• (KLARIFIKASI) : Tentara Asing di KFC Cinere Mall

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 27/11/2017

    Berita

    Kami menerima kiriman screenshot foto dari akun Facebook Eko Prasetia, foto tersebut diposting pada tanggal 23 November 2016 dan sampai saat ini telah dibagikan 1.5K kali.

    Pada foto tampak beberapa pria dengan kulit putih khas Asia dan mengenakan seragam militer. Narasi pada foto bertuliskan:

    “Ada yang tau dan bisa kasih info, mereka siapa?
    @KFC Cinere mall”

    Hasil Cek Fakta

    Penulis narasi lumayan cerdas, menurut kami. Dia tidak membuat narasi yang memanas-manasi, dia hanya mengatur atmosfernya saja. Netizen terpancing dengan narasinya yang berbentuk pertanyaan. Berbagai tanggapan muncul. Ada netizen yang menuliskan bahwa para pria di foto adalah tentara China yang mulai masuk ke Indonesia. Ada yang beranggapan BIN, TNI dan Polri kebobolan lagi.

    Kami mencari informasi mengenai dari negara manakah seragam tersebut berasal serta kegiatan yang berhubungan dengan TNI dan Polri.

    Akhirnya kami terhubung dengan Bapak Nitya Pramudita dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan).

    Berikut wawancara sekoci dengan Bapak Nitya Pramudita (kami tulis sesuai aslinya):

    “Selamat pagi

    Memang awalnya saya agak terkejut melihat share dari seorang sahabat saya mengenai status tersebut.

    Saya langsung berpikir cepat karena kebetulan di caption tertulis lokasi yaitu di daerah Cinere. Saya langsung menulis di kolom komentar bahwa itu adalah Siswa Mancanegara yg sedang mengikuti pendidikan bahasa di Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan.

    Kesatuan kami menyelenggarakan berbagai macam diklat bahasa Asing antara lain Bahasa Inggris, Jerman, Arab, Rusia, Mandarin, Jepang, Korea, Prancis dan lain-lain. Diklat bahasa tersebut biasanya diikuti oleh seluruh personel TNI dan PNS di lingkungan Kemhan dan TNI.



    Selain itu ada juga diklat Bahasa Indonesia. Diklat ini diikuti oleh Perwira Mancanegara negara sahabat seperti Amerika, Australia, Philipina, Kamboja, Singapore, India, Pakistan, Bangladesh, Malaysia, Fiji, Suriname dan lain-lain.

    Mereka semua belajar Bahasa Indonesia di kesatuan kami sebelum berangkat mengikuti diklat Lemhannas, Sesko TNI dan Sesko Angkatan di Jakarta, Bandung dan Lembang.



    Foto itu diambil pada hari Senin (21/11/16), para perwira tersebut berasal dari Singapore. Dan kebetulan pada saat itu adalah Military Week, dimana seluruh staf kami termasuk siswa mengenakan seragam loreng. Dan bisa jadi suatu saat yg mereka lihat adalah memang China PLA (People Liberation Army) yang memang sedang diklat di tempat kami. Mereka datang sebagai tamu negara kita. Demikian”

    Bapak Nitya Pramudita juga mengirimi kami foto-foto beliau dan perwira dari mancaranegara beserta guru-guru yang sedang dalam kegiatan belajar mengajar pagi ini, Kamis (24/11/16). Foto-foto tersebut sebagai bukti bahwa Bapak Nitya Pramudita dan Sekoci tidak sedang membual.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [DISINFORMASI] Pengungsi Syria Dilempari Koin oleh Suporter Klub Sepakbola PSV Eindhoven di Spanyol

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 17/03/2017

    Berita

    Saya belum tahu sumbernya darimana. video ini ‘katanya’ memperlihatkan pengungsi Syria dilempari recehan dan disoraki penduduk lokal Spanyol (memalukan(. bagi yang tahu apakah ini video tentang pengungsi tsb atau kejadian lain, silakan berkomentar.

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video yang memperlihatkan suporter klub sepakbola PSV Eindhoven yang berasal dari Belanda yang sedang duduk di depan sebuah kafe melempari koin kepada beberapa wanita berhijab di Madrid, Spanyol, menjadi viral di media sosial.

    Peristiwa tersebut terjadi di halaman Plaza Mayor Kota Madrid pada Selasa (15/3/2016) siang waktu setempat. Beberapa pengemis wanita menghampiri suporter PSV yang saat itu tengah bersantai sembari menikmati bir untuk meminta sedikit uang.

    Bukannya memberikan secara baik-baik, oknum pendukung PSV justru melemparkan uang ke arah para pengemis tersebut. Sebagian pengemis tetap mengambil uang yang dilemparkan, sedangkan suporter PSV malah menyayikan yel-yel yang menghina dan mentertawakan kaum duafa itu.

    Aksi tak terpuji dilakukan oknum suporter PSV Eindhoven jelang laga kontra Atletico Madrid dalam leg kedua 16 besar Liga Champions di Estadio Vicente Calderon, Rabu (16/3/2016) dini hari WIB.

    Banyak masyarakat internasional yang menyangka bahwa kelompok wanita berhijab tersebut merupakan pengungsi dari Syria.

    Nyatanya, kelompok pengemis wanita berhijab tersebut bukan dari pengungsi Syria. Mereka hanyalah sekelompok pengemis yang biasa berada di kota Madrid.

    Terkait peristiwa itu, Manajer Umum PSV, Toon Gerbarand, menyebutkan, tindakan suporter tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai klub dan berjanji akan memberikan hukuman kepada suporter tersebut.

    Dikutip dari kompas.com, “Seandainya kami menemukannya, mereka akan mendapat masalah serius, dan kami akan mempertimbangkan untuk menjatuhkan hukuman. Kami akan melakukan segalanya untuk menemukan orang-orang yang melakukan hal tak terpuji ini,” ucap Gerbrand.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [BERITA] “Video Motor Dibakar di FB Ditulis ‘Efek Operasi Zebra’, Iwan Dibekuk”

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 27/11/2017

    Berita

    “Minggu 26 November 2017, 11:27 WIB
    Video Motor Dibakar di FB Ditulis ‘Efek Operasi Zebra’, Iwan Dibekuk
    Ibnu Munsir – detikNews

    Hasil Cek Fakta

    Makassar – Warga Denpasar, Iwan ditangkap Tim Cyber Crime Polda Sulsel karena memelintir video kebakaran sepeda motor. Dalam akun Facebooknya, ia menulis caption ‘Akibat Operasi Zebra’, padahal kebakaran sepeda motor itu terjadi saat demonstrasi mahasiswa.

    Video pembakaran sepeda motor polisi terjadi di depan kampus Universitas Muhmadiyah Makassar tahun 2016. Namun oleh Iwan diupload lagi dengan caption ‘Akibat Operasi Zabra’ pada November 2017.

    “Kami amankan lantaran membuat postingan palsu, provokasi, termasuk membuat kegaduhan di media sosial,” kata Kapolda Sulsel Irjen Pol Muktiono dalam jumpa pers di kantornya, Minggu (26/11/2017).

    Berdasarkan pengakuan pelaku, aksinya dijalankan lantaran pernah ditilang oleh Satlantas Bali. Akibatnya pelaku kerap mengungah video kegiatan polisi dengan caption negatif.

    “Pernah dipersulit sama polisi pada saat operasi lalu lintas, makanya saya unggah video,” kata Iwan.

    Kepolisian Polda Sulawesi Selatan sendiri telah mengamankan 1 buah laptop, handpone dan akun Facebook.

    Kini pelaku dijerat dengan pasal 28 ayat 2 jo pasal 45A ayat 2 UU RI No 19 tahun 2016 tentang perubahan UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik dengam ancaman pidana 6 tahun dan denda Rp 1 miliar.
    (asp/asp)”

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [EDUKASI] “saya tidak tahu, saya cuma share”

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/11/2017

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini