma Aris juga aktif di grup Bakor Intelijen, yang bersangkutan merupakan salah satu penetran TNI AD yang sempat mengikuti pembentukan dan dilatih di gunung pancar Bogor dibawah pimpinan pelatihan Mayor Iwan alias kurniawan yang katanya mantan ajudan Prabowo.
Selanjutnya, informasi yang berhasil dihimpun diketahui Serma Aris juga merupakan salah satu pengendali operasi cipkon di beberapa daerah termasuk wilayah Jateng, Jabar dan Jatim.
Dalam video yang beredar, kegiatan pertemuan di masjid Al Islah Petamburan tersebut, tampak Serma Aris menyampaikan pendapat provokatif yang condong menyudutkan Polri dan memprovokasi untuk melakukan gerakan perlawanan terhadap Polri.”ian PENJELASAN dan REFERENSI.
Di akun youtube pengunggah video tersebut, dituliskan narasi sebagai berikut :
“#TangkapProvokator#BAISTNI#PERUSUHNKRI
Oknum BAIS TNI Provokasi Massa Aksi 22 Mei
JAKARTA- Salah satu oknum anggota TNI yang diduga berperan memprovokasi massa di Aksi 22 Mei terungkap.
Hal tersebut terungkap terkait beredarnya video provokatif yang diduga dilaksanakan di Masjid AL ISLAH Petamburan, Jakarta Barat.
Adapun biodata salah satu provokator adalah anggota Intelijen TNI AD bernama Serma Inf Aris oknum Intel AD diketahui Dikjur Intel di Pusdik BAIS TNI Cilendek, Bogor, Jawa Barat sewaktu berpangkat Sertu. Data yang berhasil dihimpun, riwayat kepangkatannya adalah Tamtam 1996 dengan mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) pada tahun 1988 dan Secaba Reg AD angkatan 2005 dari kesatuan Yonif 315/Garuda, Bogor, Jawa Barat.
Informasi yang beredar, diketahui Serma Aris juga aktif di grup Bakor Intelijen, yang bersangkutan merupakan salah satu penetran TNI AD yang sempat mengikuti pembentukan dan dilatih di gunung pancar Bogor dibawah pimpinan pelatihan Mayor Iwan alias kurniawan yang katanya mantan ajudan Prabowo.
Selanjutnya, informasi yang berhasil dihimpun diketahui Serma Aris juga merupakan salah satu pengendali operasi cipkon di beberapa daerah termasuk wilayah Jateng, Jabar dan Jatim.
Dalam video yang beredar, kegiatan pertemuan di masjid Al Islah Petamburan tersebut, tampak Serma Aris menyampaikan pendapat provokatif yang condong menyudutkan Polri dan memprovokasi untuk melakukan gerakan perlawanan terhadap Polri.”ian PENJELASAN dan REFERENSI.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
TNI menegaskan informasi yang menyebutkan pria itu oknum TNI adalah hoax.
Kapuspen TNI, Mayjen Sisriadi, memberi klarifikasi terkait video viral dengan judul ‘Terciduk! Diduga Oknum BAIS TNI PROVOKASI Massa di Aksi 22 Mei dan Menyudutkan POLRI’. Video itu disebut diambil seseorang di Masjid Al-Ishlah, Petamburan, pada 22 Mei 2019 pukul 11.45 WIB saat kerusuhan terjadi.
Sisriadi mengatakan personel yang berpakaian loreng adalah anggota Yonif 315 yang BKO Kodam Jaya yang ditugaskan di Petamburan. Personel itu sedang melakukan pendekatan kepada tokoh agama untuk menenangkan massa yang emosional, tiba-tiba masuk seseorang ke dalam mesjid dan menyampaikan ujaran provokatif.
Berdasarkan informasi masyarakat sekitar Masjid Al-Ishlah, orang yang melakukan provokasi tersebut tidak dikenal dan bukan warga Petamburan.
“Informasi yang disebar bersama video itu adalah hoax. Data tentang Serma Aris dalam video viral tersebut adalah data palsu yang dibuat orang yang tidak tahu tentang TNI AD,” kata Sisriadi dalam keterangan tertulis, Jumat (24/5/2019).
Sisriadi lalu menjabarkan hal-hal yang membuktikan tuduhan oknum itu anggota TNI adalah informasi palsu. Berikut ini datanya:
– Penyebutan nama ditambah pangkat dan korps (Serma Inf Aris) adalah data palsu. Yang benar, Bintara TNI AD tidak memiliki korps.
– Disebutkan yang bersangkutan lulusan Secaba tahun 2005 adalah data palsu. Yang benar, lulusan Secaba tahun 2005 baru akan berpangkat Serma paling cepat pada 1 April 2021.
– Berdasarkan daftar nominatif personil Yonif 315, tidak ada anggota Yonif 315 bernama Serma Aris.
“Kesimpulan: informasi yang disebarluaskan bersama video yang diunggah dari YouTube https://youtu[dot]be/cOFapD_1TzE adalah hoax, yang dimaksudkan untuk mendiskreditkan TNI dan untuk melemahkan soliditas TNI-Polri,” ungkap Sisriadi.
“TNI tetap berkomitmen untuk mem-back up Polri dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu 2019,” tegasnya.
TNI menegaskan informasi yang menyebutkan pria itu oknum TNI adalah hoax.
Kapuspen TNI, Mayjen Sisriadi, memberi klarifikasi terkait video viral dengan judul ‘Terciduk! Diduga Oknum BAIS TNI PROVOKASI Massa di Aksi 22 Mei dan Menyudutkan POLRI’. Video itu disebut diambil seseorang di Masjid Al-Ishlah, Petamburan, pada 22 Mei 2019 pukul 11.45 WIB saat kerusuhan terjadi.
Sisriadi mengatakan personel yang berpakaian loreng adalah anggota Yonif 315 yang BKO Kodam Jaya yang ditugaskan di Petamburan. Personel itu sedang melakukan pendekatan kepada tokoh agama untuk menenangkan massa yang emosional, tiba-tiba masuk seseorang ke dalam mesjid dan menyampaikan ujaran provokatif.
Berdasarkan informasi masyarakat sekitar Masjid Al-Ishlah, orang yang melakukan provokasi tersebut tidak dikenal dan bukan warga Petamburan.
“Informasi yang disebar bersama video itu adalah hoax. Data tentang Serma Aris dalam video viral tersebut adalah data palsu yang dibuat orang yang tidak tahu tentang TNI AD,” kata Sisriadi dalam keterangan tertulis, Jumat (24/5/2019).
Sisriadi lalu menjabarkan hal-hal yang membuktikan tuduhan oknum itu anggota TNI adalah informasi palsu. Berikut ini datanya:
– Penyebutan nama ditambah pangkat dan korps (Serma Inf Aris) adalah data palsu. Yang benar, Bintara TNI AD tidak memiliki korps.
– Disebutkan yang bersangkutan lulusan Secaba tahun 2005 adalah data palsu. Yang benar, lulusan Secaba tahun 2005 baru akan berpangkat Serma paling cepat pada 1 April 2021.
– Berdasarkan daftar nominatif personil Yonif 315, tidak ada anggota Yonif 315 bernama Serma Aris.
“Kesimpulan: informasi yang disebarluaskan bersama video yang diunggah dari YouTube https://youtu[dot]be/cOFapD_1TzE adalah hoax, yang dimaksudkan untuk mendiskreditkan TNI dan untuk melemahkan soliditas TNI-Polri,” ungkap Sisriadi.
“TNI tetap berkomitmen untuk mem-back up Polri dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu 2019,” tegasnya.
Rujukan
[BERITA] Berawal dari Ketahuan Beli Kertas Papir, Ini 5 Fakta Kasus Ganja Jefri Nichol
Sumber:Tanggal publish: 25/07/2019
Hasil Cek Fakta
JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran, Jefri Nichol dan sutradara berinisial RE diamankan kepolisian atas kasus penyalahgunaan narkotika jenis ganja pada Senin (22/7/2019) lalu. Jefri ditangkap di apartemennya yang berada di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Sementara RE diamankan di kediamannya yang juga berada di kawasan Kemang. Berikut fakta-fakta mengenai penangkapan Jefri Nichol:
1. Kedapatan beli kertas papir Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar mengatakan penangkapan Jefri berawal saat petugas dari Satuan Narkoba mendapati Jefri sedang membeli kertas papir di kawasan Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Saat itu petugas langsung mengintrogasi Jefri namun ia terbata-bata dalam menjawab pertanyaan kepolisian. Pengakuan Jefri Nichol Setelah Jadi Tersangka Penyalahgunaan Ganja "Terus coba dikembangkan dan setelah sampai di tempat tinggal ditemukan barang bukti obat narkoba jenis ganja seberat 6,01 gram disimpan di kulkas," kata Indra di kantornya, Rabu (24/7/2019).
2. Tangkap sutradara berinisial RE Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Vivick Tjangkung menyampaikan, beberapa jam setelah penangkapan Jefri, pihaknya mengamankan seorang sutradara berinisial RE. "Orang tersebut berinisial RE ditangkap pada saat di rumahnya di wilayah Kemang," ujar Vivick. Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa ganja seberat 15 gram. Dari hasil interogasi, RE mengakui bahwa ia menggunakan ganja bersama-sama dengan Jefri dengan motif coba-coba.
3. Dapatkan ganja gratis Lebih lanjut Indra menyampaikan, ganja tersebut didapatkan dari seorang DPO (daftar pencarian orang) berinisial T. "(Tersangka) kami periksa, termasuk juga ada DPO inisial T, pemasok (ganja) itu," ucap Indra Ganja tersebut diberikan T pada tanggal 5 Juli 2019 sekitar pukul 11.00 WIB di daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Jefri Nichol Dapat Ganja Gratis dari Seorang Berinisial T Ia memberikan barang haram tersebut kepada Jefri dan RE secara cuma-cuma. "Yang bersangkutan (Jefri dan RE) memang awalnya ajakan (dari T), kemudian biar daya tahan tubuh lebih kuat," kata dia.
4. Baru dua kali gunakan ganja Kepada Wartawan, Jefri menyebutkan baru dua kali menggunakan barang haram tersebut. "Baru dua kali (dalam) seminggu. Kedua itu 19 Juli pertama 17 Juli," kata Jefri di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu. Ia mengaku sangat menyesal dan suatu kebodohan bagi dirinya telah mengonsumsi ganja.
5. Pakai ganja untuk persiapan film Selain itu, Jefri mengaku mencoba menggunakan ganja karena dirinya sangat tegang dalam persiapan shooting film layar lebar. "(Saya) sangat tegang, karena persiapan film juga akhirnya kebodohan saya mencoba itu untuk lebih rileks," ucapnya. Ia berharap dengan tertangkapnya dirinya bisa menjadi contoh bagi orang-orang untuk menghindari mengkonsumsi narkoba.
Penulis : Jimmy Ramadhan Azhari
Editor : Jessi Carina
1. Kedapatan beli kertas papir Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar mengatakan penangkapan Jefri berawal saat petugas dari Satuan Narkoba mendapati Jefri sedang membeli kertas papir di kawasan Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Saat itu petugas langsung mengintrogasi Jefri namun ia terbata-bata dalam menjawab pertanyaan kepolisian. Pengakuan Jefri Nichol Setelah Jadi Tersangka Penyalahgunaan Ganja "Terus coba dikembangkan dan setelah sampai di tempat tinggal ditemukan barang bukti obat narkoba jenis ganja seberat 6,01 gram disimpan di kulkas," kata Indra di kantornya, Rabu (24/7/2019).
2. Tangkap sutradara berinisial RE Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Vivick Tjangkung menyampaikan, beberapa jam setelah penangkapan Jefri, pihaknya mengamankan seorang sutradara berinisial RE. "Orang tersebut berinisial RE ditangkap pada saat di rumahnya di wilayah Kemang," ujar Vivick. Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa ganja seberat 15 gram. Dari hasil interogasi, RE mengakui bahwa ia menggunakan ganja bersama-sama dengan Jefri dengan motif coba-coba.
3. Dapatkan ganja gratis Lebih lanjut Indra menyampaikan, ganja tersebut didapatkan dari seorang DPO (daftar pencarian orang) berinisial T. "(Tersangka) kami periksa, termasuk juga ada DPO inisial T, pemasok (ganja) itu," ucap Indra Ganja tersebut diberikan T pada tanggal 5 Juli 2019 sekitar pukul 11.00 WIB di daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Jefri Nichol Dapat Ganja Gratis dari Seorang Berinisial T Ia memberikan barang haram tersebut kepada Jefri dan RE secara cuma-cuma. "Yang bersangkutan (Jefri dan RE) memang awalnya ajakan (dari T), kemudian biar daya tahan tubuh lebih kuat," kata dia.
4. Baru dua kali gunakan ganja Kepada Wartawan, Jefri menyebutkan baru dua kali menggunakan barang haram tersebut. "Baru dua kali (dalam) seminggu. Kedua itu 19 Juli pertama 17 Juli," kata Jefri di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu. Ia mengaku sangat menyesal dan suatu kebodohan bagi dirinya telah mengonsumsi ganja.
5. Pakai ganja untuk persiapan film Selain itu, Jefri mengaku mencoba menggunakan ganja karena dirinya sangat tegang dalam persiapan shooting film layar lebar. "(Saya) sangat tegang, karena persiapan film juga akhirnya kebodohan saya mencoba itu untuk lebih rileks," ucapnya. Ia berharap dengan tertangkapnya dirinya bisa menjadi contoh bagi orang-orang untuk menghindari mengkonsumsi narkoba.
Penulis : Jimmy Ramadhan Azhari
Editor : Jessi Carina
Rujukan
Halaman: 6070/6778